A. PERSIAPAN
Peralatan
Tensimeter dan stetoskop
Termometer
Arloji/stop wacth
Reflek hammer
Penlight
Penggaris 2 buah
Tongue spatel
Serbuk kopi dan gula dalam tempatnya
Garputala
Meteran
B. PENATALAKSANAAN
1. Cuci tangan 6 langkah
2. Menyiapkan trolley/baki ke tempat tidur klien
3. Mengecek fungsi alat-alat
4. Membawa trolley/baki ke tempat tidur klien
5. Salam terapeutik
6. Mengidentifikasi periode dan perubahan klien post partum
Periode :
a. Immediate post Periode 1 jam pertama post partum, pada periode ini
partum: angka kematian ibu mencapai 50%. Observasi setiap
30 menit
b. Early post partum : Periode minggu pertama setelah post partum
c. Late post partum : Periode minggu ke 2 – 6 post partum
Perubahan psikologi :
a. Taking In (fase ketergantungan) Klien berfokus pada dirinya dan tergantung
pada orang lain, biasanya ibu membicarakan
pengalaman melahirkan. Fase ini Berlangsung
1 – 2 hari.
b. Taking Hold (fase ketergantungan Klien mulai berinisiatif dan mandiri memenuhi
ke mandiri) kebutuhan dirinya dan bayinya. Fase ini
berlangsung hari ke – 3 s/d minggu ke – 4/5.
c. Letting go (Fase kemandirian) Klien sudah merasakan diri dan bayinya saling
terikat. Fase ini berlangsung minggu ke – 5 s/d
ke – 6.
d. Honey moon Fase dimana terjadinya intiminassi dan kontak
yang lama antara ayah, ibu dan bayi serta
menciptakan hal baru.
7. Memperhatikan privacy klien dengan cara menutup sampiran, menutup bagian
tubuh lain yang belum diperiksa.
8. Mengatur posisi tidur klien dengan supine position
9. Melakukan anamnesa kesehatan meliputi : Identitas klien, identitas penanggung
jawab, keluhan utama (PQRST), riwayat kesehatan saat ini (P-A), riwayat kesehatan
dahulu (Penyakit yang pernah diderita sebelumnya exs: DM, Hipertensi, jantung,
Hepatitis dll), riwayat kehamilan dan persalinan (umur anak, hidup/mati, cacat tidak,
jenis kelamin, aterm/tidak, spontan/sc, tempat partus, penolong, pendarahan/tidak)
serta riwayat keluarga (penyakit keturunan)
10. Menganalisa hasil laboratorium=dari file/status klien apakah ada kelainan
11. Melakukan pemeriksaan : Kepala→mata→hidung→leher→JVP→Pembesaran tyroid
12. Melakukan pemeriksaan dada dan payudara :
a. Paru (Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
b. Jantung (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
c. Inspeksi payudara untuk melihat adanya kemerahan, ketidaksimetrisan, terutama
pembengkakan payudara
d. Palpasi payudara untuk mengetahui apakah ada teraba panas dan adanya
benjolan akibat bendungan asi
e. Inspeksi dan palpasi areola dan nipple
13. Melakukan pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi abdomen : adanya luka sc, appendiktomi, striae gravidarum, posisi uterus
(tengah/kesamping)
b. Kontraksi uterus = Lihat dan raba (Keras /lunak)
c. Ukur diastasis rectus abdominalis =posisi tubuh klien di tekuk membuat sudut 45°
semifowler dibantu dengan tangan kiri, sementara tangan kanan menekan rectus
abdominalis. Tindakan ini menimbulkan rasa nyeri. Ukuran normal 1 – 2 jari
d. Involusio uteri = mengetahui tinggi fundus uteri
Diastasis Rectie
Kita melakukan pemerikasaan diastasis rectie yaitu tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah pelebaran otot perut normal atau tidak caranya yaitu dengan
memasukkan kedua jari kita yaitu jari telunjuk dan jari tengah ke bagian dari
diafragma dari perut ibu. Jika jari kita masuk dua jari berarti diastasis rectie ibu
normal.Jika lebih dari dua jai berarti abnormal. Cara penanganan diastasis rectie
adalah dengan operasi ringan (tometock).
Tingkatan involusio uteri
Waktu sejak Posisi fundus Uteri Berat Uterus
Melahirkan
1 – 2 jam Pertengahan pusat sympisis 1000 gr
12 jam 1 cm dibawah pusat 750 gr
9 hari Tidak teraba dibawah sympisis 500 gr
5-6 minggu Tidak teraba 50 – 70 gr
e. Distensi kandung kemih = jika penuh anjurkan klien untuk BAK
f. After pain = Kontraksi yang intermiten dimana kontraksi ini mirip dengan kram
pada saat menstruasi, afterpain meningkat pada saat menyusui karena pada
saat menyusui sekresi hormon oksitoksin meningkat sehingga merangsang
uterus untuk berkontraksi. Pada multipara (hamil >1x) sering ditemukan
karena uterusnya cenderung kendor sebagai akibat dari proses kehamilan dan
persalinan sehingga harus berkontraksi lebih kuat untuk menghasilkan
involusi.
14. Melakukan pemeriksaan vulva vagina yang meliputi : Kebersihan, luka episiotomy,
karakteristik lochea dan hemoroid
a. Luka episiotomi : Luka hari keberapa, kondisi luka seperti apa, tanda-tanda infeksi
→REEDA (Rednees, echymosis, edema, discharge, apeoximality/ kemerahan,
ekimosis, edema, keluaran dan gangguan fungsi)
b. Lochea : Rubra, serosa dan alba
JENIS LOCHEA