ISSNL 23383321
Septirina Rahayu
Akademi Keperawatan RSPAD Gatot Soebroto
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Email: rahayuseptirina@yahoo.co.id
Abstrak: Generalized Anxiety Disorder (GAD) merupakan penyakit atau gangguan kronis yang umum dan sering terjadi di masyarakat
dengan prevalensi cukup tinggi. Proses berubah dan peristiwa akut dapat menjadi stimulus yang menyebabkan seseorang mengalami
ansietas. Ansietas dapat terjadi pada semua kelompok usia, hampir 50 % terjadi pada orang dewasa dengan gejala seperti kesulitan tidur,
distrakbiliti, iritabilitas serta agitasi. Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan informatika perawat
terhadap dokumentasi keperawatan (2) mengetahui pentingnya penggunaan tehnologi dalam asuhan keperawatan (3) membangun
kepercayaan diri perawat yang secara langsung mempengaruhi keselamatan pasien, kualitas perawatan serta dokumentasi keperawatan.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dan data lainnya. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Kecemasan
merupakan suatu keadaan perasaan yang komplek berkaitan dengan perasaan takut (2) Penatalaksanaan kecemasan tidak hanya cukup
dengan pengobatan psikofarmaka tetapi dapat juga dengan psikoterapi Cognitif Behavior Terapi ( CBT) (3) Psikoterapi CBT dapat
dilakukan melalui intervensi berbasis web.
Kata kunci: Generalized Anxiety Disorder, Intervensi berbasis web, terapi CBT (Cognitif Behavior Therapy)
Abstract: Generalized Anxiety Disorder (GAD) is a chronic disease or disorder are common and often occur in people with relatively
high prevalence. The process of change and acute events can be a stimulus that causes a person to experience anxiety. Anxiety can occur
in any age group, nearly 50% occur in adults with symptoms such as difficulty sleeping, distrakbiliti, irritability and agitation. The
method used in this paper is to study literature and other data . The purpose of scientific writing is (1) to increase knowledge of
informatics nurses to nursing documentation (2) recognize the importance of the use of technology in nursing care (3) build confidence
nurses that directly affect patient safety, quality of care and nursing documentation. It can be concluded that: (1) Anxiety is an emotional
state that complex associated with feelings of fear (2) Management of anxiety not only enough medication psikofarmaka but can also
psychotherapy cognitive Behavior Therapy (CBT) (3) Psychotherapy CBT can be done through interventions based web
Keywords: Generalized Anxiety Disorder, webbased interventions, therapy CBT (cognitive Behavior Therapy)
Permasalahan dalam pelaksanaan CBT yang keperluan seperti keperluan pribadi, pendidikan,
seringkali ditemukan adalah ketersediaan pengobatan, bisnis dan pemerintahan serta merupakan informasi
akses, biaya dan kurangnya praktisi yang terlatih yang strategis untuk pengambilan keputusan.
untuk melakukan CBT, sehingga memberikan dam Penggunaan internet selain telah dirasakan sangat
pak pada kurangnya layanan kesehatan jiwa yang banyak manfaatnya, namun ada juga tantangan dalam
optimal. Hasil penelitian Tranaeus (2007) menyata tehnologi informasi ini. Salah satu tantangan baru
kan klien dengan kecemasan yang diberikan terapi dari kemajuan tehnologi informasi ini terletak pada
CBT berbasis komputerisasi lebih baik dibandingkan penyedia informasi sendiri yaitu bagaimana suatu
dengan diberikan CBT melalui tatap muka. Dengan informasi dapat diakses dengan mudah, cepat, tepat
sistem informasi klinis komputerisasi sebagai du dan global. Keberhasilan persaingan penggunaan
kungan layanan online, diharapkan gangguan kece internet tergantung pada banyaknya tanggapan ma
masan dapat memberikan efektifitas dan pengaruh syarakat pengguna internet, yang perlu diingat dalam
yang lebih baik. hal ini adalah bahwa internet merupakan homepage
Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah: (1) untuk pemajangan datadata produk, informasi serta
meningkatkan pengetahuan informatika perawat ter pelayanan dan email untuk melakukan interaksi.
