Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ramadhan Harya

Nrp : 1110211202

SINDROM CUSHING

Definisi
a/ keadaan atau gejala-gejala yang timbul akibat tingginya kadar kortisol dalam
tubuh (hiperkortisol)

Basic Science
Kortisol adalah hormone yang disekresi oleh kelenjar adrenal/suprarenal
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di atas ginjal/renal kiri dan kanan
setinggi vertebrae 12, dimana secara bentuknya, kelenjar adrenal kanan
berbentuk seperti pyramid dan yan kiri seperti bulan sabit.

kelenjar adrenal dibagi 2 bagian, korteks dan medulla, dimana secara histologi,
bagian korteks terdapat 3 zona, yaitu zona gromerulosa, fasiculata dan
retikularis.
 zona gromerulosa terdiri dari sel sel polyhedral yang tersusun secara
linier tegak lurus terhadap medulla adrenal. Zona ini menghasilkan
hormone aldosterone.
 Zona fasiculata tersusun secara sirkuler atau melingkari medulla adrenal.
Zona ini bersama zona retikularis menghasilkan hormone kortisol dan
androgen
 Zona retikularis, tersusun linier seperti zona gromerulosa. Zona ini
menghasilkan hormone androgen bersama dengan zona fasiculata

Sedangkan medulla adrenalis menghasilkan hormone epinefrin dan


norepinephrine

Vascularisasi kelenjar adrenal diterima dari cabang aorta abdominalis ->


arteri suprarenal superior, media, dan inferior.
Vena suprarenal kanan langsung menuju vena cava inferior, sedangkan yang
kiri harus melalui vena renalis kiri terlebih dahulu.

Karena sindroma cushing disebabkan karena tingginya kadar kortisol.


Secara fisiologis, kortisol adalah hormone stress, dikelurakan ketika tubuh
menerima rangang stress.

Hpo-axis
Rangsang stress  hipotalamus  CRH  hipofisis  ACTH -> adrenal 
kortisol
Sintesis kortisol
Kolesterol diubah oleh kolesterol esterase menjadi pregnenolon  17 alpha
OH pregnenolon  17 alpha OH progesterone  11 deoxycortisol  kortisol

Kortisol memiliki irama diurnal, dimana tinggi pada pagi hari dan menurun
pada malam hari.
 Pagi hari : 5-23 mcg
 Malam hari : 3-16 mcg

Efek kortisol pada tubuh


1. Metabolism
Meningkatkan gluconeogenesis, cadangan energy lemak dan protein
diubah menjadi bentuk glikogen.
 Pada lipid memicu pelepasan lipid dari jaringan adipose
 Pada protein memicu pelepasan asam amino dari otot skeletal
2. System imun
Mencegah proliferasi sel imun dan kerja dari APC dan T helper
3. Keseimbangan cairan
Meningkatkan retensi natrium dan eksresi calcium
4. Jantung
Meningkatkan aktifitas katekolamin -> meningkatkan kerja jantung
5. Tulang
Menurunkan aktivitas osteoblast -> fraktur

Klasifikasi Cushing
Dibagi 3 Iatrogenik (obat golongan steroid), dependen ACTH (tumor hipofisis),
independen ACTH (tumor adrenal)
Gejala dan tanda
 Obesitas sentral
o Buffalo hump
o Moon face
 Striae
 Hiperglikemia
 Edema
 TD naik
 Fraktur
 Hirsutisme (wanita)
 Acne

Wanita lebih banyak terkena sindrom cushing karena faktor stress yang
lebih banyak dan deposit lemak yang lebih banyak dibandingkan pria.
Faktor stress yang tinggi dapat memicu peningkatan kadar kortisol, dan
deposit lemak yang banyak merupakan bahan dasar sintesis kortisol.

Pemeriksaan penunjang
 Kortisol darah
Diperiksa ketika malam hari dimana kadar kortisol menurun, jika
hasil pemeriksaan menunjukkan kadar yang meningkat, berarti
dapat dipertimbangkan cushing

 Kortisol urin 24 jam


Urin 24 jam ditampung dan diperiksa, jika kadar melebihi 10-100
mcg berarti +

 Dexamethasone suppression test


Berikan 2 mg dexametason pada malam hari, jika pada pagi hari
kadar menurun berarti normal, jika tetap tinggi berarti +
Untuk mengetahui dari hipofisis atau adrenal, berikan 8mg, jika
pada pagi hari kadar kortisol menurun 50% berarti masalah ada di
hipofisis, jika tidak mengalami perubahan berarti masalah adrenal
 Rontgen
Ct-Scan untuk mengetahui lokasi masalah ada dihipofisis atau
adrenal

Tatalaksana
 Jika iatrogenic, lakukan tapering off pemakaian obat tersebut.
 Jika dikarena tumor, dpt dilakukan rujukan, untuk melakukan
insisi
 Dapat diberikan obat metirapon 400mg, untuk menghambat
sintesis kortisol

Patofisiologi
Etiologi (iatrogenic, tumor adrenal/hipofisis)  memicu adrenal  sintesis
kortisol, aldosterone, androgen, epinefrin.

Efek pelepasan hormone yang berlebihan

1. Kortisol
 Pelepasan asam amino, dan lipid dari tempat penyimpanannya,
selanjutnya diubah menjadi glukosa – glikogen, hal ini
menyebabkan terjadinya hiperglikemia  TD naik,
 Karena asam amino dilepaskan dari otot skeletal, integritas kulit
menurun -> striae
 Glukosa diubah menjadi glikogen, kelebihan penyimpanan
glikogen selanjutnya terdeposit dalam jaringan lemak sentral ->
obesitas sentral -> moon face, buffalo hump
 Kortisol meningkatkan aktivitas katekolamin -> TD naik
 Retensi Na -> Edema, Eksresi Ca -> hipocalcemia
 Penurunan aktivitas osteoblast -> fraktur

2. Aldosterone
 Retensi Na -> edema
 Eksresi K -> hypokalemia
3. Androgen
 Peningkatan aktivitas kelenjar sebasea -> acne
 Pada pria -> percepatan kematangan seksual primer
 Pada wanita –> maskulanisasi -> hirsutisme

4. epinefrin
 peningkatan TD
 Katabolisme Glikogen -> glukosa -> hiperglikemi

Anda mungkin juga menyukai