Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA PELAJARAN

KIMIA
Laporan Hasil Praktikum
Pengujian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Nama anggota :
Fatih Humam (15)
Friandi Danang R. (16)
Muhammad Faqih A. N. (22)
Salsabela Sakina S. (27)

SMA Negeri 2 Madiun


2016/2017
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PENGUJIAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


I) Tujuan Percobaan
1. Menguji daya hantar listrik suatu larutan
2. Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan elektrolit dan non elektrolit
3. Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
II) Landasan Teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun
1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-
partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)
Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang
bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa
yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai
ikatan kovalen polar)
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat
ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-
ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat
ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak
sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan
arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat
ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
III) Hipotesa
Larutan asam dan basa dapat menghantarkan listrik sehingga termasuk larutan
elektrolit. Jadi, Larutan air sabun, perasan jeruk nipis, cuka, Hidrogen klorida termasuk
dalam larutan elektrolit. Sedangkan, larutan yang bersifat netral merpakan non elektrolit.
IV) Eksperimen
a) Alat dan bahan
- Larutan gula
- Larutan garan
- Air sabun
- Alkohol
- Asam cuka
- Perasan jeruk
- Aseton
- Hidrogen klorida
- Elektrode karbon (2buah)
- Baterai
- Kabel
- Lampu LED (1,5-2,5 volt)
- Gelas beker
b) Langkah kerja:
1. Menyiapkan rangkaian alat dan bahan seperti pada gambar di atas
2. Memasukkan larutan gula kedalam gelas beker secukupnya. Kemudian
memasukkan kedua elektrode karbon ke dalam larutan
3. Mengamati keadaan lampu : menyala terang, menyala redup, atau mati
4. Amati keadaan gelembung di sekitar elektrode: banyak, sedikit, atau tidak ada
5. Mencari informasi dan menentukan rumus senyawa gula pasir
6. Mengulangi langkah 2-5 dengan mengganti larutan gula pasir dengan larutan lain
sesuai bahan yang telah disiapkan
7. Mencatat hasil pengamatan
c) Pengamatan
Dari hasil praktikum dapat kita amati beberapa hal berikut:
Rumus Keadaan Gelembung
Zat Jenis larutan
senyawa lampu gas
Elektrolit
Larutan gula C12H22O11 Menyala redup Ada sedikit
lemah
Larutan garam Elektrolit
NaCl Menyala redup Ada sedikit
dapur lemah
Elektrolit
Air sabun C17H35COONa Menyala redup Ada sedikit
lemah
Alkohol C2H5OH Tidak menyala Tidak ada Non elektrolit
Menyala
Asam cuka CH3COOH Ada sedikit Elektrolit kuat
terang
Perasan jeruk Elektrolit
C6H8O7 Menyala redup Tidak ada
nipis lemah
Hampir tidak
Aseton C3H6O Tidak ada Non elektrolit
menyala (mati)
Hidrogen Menyala
HCl Ada sedikit Elektrolit kuat
klorida terang
Keterangan :
Setelah melakukan percobaan dan dilakukan pembahasan bersama dengan kelompok
lain terdapat beberapa kesalahan:
a) Semua cairan walaupun itu elektrolit kuat maupun lemah gelembung yang
dihasilkan sama sama sedikit. Hal ini karena ukuran batang elektrode yang terlalu
kecil.
b) Gula yang seharusnya larutan non elektrolit dapat menyalakan lampu. Hal ini
terjadi karena zat pelarutnya bukan aquadestilata sehingga larutan tidak netral
lagi
c) Aseton dapat menyalakan lampu tetapi sangat redup. Kasus ini sama seperti
larutan gula yaitu pada zat pelarutnya yang bisa saja tercampur zat-zat lain.
d) Pengamatan yang seharusnya dihasilkan adalah sebagai berikut :

Rumus Keadaan Gelembung


Zat Jenis larutan
senyawa lampu gas
Larutan gula C12H22O11 Tidak menyala Tidak ada Non elektolit
Larutan garam
NaCl Terang Banyak Elektrolit kuat
dapur
Air sabun C17H35COONa Terang Banyak Elektrolit kuat
Alkohol C2H5OH Tidak menyala Tidak ada Non elektrolit
Elektrolit
Asam cuka CH3COOH Redup sedikit
lemah
Perasan jeruk
C6H8O7 Terang Banyak Elektrolit kuat
nipis
Aseton C3H6O Tidak menyala Tidak ada Non elektrolit
Hidrogen
HCl Terang Banyak Elektrolit kuat
klorida
V) Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan di atas,

 Yang merupakan larutan elektrolit adalah larutan garam dapur, hidrogen klorida,
asam cuka, perasa air jeruk, dan air sabun.
 Yang merupakan larutan non elektrolit adalah larutan gula, alkohol, dan aseton
 Yang merupakan larutan elektrolit kuat : larutan garam, air sabun, perasan jeruk,
Hidrogen klorida
 Yang merupakan larutan larutan elektrolit lemah : asam cuka

Penjelasan :

Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu
berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak
bergelembung merupakan larutan non-elektrolit.

Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu,


maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi
dengan baik). Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali
(karena tidak dapat terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul
gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.

Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi


larutan jika dialiri arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai