Anda di halaman 1dari 5

A.

Bangsa Awal Mula Negara

Didalam jiwa manusia ada rasa seperti senang, susah, hiba, kecewa,duka, benci,
cemburu dendam, takut, ragu, muak, gundah, dongkol dan cinta. Hanya saja tingkatannya
berbeda pada setiap individu, ada yang gampang tergiur, terpesona, tergugah karena sentimel
dan melankolis tetapi yang sulit, kaku, bahkan tidak punya perasaan. Untuk bunyi ada yang
senang keras (rock), tetapi yang lain senang alunan yang lembut, dan untuk warna dan
bentuk adyang senang alamiah asli serta naturalis tetapi ada pula yang penuh dengan ekspresi
yang emosional.

Rasa kebangsaan adalah salah satu bentuk rasa cinta bahkan pusat gabungan dari
berbagai rasa cinta karena merupakan kumpuln yang besar maka melahirkanjiwa
kebersamaan penganutnya (korzack), mereka membentuk lagu, bendera dan lambang. Untuk
lagu ditimpali dengan genderang yang berpengaruh dan terompet yang mendayu-dayu
sehingga lahirlah berbagai rasa. Untuk bendera dan lambang dibuat bentuk dan warna yang
menjadi kultur suatu bangsa sehingga menimbulkan pembelaan yang besar dari pemiliknya.

Ketika suatu suku berhasil memenangkan pertandingan, perlombaan atau bahkan


peperangan maka lambang dan bendera merupakan simbol yang dijaga untuk dikibarkandan
dinakan ke tempat yang tinggi, dan penganutnya berlinang air mata menyaksikan, karena
cinta dan bangga. Lagu-lagu diputar untuk memeriahkannya sehingga jiwa penganutnya
mengalami kegembiraan dan emosi yang pada gilirannya bersedia mati dalam segala kondisi
yang dihadapi.

Dalam kebangsaan kita mengenal adanya ras, bahasa, agama, batas, wilayah, budaya
dan lain-lain. Tetapi ada pula negara dan bangsa yang terbentuk sendiri dari berbagai ras,
bahasa, agama dam budaya. Maka diperlukanlah suatu sistem nilai dan pandangan hidup
yang sama yaitu dengan memunculkansuatu ideologi untuk mempersatukan pemeluknya.

Sistem nilai itu sendiri adalah konsep tentang apa yang ada didalam pikiran sebagian
besar warganya apa yang mereka anggap baik dan benar. Sedangkan pandangan hidup adalah
sebagian nilai yang dipedomani dan dianut masyarakat tertentu. Ideologi adalah sistem
pedoman hidup dan cita-cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam sebagian besar
masyarakat yang bersifat khusus disusun secara sadar oleh para pemikir didaerah tersebut.

B. Pendefinisian Negara

Menurut Aristotekes :

Negara adalah persekutuan dari pada keluarga dan desa, guna memperoleh hidup
yang sebaik-baiknya.

Menurut jean bodin :

Negara adalah suatu persekutuan dari pada keluarga-keluarga dengan egala


kepentingannya yang dpimpin olehakal dari suatu kuasa yang berdaulat.

Menurut hugo de groot :


Negara adalah suatu persekutuan yang sempurna, dari pada orang-orang yang
merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum.

Menurut bluntschli :

Negara adalah suatu diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik disuatu
daerah tertentu.

Menurut hans kelsen :

Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa

Menurut sumantri :

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan, oleh karenanya dalam setiap organisasi
yang bernama negara, selalu kita jumpai adanya organ atau alat perlengkapan yang
mempunyai kemampuan untuk memaksakan kehendaknya kepada siapapun juga yang
bertempat tinggal didalam wilayah kekuasaannya.

Menurut kranenburg :

Negara adalah suatu sistem dari pada tugas-tugas umum dan organisasi-organisasi
yang diatur, dalam usaha negara untuk mencapai tujuannya, yang juga menjadi
tujuan rakyat / masyarakat yang diliputi, maka harus ada pemerintahan yang
berdaulat.

Menurut hoegerwerf :

Negara adalah suatu kelompok yang terorganisasi, yaitu suatu kelompok yang
mempunyai tujuan-tujuan yang edikit banyak dipertimbangkan, pembagian tugas dan
perpadua n kekuatan-kekuatan. Anggota-anggota kelompok ini para warganegara,
bermukim disuatu daerah tertentu. Negara memiliki kekuasaan tertinggi yang diakui
kedaulatannya didaerah ini. Ia menentukan bila perlu dengan jalan paksa dan
kekerasan, batas-batas kekuasaan dari orang-orang dan kelompok dalam masyarakat
di daerah ini. Hal ini tidak menghilangkan kenyataan bahwa kekuasaan negara pun
mempunya batas-batas, umpamanya disebabkan kekuasaan dari badan-badan
internasional dan supra nasional. Kekuasaan negara diakui oleh warga negara dan
oleh warga negara lain, dengan kata lain kekuasaan tertinggi disyahkan menjadi
wewenang tertinggi. Maka asa suatu pimpinan yang diakui oleh negara yaitu
pemerintahan.

Dalam Al-Quran Surat Ali Imran 104 tertulis :

“dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyerukan kepada
kebaikan menyuruuh kepada yang makruf (kebaikan) dan mencegah dari yang
munkar (keburukan. Merekalah orang-orang yang beruntung.”
Segolongan umat itu adalah pemerintahan yang sah, yang menjalankan public policy,
bahkan berhak memaksa (seperti memungut pajak), mengajak kepada kebaikan (seperti
fungsi Depdikbud, Depsos, Depkes yang digabungkan kepada Menko Kesra), serta mencegah
keburukan (seperti adanya penuntut umum dan polisi).

C. Hakikat Negara

Secara selayang pandang perlu kita lihat mengapa negara itu muncul. Bukankah
negara itu abstrak, kita tidak pernah melihat negara inggris, Perancis dan Indonesia, yang kita
lihat han yalah benderanya, orangnya, lambangnya atau mendengar bahasa nasionalnya, lagu
kebangsaannya serta merasakan ideologinya.

Sejak zaman dahulu kala manusia dalam melawan bahaya dan bencana,
mempertahankan hidup, mencari makan serta melanjutkan keturunan, tidak dapat seorang
diri. Manusia ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat (sosial), dorongan nalurinya yang
menghendaki demikian.

Teori tentang asal mula negara dibuat berdasarkan telah peristiwa sejarah suatu
negara, kemudian diambil garis besarnya secara induktif.

Negara adalah kelompok terbesar, jadi bukan perserikatan bangsa-bangsa (PBB),


bukan ASEAN, bukan pula persekutuan beberapa negara, krena ikatan negaralah yang paling
dominan menguasai bathin manusia.

Untuk negaranya manusia mau berjuang mati-matian, para olahragawan dan


olaragawati berjuang hanya untuk kebangsaan negaranya, para pahlawan bertempur hanya
untuk mempertahankan negaranya, bahkan untuk hari lahir negaranya, manusia mau
mengorbankan waktunya untuk berdiri memperingati. Sebaliknya hanya negaralah yang
mempunyai wewenang untuk menindak warganya bila melanggar peraturan negara tersebut
tanpa bantahan.

D. Teori Asal Usul Negara

Banyak teori yang mengemukakan asal-usul negara, diantaranya sebagai berikut :

