Analisa Efektifitas Penerapan PDF
Analisa Efektifitas Penerapan PDF
Skripsi ini Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik ( ST ) Pada Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO)
OLEH :
AL DILAN
E1A1 13 084
SKRIPSI
Diajukan Kepada :
Universitas Halu Oleo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
OLEH :
AL DILAN
E1A1 13 086
Nama : Al Dilan
Fakultas : Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis adalah benar-benar hasil
karya saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil dari
ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
AL DIlAN
Nim. E1A1 13 084
iv
Abstrak
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data bahwa analisa waktu yang terjadi
pada pekerjaan pelapisan survace pada bulan september dan november mengalami
keterlambatan karena mendapatkan nilai deviasi minus, sedangkan pada bulan
oktober mempnyai nilai deviasi tinggi, dan adapun nilai deviasi pada bulan
september adalah -4,458%, pada bulan oktober 12,247%, pada bulan november -
7,751%. Data untuk efektifitas pekerjaan padabulan oktober adalah 14 hari kerja
dari 30 hari kerja, sedangkan pada bulan november 10 hari dari 30 hari kerja. Data
quality kontrol pada aspal hasil mix AMP HRS base kurang sesuai dengan data
JMF, di mana hasil yang di dapat pada quality kontrol adalah kadar aspal 5,60%,
kepadatan 2,370 t/m3, VFB 78,65%, VIMmarshal 3,501%, stabilitas, 1175,52 kg,
kelelehannya 2,85 mm, dan nilai JMFnya adalah kadar aspal 5,62%, kepadatannya
2,318 t/m3, VFB 69,43%, VIMmarshal 5,556%, stabilitas 1080,44 kg, kelehan
3,65 mm
v
Abstract
hoped that it can know the comparison between plan and realization to the
asphalting in the airport. The method used in the research was taking curve data
S,RAB, backing up the data, weekly report, monthly report, JMF, and quality
control.
Based on the result of reviewing and data analyzing, time of surface coating on
September and November were late because of getting negative for deviation
value. Whereas, October has high deviation value. The deviation value on
September was -4.458%, 12.247 for October and -7.751 for November. The data
for effectiveness on October was 14 day working from 30 day working. Whereas,
on November was 10 day working from 30 day working. The quality control data
to the asphalt mixed with AMP HRS base is not suitable with JMF data. The
results which are got in quality control are 5.60% for asphalt content, 2.370 t/m 3
for density, 78.65% for VFB, 3.501% for VIMmarshal, 1175.52kg for stability,
2.85mm for melting value. Whereas, the JMF values are 5.62% for asphalt
content, 2.318 t/m3 for density, 69.43% for VFB, 5.556% for VIMmarshal,
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi S1 Teknik Sipil
DAN APRON”.
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan segala
1. Allah SWT.
2. Kedua Orang tuaku Sudjono Anwar (ayah) dan Farida (Ibu) serta adik saya
tercinta Indra Gunawan yang telah memberikan dukungan dan doa dalam
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Universitas
Halu Oleo.
vii
5. Bapak Ahmad Syarif Sukri, ST.,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
8. Para sepupu-sepupu regent, fajar, jibran, ronal, dian, yesi, ines yang telah
10. Seluruh kawan-kawan Sipil 13”, Ai, Jum, Aman, Aksa, Jasrin, Yazid, serta
namanya satu persatu, yang telah memberi banyak bantuan dan support dalam
dalam penyusunan Skripsi ini , sehingga masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
hidayah-Nya kepada kita semua dan semoga penulisan ini bermanfaat bagi
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ ...... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................... ........ 4
1.3.1 Maksud Penelitian ..................................................... ........ 4
1.3.2 Tujuan Penelitian ...................................................... ......... 5
1.4 Batasan Masalah ................................................................ ......... 5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. ......... 6
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................... ........ 6
ix
2.8.3 Laporan Kemajuan ................................................... ......... 37
2.8.4 Durasi Percepatan Proyek .................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
bertambahnya wisatawan dari tahun pertahun. Namun salah satu kendala yang
Segi Tiga Karang Dunia ini adalah sulitnya akses menuju Wakatobi, salah
satu transortasi yang bisa mecapai Wakatobi dengan cepat adalah transportasi
udara.
maskapai lokal yang membuka rute ke Wakatobi yakni maskapai Susi Air,
Merpati Air, dan Expres Air dan pesawat besar yang bisa masuk ke bandara
1
pembangunan dan mobilitas masyarakat kabupaten Wakatobi keberadaan
saat ini bandara Matohara telah memiliki panjang landasan 2500 M dengan
2009).
bisa dari berupa banyaknya kuantitas dan kualitas hasil kerja, maupun batas
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-efektif-dan-efisien-menurut-
para-ahli
diterapkan pada jenis proyek apapun, dan di pakai secara luas untuk
2
proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala batasan
dan sangat diperlukan. Untuk keluar dari masalah tersebut adalah pelayanan
yang optimal dipandang dari segi triple constraint yaitu waktu (jadwal), biaya
(anggaran) dan mutu (kualitas). Waktu atau jadwal proyek harus dikerjakan
sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Dan
kegagalan pada proyek tersebut, maka dari itu pelaksanaan proyek harus
biaya yang tidak melebihi anggaran. Selain itu, mutu produk atau
hasil kegiatan proyek harus memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering
disebut sebagai fit for intended use. Dengan manajemen waktu, biaya dan
mutu pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek akan mengalami
3
berhubungan dengan biaya yang digunakan, waktu yang diperlukan serta
system pengendalian yang diteliti yaitu PT. Tunas Harapan Lakina Wolio
antara rencana dan realisasi serta mengetahui kontrol data hasil uji
4
1.3.2 Tujuan Penelitian
1.4 BatasanMasalah
1. Data yang di ambil hanya dari Proyek Pelapisan Landasan Pacu Tahap
tersebut
3. Data yang di ambil hanya berupa Kurva S, RAB, bak up data, laporan
5
5. Membahas mengenai waktu efektifitas kerja
1.5 ManfaatPenelitian
Bab 1 (satu) Pendahuluan, dalam bab ini akan diuraikan latar belakang
dari penulisan, maksud dan tujuan penellitian, pokok bahasan dan batasan
Bab II (dua) Kajian Pustaka, dalam bab ini menjelaskan tentang dasar
kemudian.
6
Bab III (tiga) Metodologi Penelitian, dalam Bab ini dijelaskan tentang
perkerasan.
Bab V (lima) Kesimpulan Dan Saran, dalam bab ini berisi tentang
kesimpulan atas hasil akhir penelitian yang diperoleh dari data-data yang
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
telah sesuai dengan sasaran, perlu diamati anggaran, jadwal dan mutu.Anggaran
biasanya diamati dari segi biaya, jadwal diamati dari segi waktu, sedangkan mutu
tersebut akan tepat sasaran atau tidak. Kinerja proyek sangat diperlukan untuk
timbul dalam pengelolaan proyek dapat diidentifikasi dan dicari solusinya serta
(Sumber:http://jurnalonlineteknikunbara.blogspot.com/2013/05/analisa-kinerja-
proyek-infrastruktur.html)
waktu, serta keselamatan kerja dengan merencanakan secara cermat, teliti dan
terpadu seluruh alokasi sumberdaya manusia, peralatan, material, serta biaya yang
8
Agar hasilnya efektif dan efisien, standar kinerja proyek selama proses
penyimpangan, biaya, mutu, dan waktu, dan keselamatan merupakan tolak ukur
kinerja proyek dalam mencapai sasaran dan tujuan proyek. Optimasi pencapaian
paling penting adalah keselamatan kerja, karena bila factor ini diabaikan dapat
mempengaruhi kinerja biaya, mutu, dan waktu, yang lebih jauh dapat
Defenisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau
memilih yujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara
dan menentukan pilihan dari efisien yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan
maupun menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, dan bertepat
guna.(sumber:http://mancinginfo.blogspot.com/2012/12/pengertian-efektif-dan-
efisien.html)
Dalam proses penyelesaian proyek ini ada hal yang sangat penting dari
awal sampai akhir yang menjadi tanggung jawab baik pemilik, konsultan maupun
kontraktor pelaksana, maka di pilih suatu cara yang tepat yaitu sistem manajemen
cara/suatu proses atau keragka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan atau maksud yang nyata, diantaranya
9
dengan perkembangan kebudayaan manusia pengetahuan manajemen sebagai
yang mempunyai yang mempunyai fungsi sbagai alat pemersatu, penggerak, dan
dalam membagi jumlah fungsi manajemen. Tetapi pada umumnya kita dapat
membagi fungsi manajemen itu dalam defenisi yang di uraikan dengan singkatan
diperbuat
tersebut
10
kesematan dan meghilangkan halangan atas dasar kekuatan dan kelemahan
dari organisasi.
jelas, siapa yang mengerjakan apa, dan kepada siapa orang yang bekerja
antara lain :
(struktur piramida)
11
3. Menggerakan (Motivating)
perilaku manusia .dan motivasi ini merupakan suatu subyek yang penting
mencapai prestasi yang tinggi atau di sebut persepsi peranan adalah saling
berhubungan.
Jadi bila salah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi akan
12
Faktor Motivasi yang perlu diciptakan oleh seseorang manager proyek,
meliputi:
pengambilan keputusan.
pekerjaan.
4. Pengontrolan (Controlling)
manjaga dan melihat apakah hasil pekerjaan sesuai dengan recana atau
13
dimulai, dilaksanakan dan diselesaikan menurut jadwal yang telah
(resource), seperti:
- Metode Kerja
14
sumber daya yang tersedia, yang harus diselesikan dalam jangka waktu
tertentu.
produktivitas.
15
7. Diperlukan pengertian dn pemahaman mengenai tatacara dan dasar-
kendala birokrasi.
teknis dan sosial, yang dapat diterapkan pada setiap proyek dengan
dalam pelaksanaan
16
2.4 Siklus Manajemen
PERENCANAAN
SASARAN
PROYEK PELAKSANAAN
BERITA ACARA
TERCAPAI
EVALUASI PENYERAHAN
HASIL PROYEK
Pengendalian
(monitoring)
17
2.5 Perencanaan Evaluasi Pelaksanaan
merubah suatu keadaan yang dipilih dari sejumlah proyek pilihan, yang
18
yang dapat menjelaskan sasaran pokok proyek secara ringkas, ukuran-
keberhasilan proyek
selesai
Daftar Rencana Kerja pada saat perencanaan proyek saja, akan tetapi harus
ditunjang dengan suatu istem akuntansi yang benar dan aik selama proyek
19
d) Rincian Tanggung Jawab, salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan proyek adalah adanya peranan dan tanggung jawab yang jelas
pelaksanaan proyek.
jawab.
ini menunjukan kapan suatu kegiatan harus di mulai dan diselesaikan, serta
20
secara terus menerus/kontinyu. Terdapat bermacam-macam cara
21
h) Konsep pendekatan team, team approach merupakan upaya
pelaksanaan proyek.
biaya proyek yang dibuat dengan akurat dengan cara membuat format
22
3. Kurva Earned Value, yang menyatakan nilai uang yang telah dikeluarkan
pada baseline tertentu sesuai dengan kemajuan actual proyek. Bila ada
penyimpangan tersebut.
maksud agar dari waktu dapat dievaluasi serta dikendalikan dan menjadi rujukan
penyimpangan.
biaya, estimator menganggap penyebab variasi estimasi akhir untuk tujuan lebih
23
layanan yang terlibat? Harga adalah bisnis keputusan berapa banyak biaya yang
berbagai alternatif biaya. Sebagai contoh, di unit aplikasi yang paling banyak
paket biaya dasar untuk mengukur kinerja proyek. Realitas dapat mendikte
mengukur dan memonitor kinerja biaya pada proyek tersebut. Hal ini
ditampilkan dalam bentuk kurva-S, banyak proyek, khususnya yang lebih besar,
mungkin memiliki beberapa data dasar untuk biaya aspek yang berbeda ukuran
kinerja biaya.
