Anda di halaman 1dari 3

5.

Pengukuran tiga komponen pertumbuhan


a. Berat badan
Ditimbang setiap hari, BB < 2.500 g: prematur atau small for gestational age
(SGA), BB > 4.000 g: post term atau large for gestational age (LGA). Perlu
mengetahui usia kehamilan secara akurat. Perhatikan glikemia pada BB kurang atau
berlebihan. Bayi baru lahir akan kehilangan 10% pada minggu pertama, bila
kehilangan berlebihan kemungkinan kurang ASI, dehidrasi, dan bila berat badan
sangat berbeda dengan kemarin, maka tibang dua kali. Berat badan akan kembali
pada usia dua minggu. Kenaikan berat badan diharapkan adalah 30 g/hari.
b. Panjang badan
Diukur dari ubun-ubun sampai tumit bayi, posisi terlentang, sendi lutut dan panggul
harus ekstensi penuh. Normal 45-53 cm. Diukur saat masuk dan setiap minggu serta
dibandingkan dengan berat badan.
c. Lingkar kepala
Diukur saat masuk dan setiap minggu. Cara mengukur dengan menghubungkan
empat titik yaitu dua frontal bosses dan dua occipital protuberances, normal 33-38
cm. Letakkan pita ukur pada bagian paling menonjol ditulang oksiput dan dahi.
Pengukuran sedikitnya sehari sekali jika bayi baru lahir engalai gangguan
neurologis (perdarahan intraventrikular, hidrosefalus, asfiksia).
Keterampilan pengkajian fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. (urutan pada
pengkajian abdomen adalah inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi). Kemahiran keterampilan
ini membutuhkan kesabaran, latihan dan perbaikan kontinu. Keterampilan-keterampilan yang
detail dapat dilihat pada buku ajar tentang keterampilan pengkajian orang dewasa.
Panduan Inspeksi
 Inspeksi adalah sederhana, tetapi memerlukan teknik yang terlatih.
 Inspeksi melibatkan penggunaan penglihatan, pendengaran dan penghidu dala
pengkajian yang sistematik pada bayi dan anak.
 Inspeksi esensial pada aal pengkajian kesehatan untuk mendeteksi dengan jelas keluhan
kesehatan dan untuk menetapkan prioritas.
 Inspeksi harus teliti dan harus mencakup setiap bagian tubuh.
 Bagian tubuh dikaji untuk bentuk, warna, kesimetrisan, bau dan abnormalitas.
 Inspeksi yang saksama membutuhkan pencahayaan yang baik.
Panduan Palpasi
 Palpasi dilakukan dengan jari dan telapak tangan untuk menentukan suhu, hidrasi,
tekstur, bentuk, gerakan dan area nyeri tekan.
 Hangatkan tangan sebelum memulai palpasi.
 Jaga kuku jari tetap pendek.
 Daerah lunak atau rentan dipalpasi terakhir.
 Lakukan palpasi dengan ujung jari untuk pulsasi, ukuran, bentuk, tekstur dan hidrasi.
 Lakukan palpasi dengan telapak tangan untuk vibrasi.
 Lakukan palpasi dengan punggung tangan untuk suhu.
 Gunakan percakapan atau permainan untuk membuat anak rileks selama
palpasi. Otot-otot yang tegang dapat mengaburkan. Amati reaksi terhadap
palpasi, bukan menanyakan ”Apakah terasa sakit ?”
 Perawat dapat membantu anak yang mudah geli dengan pertama-tama
menempatkan tangan anak diatas kulit dan perlahan-lahan menyelipkan
tangannya dibawah tangan anak atau tangan anak tetap diatas tangan perawat
selama pemeriksaan.
 Gerakan tangan dengan mantap tanpa ragu-ragu.
Panduan Perkusi
 Perkusi dilakukan dengan ketukan untuk menghasilkan gelombang bunyi, yang
ditandai dengan intensitas, nada, durasi, dan kualitas.
 Perkusi bisa secara langsung dan tidak langsung
Perkusi langsung dilakukan dengan memukul bagian tubuh secara langsung
dengan satu atau dua jari.
Perkusi tidak langsung dilakukan dengan pleksimeter dan pleksor. Letakan jari
tengah (pleksimeter) tangan nondominan perlahan ke kulit anak. Ketuk sendi
distal dari pleksimeter dengan ujung jari tengah (pleksor) tangan yang dominan.
Ketukan pada pleksimeter harus nyaring dan pleksor harus tegak lurus.

Bunyi Perkusi Intensitas Nada Durasi Kualitas Area Tubuh Tempat Bunyi Dapat
Terdengar
Timpani Keras Tinggi Sedang Seperti drum Gelembung gastrik; usus seperti terisi udara
(dianalogikan seperti mengetuk pipi yang
menggembung)
Resonansi Sedang Rendah Pajang Bergema Paru
sampai keras
Hiperresonansi Sangat keras Sangat Panjang Berdentum Paru dengan udara ang terjebak; paru pada
rendah anak kecil
Tumpul Pelan sampai Tinggi Sedang Seperti bunyi Hati; ruang terisi cairan; seperti perut
sedang gedebuk
Datar Pelan Tinggi Singkat Datar Otot

Gerakan pergelangan tangan penting pada perkusi dan akan


menghasilkan bunyi yang nyaring. Kuku pada pleksor harus pendek.
 Lakukan perkusi dari daerah resonan ke daerah ke daerah redup.

Panduan Untuk Auskultasi


 Auskultasi merupakan proses mendengarkan bunyi tubuh.
 Bel (bagian kubah) stetoskop digunakan untuk bunyi dengan bunyi
rendah (sebagian contoh, bunyi kardiovaskular), dan diafragma (bagian
datar) untuk bunyi dengan nada tinggi (sebagai contoh, gangguan pada
paru-paru dan usus).
 Stetoskop ditempelkan dengan rapat pada bagian tubuh. Pemeriksa harus
menghindari tekanan yang terlalu kuat menyebabkan kulit menjadi rata
dan vibrasi berkurang.
 Sandarkan tumit tangan ketubuh anak akan membantu menghindari
tekanan yang berlebihan.
 Pemeriksa harus berlatih mengidentifikasi bunyi-bunyi normal sebelum
mencoba mengidentifikasi bunyi abnormal.

Anda mungkin juga menyukai