Anda di halaman 1dari 5

 Demokrasi Parlementer

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer
ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di ploklamirkan. Namun, sistem ini dianggap
kurang cocok dengan demokrasi di Indonesia, kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil,
sehingga program dari suatu pemerintahan tidak dapat dijalankan dengan baik dan
berkesinambungan. Timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik
yang ada pada saat itu. Ketiadaan budaya demokrasi yang sesuai dengan sistem demokrasi
parlementer ini akhirnya melahirkan fragmentasi politik berdasarkan afiliasi kesukuan dan
agama. Akibatnya, pemerintahan yang berbasis pada koalisi politik pada masa ini jarang
bertahan lama.

- Makna dan Hakikat Demokrasi Parlementer

Demokrasi parlementer adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif
lebih tinggi daripada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana
Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh
parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara. Demokrasi
liberal dikenal pula sebagai demokrasi parlementer karena berlangsung dalam sistem
pemerintahan parlementer ketika berlakunya UUD 1945 periode pertama, konstitusi RIS, dan
UUDS 1950. Demokrasi parlementer adalah sebuah sistem demokrasi yang pengawasannya
dilakukan oleh parlemen. Ciri utama negara yang menganut paham Demokrasi Parlementer
adalah dengan adanya parlementer dalam sistem pemerintahannya.Indonesia pernah
mencobanya, pada saat pertama merdeka sampai tahun 1957.

- Ciri-ciri Demokrasi Parlementer

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala
negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan
Undang-Undang.
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departement dan non-departemen.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 Kontrol terhadap negara, alokasi sumberdaya alam dan manusia dapat terkontrol.
 Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, unuk memperjuangkan dirinya.
 Demokrasi Terpimpin

Periode ini dikenal dengan sebutan demokrasi terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini adalah
dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI)
dalam panggung nasional. Hal ini disebabkan oleh lahirnya dekrit presiden 5 juli 1959 sebagai
usaha untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan politik melalui pembentukan kepemimpinan
personal yang kuat. Mengapa lahir demokrasi terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan
keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal)
yang melahirikan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan
kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno
ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok
demokrasi terpimpin, antara lain :
a. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup
bangsa Indonesia
c. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang
meliputi bidang politik, ekonomi, dan social
d. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam
demokrasi terpimpin.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila
dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indoesia. Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut
tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-riilai
Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada presiden,
juga karena kelemahan legislative sebagai patner dan pengontrol eksekutiI serta situasi social
poltik yang tidak menentu saat itu.

- Makna dan Hakikat Demokrasi Terpimpin

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin Negara, yang pada saat itu adalah Presiden Soekarno pada
tahun 1959-1966. Demokrasi terpimpin dimulai dengan berlakunya dekrit presiden 5 Juli 1959
yang berisi 3 hal:
1. Pembubaran konstituante.
2. Tidak berlakunya UUDS 1950, dan berlakunya kembali UUD 1945 sebagai UUD resmi
Negara Republik Indonesia.
3. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam tempo secepatnya.
Paham politik ini dicetus oleh Soekarno. Awalnya pada tahun 1957 saat pengunduran diri Ali
Sastroamidjojo sebagai ketua parlemen, Karena sudah tidak ada lagi parlemen, maka demokrasi
pemerintah kala itu hangus. Apalagi tak lama setelah pengunduran diri dari perdana menteri,
pada 5 Juli 19579 Presiden Soekarno membubarkan parlemen dan mengeluarkan dekrit presiden.
Pada Masa demokrasi terpimpin, Soekarno menjadi kekuatan politik yang hampir tidak
tergoyahkan. Bahkan pada saat itu beliau mencalonkan untuk menjadi presiden seumur hidup.
Namun konsep ini di tentang oleh Hatta yang menganggap sistem pemerintahan ini malah
mengemlikan Indonesia ke negara feodal dan berpusat pada raja.

- Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin :

 Peranan ABRI semakin besar dalam menjalankan peran sosial politik dibandingkan
lembaga legislatif yang seharusnya patut mendapatkannya.
 Lembaga tertinggi negara dan lembaga lainnya tidak memiliki fungsi dalam
pemerintahan karena kebijakan pemerintah tadi.
 Paham komunisme semakin berkembang karena distribusi kekuasaan yang sudah hilang
dan kekuasaan tertinggi mulai berada di tangan presiden.
 Kekuasaan eksekutif (Presiden) memiliki dominansi yang lebih besar dibandingkan pihak
lainnya, dan jabatan presiden berlaku seumur hidup.
a. Ideologi Liberalisme
Pada akhir abad ke-18, di eropa terutama di Inggris terjadilah satu revolusi dalam bidang
ilmu pengetahuan. Kemudian berkembang kearah revolusi teknologi industri perubahan tersebut
membawa perubahan orientasi kehidupan masyarakat baik dalam bidang sosial, ekonomi
maupun politik. Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang
mendasarkan pada rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan
materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan pada kebenaran fakta empiris, serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan arti individu sebagai nilai tertinggi dalam
segala aspek kehidupan masyarakat dan Negara. [2]
Liberlisme atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi
para individu. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar
yang mendukung usaha pribadi yang relatif bebas dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Negara penganut
yaitu: Amerika serikat, Argentina, Yunani, Rusia, Zimbawe, Australia, Jerman , Spanyol, Swedia
dll.

Ciri-ciri idelogi antara lain sebagai berikut:


a.Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler
b.Bidang politik : dikenal adanya partai oposisi
c.Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan oleh perorangan.
d.Bidang sosial budaya : anggota masyarakat cenderung individualis

b. Ideologi Komunis
Berbagai macam konsep dan paham sosialisme di dunia ini sebenarnya hanya komunismelah
sebagai suatu paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas
perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Berkembangya
paham individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut
paham komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat. Komunisme muncul sebenarnya sebagai
reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah.[3]
Ideologi komunis adalah suatu paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang
ada disuatu Negara dikuasai secara mutlak oleh Negara tersebut penganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 februari1848 teori mengenai komunis
sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudiaan pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpegarh dalam
dunia politik. Negara yang masih menganut adalah Tiongkok, Vietnam, Korea utara, Kuba
dan Laos.
Idiologi komunisme pada hakikatnya bercorak partikuular yaitu suatu idiologi yang hanya
membela dan di peruntukkan suatu golongan tertentu, yaitu golongan proletar ( mahendra,1999 ).
Dalam kaitannya dengan sifat dan lingkup pengembangannya idiologi komunisme bersifat
kosmopolitesme yaitu mengembangkan hegemonia ke seluruh dunia. Marx menyerukan kepada
kaum buruh diseluruh dunia untuk bersatu memerangi kaum kapitalis dan agama.[4]
Sebagai suatu idiologi komunisme mencanakan suatu cita-cita yang bersifat utopis yaitu suatu
masyarakat tanpa kelas, masyarakat yang sama rata dan sama rasa. Masyarakat tanpa kelas
dilukiskan suatu masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman tanpa hak milik
pribadi, tanpa pertentangan, sarana dan alat produksi tidak berdsarkan atas hak milik pribadi
melainkan komunal. Namun demikian perjalanan sejarah menunjukkan bahwa dalam
kenyataannya cita-cita tersebut tidaak kunjung datang karena munculnya kontradisi inter yaitu
ternyata muncullah kelas-kelas baru dalam tubuh pemerintahan komunis yaitu kaum kamrat dan
kaum elit partai komunis yang memiliki kekuasaan mutlak.
Cirri-ciri
a. Bidang politik : bersfat tertutup
b. Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi etatisme.
c. Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan masyakarat hanya mengenal satu kelas
sosial.

c.Ideologi pancasila
Pancasila pada hakikatya merupakan suatu kesepakatan filsofis dan kesepakatan politis dari
segenap elemen bangsa Indonesia dalam mendirikan Negara. Dapat juga di istilahkan bahwa
pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kontrak ssosial seluruh elemen bangsa Indonesia
dalam mendirikan Negara. Kaum safinalis atau tujuan pokok dirumuskannya pancasila adalah
sebagai dasar filsafat Negara, sehingga konsekuensinya seluruh aspek dalam penyelenggaraan
negara berdasarkan sistem nilai yang terkandung dalam pancasila.[5]
Proses terjadinya pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi besar lainya seperti liberalisme,
komunisme, sosialisme dan lain sebagainya. Pancasila digali dan di kembangakan oleh para
pendiri Negara dengan melalui pengamatan, pembahasan dan konsensus yang cermat nilai-nlai
pancasila yang bersumber dari budaya yang memiliki oleh bangsa Indonesia sendiri
disublimasikan menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi bangsa Indonesia.
Berdasarkan proses kausalitas perumusan dan pembahasan pancasila tersebut maka sumber
materi yang merupakan niai-nlai kultural dan religius, pada hakikatnya dari bangsa indonesia
sendiri. Dengan demikian perkataan bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan kausamaterialis bagi pancasila. Oleh karena itu, terdapat kesesuaian secara
korespodensi antara bangsa indonesisa dengan pancasila sebagai suatu sistem nilai.
Berdasarkan proses kausalitas sebagai Ideologi pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun
sistematis dan diyakini kebenarannya, karena didasarkan atas nilai-nilai pancasila.
Cirri-ciri:
· Bidang politik : berdasarkan demokrasi pancasila
· Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat.
· Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Anda mungkin juga menyukai