Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PALEONTOLOGI

“CHELICERATA”

Disusun Oleh :
1. Heruanto
2. Merry Aga Hermawan
3. M.Boelqia
4. Roby samuel
5. Widya Adiza putri
Dosen : Yuniarti Yuskar ST,MT

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Chelicerata adalah subfilum dari arthorpoda, yang terbagi dari kelas arachnida dan
horseshoe crab (mimi). Chelicerata berasal dari kata chele yang berarti capit dan keros yang
artinya tanduk. Kebanyakan cehlicerata anggotanya berukuruan kecil dan terdapat diaderah
hangat dan kering, tetapi ada juga yang hidup diperairan. Chelicerata mempunyai kelenjar
racun sebagai pembunuh mangsa, lalu menghisap cairan tubuh atau jaringan lunaknya.
Berdasarkan kerangka tulang belakangnya hewan di kelompokkan menjadi dua kelompok
utama, yaitu invertebrata (hewan yang tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang
belakang). Berdasarkan persamaan dan perbedaannya, kelompok hewan invertebrata di
kelompokkan ke dalam beberapa filum. Hewan-hewan tersebut di kelompokkan ke dalam 9
filum, yaitu: Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, Chordata.

1.2 Batasan Masalah


1. Apa pengertian Arthropda?
2. Apa saja dan bagaimana karakteristik umum Arthropoda?
3. Apa dan bagaimana filogeni dan sistematika Arthropoda?
4. Apa sajakah contoh-contoh spesies Arthropoda dan bagaimana klasifikasinya?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian Arthropda.
3. Untuk mengetahui karakteristik umum Arthropoda.
4. Untuk mengetahui filogeni dan sistematika Arthropoda.
5. Untuk mengetahui contoh-contoh spesies Arthropoda dan klasifikasinya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Chelicerata
Chelicerata adalah subfilum dari arthorpoda, yang terbagi dari kelas arachnida dan horseshoe
crab (mimi). Chelicerata berasal dari kata chele yang berarti capit dan keros yang artinya
tanduk. Kebanyakan cehlicerata anggotanya berukuruan kecil dan terdapat diaderah hangat
dan kering, tetapi ada juga yang hidup diperairan. Chelicerata mempunyai kelenjar racun
sebagai pembunuh mangsa, lalu menghisap cairan tubuh atau jaringan lunaknya.
Tubuh chelicerata terdiri dari cephalotorax dan abdomen yang terlihat jelas, kecuali
arachnida. Pada cephalotorax terdapat enam pasang apendik bersendi, yaitu sepasang
chelicerae, sepasang pedipalpi dan empat pasang kaki.
2.2 Klasifikasi
2.2.1 Arachnida
Arachnida merupakan kelas dari filum arthopoda dan subfilum chelicerata. Semua arachnida
memiliki 8 kaki, meskipun di beberapa spesies pasangan depan dapat mengkonversi untuk
fungsi sensorik. Mereka terdiri lebih dari 100000 nama spesies, termasuk laba-laba,
kalajengking, kutu, tungau.
Morfologi Bagian tubuh Aracnida di bagi menjadi dua segmen yaitu prosoma
(cephalothorax) dan ophisthosoma (perut) yang dilindungi oleh karapas. Hewan ini memiliki
empat pasang kaki, Arachnida memlki pedipalpus yang tampak seperti kaki, pedipalpus
berfungsi sebagai alat untuk mencari makanan bagi arachnida.

Ciri-cirinya adalah :
 Abdomen tidak memiliki apendik sebagai alat gerak
 Matanya sederhana
 Tubuh tertutup kutikula
 Dilengkapi bulu-bulu indra atau sisik
 Pedipalpi biasanya sebagai alat indra
 Tidak mempunyai insang
 Umunya ovipar
 Tidak ada metamorfosa kecuali pada acarina
 Hidup di darat
Kelas nya dibagi menjadi 8 ordo : aranae,
scorpiones,opiliones,acarina,pseudoscorpionida
Amblypygi,thelyphonida da solifugae

2.2.2 pycnogonida
Pycnogonida merupakan hewan avertebrata auaik dari filum arthropda dan subfilum
chelicerata.pycnogonida dikenal sebagai laba-laba laut. Dapat ditemukan di wilayah perairan
australia, selandia baru, laut mediterania, dan laut karibia.
Morfologi Pycnogonida mempunyai tubuh yang bersegmen, langsing dengan kaki
yang panjang. Tubuh terdiri dari kepala, thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada bagian
kepala terdapat mata yang sewaktu-waktu dapat menhilang. Hewan ini memiliki empat
pasang kaki tetapi ada beberapa spesies yang memiliki lima sampai enam pasangg kaki
Ciri-cirinya :
 Warna tubuh gelap dan kusam
 Tubuh panjang dan langsing
 Berukuran 1-90cm
 Tubuh bersegmen
 Hidup diperairan dengan kedalamn 7000m
 Memiliki 4 pasang kaki.

2.2.3 Xiphosura
Xiphosura sering dikenal dengan sebutan Mimi (jantan) dan Mituno (betina) di jawa. Bentuk
dari hewan ini mirip dengan tapal kuda sehingga Xiphosura dikenal Horse Shoe Crab atau
kepiting tapal kuda, meskipun hewan ini disebut keiting tetapi hewan ini bukanlah kepiting
yang sesungguhnya (Olovia, 2010).
Morfologi Xiphosura mempunyai bentuk tubuh yang cembung karapas berbentuk
sepatu kuda yang tetutup cephalotorax sehingga orang Amerika menyebutnya “Horseshoe
Crab” (kepiting tapal kuda) dan orang inggris menyebutnya “King Crab” (kepiting raja). Pada
bagian karapas terdapat sepasang mata majemuk dan sepasang mata sederhana. Pada sisi
bawah cephalotorax terdapat enam pasang apendiks dimana apendiks pertama disebut
chelicerae dan apendiks kedua pedipalpi. Tubuh dibagi menjadi cepholothorax anterior dan
posterior. Berbentuk berbentuk spike atau telson, berfungsi sebagai alat untuk menggali di
pasir dan tuas jika menemukan dirinya terbalik.
Ciri-cirinya :
 Hidup di perairan laut dangkal
 Dapat mencapai panjang 60cm
 Berwarna coklat tua atau hijau kecoklatan
 Bentuk tubuh cembung
 Karapas berbentuk sepatu kuda yang menutup prosoma
 Pada bagian dorsal terdapat sepasang mata majemuk dan sepasang mata sederhana

2.3 Kelas
2.3.1 Kelas Arachnoidea
A. Laba-Laba (Nephila maculata)
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai,
yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada
bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh
bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat
sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk
berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian
abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian
posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat
berputar bebas.
Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran
kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus
mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan
mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ
respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-
laba dilakukan dengan tubula (tunggal=tubulus) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan
tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke
dalam usus. Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.
Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa
(segmen pada kaki insecta).
Adapun klasifikasi dari laba-laba adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnoidea
Subkelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Nephilidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila maculata
2.3.2 Kalajengking (Hemiscorpius lepturus)
Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki (oktopoda)
yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Kalajengking masih
berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Ada sekitar 2000 jenis
kalajengking. Mereka banyak ditemukan selatan dari 49° U, kecuali Selandia Baru dan
Antarktika.
Hemiscorpius lepturus (kalajengking) kebanyakan hidup di daerah tropis dan
panas, yaitu di bawah batu-batu atau lubang dalam tanah. Segmen pada ekor mrmpunyai
alat penyengat. Ciri morfologinya yaitu tubuh terdiri dari cepalotoraks dan abdomen
(bersegmen-segmen), preabdomen, dan post abdomen. Cepalotoraks tertutup karapas.
Memiliki umbai-umbai berbentuk cakar yang berfungsi untuk menangkap mangsa
(celicera) dan cakar berbentuk penjepit (pedipalpus). Mempunyai 4 pasang kaki tanpa
antena terletak pada cepalotoraks, 2-12 mata oceli. Abdomen bersegmen 12, yang 7
segmen disebut mesosoma besar, dan 5 segmen terminal disebut metasoma. Pemanjangan
pada ujung abdomen berbentuk ekor sebagai alat sengat (telson) mengandung kelenjar
toksin. Alat napas berupa 4 pasang paru-paru buku, terletak sebelah ventral segmen III dan
XV. Bersifat vivipar dan merupakan binatang karnivora.
Semua spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking
termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius
lepturus yang memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil
dan juga natrium dan kalium, yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang
korban. Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa
mereka agar mudah dimakan. Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap artropoda
lainnya dan kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia; sengatan
menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun beberapa spesies
kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya bagi manusia.
Adapun klasifikasi dari kalajengking adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Chelicerata
Kelas : Arachnoidea
Sub kelas : Arachnida
Ordo : Scorpionida
Genus : Hemiscorpius
Spesies : Hemiscorpius lepturus
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang
tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Ciri-ciri umum yang dimiliki anggota filum arthropoda yaitu tubuh simetri bilateral,
triploblastik selomata, terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar,
dan memiliki tiga lapisan germinal (germlayers) sehingga merupakan hewan tripoblastik.
Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon).
Filum Arthopoda dibagi menjadi empat subfilum yaitu Trilobita, Chelicerata,
Onychophora, dan Mandibulata. Arthropoda dapat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu Crustacea,
Onychophora, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda, dan Insecta. Tetapi kadang-kadang kelas
Chilopoda dan Diplopoda dimasukkan ke dalam satu kelas yaitu Myriapoda.
Chelicerata adalah subfilum dari arthorpoda, yang terbagi dari kelas arachnida dan
horseshoe crab (mimi). Chelicerata berasal dari kata chele yang berarti capit dan keros yang
artinya tanduk. Kebanyakan cehlicerata anggotanya berukuruan kecil dan terdapat diaderah
hangat dan kering, tetapi ada juga yang hidup diperairan. Chelicerata mempunyai kelenjar
racun sebagai pembunuh mangsa, lalu menghisap cairan tubuh atau jaringan lunaknya.
Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau, dan mimi.
Kebanyakan anggotanya berukuran kecil dan terdapat di daerah yang kering dan hangat,
namun beberapa hidup di peraianan. Chelicerata termasuk dalam filum Arthropoda. Banyak
jenis Chelicerata yang mempunyai kelenjar racun yang terdapat dirahang atau taring racun
sebagai sarana untuk membunuh mangsa, kemudian menghisap cairan tubuh atau jaringan
lunaknya. Gigitan atau sengatan berbagai jenis laba-laba atau kalajengking menimbulkan
kesakitan bahkan kematian. Beberapa jenis tungau merupakan hama tumbuhan dan jenis
lainnya, juga sebagai parasit pada manusia dan ternak atau menjadi inang perantara berbagai
protozoa dan virus yang menyebabkan penyakit tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Diana. 2008. Phylum Arthropoda. (http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/ 12/phylum-
arthropoda/). [01 Mei 2017 : 09.38 WIB].
http://fahmiighara.blogspot.co.id/2011/06/chelicerata.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Chelicerata
https://www.slideshare.net/Opiqqopiqo/subfilum-chelicerata

Anda mungkin juga menyukai