Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol merupakan suatu bahan yang mempunyai efek farmakologi dan cenderung
menimbulkan ketergantungan serta berinteraksi dengan obat lain Alkohol tidak memiliki warna
pada suhu ruangan, cairan yang mudah terbakar .Bahan murni memiliki rasa terbakar
dan bau pedas karakteristik. Pada alkoholisme terdapat variasi dalam derajat gangguan
psikologik,nutrisi, ketergantungan fisik dan hilangnya control. Peminum alkohol juga seringt erlibat
dengan penggunaan-penggunaan obat lain seperti sedative amfetamin bahkan juga narkotik. Motivasi
peminum alkohol adalah untuk mendapatkan euphoria, melepaskan emosi serta melepaskan diri
sementara dengan depresi atauanastesi yang dialaminya (Dirjen POM, 1979).

Alkohol telah menimbulkan masalah mental, sosial, kriminalitas, dan


kesehatan masyarakat. Dalam konsumsi alcohol dikenal istilah harmful alcohol use
yang disebutkan sebagai penggunaan alkohol yang menimbulkan efek merusak
terhadap kesehatan. Efek tersebut dapat berupa efek fisik ( misalnya hepatitis) atau
efek mental (misalnya episeode depresi akibat konsumsi alkohol berat).Beberapa
factor yang telah teridentifikasi dapat mempengaruhi timbulnya harmful alcohol use
antara lain riwayat keluarga, factor psikologis, factor kepribadian, komorbiditas
psikiatrik, sters atau trauma, serta factor lingkungan atau budaya (Agung,2015).

Berdasarkan medis, alkohol merupakan depressant syaraf pusat yang dapat


menekan jalur fasilitatorik dan inhibitorik. Alkohol dapat menghambat dan menekan
kerja kontrol rasa malu dan penghindaran diri. Alkohol mempengaruhi penilaian
mental dan keterampilan motorik. Tingkat kesadaran juga dipengaruhi. Alkohol
ditemukan merupakan akar penyebab kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan
seksual, perkosaan, pembunuhan, dan kekerasan pada anak. Terdapat gangguan
perilaku serius yang memengaruhi hubungan otak sampai 50-70%, kehilangan
ingatan, depresi akut atau kronis, tingkat bunuh diri yang tinggi, fluktuasi emosi,
delirium tremens pada keadaan putus zat, dan kehilangan kesadaran selama mabuk .
Tidak hanya itu, alkohol juga merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur
akibat penggunaannya, dapat menyebabkan peradangan hati (liver chirrhosis),
menyebabkan pendarahan dalam perut (mag), penyakit jantung (cardiomyopathy),
hormon seks dan sistem kekebalan tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara
akut (intoksisasi, delirium) atau kronis (Aliah, 2008).
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi minuman keras alkohol dapat
dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda,
tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil,
alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah
mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila
dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas lagi
mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih,
senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik motorik, yaitu bicara
cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai
tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk
memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu (Adnyana Putra, 2012)

Alkohol juga menyebabkan sejumlah penyakit seperti kanker. Penelitian


ilmiah terkini menyimpulkan bahwa kanker kepala dan leher adalah jenis kanker yang
paling banyak menyerang pecandu minuman keras. Selanjutnya adalah kanker
esophagus, lambung, hati, pancreas dan kanker payudara. Tubuh peminum alkohol
akan kesulitan menyerap vitamin A,B1, B2, B3 dan asam folat. Para pecandu
minuman keras juga akan mengalami kekurangan potassium, magnesium, kalsium,
zink dan fosfor. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan atrophy (terhentinya
perkembangan) testis, kehilangan sperma dan kemandulan. Bagi perempuan, alkohol
dapat menyebabkan terhentinya haid dan berkurangnya ovarium yang berakibat pada
kemandulan dan aborsi spontan (Dirjen POM, 1995).

Begitu besar dampak negatif yang ditimbulkan akibat minum minuman keras,
baik bagi si pelaku sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Kesehatan bagi mereka
yang mengkonsumsi minuman keras cenderung memiliki organ tubuh yang tidak
sehat, sedangkan bagi lingkungan dapat menimbulkan terganggunya tata kehidupan
masyarakat (Kamtibmas). Dalam hal inilah maka diperlukan peran serta masyarakat
secara luas untuk secara aktif mengawasi penyalahgunaan minuman keras di
lingkungan sekitar, dan terutama sekali bagi aparat kepolisian selaku penyidik
(Adnyana Putra, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana Putra, 2012.Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan. Trisakti. Surabaya.


Agung, 2015. Perilaku Sosial Penggunaan Minuman Keras di Kelurahan Sungai Dama
Kota Samarinda. E-Journal sosiatri – sosiologi 3.
Aliah B. 2008. Pengantar Psikologi Islam hal, 233. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia; ed III. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia; ed IV. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai