Anda di halaman 1dari 14

Tugas Metodologi Penelitian

Judul Penelitian : “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap


Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Pada Remaja”
Dosen Pengampu : Ns. Ketut Suryani M. Kep
Nama Anggota :
1. Santi Vera Heldawati (1633016)
2. Dewi Rosita (1633030)
3. Astri Febrika (1633038)

Peneliti : ”selamat pagi adek”.


Partisipan : ”pagi kak”.
Peneliti : ”e..baik lah dek perkenalkan disini dengan kakak santi vera
heldawati, disini kakak di panggil kakak santi kakak berasal dari
universitas katolik musi charitas fakultas ilmu kesehatan. Ini
dengan adek siapa ya?”.
Partisipan : “dengan adek Dewi Rosita”.
Peneliti : “adek Dewi Rosita. e..adek bagaimana kabarnya hari ini?”.
Partisipan : “kabarnya baik-baik aja kak”.
Peneliti : “kabarnya baik-baik saja. E..adek sekarang kelas berapa?”.
Partisipan : “kelas X. Kelas X dek ya. Adek ngambil jurusan apa disini”.
Peneliti : “ngambil jurusan IPS. IPS. Ngambil jurusan IPS. E.. begini dek
e..nantikan kakak mau ngambil data ni dengan adek. Adek e..mau
gak ngobrol-ngobrol sama kakak”.
Partisipan : “mau kak”.
Peneliti : “ngobrol-ngobrol ya kita disini ya. Nah disini kakak butuh
suasana yang tenang gak ada suara-suara gak bising. Kira-kira kita
enaknya ngobrol dimana dek?”.
Partisipan : “dirumah aja kak”.
Peneliti : “kita ngobrol dirumah aja. Kira-kira mau kapan?”.
Partisipan : “besok kak boleh”.
Peneliti : “besok. Jam berapa?”.
Partisipan : “jam pulang sekolah aja la, jam 14.00”.
Peneliti : “jam 14.00 ya. Nanti kita jam 14.00 di rumah adek ngobrolnya ya
dek. Adek e.. kalau mau disekolah biasanya bawa kendaraan
sendiri atau dianter sama orang tua adek?”.
Partisipan : “biasanya bawa kendaraan sendiri kak”.
Peneliti : “bawa kendaraan sendiri”.
Partisipan : “iya”.
Peneliti : “bawa kendaraan sendiri. Emang sudah diperbolehkan?. Kan adek
masih kelas X”.
Partisipan : “ya kadang-kadang bawa kendaraan sendiri, kadang dianter.
Cuman jarang juga si kalau di anter, soalnya orang tua kan kerjanya
e..diluar kota”.
Peneliti : “ayah adek kerja diluar kota”.
Partisipan : “iya ayah”.
Peneliti : “kalau boleh kakak tau adek punya berapa bersaudara dek?”.
Partisipan : “punya 3 saudara”.
Peneliti : “3 saudara. Adek anak yang keberapa?”.
Partisipan : “anak yang ke 3”.
Peneliti : “anak yang ke 3. Anak yang pertama?”.
Partisipan : “yang pertama kakak cewek”.
Peneliti : “kakak cewek?”.
Partisipan : “udah berkeluarga. Terus yang kedua kakak yang cowok, yang
cowok masih kuliah terus terakhir saya”.
Peneliti : “yang kedua semester berapa?”.
Partisipan : “kalau yang kuliah kakak kuliahnya semester (menggaruk hidung)
kakak semester terakhir. Semester berapa ya? (mata melihat keatas)
semester 7”.
Peneliti : “kuliahnya dimana?”.
Partisipan : “kuliahnya di UGM”.
Peneliti : “di UGM. Terus e..yang pertama sudah punya anak apa belum?”.
Partisipan : “yang pertama sudah punya anak, anaknya 1”.
Peneliti : “cowok apa cewek?”.
Partisipan : “cowok”.
Peneliti : “cowok. Umurnya berapa dek?”.
Partisipan : “umurnya sekitar 1 tahunan”.
Peneliti : “1 tahun, masih kecil”.
Partisipan : ”iya”.
Peneliti : “Adek sukunya apa dek?”.
Partisipan : “Kalau suku kalau ayah suku jawa, tapi e.. ibu tu ada campuran
jawa sama sunda nya. Jadikan sukunya kalau di apa di jadiin
satukan jawa sunda. Terus e..kalau misalnya saya sudah lama
tinggal dipalembang jadi kalau untuk bahasa jawa saya terbatas
ya”.
Peneliti : ”e... asli tinggalnya dimana dek?”.
Partisipan : “tinggalnya di palembang”.
Peneliti : “ehm..aslinya orang mana?”.
Partisipan : “aslinya orang jawa”.
Peneliti : ”seperti ini dek kakak kan mengambil judul penelitian mengenai
hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi kedisiplinan
terhadap remaja. Adek e.. menurut adek ada gak si, penting gak si
dukungan keluarga terhadap motivasi belajar adek?”.
Partisipan : “ehm.. menurut saya kak sangat penting (menggaruk lutut) ya kak
ya terutama kalau saat-saat kita mau mendeketi ujian, kayak seperti
ujian nasional atau seperti apa ujian-ujian semesteran kan, na itu
kan sangat butuh dukungan keluarga karena kan e..akan
menghadapi masih e.. perasaan kita tu tegang, cemas, jadi kalau
misalnya orang tua memberikan kita e.. kita nasehat e..kita gak
tegang menghadapi ujiannya. Jadi lebih rileks”.
Peneliti : “e.. orang tua itu memotivasinya yang seperti apa? Untuk proses
belajar adek”.
Partisipan : “ehm..kalau motivasi biasanya e..kayak ya semangat la terus
e..ngasih asupan gizi juga makanan, misalkan makanannya tahu
tempe itu kalau kayak ujian itu biasanya makannya diganti daging
kak, ayam, ikan atau kadang juga tu pagi-pagi yang biasanya aku si
ini ya kak ya karena gak terlalu suka dan gak terlalu seneng sering
sarapan pagi jadi kalau pas pagi-pagi ya ibu biasanya ibu bilang
sarapan pagi karena biar nanti konsentrasinya biar fokuskan e..soal-
soal ujian. Terus kalau misalnya kek dukungan selain itu tadi ya
seperti asupan nutrirsi yang diberikan e..biasanya kalau misalnya
e..udah capek kan orang tua paling (sambil melihat ke arah bawah)
menyuruh untuk berhenti dulu belajarnya kak nanti kan bisa
dilanjutin lagi.”
Peneliti : “Itu kan tadi dari orang tua yah, kalau dari kakak adik
bagaimana?”
Partisipan : “Kalau dari kakak sih ya itu.. buat menyemangatin ye ...terus
belajar sih meskipun pelajarannya susah ya tetep dijalanin aja
(sambil melihat ke bawah) tapi ee. Kita juga enggak boleh terlalu
diporsirkan belajarnya(sambil melihat ke atas) karena bakalan
membuat pikiran ngebleng karena sibuk ngerjain soal dan akhirnya
lupa semua (sambil mengangkat kedua tangan ke atas) terus e..
kalau kakak juga sering ngasih saran untuk minum vitamin juga
(sambil mengusap mata sebelah kirinya) karena kakak aku kan
yang pertama pekerjaannya seorang guru jadi dia lebih mengertilah
e.. Situasi e.. situasi murid ketika e.. ingin menghadapi ujian itu.”
Peneliti : “Ada enggak selain dari memberikan semangat seperti
memberikan sesuatu seperti itu?”
Partisipan : “Mungkin hadiah ya.. ketika mendapatkan nilai yang bagus
misalkan dibelikan apa, kayak aku lagi pengen apa kayak jam
tangan atau pngen beli peralatan sekolah yah kayak kotak pensil,
dan biasanya kalo aku mendapatkan nilai yang bagus orang tua ku
ya dikasih kan seperti hadiah, gitu sih.”
Peneliti : “Adek seneng enggak kalau dikasih hadiah seperti itu?”
Partisipan : “Pastinya seneng kak(sambil tersenyum) karena kan bisa buat aku
lebih semangat lagi dalam belajar dan buat ngejer nilai yang bagus
jadi kita ya ada tujuannya lah selain (sambil melihat ke arah atas)
selain kita dapat dukungan kita juga dapat hadiah seperti itu kak.”
