Bab 2 Revisi
Bab 2 Revisi
TINJAUAN PUSTAKA
∆𝐹
𝑃 = lim
∆𝐴→0 ∆𝐴
II-1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
b. Density (𝜌), Specific Weight (γ), dan Specific volume (Vsp) atau 𝜐
Density - Menunjukkan massa fluida yang dikandung dalam suatu
unit volume. Density mempuyai unit : slugs/ft3. Density pada suatu
titik digambarkan sebagai :
∆𝑚
𝜌= lim
Δ𝑉𝑜𝑙→0 ∆𝑉𝑜𝑙
𝛾 = 𝜌𝑔
1
𝜐=
𝜌
Unitnya : ft3/slug
c. Specific Gravity (s)
Adalah perbandingan antara specific weight suatu fluida pada
kondisi sebenarnya dengan specific weight air murni pada kondisi
standar (14,7 psi, 68˚F).
d. Viskositas
Viskostas suatu fluida adalah suatu sifat yang sangat pentig dalam
menganalisaan tingkah laku fluida dan gerakan fluida dekat batas
padat. Viskositas merupakan hasil dari gaya-gay antara molekul
yang timbul pada saat lapisan-lapisan fluida berusaha menggeser
satu dengan lainnya. Shearing stress (tegangan geser) antara lapisan-
lapisan fluida nonturbulen yang bergerak pada saluran lurus dapat
ditentukan, untuk fluida Newtonian, sebagai :
τ xy α 𝜕𝑢⁄𝜕𝑦
τ xy = μ 𝜕𝑢⁄𝜕𝑦
V
Q=
A
Keterangan :
Q
V : laju aliran (m/s)
A : luas penampang aliran (m2)
Q : debit (m3 /s)
II.1.4.2 Shear Stress (Gaya Geser)
Menurut McCabe et al (1991), Oleh karena fluida nyata bersifat
melawan geser, maka selalu terdapat gaya geser bilamana terdapat laju
pergeseran menurut waktu. Pada aliran satu dimensi, gaya geser bekerja
sejajar dengan bidang geser itu. gaya ini disebabkan oleh fluida luar dan
bekerja pada fluida antara bidang dan dinding. Menurut hukum Newton
ketiga, terdapat gaya yang sama besar tetapi berlwanan arah, yaitu –Fs, yang
bekerja pada fluida di luar bidang pseudoplastik dan berasal dari fluida di
dalam bidang tersebut. Biasanya tidak pula menggunakan gaya total F s,
tetapi lebih bila menggunakan gaya per-satuan luas bidang geser yang
dinamakan shear stress dan ditandai dengan , atau gaya geser terdapat
pada aliran laminar maupun turbulen.
Fs
As
.Keterangan :
As : luas bidang geser (m2)
Fs : gaya apung (N)
: gaya geser (N/m2)
Menurut McCabe et al (1986), Fluida yang mengikuti Hukum Newton
tentang viskositas dinamakan Fluida Newtonian. Dalam Fluida Newtonian,
kecepatan bergeser (shear rate, dvz/dy) berbanding lurus dengan gaya geser
𝑑𝑣 τv
τv = µ
𝑑𝑦
=µ
Keterangan :
:gaya geser F/A (N/m2)
:viskositas absolut fluida (g/cm.s)
dv : kecepatan geser (cm/s2)
II.1.4.3 Viskositas
Menurut McCabe et al (1991), viskositas dalam fluida Newton
bergantung pada suhu disamping bergangung juga sedikit pada tekanan.
Viskositas gas bertambah terhadap temperatur menurut pendekatan
persamaan:
n
T
o 273
Keterangan:
- adalah viskositas pada temperatur absolut T,K
- o adalah viskositas pada 0o C atau 273o K
- n adalah tetapan
Menurut McCabe et al (1991), viskositas gas sudah banyak dikaji dalam
teori kinetika, untuk itu sudah ada tabel-tabel yang diteliti lagi lengkap
mengenai koefisien suhunya. Tetapan n merupakan suatu parameter yang
rumit yang besarnya berkisar antara 0,65 sampai 1,0. Viskositas gas hampir
tidak bergantung pada tekanan, terutama di daerah dimana hukum gas
berlaku. Viskositas zat cair pada umumnya jauh lebih besar dari viskositas
gas, dan menjangkau beberapa orde besaran. Viskositas menurun secara
menyolok bila suhu dinaikkan. Viskositas zat cair bertambah dengan
tekanan , tetapi pengaruhnya pada umumnya menjadi tidak berarti pada
tekanan kurang dari 40 atm