Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ASIH INNEKE MARBUN

ANDRE SYAHMADI LUBIS


NILAWATI SIMBOLON
IMAM AGUSTRIYONO
MULIA HULU
KELAS :B’17S
KOMPOSISI PENDUDUK
Pengertian komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu susunan atau pengelompokan penduduk yang
berdasarkan dengan ciri-ciri tertentu misalnya seperti umur dan jenis kelamin, tingkat
pendidikan, agama, mata pencaharian serta tempat tinggal. Dengan adanya komposisi
penduduk, maka dapat diketahui sifat-sifat khusus dari penduduk yang berbeda antara
wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Dengan kata lain bahwa apabila komposisi
penduduk pada waktu yang lalu dan dibandingkan dengan waktu sekarang, maka dapat
diketahui apa saja perubahan yang telah terjadi melalui perbandingan tersebut. Komposisi
penduduk merupakan pengelompokan penduduk yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Penduduk dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Komposisi Penduduk Biologis (Umur dan Jenis Kelamin),
2. Komposisi Penduduk Geografis (Tempat tinggal: Kota-desa, Kecamatan, Kabupaten dan
Provinsi)
3. Komposisi Penduduk Sosial (Pekerjaan: PNS, Pedagang, TNI, dst; Agama: Islam,
Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dst; Pendidikan: SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).
Melalui komposisi penduduk dapat diketahui mengenai angka beban ketergantungan, rasio
jenis kelamin, dan angka harapan hidup (Widodo, Trisno: 2013).
Macam-macam komposisi penduduk
1. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
a. Komposisi penduduk menurut umur (usia)
Dalam kehidupan masyarakat, umur mempunyai peran penting dimana umur dapat menjadi
dasar dalam pengelompokan penduduk, misalnya untuk menentukan atau memprediksi
angkatan kerja dan seberapa banyak lapangan kerja yang harus diciptakan.

Pengelompokan usia penduduk


Dikatakan usia sebelum produktif, usia produktif dan usia tidak produktif jika :
1. Usia sebelum produktif berada pada usia 0-14 tahun.
2. Usia produktif berada pada usia 15-64 tahun.
3. Usia tidak produktif jika berada pada usia lebih dari 65 tahun.
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk
laki-laki dan jumlah penduduk perempuan. Adapun pada komposisi penduduk ini dinyatakan
dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki pada tiap 100 penduduk perempuan.
Jenis kelamin = Jumlah penduduk laki-laki x 100 : Jumlah penduduk perempuan
Macam-macam piramida penduduk
1. Piramida penduduk muda (expansive)
Piramida penduduk muda menggambarkan penduduk yang sedang tumbuh atau berkembang.
Artinya adalah jumlah penduduk masih terus meningkat. Dengan ciri, jumlah kelahiran lebih
banyak dari kematian dan pada umumnya merupakan negara sedang berkembang. Contohnya
adalah seperti Malaysia dan Indonesia.
2. Piramida penduduk stasioner (stationary)
Piramida penduduk stasioner menunjukkan penduduk dalam keadaan tetap atau stationer.
Dengan ciri jumlah kelahiran seimbang dengan kematian, jumlah penduduk usia muda,
dewasa dan tua seimbang, biasanya terjadi pada negara maju.
3. Piramida penduduk tua (constrictive)
Piramida penduduk tua menunjukkan penduduk menuju arah kemunduran. Dengan ciri,
jumlah penduduk terus berkurang, jumlah kelahiran semakin menurun, sebagian besar
penduduk berusia tua. Di dunia jarang terdapat negara dengan tripologi piramid ini.
2. Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri sosial
Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri sosial dapat disusun berdasarkan tingkat
pendidikan dan status perkawinan yang dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut dibawah
ini :

a. Tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk yang
buta huruf dan yang melek huruf. Penduduk yang melek huruf dapat dikelompokkan menurut
tingkat pendidikan, seperti :
1. Kelompok tidak sekolah.
2. Belum tamat SD.
3. Tamat SD.
4. Tamat SMP.
5. Tamat SMA.
6. Tamat akademi atau,
7. Tamat perguruan tinggi dan lain-lain.
b. Status perkawinan
Berdasarkan status perkawinan, pengelompokan penduduk dapat disusun menjadi kelompok
belum kawin, sudah kawin, cerai dan janda atau duda.
3. Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi
Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi dapat disusun berdasarkan jenis
pekerjaan atau mata pencaharian.
Manfaat Komposisi Penduduk untuk Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Secara umum dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan
informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Susunan penduduk atau komposisi
penduduk sangat penting sekali untuk diketahui, karena selalu berubah susunannya atau
komposisinya setiap tahun. Perubahan komposisi penduduk tersebut dapat digunakan sebagai
dasar peletakan kebijakan dari program-program pembangunan yang direncanakan oleh
pemerintah (Sanjaya, Windu diakses 17 Maret 2013). Informasi yang harus tersedia tidak
hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu
dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei. Sedangkan untuk masa yang
akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk
dan komposisinya di masa mendatang.

3.K arakteristik Penduduk


1.Rasio jenis kelamin(sex ratio)
Sex ratio adalah perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan dalam suatu wilayah
tertentu.Besar kecilnya rasio jenis kelmin di suatu wilayahdi pengaruhi beberapa factor yaitu
rasio jenis kelamin pada kelahiran,tingkat kematian antara penduduk laki-laki dan
perempuan,dan tingkat migrasi antara penduduk laki-laki dengan perempuan.
2.Rasio ketergantungan(dependency ratio)
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia
produktif (15 – 64 tahun).
`Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara
kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang.
Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan:
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
Menghitung Jumlah Penduduk
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah,provinsi,atau Negara, dapat
dilakukan berbagai cara,seperti sensus penduduk,registrasi/pencatatan dan survey.
1.Sensus Penduduk
Sensus berasal dari bahasa Latin “censere” yang berarti penaksiran harta benda seseorang
warga Negara dan pencatatan nama warga Negara.Sensus diartikan sebagai perhitungan
jumlah penduduk suatu Negara dengan cara mengumpulkan,menghitung,dan menyusun data
penduduk baik penduduk asli maupun pendatang,pada waktu tertentu dan diwilayah
tertentu.sensus dapat dibedakan atas dua macam yaitu,sensus de facto dan de jure.

a.Sensus De Facto
Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan
terhadap setiap orang yang berada dalam wilayah sensus ketika sensus diadakan.
b.Sensus De Jure
Sensus de jure adalah penghitungan/pencacahan yang hanya dilakukan pada penduduk yang
benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus
2.Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran,kematian,dan kejadian
penting yang dialami seseorang,misalnya perkawinan,perceaian,adopsi anak dan perpindahan
penduduk.Kumpulan catatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk.
3.Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil daerah sampel.Pencacahan
penduduk dengan metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah Negara,melainkan hanya
pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili.

Anda mungkin juga menyukai