hadap dokumentasi keperawatan (2) mengetahui Kecemasan
pentingnya penggunaan tehnologi dalam asuhan Kecemasan merupakan salah satu bentuk dari
keperawatan (3) membangun kepercayaan diri pera gangguan kejiwaan yang sering terjadi dan dialami
wat yang secara langsung mempengaruhi keselama oleh masyarakat. Kecemasan adalah suatu keadaan
tan pasien, kualitas perawatan serta dokumentasi perasaan yang komplek berkaitan dengan perasaan
keperawatan. Metode yang digunakan dalam penu takut, sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung
lisan ini adalah studi pustaka dan data lainnya. berdebar, nafas pendek atau nyeri dada (Keliat,
2012;15). Sekitar 85% individu yang mengalami
PEMBAHASAN depresi, memiliki kecemasan yang signifikan, se
Teknologi Informasi dangkan 90 % individu yang mengalami kecemasan
Masih ada dari sebagian orang yang belum dapat mengalami depresi. Gejala yang sering dialami oleh
membedakan pengertian antara tehnologi informasi individu dengan gangguan kecemasan adalah gelisah,
dan sistem informasi. Tehnologi informasi dipandang mudah marah, perasaan sedih, impulsif, palpitasi,
sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia, kehilangan energi, penurunan konsentrasi, nyeri dan
salah satu faktor yang menyebabkan tehnologi infor ketegangan otot, sakit kepala, bahkan hingga muncul
masi penting dikembangkan di Indonesia adalah ketakutan dan rasa putus asa (Tiller, 2012; 28 ).
bangsa Indonesia lebih senang menggunakan dan Kedua gangguan depresi dan kecemasan tersebut
memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi dapat terjadi secara bersamasama, dan hal ini
daripada berminat untuk dapat menguasai dan tentunya akan menjadi sulit untuk membedakan atau
mengembangkannya. mengidentifikasi pengobatan dari kedua jenis gang
Menurut Satyawan (2013, 60) sistem merupakan guan ini. Banyak orang tidak mencari pengobatan
kumpulan dari komponen atau bagian yang memiliki jika mengalami gangguan ini. Mereka beranggapan
hubungan satu dengan yang lain, sedangkan infor bahwa pengobatan tersebut tidak cukup efektif untuk
masi diartikan sebagai data. Kedua kata tersebut mengatasi kondisi kegelisahan yang dialaminya.
memberikan makna sistem informasi diartikan seba Pendapat ini didukung oleh penelitian (Tiller,2012;
gai suatu sistem yang diciptakan manusia yang terdiri 31) di Australia yang menunjukkan bahwa 40 % dari
dari komponen atau bagian yang bertujuan untuk orang dengan gangguan kecemasan tidak mencari
menyampaikan suatu informasi. Sedangkan tehnologi pengobatan dan hanya 45 % pengobatan yang dita
informasi merupakan suatu sistem atau tehnologi warkan dapat menguntungkan penderita yang menga
yang digunakan untuk mengolah data meliputi lami gangguan kecemasan. Melihat dampak yang
kegiatan memproses, mendapatkan, menyusun atau ditimbulkan dari gangguan kecemasan dapat meng
menyimpan serta memanipulasi data dalam berbagai ganggu aktivitas seseorang menjadi tidak produktif
macam metode yang bertujuan untuk menghasilkan dalam aktivitas seharihari dan juga dapat menim
informasi yang berkualitas yaitu relevan, akurat dan bulkan ketergantungan pada orang lain, maka
tepat waktu sehingga dapat digunakan untuk berbagai pengobatan dan perawatan yang efektif dan tepat
Jurnal Ilmiah Widya 2 Volume 3 Nomor 3 Agustus Desember 2016
Septirina Pencegahan Gangguan Kecemasan Dengan
Rahayu, 1 5 Intervensi Berbasis Web
pada gangguan ini sangat diperlukan. Permasalahan yang ditemukan dalam pelak
Penatalaksanaan kecemasan sendiri saat ini tidak sanaan terapi CBT ini adalah sebagian besar dari
hanya cukup diberikan dengan pengobatan psiko penderita mengalami ketidakmampuan untuk men
farmaka saja melainkan juga dapat dilakukan melalui jalani terapi disebabkan karena akses dan biaya serta
tindakan perawatan yang efektif dengan pendekatan kurangnya tenaga terlatih untuk melaksanakan CBT,
psikoterapi. Psikofarmaka atau farmakoterapi lebih sehingga akan memberikan dampak pula terhadap
difokuskan untuk lebih menurunkan aktivitas struktur kualitas pelayanan kesehatan jiwa menjadi tidak
limbik otak (efek bottom up), sedangkan psikoterapi optimal. Berbicara masalah akses berkaitan erat
cenderung dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dengan masalah sistem informasi klinis komputerisasi
area frontal (efek top down). sebagai fasilitas yang dapat memberikan dukungan
Terapi Kognitif (Cognitif Behavior Therapi) layanan secara online. Saat ini sistem informasi klinis
Psikoterapi yang telah efektif digunakan dan komputerisasi banyak tersedia untuk pelayanan
memberikan manfaat besar adalah terapi kognitif kesehatan jiwa dan dapat dijadikan andalan yang
CBT (Cognitif Behavior Therapi). Terapi ini mudah sangat mudah diakses dengan biaya yang relatif
diterapkan dalam praktik keperawatan, prinsipprin murah serta efisien. Salah satu sistem informasi yang
sip yang diterapkan dalam terapi ini adalah mendidik berkembang saat ini adalah world wide web atau
pasien, melatih keterampilan tehnik relaksasi dasar internet. Website saat ini telah dikembangkan kembali
dan mengembangkan keterampilan pasien untuk menjadi responsive web design (RWD), dengan
mengidentifikasi ancaman, merubah fikiran, pera menggunakan web responsive pengguna dapat
saan, persepsi dan tingkah laku maladaptif. Terapi ini mengakses dengan mudah website tersebut dengan
memiliki waktu yang terbatas dan mendorong kete menggunakan berbagai macam gadget seperti laptop,
rampilan self help, berfokus pada masalah, bersifat smartphone, ataupun tablet (Alatas, 2013 ;116).
