Anda di halaman 1dari 22

HUKUM

DISTRIBUSI Univ MH Thamrin


• Bila suatu sistem terdiri dari dua lapisan
cairan yang tidak tercampur (immiscible)
atau sebagian, jika ditambahkan zat ketiga
(solute) yang larut dalam kedua lapisan
tersebut, maka zat terlarut tersebut akan
terdistribusi diantara kedua lapisan
dengan perbandingan tertentu pada
temperatur T
Konsentrasi X a
= tetap
Konsentrasi X b
Hk. Distribusi Nernst.
Jika solute X berada diantara dua pelarut A dan B yang tdk
dapat bercampur (immiscible) pada T, maka X terdistribusi
dlm pelarut tsb dgn perbandingan tetap.
Konsentrasi X A
= KD
Konsentrasi X B
C1
= KD
C2
C1 = konstr X dlm A
C2 = konstr X dlm B
KD = koefisien Distribusi
Zat X dimasukan pada campuran benzen air. Kemudian
diaduk lalu dibiarkan sehingga terpisah fase benzen (10 ml)
dan air (100 ml). Bila diperoleh zat X 0,13 gr dan 0,22 gr.
Hitung besar koefisien distribusi X.

Jawab :
konsentrasi X dlm benzene (Cb) = [0,13]/10 = 0,013 g.ml-1
konsentrasi X dlm air (Cw) = [0,22]/100 = 0,002 g.ml-1

shg Cb 0,013
------- = ----------- = 5,9
Cw 0,002
Hukum distribusi utk pelarut berbeda fasa
Hk Henry

• Hk Henry : pd temp konstan kelarutan gas


dalam larutan berbanding dengan tekanan gas
dialaminya.
•  C = kP
– C : kelarutan / konsentrasi
– P : tekanan gas
– k : tetapan Henry
C1 konst gas pada fasa B
C konst gas pada fase A

C/C1 = KD

C/P = k
Hk Henry  C = k P
Kelarutan Oksigen dalam air 1,38x10-3 mol/lt pada 20oC dan 1 atm.
Berapa konsentrasi O2 pada 20oC tekanan parsial gas 0,21 atm

Tentukan tetapan Henry (k)


Minuman soft drink dibuka . pada kondisi
setimbang 25oC mempunyai tekanan uap
CO2 sebesar 4 x 10-4 atm. Hitunglah
konsentrasi CO2 jika diket. tetapan
Henry untuk CO2 k = 3,2 x 10-2 mol.lt-
1 .atm-1
EKSTRAKSI PELARUT
• Ekstraksi cair cair /pelarut merupakan pemisahan
suatu senyawa dalam dua macam pelarut organik
diusahakan agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini
pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu
sama lain.
• Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam
corong pemisah dengan jalan pengocokan beberapa
kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang
tidak dapat campur (immiscible).
Ekstraksi …..
• Ekstraksi pelarut umum digunakan untuk
memisahkan sejumlah gugus yang
diinginkan dari campuran sehingga
diperoleh senyawa murni yang diinginkan
• Mengekstraksi gugus/senyawa
pengganggu dalam campuran sehingga
diperoleh sampel yang siap dianalisis
secara keseluruhan
Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus
diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
• pembanding distribusi tinggi untuk gugus yang
bersangkutan dan pembanding distribusi rendah
untuk gugus pengotor lainnya
• kelarutan rendah dalam air
• kekentalan rendah dan tidak membentuk emulsi
dengan air
• tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun
• mudah melepas kembali gugus yang terlarut
didalamnya untu keperluan analisa lebih lanjut.
Semakin besar harga KD semakin banyak
gugus/senyawa terektraksi
Corong
pemisah,
digunakan
ekstraksi cair-
cair
Teknik pengerjaan

• Koefisien distribusi sangat penting pd proses


ekstraksi, yaitu pengambilan zat terlarut dlm
suatu lar dg pelarut lain
Zat Terlarut Pelarut Kd
A B
Iodium CCl4 H2O 85
Iodium CS2 H2O 616
Iodium CHCl3 H2O 131
Asam suksinat (C2H5) 2O H2O 0,125
Brom CCl4 H2O 30
Contoh:
100 ml lar dlm air berisi 0,01 gram Yodium. Lar ini dikocok dg
10 ml CCI4 pd 25°C. Berapa I2 yg dapat diekstrak ? KD = 85

Jawab:
100 ml larutan berisi 0,01 g I2, misal x gram terekstrak,
maka I2 dlm air = ( 0,01 – x ) gram.
[I2 ](dlm CCI4 )
Kd = -------------------
[I2 ] (dlm air)
[x / 10]
85 = -----------------------  x = 0,009 gr
[0,01 – x] / 100
 Jadi I2 terekstrak 0,009 gr dan I2 sisa dlm air 0,001 gr

17
Jika ekstraksi diulang berulang dgn cairan penyari dan
volumenya tiap kali sama, maka tiap kali jml zat terlarut
berkurang. Jml zat dlm larutan semula dpt dihitung sebagai
berikut.
Misalkan : v = volume lar. asal
v' = Volume cairan penyari
n = jml berapa kali penyarian
w = jml zat pelarut mula-mula
x = jml zat terlarut sisa setelah n kali
penyarian
maka:
C (dlm cairan penyari)
K = -------------------------------
C (dlm pelarut awal)
C (dlm pelarut awal)
K = -----------------------------------
C (dlm cairan penyari) 18
Efisiensi ekstraksi
Vw n
Wr = Wo ------------
KVo+ Vw
Dimana :
Wr = berat solut yg tertinggal setelah ektraksi,
Wo = berat solut dlm larutan mula2,
Vw = volume fase berair,
Vo = volume solven pengesktrak,
K = koefisien partisi,
n = perulangan ekstraksi.

contoh: K = 2, Vw = 60 mL, Wo = 1 g
hitunglah bila 1 kali ekstraksi dgn 60 mL solven
2 kali ekrtaksi dgn 30 mL solven
3 kali ektraksi dgn 20 mL solven
Soal latihan:
100 ml air mengandung 0,02 g Iodium
a. diekstrak 1 x menggunakan 100 ml CCl4
Berapa yg terekstrak (dalam gram dan %)
b. diekstrak 2 x masing-masing dg 50 ml
Berapa yg terekstrak (dalam gram dan %)
c. diekstrak 3 x berturut-turut dg 40 ml, 40 ml
dan 20 ml CCl4
Berapa yg terekstrak (dalam gram dan %)

22

Anda mungkin juga menyukai