Anda di halaman 1dari 7

2.3.

Produk Anti Ketombe

a) Shampo

Definisi
Shampo /ʃæmˈpoː/ adalah produk perawatan rambut yang digunakan untuk

menghilangkan minyak (sebum), tanah, kulit mati, ketombe, polutan lingkungan dan

partikel terkontaminasi lainnya yang lama-lama menumpuk di rambut. Tujuannya adalah

untuk menghilangkan partikel kotor yang menumpuk tanpa menghilangkan banyak

sebum agar sebum rambut tetap dapat dikontrol.

Sejarah
Kata ”Shampoo” sudah digunakan sejak tahun 1762 di Ingrris dan berasal dari bahasa

Hindi yaitu chāmpo (चचचाँपप [tʃãːpoː]) yang berakar dari kata capayati (tekan). Shampo

diperkenalkan pertama kali di Inggris oleh pengusaha Bengal dari Bihar yang bernama

Sake Dean Mahomed, yang ditemukannya pada saat bekerja di pemandian uap milik

Basil Cochrane. Kemudian ia bersama istrinya membuka pemandian uap air dan air

panas, dimana setiap penunjung akan mendapatkan kegiatan champi (keramas).

Pada awalnya, penata rambut membuat shampo dengan menggunakan sabun yang telah

dicairkan bersama air dengan ditambah bahan-bahan herbal untuk membuat wangi.

Kasey Hebert dikenal sebagai pembuat shampoo pertama. Sebelumya, shampoo dan

sabun mempunyai bahan yang hamper mirip, namun pada masa modern, shampoo

menjadi berbeda dikarenakan banyak mengunakan bahan sintetik untuk perawatan.


Bahan dasar Shampo
Hampir semua shampo mengandung air, deterjen (zat pembersih), surfaktan (zat pembuat

busa), garam, wewangian (alami dan buatan), pengawet dan pewarna makanan. Dengan

pengecualian air dan garam (Natrium klorida), senyawa kimia yang digunakan berbeda

tergantung hasil yang diinginkan dari shampo. Contohnya, untuk bahan surfaktan, ada
shampo yang memakai Natrium lauret sulfat dan ada yang memakai potassium atau

dikenal dengan ammonium lauretsulfat, yang tergantung pada formula khusus pembuat

shampo. Banyak shampo juga mengandung vitamin dan alkohol pelembab untuk

mencegah minyak di rambut dan kulit kepala yang hilang saat pembersihan. Perusahaan

kosmetik telah mengembangkan shampoo dengan spesifikasi khusus bagi orang yang

mempunyai ketombe. Dalam produk khusus ini terdapat kandungan seperti ketoknazol,

seng, pyrithoin dan selenium sulfida yang mengurangi dan membasmi ketombe dengan

membunuh Malassezia furfur. Busa


 Mudah untuk dibilas
 Mempunyai busa yang lembut
 Tidak mudah membuat iritasi
 Kental
 Wangi yang harum
 Kadar racun yang rendah
 Dapat diurai dengan mudah
 Tidak asam (pH dibawah 7)
 Tidak merusak rambut

Berikut merupakan bahan yang sering ditemukan dalam shampoo:

 Amonium Klorida

 Ammonium lauret sulfat

 Glikol

 Natrium lauret sulfat yang berasal dari minyak kelapa yang biasa digunakan untuk

membuat busa. Namun bahan ini diindikasikan sebagai karsinogen.

 Natrium laurit sulfat


 Natrium lauroamphoasetat sebagai zat pencegah iritasi mata yang disebabkan

asam Sitrat

 Polisorbat 20 (PEG 20) yaitu sebuah glikol ringan yang digunakan untuk

melarutkan minyak wangi dan bahan pewangi lainnya yang membuat pewangi

menyebar ke seluruh bagian dan dapat memasuki permukaan yang solid

 Polisorbat 80 adalah glikol yang berguna untuk mengemulsikan minyak dalam air

 PEG-150 Distearat sebagai pengental

 Asam Sitrat yang digunakan untuk menjaga minya dalam produk dan juga

menjaga agar pH shampo turun hingga menjadi 5.5 dikarenakan dalam keadaan

pH rendah folikel rambut menjadi datar yang membuat rambut terlihat halus dan

berkilau. Selain itu asam sitrat dapat mencegah tumbuhnya bakteri.

 Quaternium-15 sebagai pengawetdari bakteri atau jamur agar tidak

terdekomposisi berlebihan

 Polyquaternium-10 berguna sebagai bahan pemelihara rambut, yaitu pengatur

kelembaban

Selain bahan-bahan tersebut, banyak bahan-bahan organic di sekitar kita yang juga

dapat digunakan untuk membuat shampoo, seperti:

 Youghurt dan lada (membantu menghilangkan kerak sel mati)

 Minyak zaitun (sebagai pembersih dan pelembab)


 Lemon (menghilangkan lapisan sel mati)

 Cuka (kaya dengan Natrium yang membantu mengatasi gatal)

 Lidah buaya

 Telur (sebagai conditioner pada rmabut)

 Daun Mimba (mempunyai sifat seperti antiseptic dan ampuh membasmi kutu)

Jenis-jenis Shampo

 Shampo anti ketombe (Mengandung bahan yang secara spesifik dibuat untuk

mengatasi ketombe speperti ketokonazol, seng pirition, tar batubara, salikat dan

selenium sulfida dengan membunuh Malassezia furfur)