induktif dan mengharuskan klien untuk mengem Pencegahan Gangguan Kecemasan Melalui
bangkan dan mempraktekan keterampilan dalam Intervensi Berbasis WEB.
kegiatan pekerjaan atau aktivitas yang diberikan. Menurut Christensen (2014;8195). telah mela
Beberapa hasil penelitian CBT yang telah dila kukan uji coba terkontrol secara acak untuk meng
kukan oleh perawat di Indonesia antara lain penelitian evaluasi efektifitas program pencegahan kecemasan
(Caturini dan Handayani, 2014;43). Hasil penelitian serta faktorfaktor yang dapat meningkatkan kece
membuktikan adanya perbedaan yang bermakna ke masan dengan intervensi berbasis web dengan situs
cemasan, mekanisme koping, dan harga diri rendah active program “esova”. Penggunaan intervensi
sebelum dan sesudah pemberian CBT (p value < berbasis web ini dapat menyediakan media pengiri
0,05). Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang man yang sangat berpotensi dan bermanfaat karena
bermakna pada pasien yang mendapatkan CBT dapat diakses, diterima dan global serta ditemukan
dibandingkan yang tidak mendapatkan CBT. Pene secara efektif dalam memberikan psikoterapi CBT
litian lain yang dilakukan oleh (Keliat, Yulia Wardani, dalam pengaturan klinis terhadap gangguan depresi
Sudiatmika, 2013;15). Hasil penelitian ditemukan dan kecemasan.
penurunan gejala perilaku kekerasan lebih besar pada Keterlibatan ditingkatkan dengan push faktor
pasien yang mendapatkan CBT daripada yang tidak yaitu faktorfaktor seperti pengingat atau pembinaan.
mendapatkan CBT dan REBT dengan p value < 0,05. Program pencegahan yang dikirim dalam jumlah
Selain psikoterapi CBT, psikoterapi lainnya yang populasi yang cukup besar ini berpengaruh terhadap
dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan ada biaya yang dikeluarkan, sehingga kebutuhan akan
lah terapi PMR (Progressive Muscle Relaxation) atau email pengingat dan komunikasi melalui telpon akan
relaksasi otot progresif. Indikasi dari terapi ini adalah mempengaruhi kepatuhan dan efektifitas dari terapi
dilakukan pada seseorang yang mengalami insomnia, yanag diberikan.
mengalami kecemasan dan depresi. Hasil penelitian Intervensi website yang disediakan berupa psiko
yang dilakukan oleh (Tobing, 2012; 3). ditemukan edukasi, CBT, promosi aktifitas fisik dan latihan re
bahwa penurunan ansietas dan depresi serta laksasi dengan sebagian besar berfokus pada CBT.
peningkatan kemampuan relaksasi dan memaknai Keempat komponen tersebut disediakan dengan pan
hidup klien kanker yang mendapatkan PMR dan dangan bahwa dengan menggabungkan keempat in
logoterapi ( p value < 0,05). tervensi tersebut dapat memberikan dampak yang
Jurnal Ilmiah Widya 3 Volume 3 Nomor 3 Agustus Desember 2016
Septirina Pencegahan Gangguan Kecemasan Dengan
Rahayu, 1 5 Intervensi Berbasis Web
maksimal serta memberikan kesempatan untuk pen kondisi aktif, telepon dibuat setiap minggu untuk me
derita secara efektif mengurangi kecemasan yang di meriksa kemajuan peserta dan untuk mengingatkan
alaminya. Semua intervensi pencegahan yang dita mereka menyelesaikan modul dan / atau untuk
warkan tersebut merupakan program berbasis penga menyelesaikan program. Pengingat telepon dimak
turan pengobatan yang dinamakan ESofa website sudkan sebagai pengingat murni, tidak ada pemberian
intervensi. terapi, dan dibuat oleh pewawancara telepon. Pang
Lima intervensi yang dilakukan berlangsung gilan telepon ditulis dan didasarkan pada script email.
dalam periode 10 minggu dengan pembagian kelom Jika terdapat masalah teknis disebut Trial Manager.
