PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan Penulisan
I.3.1 Tujuan Umum
Mengaplikasikan dan menerapkan konsep kedokteran keluarga pada seorang
pasien yang menderita penyakit benign prostatic hyperplasia (BPH).
I.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga, termasuk masalah lingkungan
dan sosial ekonomi keluarga
b. Usaha untuk meningkatkan kesehatan keluarga melalui edukasi masalah
kesehatan keluarga, diskusi alternatif penyelesaian masalah kesehatan
keluarga, melakukan intervensi, serta memberi materi penyuluhan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lantai atas terdiri satu ruangan yang dipergunakan sebagai gudang. Jendela pada
rumah ini berada di ruang televisi dan di salah satu kamar tidur.
Kunjungan keluarga ke 2 dilakukan pada hari Senin, 15 Desember 2014. Pada
kunjungan kedua mahasiswa melakukan intervensi dengan memberikan agenda dan
kalender kepada Bapak T. Pada agenda tersebut terdapat jadwal minum obat, menu
diet makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus, dan jadwal kontrol
untuk Bapak T, yang nantinya dapat dilakukan follow up pada kunjungan keluarga
berikutnya.
Kunjungan ke 3 dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015. Pada kunjungan kali
ini mahasiswa melakukan evaluasi mengenai progres yang terjadi terhadap edukasi
yang telah mahasiswa lakukan di kunjungan sebelumnya. Didapatkan hasilnya bahwa
Bapak T sudah memulai pola makan sesuai diet yang diberikan dan meminum obat
secara teratur.
Diakhir kegiatan mahasiswa tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih atas
kesediaan keluarga Bapak T untuk menjadi keluarga yang diberikan intervensi oleh
mahasiswa dalam kegiatan dokter keluarga. Sebagai tanda terima kasih mahasiswa
kepada keluarga pasien, mahasiswa memberikan sembako agar Bapak T dapat
memaksimalkan intervensi edukasi mengenai pola hidup sehat dan kontrol kesehatan
yang teratur serta beberapa saran untuk selalu menjaga kesehatan masing-masing
anggota keluarga yang ditujukan kepada keluarga pasien.
4
II.2 Laporan Kunjungan Keluarga
III.2.1 Kunjungan I (5 Desember 2014)
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah kesehatan keluarga termasuk
lingkungan dan sosial ekonomi keluarga.
A. Laporan Berkas Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama kepala keluarga :T
b. Alamat rumah : Kecamatan Sukmajaya Depok
c. Daftar anggota yang tinggal dalam satu rumah :
No Nama Kedudukan Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
dalam L/P
keluarga
1 S Kepala L 70 SMA Pensiunan BPH
keluarga thn
2 D Istri P 67 SMA Pensiunan Diabetes
thn Mellitus
5
g. Genogram
Simbol
Laki – laki
Perempuan
Menikah
7
Hilang
1 Skizofren
6
1) Keadaan rumah
Denah rumah
Kamar mandi
Dapur gudang
kamar 1 Ruang makan kamar 3
: Jendela
: pagar rumah
: Pintu
7
5. Pengaturan barang cukup ditata dengan rapi dan tetapi lantai
cukup bersih.
6. Perlu diperhatikan penularan penyakit – penyakit infeksi akibat
dari kelembaban dalam rumah yang tinggi.
7. Letak rumah lebih tinggi dari jalanan di sekitarnya.
2) Keadaan Keluarga
Perencanaan Keluarga
1. Perencanaan keluarga yang dilakukan :
Keluarga lansia : Ibu dulu menggunakan alat kontrasepsi, namun
sudah dilepas. Memiliki 4 orang anak dengan jarak kelahiran
yang normal.
2. Pengambilan keputusan perencanaan keluarga dilakukan oleh
kepala keluarga. Contohnya : untuk check up ke dokter.
3. Penggunaan kontrasepsi KB
Keluarga lansia : menggunakan KB jenis spiral saat awal
menikah sampai kelahiran anak ke-empat.
Suami Istri
Keterangan
Simbol Keterangan
Hubungan harmonis, equal/sama
Hubungan sangat erat
8
4.) Deskripsi pemenuhan kebutuhan keluarga :
1. Pendidikan terakhir Kepala Keluarga dan istri adalah SMA.
Tingkat pendidikan yang cukup tinggi memberikan pengaruh
positif pada pengetahuan pasien dalam pencegahan suatu
penyakit. Pasien rutin datang ke dokter sesuai jadwal.
2.
9
7.) Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
- Benign prostatic hyperplasia
- Diabetes Melitus
Mandala Of Health
10
dan memotivasi
untuk tidak lupa
minum obat gula.
2. Mengontrol gula Gula darah Memotivasi Bapak Bapak T,
darah T ke Puskesmas Ibu M
terdekat unutk
mengontrol Gula
darah
3. Keluarga Kebugaran, Edukasi Bapak T,
terbiasa dengan olahraga, pentingnya Isteri, 1
kegiatan dan berolahraga Anak laki –
olahraga teratur pencegahan laki, 1
penyakit perempuan.
4. Keluarga bisa Rokok Edukasi tentang Anak laki –
mengurangi atau bahaya rokok bagi laki yaitu
menghentikan tubuh dan SL
kebiasaan kandungan –
merokok kandungan yang
ada pada rokok.
5. Keluarga dapat Kebersihan, Edukasi tentang Seluruh
menjaga pencegahan pentingnya hidup anggota
kebersihan diri penularan bersih, dan keluarga,
dan lingkungan penyakit pentingny untuk terutama ST
sekitar rumah mandi sehari 2
kali.
6. Mengurangi Kelembaban Edukasi tentang Seluruh
kelembaban di rumah, pentingnya sinar anggota
rumah cahaya atau matahari bagi keluarga
sinar lingkungan rumah.
matahari
7. Mengurangi Tingkat Edukasi tentang Bapak T
tingkat kecemasan penyakit yang
kecemasan diderita Bapak
11
Bapak Nimar Nimar.
terhadap
penyakitnya
8. Meningkatan Dukungan Edukasi tentang Isteri yaitu
dukungan keluarga penyakit yang ibu M,
keluarga diderita Bapak T anak-anak
terhadap dan anak laki- laki yaitu ST,
penyakit yang edukasi tentang dan Bapak
diderita Bapak, dukungan dan T
dan anak laki- perhatian apa saja
laki Nimar yang dibutuhkan
oleh anaknya SL
9. Mengurangi efek efek samping Edukasi tentang Bapak T
samping obat pada obat penyakit yang diderita
anak laki- laki yang oleh anak laki-laki,
menderita gangguan dan Edukasi tentang
kejiwaan SL efek samping dari
obat- obatan yang
diberikan pada SL
10. Mengurangi Perasaan Edukasi untuk Semua
perasaan penat penat dan keluar rumah anggota
dan bosan bosan untuk berinteraksi keluarga
dengan tetangga
sekitar tempat
tinggal lingkungan
rumah.
12
3. Pendidikan Terakhir pasien: SMA
4. Pekerjaan Pasien : Pensiunan
5. Pekerjaan Kepala Keluarga (KK) : Pensiunan RRI
6. Pendapatan Keluarga (Kepala Keluarga) : Dana pensiun
b. Diagnostik Holistik
1. (AP1) Aspek Personal :
Pasien tidak memiliki harapan akan penyakit yang di deritanya.
Karena : : pasien mengalami gangguan kejiwaan
(AP2) Aspek Personal :
Pasien tidak memiliki kekhawatiran akan penyakit yang di deritanya
2. (AK1) Aspek Klinis :
Penyakit yang diderita adalah skizofren
(AK2) Aspek Klinis :
Penyakit yang dialami pasien termasuk dalam kategori Penyakit
tidak menular
3. (AI1) Aspek Individual :
Pasien mempunyai kebiasaan merokok
(AI2) Aspek Individual :
Pasien memiliki kebiasaan tidak mau mandi dan kebersihan diri
sangat buruk
(AI3) Aspek Individual :
Pasien tidak bisa melakukan kegiatan sehari- hari seorang diri dan
sangat bergantung pada adik perempuannya yaitu ST.
(A14) Aspek Individual :
Pasien tidak kooperatif bila tidak meminum obat secara teratur dalam
sehari.
(AI5) Aspek Individual :
Pasien memiliki kebiasaan mengisi waktu dengan menonton DVD.
4. (APS1) Aspek Psikososial :
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
5. (APS2) Faktor resiko eksternal sebagai faktor penentu
a. Tidak ada faktor pemicu sosial yang negatif dari anggota
keluarga
b. Ada faktor pendidikan dan pergaulan
13
c. Ada faktor layanan kesehatan
d. Ada faktor pemicu dari lingkungan fisik rumah/tempat tinggal
e. Tidak ada faktor pemicu dari masalah dengan bangunan tempat
tinggal yang berdampak negatif terhadap kesehatan pasien dan
keluarga
f. Tidak ada faktor resiko lingkungan pemukiman yang berdampak
negatif pada seseorang
6. (APS3) Aspek Psikososial :
Keluarga Tidak mengetahui tentang pencegahan penyakitnya
(APS4) Aspek Psikososial :
Ada pelaku rawat bagi pasien, pelaku rawat pasien adalah adik
perempuannya yaitu ST
(APS5) Aspek Psikososial :
Tidak ada konflik dalam keluarga
7. (APS6) Aspek Psikososial :
Tidak ada konflik dengan tetangga
8. (AF1) Aspek Fungsional :
Pasien tidak memiliki mengerti mengenai penyakitnya.
(AF2) Aspek Fungsional :
Keluarga memiliki keinginan untuk menyembuhkan pasien dari
penyakitnya
(AF3) Aspek Fungsional :
Ada partisipasi dalam keluarga dalam menyelesaikan masalah
14
Tekanan darah diukur dengan menggunakan alat sphygmomanometer
lapangan. Interpretasi berdasarkan WHO :
a. Normal : Sistol <120 mmHg dan diastol <80 mmHg
b. Pre-Hipertensi (sedang) : Sistol 120-139 mmHg atau diastol 80-89
mmHg
c. Hipertensi (Tinggi) : Sistol 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg
Pada keluarga Pasien Tn.SL didapatkan hasil :
a. Bapak T : 130/70 mmHg (Normal)
b. Ibu M : 150/100 mmHg (hipertensi)
c. Tn. SL : 110/70 mmHg (Normal)
d. Nn. ST : 120/80 mmHg (Normal)
Pemantauan tekanan darah ini di tujukan untuk mengontrol tekanan
darah pasien dan keluarga pasien.
d. Memberi materi penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang
penyakit yang diderita ataupun masalah kesehatan di sekitar keluarga,
termasuk masalah kesehatan lingkungan dan social ekonomi keluarga.
Pemberian Edukasi Mengenai efek samping obat skizofren
Efek samping pengobatan skizofrenia berupa gerakan tangan yang
tidak terkoordinasi akibat penggunaan chlorpomazin secara terus
menerus dan tidak terkontrol.
Pemberian saran kepada keluarga pasien untuk membawa Sulaiman
kontrol ke dokter spesialis
Saran kepada keluarga pasien untuk membawa Sulaiman kontrol ke
dokter spesialis untuk konsultasi mengenai pengobatan yang terbaik
untuk pasien dan bagaimana efek samping obat yang saat ini diberikan
pada keadaan lebih lanjut
Memberikan gambaran kepada pasien Pemberian Edukasi mengenai
Rokok
Memberikan gambaran kepada pasien mengenai bahaya rokok, zat
yang terkandung di dalam rokok, dan penyakit – penyakit yang
ditimbulkan oleh rokok. Diharapkan dengan pemberian edukasi ini dapat
membuat pasien mengurangi konsumsi rokoknya.
Pemberian Edukasi mengenai makanan
15
Pemberian edukasi mengenai makanan apa saja yang boleh dan tidak
boleh di konsumsi oleh pasien. Terutama diet rendah garam, gula dan
rendah lemak.
Indeks
Kemampuan koping
skor
Skor 2 Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber ( hanya
kenginan), penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
Skor 3 Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang belum
dimanfaatkan, penyelesaian masalah dilakukukan sebagaian besar oleh
provider
Skor 4 Keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya. Masih tergantung pada
upaya provider
99 Not applicable
16
Koping Perbaikan Koping
Awal Akhir
Fungsi biologis
Sebuah keluarga 3 Edukasi mengenai Terselenggara 4
yang terdiri dari efek samping obat penyuluhan
orang tua , anak Penurunan dosis
.anak laki-laki pemberian obat
menderita dan anak Keluarga
perempuan pemalu memotivasi dan
tidak mau tidak
berinteraksi dengan memberikan
orang lain. obat sehari 2
kali.
Fungsi ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan
Pendapatan 2 Memotivasi untuk Belum 2
keluarga yang membuat usaha dilakukan
rendah kecil- kecilan dengan alas an
Kepala keluarga tidak ada modal
hanya seorang
pensiunan PNS
penjaga makam
pahlawan Kalibata.
Faktor perilaku
kesehatan keluarga
Kebiasaan buruk 3 Edukasi tentang Kebiasaan 3
merokok bahaya merokok merokok pasien
Lingkungan rumah 3 Edukasi dan mulai berkurang
lembab memotivasi untuk walaupun tidak
Berobat jika hanya 3 memeriksakan menghilangkan
ada keluhan kesehatan secara kebiasaan rokok
Hanya membeli 3 berkala untuk secara langsung. 3
17
apotek dan toko kekambuhan mendatangi
obat. Untuk konsultasi puskesmas
ke pskiatrik ketika obat
habis
Keluarga belum 3
mendatangi
psiater untuk
konsultasi
keadaan pasien
SL
Sirkulasi udara 3
sudah lebih
optimal dari
kunjungan
sebelumnya
Lingkungan rumah
Ventilasi dan 2 Edukasi dengan Pintu dan 4
penerangan didalam membuka jendela jendela rumah
rumah yang kurang dan pintu sesering sudah rajin
mungkin dibuka
18
tangan dari kain
tersebut.
Pengobatan Farmakologis
Dilakukan oleh pihak puskesmas atau klinik tempat pasien biasa kontrol.
Pengobatan Non Farmakologis
1. Edukasi kepada pasien :
a. Memberikan penyuluhan untuk mau melakukan kebersihan diri sendiri.
b.Memberikan penyuluhan mengenai bahaya rokok dan penyakit – penyakit
yang dapat di timbulkan akibat mengkonsumsi rokok.
19
Penatalaksanaan pasien ini memerlukan partisipasi seluruh anggota keluarga
dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien.
a. Tindakan awal pada keluarga
Menjelaskan masalah yang di hadapi keluarga pasien. Masalah
pada keluarga ini adalah kurangnya pengetahuan keluarga mengenai
Efek samping obat skizofren yang di derita pasien, mengenai bahaya
rokok dan penyakit-penyakit yang di timbulkan akibat mengkonsumsi
rokok.
b. Tindakan edukasi
Pelaku rawat (adik perempuan pasien) di berikan edukasi
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri pasien dan Pelaku rawat
dan keluarga diharapkan dapat membina komunikasi yang baik kepada
pasien, sering mengajak berbicara atau berkumpul bersama keluarga
dapat membuat kesehatan psikologi pasien baik.
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan
yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu
keluarga dan apabila kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus
yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang
sesuai. Pelayanan kedokteran keluarga merupakan pelayanan yang bersifat personal,
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan proaktif serta lebih memusatkan
perhatian dan tanggung jawabnya pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
anggota keluarga sebagai satu unit, dalam kaitan komunitas dan lingkungan keluarga
itu berada tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin dan/atau keluhan organ
tertentu.
4.2.Saran
Dalam makalah ini perlu dilakukan beberapa perbaikan agar dapat digunakan
sebagai referensi untuk makalah-makalah selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan,Hl, dkk. Sinopsis Psikiatri Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara. 1997
http://www.hsph.harvard.edu/population/policies/indonesia.population09.pdf
22