24
2.7 Manajemen Mutu
proses berdasarkan kriteria material atau kerja yang telah ditetapkan hingga
didapat standart produk akhir, dapat pula dengan melakukan suatu proses prosedur
kerja yang berbentuk system mutu hingga didapat standart system mutu terhadap
menjamin mutu material atau kerja yang diperoleh sesuai dengan sasaran dan
penafsiran dari ukuran-ukuran serta data lain mengenai karakteristik yang ditetap
akan dari suatu bahan, proses dan suatu produk untuk menentukan kesesuaiannya
tahun 1999)
standar yang cukup tinngi untuk pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan (dan
secara ekonomis) dalam jangka waktu yang diiginkan. Pengendali mutu dapat
dianggap sebagai cara yang formal untuk mencapai hasil yang di inginkan dan
25
1. Program pengendalian mutu merupakan upaya untuk meyakinkan
lingkup pekerjaannya.
a. Informasi Proyek
danKontraktor)
c. Jadual Pelaksanaan
26
Tabel : 2. 1 Pedoman Pemnafaatan Laboratorium
NO. JENIS PENGUJIAN PERIODE TEMPAT
PENGUJIAN PENGUJIAN
1. Pengujian Dasar Persyaratan Awal Pelaksanaan Lab. DPU Bina
Dasar Marga
2. Laboratorium Mix Formula Awal Pelaksanaan Lab. DPU Bina
Marga
3. Pengujian Rutin Selama Selama Lab. Kontraktor /
Pelaksanaan Pelaksanaan DPU Bina Marga /
lainnya
4. Pengujian untuk pengawasan Selama Lab. DPU Bina
Melekat Pengawasan Marga Prop. Jatim
Melekat
5. Pengujian Serah Terima Saat Serah Terima Lab. DPU Bina
Pekerjaan Pekerjaan / PHO Marga
mengenali perbedaan antara kinerja nyata dengan tujuan. Sebagai tambahan dapat
27
analisis obyektif dibuat maka barulah dimungkinkan untuk menetapkan ukuran
yang efektif.
dengan design
28
b. Penerjemahan persyaratan / tuntutan kontrak yang wajar dan
b. Pertimbangan lingkungan
fasilitasnya
berlaku.
kompleks, maka kualitas dapat dicapai jika persyaratan yang tertulis terpenuhi dan
adalah totalitas dari suatu bentuk dan karakteristik dari suatu produk atau layanan
langsung maupun tidak langsungsuatu produk atau layanan jasa dapat terpenuhi
secara totalitas.
29
dapat terpenuhi. Menurut Juran ( 1989 ), kualitas adalah Kecocokan dengan
kecocokan dengan kegunaan. Dan definisiini sendiri mempunyai dua aspek utama,
yaitu :
pangsa pasar
dan harapan pelanggan menjadi unsur utama dalam semua definisi mutu diatas.
tersebut diatas para pesaingnya. Penerapan dari sistim mutu yang efektif akan
dan keuntungan, terdapat satu lagi elemen yang dibutuhkan yaitu biaya mutu (
quality cost ).
30
2.7.3 Pengendalian Mutu Campuran Beraspal Panas
a. Spesifikasi Campuran
pencampur aspal.
31
campuran beraspal ,pengujian sifat-sifat Marshall dan
pemasok dingin (cold bin) dan dari penampung panas (hot bin).
campuran
32
4) Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula)
a. Sumber-sumber agregat.
penampung panas.
pengaduk (mixer).
harus :
33
a. Menyatakan bahwa usulan tersebut yang memenuhi Spesifikasi
agregat lainnya.
34
penggilas yang diusulkan harus mampu mencapai kepadatan yang
diambil dari instalasi pencampur aspal atau dari truk di AMP, dan
35
ketentuan harus menjadi Kepadatan Standar Kerja (Job Standard
dengan JMF,
cara seperti yang disebut di atas dan atas biaya Penyedia Jasa
dihampar di lapangan.
36
harus bekerja dalam batas-batas yang digariskan pada setiap
saat.
kegiatan proyek beserta durasi dan pengguanaan sumber daya. Dari semua
informasi dan data yang diperoleh, dilakukan proses penjadwalan sehingga aka
waktu
2.8.1 Kurva S
setiap than waktu untuk mendapatkan kemajuan kumulatif yang digunakan dalam
skala biaya atau prestasi kerja.Pada sebagian besar proyek, pengeluaran dari
sumber daya untuk setiap satuan waktu condong berjalan lambat, berkembang ke
tertulis mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu minggu untuk
37
kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis.Laporan mingguan ini dibuat oleh
kontraktor atau konsultan pengawas untuk diberikan kepada owner atau pemilik
proyek. Dengan adanya laporan ini maka proses pelaksanaan pekerjaan dapat
diarsipkan.
laporan harian proyek yang merupakan laporan per hari mengenai pekerjaan yang
sedang dilaksanakan, dari 7 laporan harian proyek tersebut maka dapat dibuat
3. Judul laporan
5. Jumlah tenaga kerja dan keahlian masing-masing tenaga kerja selama satu
minggu bekerja di proyek, dapat dibuat dalam bentuk mengisi jumlah absen
harian.