pok satu (website aktif) menerima intervensi ga Panggilan telepon umumnya berlangsung antara
bungan. Kelompok dua (website aktif dengan tele 30 detik sampai 2 menit. Panggilan telepon dibuat
pon) menerima program web yang sama ditambah terlepas dari apakah peserta menyelesaikan program
panggilan telepon pengingat mingguan. Kelompok atau tidak. Peserta dalam kondisi aktif ditambah
tiga (website aktif dengan email) yang diterima dengan email pengingat. Email pengingat dikirim
program web ditambah otomatis email pengingat setiap minggu sama halnya pada penggunaan telpon
mingguan. Kelompok empat (kontrol) menerima situs juga tidak ada pemberian terapi. Hasil yang diperoleh
plasebo. Kelompok lima (kontrol dengan telepon) semua peserta mengalami penurunan kecemasan pada
menerima situs plasebo ditambah telepon panggilan saat baseline selesai. Program yang paling disukai
pengingat. Dapat menjadi pertimbangan bahwa email dalam situs ini adalah dengan email pengingat dan
pengingat lebih murah dari pengingat telepon. telpon pengingat dengan alasan tarif lebih mudah
Program CBT (Cognitif Behavior Therapi) terjangkau, sedangkan kepatuhan terhadap intervensi
Program terpadu yang diberikan meliputi psiko berbeda secara signifikan sesuai dengan kondisi
edukasi (minggu ke 12), CBT (minggu ke 37), peserta. Peserta dengan kondisi menerima pengingat
relaksasi (minggu ke 89), dan promosi aktivitas dapat menyelesaikan 10 modul, sedangkan peserta
fisik (minggu ke 10). Program psikoedukasi (modul 1 yang tidak menerima pengingat hanya mampu
dan 2) memberikan informasi tentang stres, ketaku menyelesaikan sepertiga dari modul yang ada.
tan, dan kecemasan, deskripsi pemikiran cemas, di Penelitian lain oleh Khanna (2015; 294).tentang
ferensiasi kecemasan dari gangguan kecemasan lain, pelatihan tehnologi web untuk terapis dalam pengem
faktor risiko kecemasan, komorbiditas dan konse bangan kompetensi terapi CBT (Cognitif Behavior
kuensi dari kecemasan dan perawatan yang tersedia. Therapy), hasil penelitian menyatakan pentingnya
Program CBT (modul 37) ditujukan pada fikiran metode pelatihan untuk terapis dalam bentuk program
cemas dan kekhawatiran meliputi tindakan yang pelatihan berbasis web untuk menghasilkan terapis
mengkhawatirkan, dan isi dari kekhawatiran. Infor yang profesional dalam memberikan terapi CBT
masi ini berasal dari bahanbahan yang telah dite sehingga akan meningkatkan fleksibilitas, aksesibi
mukan untuk mengurangi kecemasan. Sedangkan litas, efisiensi biaya serta bersifat mendidik dan
program PMR (modul 8) menginstruksikan peserta interaktif. Salah satu faktor utama yang menjadi
tentang cara mengurangi ketegangan dan merilekskan hambatan dalam intervensi kecemasan berbasis web
otot yang bertujuan untuk mendorong relaksasi dan untuk akses pasien CBT adalah kurangnya tenaga
membantu untuk mengidentifikasi ketegangan. profesional terlatih dalam penggunaan media tersebut
Modul meditasi mindfulness (modul 9) membantu dan tidak bisa dihindari bahwa semua tehnologi yang
peserta dalam keadaan sadar untuk mengatur nafas ada saat ini menggunakan program berbasis web.
dan gerak tubuh, mengakui fikiran dan gangguan
eksternal tetapi tetap fokus pada fikiran saat ini. PENUTUP
Modul akhir adalah aktivitas fisik (modul 10), Kesimpulan
aktivitas fisik berdasarkan tahapan perubahan teori. 1. Kecemasan merupakan suatu keadaan perasaan
Situs web kontrol adalah versi yang disesuaikan pada yang komplek berkaitan dengan perasaan takut
kondisi kontrol Health Watch yang dikembangkan 2. Penatalaksanaan kecemasan tidak hanya cukup
untuk National University di Australia. Website ini dengan pengobatan psikofarmaka tetapi juga de
juga dapat memberikan informasi tentang kesehatan ngan psikoterapi Cognitif Behavior Terapi (CBT)
3. Psikoterapi CBT dapat dilakukan melalui inter
umum seperti gizi, kesehatan jantung, dan lainlain.
vensi berbasis web.
Scripted panggilan telepon pengingat dalam
Jurnal Ilmiah Widya 4 Volume 3 Nomor 3 Agustus Desember 2016
Septirina Pencegahan Gangguan Kecemasan Dengan
Rahayu, 1 5 Intervensi Berbasis Web