2016 - Alf Jsa Ver 2 PDF
2016 - Alf Jsa Ver 2 PDF
ALIRAN FLUIDA
(ALF)
Koordinator LabTK
Dr. Pramujo Widiatmoko
Kontributor:
Dr. Yogi Wibisono Budhi, Dr. Irwan Noezar, Dr. Ardiyan Harimawan, Darren Kurnia, Paul
Victor
ALF – 2016/PW 2
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 6
BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN................................................................. 8
2.1. Tujuan Percobaan ........................................................................................................ 8
2.2. Sasaran Percobaan ....................................................................................................... 8
BAB III RANCANGAN PERCOBAAN .................................................................................. 9
3.1. Perangkat dan Alat Ukur ............................................................................................. 9
3.2. Bahan ........................................................................................................................... 9
3.3. Skema Alat .................................................................................................................. 9
BAB IV PROSEDUR KERJA ................................................................................................. 11
4.1. Penentuan Densitas Air Keran .................................................................................. 11
4.2. Penentuan Viskositas Air Keran ............................................................................... 12
4.3. Prosedur Start Up ...................................................................................................... 13
4.4. Prosedur Shut Down .................................................................................................. 14
PUSTAKA ............................................................................................................................... 15
LAMPIRAN A TABEL DATA MENTAH ............................................................................. 16
LAMPIRAN B PROSEDUR PERHITUNGAN ...................................................................... 18
LAMPIRAN C SPESIFIKASI LITERATUR ......................................................................... 20
ALF – 2016/PW 3
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
DAFTAR GAMBAR
ALF – 2016/PW 4
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
DAFTAR TABEL
Tabel A.1. Pengukuran head loss alat ukur / fitting / pipa ...................................................... 16
ALF – 2016/PW 5
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
BAB I
PENDAHULUAN
Fluida merupakan suatu jenis zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara
permanen. Perubahan bentuk di dalam fluida akan membentuk lapisan-lapisan yang mengalir
di atas lapisan lain dan terbentuklah lapisan baru. Pada proses tersebut, tegangan geser timbul
dan besarnya tergantung pada viskositas fluida serta laju alir fluida relatif terhadap arah
tertentu. Tegangan geser ini akan hilang setelah fluida mencapai keadaan kesetimbangan.
Berdasarkan sifat densitasnya, fluida dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu fluida compressible
dan incompressible. Fluida compressible mempunyai densitas yang peka terhadap perubahan
temperatur dan tekanan (misalnya gas). Sebaliknya, fluida incompressible lebih stabil
terhadap pengaruh tekanan dan temperature (misalnya cairan).
Dalam suatu sistem perpipaan untuk mengalirkan fluida, komponen atau peralatan umum
yang digunakan antara lain pipa/tabung, valve, blower, pompa. Pipa berfungsi sebagai tempat
mengalirnya fluida, sementara valve berguna untuk mengatur aliran fluida. Energi mekanik
diperlukan untuk memindahkan dan mengatur kecepatan alir fluida dalam sistem perpipaan.
Alat yang dapat antara lain pompa, blower, kipas, dan kompresor. Berdasarkan prinsip
kerjanya, peralatan pemindah fluida dibagi menjadi dua, tekanan langsung ke fluida atau
dengan membangkitkan rotasi menggunakan momen punter.
( ) ( )
Keterangan:
A : bagian hisap pompa
B : bagian keluaran pompa
( )
( )
ALF – 2016/PW 6
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
Jumlah kerja dari pompa bergantung pada kapasitas dan head. Kapasitas adalah laju alir
massa per volume fluida yang dialirkan, sedangkan head adalah perbedaan total tekanan
masuk dan keluar alat. Head dinyatakan dalam tinggi kolom fluida pada kondisi adiabatik.
Efisiensi pompa dinyatakan sebagai perbandingan daya output terhadap input. Dalam
pengoperasian pompa, fenomena kavitasi harus dihindari. Kavitasi merupakan fenomena
perubahan sebagian fluida menjadi uap akibat tekanan hisap yang lebih tinggi dibandingkan
tekanan uap fluida. Timbulnya gelembung dalam aliran cairan akibat proses tersebut dapat
merusak pompa. Untuk menghindari terjadinya kavitasi, nilai (NPSH)R harus terpenuhi.
(NPSH)R merupakan total head cairan pada garis pusat pompa, dikurangi tekanan uap (P).
NPSH dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.
( )
(NPSH)A dalam instalasi pompa harus lebih besar atau sama dengan (NPSH)R untuk kapasitas
yang diinginkan.
Laju alir fluida dapat diukur dengan berbagai jenis alat ukur, contohnya pitot tube,
orificemeter, dan venturimeter. Ketiga alat ini menggunakan prinsip Bernoulli untuk
menentukan laju alir fluida.
ALF – 2016/PW 7
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
ALF – 2016/PW 8
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
3.2. Bahan
Bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah:
a) Aqua dm
b) Air keran
ALF – 2016/PW 9
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
A
B
C
D
E
F
G
J K L H
I
R Q P O N M
S
T
ALF – 2016/PW 10
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
BAB IV
PROSEDUR KERJA
Mulai
Piknometer dan
aseton disiapkan
Temperatur Massa
aqua dm piknometer
+ fluida
Piknometer dikosongkan;
Densitas air keran
dibilas dengan aseton; Selesai
dihitung
keringkan
Densitas
air keran
ALF – 2016/PW 11
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
Mulai
Masukkan aqua dm ke
dalam viskometer
Selesai
ALF – 2016/PW 12
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
Mulai
Alat disiapkan
Power supply
dinyalakan
Selesai
ALF – 2016/PW 13
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
Mulai
Power supply
dimatikan
Bereskan peralatan
Selesai
ALF – 2016/PW 14
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
PUSTAKA
Geankoplis, C. J., 2003, Transport Process and Separation 4th edition, USA: Prentice Hall
(halaman 90 – 107; 136 – 149)
ALF – 2016/PW 15
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
LAMPIRAN A
TABEL DATA MENTAH
Contoh tabel pengamatan yang digunakan pada percobaan adalah sebagai berikut.
CONTOH
Variasi Laju Alir ke- Volume (mL) Waktu (s) Head Loss (mm H2O)
ALF – 2016/PW 16
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
ALF – 2016/PW 17
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
LAMPIRAN B
PROSEDUR PERHITUNGAN
Perhitungan yang dilakukan pada modul Aliran Fluida ini dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
3. Perhitungan hubungan laju alir dengan head loss pada pipa halus
Pertama-tama hitung kecepatan aliran fluida dalam pipa (u) dan hubungkan dengan
head loss (Δh) dengan menggunakan plot regresi linear sehingga diperoleh persamaan
berikut :
( )
Hubungan laju alir dengan head loss dapat diketahui dengan menghitung nilai k
4. Perhitungan hubungan bilangan Reynold terhadap koefisien friksi pada pipa kasar
Hitung bilangan Reynold pada aliran pipa kasar dengan persamaan berikut :
Dengan = densitas air keran (kg/m3), kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s), d =
diameter pipa (m), = viskositas air keran (kg/m.s)
ALF – 2016/PW 18
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
Setelah itu, hubungkan bilangan Reynold dengan koefisien friksi yang ada pada Moody
diagram yang terletak pada Lampiran C. Sehingga dapat diperoleh persamaan hubungan
antara bilangan Reynold dengan koefisien friksi pipa kasar secara linear.
Dengan u = laju alir linear (m/s), dan g = konstanta percepatan gravitasi = 9,8 m/s2. Setelah
didapat nilai hv, plotkan hv terhadap h (head loss bacaan) secara linear agar didapatkan nilai
K ( = h / hv)
ALF – 2016/PW 19
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
LAMPIRAN C
SPESIFIKASI LITERATUR
ALF – 2016/PW 20
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
ALF – 2016/PW 21
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL ALIRAN FLUIDA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (ALF)
LAMPIRAN D
LEMBAR KENDALI KESELAMATAN KERJA
ALF – 2016/PW 22