Anda di halaman 1dari 3

KONSELING HIV/AIDS

No. Dokumen: Revisi: Hal:

SPO.IGD.088 00 2 dari 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


STANDAR Direktur

PELAYANAN 02/03/2016
OPERASIONAL dr. Eggy Jita Pradana

PENGERTIAN Suatu proses konsultasi untuik membantu pasien mempelajari situasi mereka,
mengenali dan melakukan pemecahan masalah terhadap keterbatasan yang
diberikan lingkungan
TUJUAN 1. Menyediakan dukungan psikologik.
2. Mencegah penularan HIV.
3. Menyediakan informasi tentang perilaku beresiko.
4. Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk
menjalani kebiasaan hidup aman.
5. Memastikan pengobatan yang efektif termasuk pemecahan masalah
dengan menangani isu
KEBIJAKAN 1. Konseling diberikan oleh konselor yang telah terlatih.
2. Ruang konseling harus aman, nyaman serta perlu manjaga kerahasiaan.
3. Syarat-syarat konselor di Rumah Sakit :
a. Harus terlatih melalui pelatihan atau pendidikan formal.
b. Menyediakan diri dan waktunya untuk membantu pasien melalui
konseling.
c. Dapat berempati dan mendengarkan dengan perhatian.
d. Memahami proses infeksi HIV dan infeksi opotunistik.
4. Dapat menyimpan rahasia.
PROSEDUR A. Konseling Pre Testing
1. Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling
2. Konselor memanggil klien (dengan menyebut nomor registrasi) dan
mempersilahkan masuk ke dalam keruangan
3. Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman dikursi yang
telah tersedia
4. Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
KONSELING HIV/AIDS

No. Dokumen: Revisi: Hal:

SPO.IGD.088 00 2 dari 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


STANDAR Direktur

PELAYANAN 02/03/2016
OPERASIONAL dr. Eggy Jita Pradana

5. Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir dokumen


klien
6. Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan kunjungan
7. Konelor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang
ada pada ceklis untuk konseling pre test (terdapat dilampiran)
8. Konselor mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS
termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara rutin.
9. Konselor membantu klien untuk menilai resiko diri klien
10. Konselor membantu klien untuk mengambil keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan
akibat melakukan tes HIV
11. Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti hasil test
12. Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada test
13. Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV
dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri status HIV
14. Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi masalah
15. Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan
16. Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir
17. Bila klien menyetujui untuk ditest, kosnelor memberikan form
informed consent kepada klien dan meminta tanda tangannya setelah
klien membaca isi form HIV/AIDS
18. Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi form
rujukan ke laboratorium
19. Konselor membuat perjanjian dengan klien untuk kembali ke klinik
bila hasil sudah ada
KONSELING HIV/AIDS

No. Dokumen: Revisi: Hal:

SPO.IGD.088 00 2 dari 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


STANDAR Direktur

PELAYANAN 02/03/2016
OPERASIONAL dr. Eggy Jita Pradana

B. Konseling Pasca Test


1. Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental emosional
pasien.
2. Menilai pemahaman klien.
3. Membacakan hasil.
4. Mendukung emosi klien, ventilasi dan mendorong klien bicara lebih
lanjut.
5. Manajemen pemecahan masalah : gali masalah, pahami dan
jelaskan pada klien, susun rencana. Membantu membuat rencana
menghadapi kehidupan pasca pemberitahuan hasil dengan
perubahan kearah perilaku sehat.

UNIT TERKAIT 1. Klinik VCT

Anda mungkin juga menyukai