Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN

DAN PENGGUNAAN OBAT


No.Dok : UKP/ /SOP/PKM-NB/I/2019
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : 07/01/2019
Halaman : 1/5

UPT Puskesmas Rawat Suardi Ahmad


Inap Negeri Besar NIP.19821208 200804 1 001

Penilaian, pengendalian, penyediaan, dan penggunaan obat adalah suatu


kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang dinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
1. Pengertian
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar meliputi
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan, dan pelaporan obat.
Penilaian pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat di puskesmas sebagai
2. Tujuan acuan penerapan langkah-langkah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan
obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Negeri Besar Nomor :400/
3. Kebijakan /SK/PKM-NB/I/2019 tentang Penilaian, Pengendalian, Penyediaan, dan
Penggunaan Obat UPT Puskesmas Rawat Inap Negeri Besar.
1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
4. Referensi
Faskes Tingkat Pertama;
4. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
1. Persiapan alat
a. Komputer
b. Formularium
5. Prosedur dan
c. Kartu Stok
langkah-
d. LPLPO Gudang Farmasi Kabupaten
langkah
e. LPLPO Sub unit
f. SBBK (surat bukti barang keluar) Gudang Farmasi Kabupaten
2. Petugas yang melaksanakan
a. Petugas Farmasi
3. Langkah-langkah
a. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat rata –
rata perbulan di puskesmas induk dan seluruh unit pelayanan untuk
menyusun rencana kebutuhan obat selama satu tahun.
b. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke gudang farmasi kabupaten
(GFK) sesuai ketersediaan obat / alkes di Gudang Farmasi Kabupaten.
c. Petugas farmasi menerima obat / alkes dari Gudang Farmasi Kabupaten
berdasarkan permintaan yang diusulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
d. Petugas farmasi menyimpan obat/alkes yang datang dari Gudang
Farmasi Kabupaten di logistik farmasi di Puskesmas.
e. Petugas farmasi menginventaris obat dan menulis di penerimaan dan di
kartu stok sebagai pengendali stok.
f. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis tentang obat
yang stok berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa.
g. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis tentang obat
yang kosong stok untuk digantikan dengan obat pengganti lain dengan
fungsi yang sama.
h. Petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit internal
dengan melihat LPLPO untuk menghindari ketidaksesuaian pemakaian
obat dan kelebihan obat.
i. Petugas farmasi mengevaluasi stok obat, apotek dan logistik farmasi di
puskesmas, jika terjadi kekurangan maka diusulkan permintaan bon
obat tambahan ke Gudang Farmasi Kabupaten.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang 1. Ketelitian dalam perhitungan jumlah stok obat
perlu 2. Ketelitian pengisian LPLPO
diperhatikan
1. Gudang Obat Kabupaten
2. Gudang Obat Puskesmas
3. Apotek
8. Unit terkait 4. Unit Gawat Darurat
5. Ruang VK
6. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa
1. Formularium
2. Kartu Stok
9. Dokumen
3. LPLPO Puskesmas
terkait
4. LPLPO Sub unit
5. SBBK (surat bukti barang keluar)
10. Rekaman Tanggal Mulai
No. Yang Diubah Isi Perubahan
historis Diberlakukannya
perubahan

Anda mungkin juga menyukai