Peneliti : “Cara adek supaya disiplin belajar bagaimana?”
Partisipan : “Caranya sih saya enggak belajar dengan sistem kebut semalam
besok mau ujian dan sekarang baru belajarnya, seperti banyak
banyaklah membaca buku jauh-jauh hari sebelum ujian(sambil
mengepal kedua tangan) digabung menjadi satu. Sistem Kebut
Semalam (SKS) itu malahan membuat kita pusing dan tambah
enggak siap lah (sambil mengelus dada) pas melakukan ujiannya
pas hari H nya, tapi kalau saya mah belajarnya sediikit demi sedikit
saat pas masih sebelum ulangan kan masih sering ngerjain soal-soal
latihan kan dan di inget-inget heem.. yah di praktekin sendiri
sambil dicoba-coba sendiri kan buat jawab-jawab soal yang dikasih
guru yah (sambil mengangkat kedua bahu) diulang-ulang lagi dan
dibaca lagi (sambil mrlihat ke arah samping).”
Peneliti : “Kadang adek ada rasa bosen enggak kan capek gitu belajar terus
ada enggak rasa bosennya?”
Partisipan : “Yah (sambil tersenyum) kalo dibilang bosen pasti bosen lah kak
tapi ya mau kayak mana lagi itu semua udah mnjadi tuntutan
(mengerakkan kedua tangan ke bawah paha) karena itu kan sudah
jadi kewajiban seorang siswa untuk belajar kan, e.. untuk belajar
yah yang jelas yah (sambil melihat ke atas) yah karena enggak ada
usaha yang(sambil mengerutkan wajah) bakalan apa... e.. sia-sia
pasti kan jika kita terus berusaha akan mendapatkan hasi yang
bagus serta memuaskan kan seperti itu kak (sambil tersenyum).”
Peneliti : “Tadi kan kata adek, adek ngambil jurusan IPS yah itu waktu
ngambil jurusan kemauan orang tua atau kemauan adek?”
Partisipan : “Kalau untuk penjurusan (melihat ke atas) sendiri itu kan memang
sudah ditentukan dari ehh.. maksud saya (mengelus dada) langsung
dimasukin ke penjurusan jadi kan ada 2 jurusan kan IPA dan IPS
(melihat ke atas) dan langsung di tes (melihat ke bawah) ee.
Kemaren sempet tes IQ dulu kan atau intelektualnya terus habis
itu(menggerakkan kedua tang ke atas) kita bau dikasih soal mata
pembejaran itu 1 nya IPA 1 nya IPS dan dilihat diantara kedua
mata pelajaran itu dan saya mendapatkan nilai yang cukup baik
pada pelajaran yang IPS jadi makanya itu saya dimasukkan di
jurusan IPS, jadi kalau dari pihak kedua orang tua mah tidak pernah
memaksa (sambil menggerakkan tangan ke samping kanan dan
kiri) mau ngambil jurusan apa IPA atau IPS kan dan orang tua yah
memberikan (sambil mengarahkan kedua tangan ke dada kebesaan
kepada saya untuk jurusan yang saya minati karena yang ngejalanin
kan saya nanti kalau saya memilih IPA (sambil mengarahkan kedua
tangan ke arah dada saat menjelaskan) nanti saya e... itu enggak
sesuai dengan keinginan saya dan bakalan enggak rius kan untuk
mengikutinya, dan memang kepengenya di IPS ya masuknya di
jurusan IPS (sambil memegang kedua lutut dan tersenyum).”
Peneliti : “Waktu adek udah masuk di jurusn IPS dan enggak kesulitanya?”
Partisipan : “Kalau untuk jurusan IPS palingan banyak-banyak menghafal kan
e.. kayak ee..kayak mata pelajaran seperti Sejarah, Geografi kan
banyak- banyak menghafal (sambil mengeritkan wajah) kayak
sejarah kan banyak menghafal sejarah dunia, sejarah Indonesia
sendiri dan lebih banyak ke alam – alam sih (sambil melihat ke
bawah) kayak strukur tanah, batuan dan peta dunia dan banyak lagi
nah kalau untuk e.. kayak pelajaran Ekonomi kan e.. , akuntasni
kkan banyak menghitung (sambil memperagakan menggunakan
tangan sebelah kanan) angka – angka gitu kan kak e..
(menggerakkan jari – jari) dan misalnya e.. angka nol nya kurang
atau lebih itu pasti jumlah (sambil menggerakkan kedua tangan
seperti menjelaskan) e.. uangnya bakalan berubah total akhirnya
kan itu kesulitan nya distiu sih kak (sambil mengeritkan wajah dan
melihat ke arah samping) saya sedikit kurang teliti di angkat nol.”
Peneliti : “Terus untuk menyiasati nya bagaimana dek?”
Partisipan : “Yah.. kadang-kadang ee.. Ya ee.. Dilatih (sambil melihat
kebawah) yah belajar latihan-latihan soal kan dan ee. Kan misalkan
ada kesalahan itu kan proses namanya belajar kan kak (sambil
melihat ke arah samping)tapi ya diulang lagi yah e.. ya apa di itung
lagi jumlahnya mana yang bener kadang juga minta ajarin temen
yang lebih paham.”
Peneliti : “Waktu adek bosen belajar, adek biasanya pergi kemana ? atau
mencari suasana yang baru atau yang bagaimana?”
Partisipan : “Kalau saya sih..(sambil melihat ke atas) ee.. Untuk
menghilangkan rasa bosen e..(melihat ke bawah) palingan saya
suka denger musik kak kayak gitu aja udah buat saya rileks dan
tenang kak e.. kalau utnuk rekreasi paleng saya cuman nongrong-
nongkrong ajalah kak.”
Peneliti : “Terus musik apa yang biasanya adek dengerin.”
Partisipan : “Yaah musik kayak musik klasik dan musik musik biasa ya yang
agak selow tapi ya enggak yang melow yang bikin sedih juga kak.”
Peneliti : ”Ada enggk dek orang tua bilang bahwa kamu harus dapat juara
gitu kan.”
Partisipan : “Kalau untuk orang tua sendiri mah e.. enggak pernah menyuruh
untuk mendapatkan juara atau dapet ini dapet itu ee. Juara 1 atau
kamu harus belajar diatur jam segini – segini ee.. enggak pernah
diatur kayak gitu kak karena orang tua ngasih kebebasan tapi
(sambil melihat ke bawah) tetep memperhatikan anaknya dan
kalau bisa yah belajar yah beljar yah kalau misalnya udah bosen
atau capek yah (sambil melihat ke arah sampng ) yah istirahat yah
tetep sih dari diri sendiri pengen mendapatkan nilai yang bagus
yang tetep belajar yah walapun bosen yah ada kalanya saya males
ya harus saya siasati lah kak.”
Peneliti : “E.. untuk temen adek sendiri ada enggak yang selalu ngasih
semangat dalam pembelajaran?”
Partisipan : “Ee.. Ada sih kak yah terutama sama temen yah kita saling
membantu satu sama lain, seperti kalau ada di kelas kami yang
dapet nilai kecil pasti aku akan bantuin mereka kak e.. kasih
semangat juga kak yah jangan putus asalah yah namanya kan
belajar pasti mungkin enggak bakal (sambil melihat ke bawah)
mulus mulus aja pasti kan ada kendalanya, seperti dari yang tidak
tahu menjadi tahu pasti ee.. dilalui saja malah itu jadi pengalaman
kita untuk menjadi yang lebih baik lagi dalam belajar e.. menjadi
kuci kita kedepan nya jangan sampai melakukan kesalahan untuk
kedua kalinya e.. saling menyemangati lah satu sama lain(sambil
memegang kedua lutut) saling memotivasi dan menguatkan.”
Peneliti : “Saat adek lagi ngajarin temen adek yang kesusahan ada enggak
sih yang udah diajarin nih tapi masih tetep enggak bisa
mengikutinya?”
Partisipan : “Ya ... adalah (sambil tersenyum) tentunya kak namanya satu
kelas karakternya berbeda dan yang udah diajarin yang udah
dikasih tau yang udah di praktekin masih enggak bisa malahan
masih nenggak ngerti yah disitu kita mah (sambil melihat ke arah
samping) bilang coba tanya saja sama guru yang mereka kan pasti
mengerti dan pasti mau ngajarin yang sudah pengalaman (sambil
mengerakkan tangan menuju ke dada) karena kan kita terbatas juga
sama sama belajar juga kan kak mungkin yang kita ajarin tadi
enggak ngerti apa yang udah kita ajarin belum tentu jug
bener(sambil mengangkat bahu) karena kan namanya orang daya
tampung atau cara belajarnya berbeda-beda (sambil memegang
kaki dan menggoyangkan tubuhnya).”
Peneliti : “Adek kemaren waktu di SMP pernah dapet juara enggak?”
Partisipan : “Oh.. Kalau di SMP kemaren, Alhamdulillah dapet kak dari kelas
1 sampai 3 dapet peringkat terus, yah (melihat ke atas) kalau kelas
1 nya dapet juara 1, kelas 3 semester 1 itu juara 2 dan semester 2
nya itu juara 3 dan kelas 2 semester 1 nya juara 1 terus semester 2
nya menurun ke juara 2.”
Peneliti : “Nah waktu SMP itu adek pernah ikut les enggak?”
Partisipan : “Emang dari SD orang tua udah nyuruh ikut les dan saya sendiri
emang suka dan seneng ikut les dan dan waktu SD saya suka
belajar sempoa (sambil memperagakan dan menjelaskan) terus
sempet belajar Bahasa Inggris dan smp kemaren les bimbel juga
dan seluruh mata pelajaran juga kak yang IPA dan IPS (sambil
melihat ke atas) dan saat ikut les Bahasa Inggris ada level-level nya
sampai level ke 10, grade nya yah lumayan yah tapi kalo enggak
sering diasah Bahasa Inggrisnya yah bakalan susah kayak enggak
diapalin bakal lupa dan kosa katanya juga dan di sekolah juga ada
bimbel kan wajib juga ngikutinya e.. kayak seminggu 2 kali tapi
saya juga ikut yang disekolahan terus juga ada les komputer pas
smp kemaren.”
Peneliti : “Oke, SMP kemaren adek pernah gak ikut kejuraan e.. olimpiade
seperti itu? “
Partisipan : “Kalo SMP kemaren kan saya ikut ekstrakulikulernya e.. yang
kemaren itu yang ekstrakulikuler karate kan sama ikut e.. kemaren
kan belum penjurusan itu kak yang masih SMP masih ikut
Olimpiade Biologi nah saya juga kan skarang walaupun saya
jurusan IPS ada peminatannya kan, peminatannya di Biologi,
kemaren juga sempet ikut Olimpiade Biologi sama e..turnamen
kejuaraan ini karate. (sambil mata melihat ke atas) (menelan ludah)
hmm.. Dan Alhamdulillahnya saya dapet untuk yang Olimpiade
Biologinya, saya dapet juara e.. juaranya, kemaren juara 2, terus
untuk yang e.. apa kejuaraan karatenya yang itu dapet juara e.. 3
(sambil mengerutkan dahi dan mata melihat ke atas lalu ke
peneliti). Terus e.. oh iya terus satu lagi saya juga ikut e.. apa
pidato Bahasa Inggris yang itu pidato Bahasa Inggrisnya dapet
juara 1.”
Peneliti : “ Waktu adek masuk SMA nih e.. tadi kan adek bilang, adek ikut
perlombaan kejuaraan pastikan ada beasiswanya atau nanti kalo
sudah masuk SMA menggunakan itu bagaimana seandainya
dengan pake sertifikat itu atau murni atau lewat hasil-hasil rapor
atau bagaimana?” (pandangan mata melihat partisipan)
Partisipan : “Kalo untuk masuk ke SMA kemaren kan, itu di saring secara
murni juga nah liat dari nilai rapor (peneliti sambil batuk) sama e..
ada juga tambahan dari nilai sertifikat itu kan karena saya pernh
mendapatkan juara-juara pada Olimpiade terus e.. emang udah
dapet undanag juga kan dari SMP nya biasanya kan kalo kitanya
berprestasi atau bnayk sertiikatnya dapet eh apa panggilan dari
SMA.. SMA lain kan misalnya SMA-Sma yang kayak yang
memang terakreditasinya bagus akreditasi A atau yang unggulan
kan memang mencari e.. mas.. e.. eh mencari siswa-siswa yang e..
berperstasi baik di bidang yang akademik maupun yang non
akademiknya nah itu saya dapet panggilan ke SMA ini e.. dapet
surat undangan jadi tanpa tes. ( tersenyum dan sambil
menggoyangkan kaki)”
Peneliti : “Saat.. orang tau, orang tua tau adek udah masuk ke sekolah ini
rasanya gimana?”
Partisipan : “Rasanya seneng bersyukurlah karena kan
gak ribet mau tes-tes gitukan, kan karena kalo sekarang tes-tes gitu
ribet mau pake wawancara juga mau juga tes psikologinya mm..
yaa tes-tesnya banyak juga soal-soalnya kalo mau pake tanpa tes
kan gak.. gak ngerjain soal udah keterima di SMA ini. ( sambil
mendorong tanga dan menelan ludah)
Peneliti : “Kalo nanti e.. ada waktunya adek apa tingkat prestasi adek
menurun e.. tingkat prestasi adek menurun terus gimana dek, kan
karna bnayak saingan di luar entar pas ada waktunya semesteran eh
ternyata prestasi adek menurun atau perjuangan adek turun adek
bagaimana? ( sambil mengisayaratkan tangan turun ke bawah)”.
Partisipan : “Iya mungkin yaa semog ajangan sampai kan kalau itu terjadi. Iya
jelas kalau itu terjadi saya akan merasa sangat sedih kak ye, karn
akn usaha saya selama ini kan lumayan susah untuk berjuang karna
e.. Di SMP aja persainganpun juga cukup ketat kan, ada dari SD
samapi SMP kan temen-temen nya dari berbagaisekolah yang
berbedakan terus bergabung disatu SMA kan banyak yang ketemu
eh ya yang pinter-inter juga lebihbnyak dari saya. Terus yang
masuk SMA ini juga yaa ketemu orang yang pnter-pinter juga
bnayak jga kak takut juga sih. kesannya tetep berusaha lah semoga
e.. masih e.. diberikn nilai yang bagus terus prestasinya masih tetp
e.. stabil lah kak yaa paling enggak ataupun lebih baik lah yang
meningkat ee.. apa yaa keinginan saya sih meningkat terutama yaa
ini lah saling bersaing juga lah dengan yang lain. Tetep berusaha
menjadi yang terbaik. ( sambil tersenyum)”.
Peneliti : “Kalo untuk di rumah nih kan tadi adek bilang 3 bersaudara dulu
waktu sebelum kakak yang pertama menikah terus kakak yang
keua kuliah ada gak sih ee.. perbedaan kayak kakak adek lebih
pinter adek kurang seperti itu apa semuanya sama.”
Partisipan : “Iya kalo di keluarga ada lah kak perbedaan apalagi kalo kaka
yang sekarang ini kuliah kan jurusan kedokteran terus yan saya
sering dibandingan lah dengan kakak karna kakak lumayan cukup
berprestasi pada sekolah dulu kan SMA dulu, yaa dibandingin-
bandinginlah kakk pinter karn akan kakek gini.. ken gin, kalo
untuk kakak yang udah menikah mungkin udah bekerja juga jadi
gak terlalu dibandingin lah. Hmm gitu.”
Peneliti : “Soal tadia dek merasa dibanging-bandingkan seperti itu eh
apasih yang mendikan adek semakin termotivasi, saya mau belajar
nih, saya mau berusaha lagi saya mau lebih dari kakak saya, saya
mau lebih termotivasi lagi untuk semakin disiplin belajar semakin
majus eperti itu?”
Partisipan : “ya saya yang kin saya termoivasi yang bikin saya semangt itu ya
dari orang tua kak, orang tua penginnya ee..saya bisa mandiri, bisa
kedepannya apa ya e.. gak.. gak nyusahin orang tua karna kan kalo
misalnya saya bisa jadi sukses bsa jadi orang yang mau kedepannya
orang tua juga kan gak terasa terbebani. Malahan kita yang bisa.