38
9. Laporan curah hujan atau cuaca selama proses pelaksanaan proyek
11. Form pengajuan kontraktor atau yang membuat laporan mingguan proyek.
13. Serta data-data lain menyesuaikan kebutuhan dan permintaan pemilik proyek.
kontraktor atau konsultan pengawas, laporan tersebut dapat dikirim dan di lakukan
dengan sumber daya yang tersedia (sumber daya normal). Bila kemudian hari
39
sumber daya yang mengakibatkan pertambahan biaya langsung, ada beberapa cara
Bila dokumen kontrak menurut jadwal kerja yang singkat, maka harus
target waktu. Kerja lembur dapat dilakukan dengan menambahkan jam kerja
Upah tenaga kerja untuk penambahan jam kerja lembur adalah sebesar 1,5
sampai 2upah kerja normal. Hal ini disebabkan karena produktivitas kerja
Jika tenaga kerja cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan mungkin dapat
diatur dengan cara bergantian yaitu unit pekerja giliran sore sampai malam.
Untuk menjaga agar produktivitas ini tetap maka giliran kerja diprioritaskan
dan diusahakan agar seseorang pekerja dapat bekerja sam dengan timnya.
menambahkan jam kerja, tetapi penambahan tenaga kerja yang optimum akan
40
4. Penambahan atau Pergantian Peralatan.
Pergantiann atau perbaikan metode kerja dilakukan bila metode yang sudah
tertentu
cara yang sesuai dengan proyek tersebut, terutama pada proyek yang berskala
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Studi Pendahuluan
- Perumusan Masalah
- Studi Pustaka
- Tujuan
- Batasan Masalah
Selesai
42
3.2 Penentuan Sumber Penelitian
terpercaya.
43
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada
a. Wawancara
b. Observasi
c. Studi Pustaka
dilakukan.
dari pihak instansi terkait dan data – data yang didapat melalui
44
BAB IV
proyek :
Haluoleo Kendari
45
4.2 Analisa Realisasi dan deviasi Pada Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu
antara rencana dan realisasi dan bagimana cara mendapatkan nilai realisasi,
pada laporan ini penulis akan membahas mengenai progres tercapainya atau
mempunyai bobot paling besar pada pekerjaan ini yaitu pekerjaan pelapisan
berikut :
4.2.1. Pekerjaan pelapisan surface course tebal = 5cm, padat pada bulan
ke 4 (september)
46
Rencana = 4,458 %
Realisasi = 0%
Deviasi = -4,458 %
4.2.2. Pekerjaan pelapisan surface course tebal = 5cm, padat pada bulan
ke 5 ( oktober)
Lebar pekerjaan = 30 m
600 m x 30 m = 18.000,00 m2
Rp. 4.474.401.840
X 100 % = 52,729 %
Rp. 8.485.666.370,03
47
Jadi progres tercapainya adalah sebesar 52, 729 % sehingga
Rencana = 40,482 %
Realisasi = 52,729 %
keterlambatan
4.2.3 Pekerjaan pelapisan surface course tebal = 5 cm, padat pada bulan
ke 6 ( november)
pekerjaan taxiway
r1 = panjang pekerjaan = 25 m
Lebar pekerjaan = 44 m
L = panjang pekerjaan = 73 m
Lebar pekerjaan = 18 m
Lebar pekerjaan = 26 m
48
Luas pekerjaan = 234 m2
Pekerjaan appron
panjang pekerjaan = 73 m
= 10.167,00 m2
Rp. 2.527.291.306
X 100 % = 28,233 %
Rp. 8.485.666.370,03
Jadi progres tercapainya adalah sebesar 28,233 % sehingga
Rencana = 35,984%
Realisasi = 28,233%
tentukan
49
Jadi realisasi keseluruhan untuk pekerjaan pelapisan surface
adalah :
Rencana = 80,962%
Realisasi = 80,962%
Deviasinya = 0%
mampu melayani 4 cold bin dengan nilai buka AMP 700 kg/ 2 menit dan
50
menurut data yang ada bin 1 adalah abu batu, bin 2 abu batu, bin 3 medium,
bin 4 CA,
menit pada bin 1 adalah 0,26285 m3, bin 3 adalah 0,2050 m3, bin 4 adalah
0,00685 m3, dengan kapasitas cold bin sebesar ±3,5 kubik dan bucket
loader adalah 1,25 m3, jadi nilai pengeluaran tiap bin masih jauh di
September
Oktober
Lebar pekerjaan = 30 m
Kepadatannya = 2,37
51
1. Kebutuhan tonasenya adalah
= 2133 ton
sehingga :
2133 ton
= 17 hari
126 ton
52
Sehingga efektifitas waktu kerja untuk pekerjaan pelapisan
surface untuk bulan oktober adalah 17 hari dalam waktu jam kerja
normal.
November
Kepadatannya = 2,37
= 1204,79 ton
1204,79 ton,
sehingga :
53
Waktu lama mixing = ± 2 menit
1204,79 ton
= 10 hari
126 ton
Sehingga waktu efektif pengerjaan pelapisa surface pada
4.4 Manajemen Mutu Pada Proyek Pelapisan Landasan Pacu Tahap III,
Pada proyek ini material yang digunakan berasal dari palu sulawesi
selatan, dan aspal yang digunakn adalah aspal 60/70 ESSO, aspal minyak
produksi yang mengacu pada JMF, kontrol kualitas ini dilakukan setiap
melakukan produksi.
54
4.4.1 Data Job Mix Formula (JMF)
yang digunakan adalah aspal 60/70 ESSO, aspal yang berasal dari singapura.
U R A I A N HASIL PENGUJIAN
No
I II
1 Berat contoh campuran 349,90 348,15
2 Berat saringan 4,35 4,61
3 Berat contoh campuran setelah ekstrasi 329,95 329,18
4 Berat Mineral + Saringan 334,30 333,79
5 Berat aspal (1-3) 19,95 18,97
6 Kadar aspal 5/1 X 100 5,70 5,45
5,6
Sumber : Job Mix Formula (JMF) Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu Taxiway
dan appron, 2014
55
Tabel 4.2 Data Hasil Pemeriksaan Gradasi Untuk JMF
56
4.4.1.2 Percobaan Marshall Hasil Mix AMP AC-WC
Setelah mendapatkan hasil extrasi dan gradasi yang di inginkan, maka harus dilakukan pula percobaan marshal yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi aspal, adapun hasil dari percobaan marshal adalah :
A B C D E F G h i j k L m n o p Q
1 94,38 5,62 1196,6 1199,8 684,6 515,2 2,323 2,455 18,1 5,4 70,1 46 1136,776 1091,305 3,8 287,2 5,29
2 94,38 5,62 1191,3 1194,7 679,9 514,8 2,314 2,455 18,4 5,7 68,7 45 1114,133 1069,568 3,5 305,6 5,29
Abs. : 0,354
Sumber : Job Mix Formula (JMF) Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu Taxiway dan appron, 2014
57
Keterangan :
a. % aspal terhadap agregat f. Isi (d-e) k. % rongga terisi aspal p. Hasil bagi marshal
b. % aspal terhadap campuran g. Berat (c/f) l. Pembacaan arloji stabilitas q. Kadar aspa efektif
c. Berat kering (gr) h. Berat jenis maksimum (teoritis) m. stabilitas
d. Berat dalam keadaan jenuh (gr) i. % rongga terhadap agregat n. Stabilitas (kg)
e. Berat dalam air (gr) j. % rongga terhadap campuran o. Kelelehan (mm)
58
4.4.1.3 Hasil Resume Pengujian Trial Job Mix Formula
Tabel 4.4 Resume hasil pengujian trial job mix formula AC-WC
SNI - 1968 –
1
Gradasi Gabungan 1990
1" 100,00 100,00
3/4 " 100,00 82,00 100,00
1/2 " 92,03 70,00 90,00
3/8 " 63,12 60,00 82,00
# 8 37,82 42,00 70,00
# 30 32,19 30,00 60,00
# 50 15,28 15,00 40,00
# 200 5,17 8,00 26,00
SNI - 3640 –
2 5,62
Kadar Aspal 1994
Spesifikasi
No Parameter Hasil Satuan
Min Max
Kadar Aspal
1 5,62 % - -
Optimum
2 Kepadatan 2,318 t/m3 - -
3 VFB 69,43 % 68 -
4 VIMmarshall 5,566 % 4 6
5 Stabilitas 1080,44 Kg 800 -
6 Kelelehan 3,65 Mm 3 -
Sumber : Job Mix Formula (JMF) Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu
Taxiway dan appron, 2014
59
Jadi di ketahui data inilah yang dibutuhkan dalam pekerjaan
Seperti halnya JMF pada pemeriksaan extrasi dan gradasi pada kontrol
kualitas ini menggunakan material dari palu, untuk gradasi mengacu pada SNI-
60
Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Extrasi Kontrol Kualitas
HASIL
U R A I A N
No PENGUJIAN
I II
1 Berat contoh campuran 476,11 487,43
2 Berat saringan 4,35 4,61
3 Berat contoh campuran setelah ekstrasi 449,4 460,16
4 Berat Mineral + Saringan 453,75 464,70
5 Berat aspal (1-3) 26,71 27,34
6 Kadar aspal 5/1 X 100 5,61 5,61
5,61
Sumber : Quality Countrol Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu Taxiway dan
appron, 2014
marshal adalah :
61
Tabel 4.7 Hasil Percobaan Marshall Kontrol Kualitas
A B C D E f G h i J k l M n o p q
1 94,39 5,60 1195,7 1199,4 693,9 505,5 2,365 2,455 16,542 3,667 77,8 49 1237,121 1187,64 2,9 409,5 5,27
2 94,39 5,60 1191,5 1194,3 692,4 501,9 2,374 2,455 16,238 3,326 79,5 48 1211,874 1163,4 2,8 415,5 5,27
Abs. : 0,354
Sumber : Job Quality Countrol Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu Taxiway dan appron, 2014
Keterangan :
a. % aspal terhadap agregat f. Isi (d-e) k. % rongga terisi aspal p. Hasil bagi marshal
b. % aspal terhadap campuran g. Berat (c/f) l. Pembacaan arloji stabilitas q. Kadar aspa efektif
c. Berat kering (gr) h. Berat jenis maksimum (teoritis) m. stabilitas
d. Berat dalam keadaan jenuh (gr) i. % rongga terhadap agregat n. Stabilitas (kg)
e. Berat dalam air (gr) j. % rongga terhadap campuran o. Kelelehan (mm)
62
4.4.2.3 Hasil Resume Pengujian Kontrol Kualitas
pengujiannya adalah :
SNI - 1968 –
1
Gradasi Gabungan 1990
1" 100,00 100,00
3/4 " 100,00 100,00 100,00
1/2 " 92,03 75,00 90,00
3/8 " 63,12 60,00 82,00
# 8 37,82 42,00 70,00
# 30 32,19 30,00 60,00
# 50 15,28 15,00 40,00
# 200 5,17 8,00 26,00
63
Berdasarkan data kontrol kualitas di atas dapat dilihat bahwa ada
3. Nilai kepadatan aspal di dapat dari percobaan marshal hasil mix AMP
dimana berat kering di bagi dengan nilai isi benda uji sehingga di dapat
nilai tersebut.
4. VFB adalah nilai persen rongga terhadap aspal nilai tersebut di dapat pada
percobaan marshal
64
4.5 Pembahasan
berikut :
hari pengaspalan
Pacu, Taxiway, dan Apron, tidak semua sesuai dengan data JMF
65
BAB V
5.1 Kesimpulan
66
4. mencapai nilai minimum di mana nilai minimumnya 3% dan
5.2 Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
1997.
http://jurnalonlineteknikunbara. Blogspot.com/2013/05/analisa-
kinerja-proyek-infrastruktur.html
Blogspot.com/arti_perancangan_proyek.html
Alumni, Bandung
Yogyakarta