1. Teori kenyataan
Yaitu teori yang menganggap bahwa memang sudah kenyataannya, berdasrkan syarat-
syarat yang dipenuhi, negara itu dapat timbul. Syarat tertentu misalnya yaitu adanya
pemerintahan, adanya wilayah, adanya penduduk dan adanya pengakuan dari dalam
dan luar negeri.
2. Teori ketuhanan
Yaitu teori yang menganggap memang sudah kehendak Allah Yang Maha Kuasa
negara itu timbul. Anggapan ini berawal dari determinisme religious, yaitu bahwa
segala sesuatunya ini sudah ditakdirkan Allah, Hal ini terlihat dalam pembukaan UUD
1945, yaitu :” Atas Berkat Rahmat Allah.... dan seterusnya”.
3. Teori perjanjian
Yaitu teori yang menganggap bahwa suatu negara itu terbentuk berdasarkan
perjanjiaan bersama, baik antara orang-orang yang sepakat mendirikan suatu negara,
maupun antar orang-orang yang menjajah dengan yang dijajah
4. Teori penakhlukan
Yaitu teori yang menganggap bahwa negara itu timbul karena serombongan manusia
mengalahkan rombongan manusia yang lain. Dengan demikian, pembentukan negara
dapat karena proklamasi, peleburan dan penugasan atau pemberontakan
Teori ini disebut juga teori kekuataan (Iforce theory) karena dalam dalam teori ini.
Kekuatan membuat hukum (might makes right). Kekuatan adalah pembenaran dan
Raison D’etre-nya negara.
5. Teori patriliial dan matrilinial
Yaitu teori yang menganggap bahwa negara itu timbul karena dalam suatu kelompok
keluarga yang primitif, ayahlah yang berkuasa dan garis keturuanan ditarik dari pihak
ayah. Keluarga kemudian berkembang biak dan terjadilah beberapa keluarga yang
kesemuanya dipimpin oleh kepala induk (ayah). Inilah benih-benih pertama negara,
sampai dibentuk pemerintahan yang disentralisir. Teori in disebut teori patrilinial,
sedangkan teori matrilinial adalah apabla keadaan ino berlangsung pada kelompok
suku, yang menarik garis keturunan melalui ibu.
6. Teori organis
Yaitu teori yang menganggao bahwa negara sebagai manusia (laki-laki).
Pemerintahan dianggap sebagai tulang, undang-undang dianggap sebagai syaraf,
kepala negra dianggap sebagai kepala, masyarakat diaggap sebagai daging. Dengan
begitu negara itu dapat lahir, tumbuh, berkembang dan mati.
7. Teori daluwarsa
Yaitu teori yang menganggap bahwa negara terbentuk karena memang kekuasaan raja
(baik diterima maupun ditolak oleh rakyat) sudah daluwarsa memiliki kerajaan sudah
lama memiliki kekuasaan, akhirnya menjadi hak milik karena kebiasaan).
8. Teori Alamiah
Yaitu teori yang menganggap bahwa negara adalah ciptaan alam, karena manusia
dianggap sebagai makhluk sosial, sekaligus juga makhluk poliyik. Oleh karenanya
manusia ditakdirkan untuk hidup bernegara. Jadi dengan situasi dan kondisinya
setempat negara terbentuk dengan sendirinya.
9. Teori filosofis
Yaitu teori yang menganggap bahwa berdasarkan renungan-renungan tentang negara,
memikirkan bagaimana negara itu seharusnya ada, negara sebagai kesatuan yang
mistis, yang bersifat supra natural, namun memiliki hakikat sendiri yang terlepas dari
komponen-komponennya.
10. Teori historis
Yaitu teori yang menganggap bahwa lembaga-lembaga sosial kenegaraan tidak
dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai demgam kebutuhan-kebutuhan
manusia. Oleh karerenanya lembaga-lembaga sosial kenegaraan itu dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi dari lkingkungan setempat, waktu dan tuntutan zaman. Seingga
secara historis berkembang menjadi negara-negara sebagaimana yang kita lihat seperti
sekarang ini.
Dalam sekelompok manusia yang hidup bersama memang pada umumnya ada
sejumlah orang yang mengatur dan melakukan usaha guna menciptakan serta
memelihara ketertiban. Mereka merupakan pimpinan dalam masyarakat negara.
Golongan orang-orang yang berwenang dan bertugas untuk mengatur serta memimpin
ini disebut pemerintah.

E. Teori Kedaulatan Negara


Setelah asal usul negara itu jelas, maka orang-orang tertentu didaulat menjadi
penguasa (pemerintahan) sehingga kita kenal teori-teori terbentuknya kedaulatan
sebagai berikut :
1) Teori kedaulatan tuhan
Yaitu kepala negara dianggap anak Tuhan, sehingga tidak ada kemungkinan
untuk membantahnya.
2) Teori kedaulatan rakyat
Yaitu kepala negara dipilih dari rakyat karena rakyatlah yang merupakan
kedaulatan tertinggi
3) Teori kedaulatan negara
Yaitu segala demi negara, karena negara yang menurut kodratnya mempunyai
kekuasaan mutlak.

Anda mungkin juga menyukai