Membangga.. membanggakan orang tuaterus kan kaka juga yang
kuliah juga sering ngasih motivasi juga ngasih semangat juga
buat.. buat aku kalo tetp harus belajar tetep jangan pantang
menyerah jangan putus asa walaupun yang dihadapi itu sulit
ataupun susah ya kita berdoa.. lah semoga usaha yang jkita
jalankan ini yanga kita lakukan ini gak bkalan sia-sia terus emm..
buat e.. apa e.. misalnya kadang saya kek ngerasa bosen atau
apapunkalo itu yng terjadi ya udah jlanin aja yang me.. yang pasti
kita bakalan harus melewati ini. Kalo gak kita.. eh.. kalo kita
menghindarya kak nanti nya juga bakalan eh.. belum tentujuga kita
mendapaytkan hasil yang bagus kalo tantangan itu gak kita lalui (
sambil memegang kaki)”.
Peneliti : “ Selain orang tua da gak sih motivasi lain dari pihak luar seperti
teman adek atu orang terdekat adek seperti it?”.
Partisipan : “yah palingadari temen aja kak kalo saya sih pacar belum ada
hihihi eh gitu (sambil tersenyum malu) yah kalo dari temen saling
nyemangatin eh ya walaupun sekarang kan sihyang teen smp kan
say masih deket-deke sama temen SMP juga, SMA kan ini baru
masuk . Kalo SMP kan ini udah pisah-pisah mereka ada juga yang
udah, malahan aad juga yang udah beda kota juga kan gak di
palembang iya sukasaling kabar-labaran lah chat-chatan gitu ya
saling menyemangatin satu sama lain suka jga kadang sharing
bagi cerita bagi pengalaman teru e.. bagi pelajarannya di sana
kayak mana, terus yang disini kayak gini.. kayak gini.. kadag ada
yang banyak kesamam kadang ada juga yag beda- bedanya sedikit
karna sih tetep ke temen-temen dekat aj ka yang nyemangatinnya.
Orang lain selain keluarga gitulah”.
Peneliti : “ Eh, kira-kira dek nanti kalo udah lulus SMA adek mau
ngelanjutkuliah atau tidak?”.
Partisipan : “ya.. kalau saya pengin lanjut kuliah lah kak yaangeliat dari kaka
juga yang udah kuliah di UGM jadi sya pengin lanjut kuliah cuman
kan saya baru kelas 10 juga yang masih ada bebrapa kelas lagi yang
terlewati kan belum.. belum kelas 11, kelas 12, baru lulus udah
baru kuliah gak tau sih mau kuliah dimana atau jurusannya saya
juga belum kepikiran juga kak nah penginnya saya kuliah dulu lah
baru kerja”.
Peneliti : “Terus buat.. nanti kalo mau kuliah nih yaa, adek mau ngambil
nya dimana masih mau di palembang atau di Jawa?”.
Partisipan : “Yah hmm.. pengin cari suasana baru suasan alain lah eh
penginnya gak di palembnag lah di luar kotalah atau ngambil di
jawa gitu kak di jogja lah apa di Semarang apa di bandung di
jakarta pokonya yang di Pulau kaykanya enggak deh ngambil yang
di palembang”.
Peneliti : “eh.. begini dek, ada gak yng mungkin ingin adek samapikan lagi
Partisipan : “ehmm.. mungki sudah cuukup disini cuman yang ingin saya
sampaikan eh kalo buat temen mugkin masih belum e.. sama yang
belum bisa dapet nilai besar yang elum bisa eh menerima paa yang
belum bis asemanagt untuk temen-temen ya jangan putus as lah
walupun mendapatkan nilai yang kecil , tetap berdoa tetap ikhtiar
tetep berusaha semoga mendapatkan nilai yang bagus dan yang
baik dan untuk kaka ya semoga kaka dilancrakan saja ya proses
perkuliahan ya e.. gitu aja kak”.
Peneliti : “emm.. nanti.. nanti adek ma gak ngobrol bersama kaka lagi mau
sih kak kalo misalnya ada waktu mau banget , ngobrbrol lago
boleh karan amenurut kaka sudah cukup dulu kita ngobrol-
ngobrolny ananti kita lanut dihari yang lain. Nanti kita ngobrol
lebih dalam lagi lebih akrab lagi terus siapa tau nanti adek mau
menyampaikan lagi kan keluh- keshaya apa bercerita dengan kaka
di lain hari kak kembali ke kampus lagi kakap ermisi. Selamat pagi
adek”.
Partisipan : “Iya terima kasih kak”.

Anda mungkin juga menyukai