 Shampo bagi rambut dengan pewarna (dengan

 Gluten-free Shampoo (Shampo bagi pengguna eksim yang allergi terhadap

gluten--protein pada tepung)

 Shampo herbal (Menggunakan bahan alami dari tanaman atau biota lainnya)

 Shampo bayi (menggunakan bahan atau senyawa yang tidak membuat iritasi dan

rasa terbakar oleh kulit)

 Shampo kering (digunakan untuk menghilangkan sebum yang berlebihan tanpa

air)
 Shampo antibakteri (digunakan untuk pengobatan hewan dan juga manusia

sebelum melakukan prosedur ooperasi)

Kandungan shampo antiketombe

a) Tar batubara
Tar batubara adalah cairan hitam yang mempunyai viskositas tinggi. Tar batubara

adalah salah satu produk ketika batubara di karbonisasi untuk membuat gas batubara.

Tar batubara sangat kompleks serta mempunyai campuran dari phenol, polisiklik

hidrokarbon dan sennyawa heterosiklik

Tar batubara yang juga dikenal dengan deterjen karbon dan Liquor piciscarbonis

(LPC), dapat digunakan dalam pengebatan dengan shampo, sabun dan obat salep,

sebagai perawatan dari ketombe dan psoriasis yang juga digunakan untuk membunuh

kutu rambut. Dalam pemakaian sehari-hari, jangan terlalu banyak terkena sinar

matahri atau lampu setelah memakai shampoo yang mengandung tar batubara karena

setelah terkena ar batubara kulit kepala akan lebih sensitif dan meningkatkan potensi

terjadinya kanker kulit.


b) Asam salisilik
Asam Salisilik (dari latin Salix yaitu zat dari kulit pohon willow) adalah sebuah asam

monohidroksibenzoik, sebuah tipe dari asam phenol dan asam hidroksi beta. Asam

organic yang tidak berbau dan berbentuk seperti kristal ini sering sekali digunakan

dalam sintesis organic dan berfungsi sebagai hormone pada tanaman. Asam salisilik

dibuat dari metabolisme dari salisin. Selain menjadi bagaian penting dalam metabloit

aktif dalam aspirin, asam salisilik juga dikenal untuk pengobatan anti jerawat.
Asam salisilik dikenal dengan kemampuannya untuk meringankan nyeri dan

menurunkan demam. Sudah sejak daman dahulu asam salisilik digunakan sebagai

obat pereda demam dan obat anti inflamasi (radang).

Dalam pengobatan modern, asam salisilik digunakan untuk obat gosok perda neri otot

dan sendi serta untuk meredakan nyeri saat maag. Sama seperti asam hidroksi beta

lainnya, asam salisilik adalah bahan utama dalam produk perawatan kulit sebagai

pengobatan dari seboroik dermatitis, jerawat, psoriasis, kapalan, keratosis pilaris dan

kutil. Asam salisilik ddapat bekerja sebagai agen keratolitik, bakteriosida dan

komedolitik yang menghasilkan sel dari epidermis terkelupas dengan cepat, membuka

pori-pori yang tersumbat dan menetralkan bakteri yang membuat pori-pori tersumbat

dengan cara membatasi diameter pori-pori dan membuat ruang tempat sel baru

tumbuh. Dikarenakan efeknya pada sel kulit, asam salisilik juga digunkan dalam

shampoo untuk menangani ketombe. Asam salisilik digunakan untuk mengontrol

pertumbuhan kerak, muculnya rasa gatal-gatal dan juga membantu proses

pengahcuran sel mati agar sel baru terbentuk. Asam salisilik ditambahkan dengan

sulfur akan membuat zat antifungi untuk membuang dan menghilankan jamur yang

menyebabkan ketombe.

c) Ketokonazol
Ketokonazol adalah sebuah senyawa sintetik yang biasa digunakan untuk pengobatan

infeksi dari jamur. Ketokonazol dapat dibentuk sebagai berbagai macan jenis

pengobatan, mulai dari tablet, krim, shampoo dan lain sebagainya.


Sebagai antifungi, ketokonazol menghalangi pembentukan ergosterol (pembentuk

membrane sel) di dalam jamur dan membuat jamur tidak bias bertahan karena
membrane sel dapat hancur. Oleh karena itu Ketokonazol digunakan untuk shampoo

keras untuk membasmi ketombe yang sudah akut karena memiliki sifat yang kuat.

d) Selenium Sulfida
Adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus SeS 2. Selenium sulfida merupakan

antifungi yang terkenal untuk membunuh genus jamur Malassezia, yang

menyebabkan ketombe dan Seborrhoeic dermatitis. Karena senyawa ini sangat kuat,

biasanya pemakai tidak boleh menggunakannya dengan sering, karena dapat merusak

kulit kepala.

e) Seng Pirition
Adalah senyawa koordinat komplek dari seng yang bersifat tidak berwarna dan

berbentuk padat. Seng Pirition berfungsi sebagai antifungi dan antibakteri. Senyawa

ini dikenal untuk pengobatan ketombe, infeksi pathogen dari bakteri Streptococcus

dan Staphylococcus serta penyakit lainnya seperti eksim, kurap, kulit kering dan

sebagainya. Sebagai bahan shampo, Seng Pirition dapat menghancurkan jamur yang

tumbuh di kepala. Namun berbeda dari antifungi lainnya, Seng Pirition aman dipakai

sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai