Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT ISPA

No. Dokumen :
Terbitan : 2019
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 02/01
Halaman :1/3
PUSKESMAS dr. Ahmad Dahlan F.
JUATA PERMAI NIP. 196707062002121 002
I. Pengertian Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Keluhan yang sering muncul adalah
demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan,
sakit kepala, lemah badan. Faktor risiko sebagai berikut yaitu daya tahan tubuh
menurun, kepadatan hunian dan kepadatan penduduk yang tinggi, perubahan
musim/cuaca dan sia lanjut.

II. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah–langkah untuk pengembangan program


dan pelayanan POLI UMUM pada tingkat puskesmas
III. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Layanan kinis yang menjamin
kesinambungan layanan

IV. Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi edisi 3 tahun 2012
V. Alat dan 5.1 Persiapan bahan dan alat
Bahan 5.1.1 Meja periksa
5.1.2 Sabun untuk mencuci tangan
5.1.3 Kain penutup(doek) steril
5.1.4 Mangkok berisi larutan antiseptik
5.1.5 Sarung tangan steril
5.1.6 Cairan antiseptik

VI. Langkah- 6.1 Prosedur pelaksanaan


langkah 6.1.1Pemeriksaan Fisik (tanda patognomonis)
6.1.1.1 Febris.
6.1.1.2 Rinore.
6.1.1.3 Mukosa hidung edema. - 328
6.1.2 Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan Penegakan
6.1.3 Diagnosis (Assessment)
Influenza dapat didiagnosisberdasarkan4 kriteria berikut:
6.1.3.1 Terjadi tiba-tiba/akut.
6.1.3.2 Demam.
6.1.3.3 Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik
dari keluhan yang timbul.
6.1.3.4 Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita.
Ketika terdapat kasus influenza di masyarakat, semua pasien dengan
keluhan influenza harus didiagnosis secara klinis. Pasien disarankan kembali untuk
tindak lanjut jika keluhan yang dialami bertambah buruk atau tidak ada perbaikan
dalam waktu 72 jam.
6.1.4 Diagnosis Banding
6.1.4.1 Faringitis
6.1.4.2 Tonsilitis
6.1.4.3 Laringitis
6.1.5 Komplikasi
6.1.5.1 Infeksi sekunder oleh bakteri
6.1.5.2 Pneumonia

6.1.1 Penatalaksanaan
6.1.6.1 Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited disease).
Hal yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan tubuh. Tindakan untuk
meringankan gejala flu adalah beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan
fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori
dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin.

6.1.6.2 Terapi simptomatik per oral


6.1.6.2.1 Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500 mg/hari
(10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB).
6.1.6.2.2 Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
6.1.6.2.3 Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau
cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan
cetirizine 0,3 mg/kgBB).
6.1.6.2.4 Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk.

6.1.7 Edukasi
6.1.7.1 Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan lingkungannya.
Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi
persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan dan ventilasi
serta kepadatan hunian. Untuk mencegah penyebaran terhadap orang-orang terdekat
perlu diberikan juga edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan seperti etika
batuk dan pemakaian masker.
6.1.7.2 Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga dan
orangorang terdekat juga penting seperti peningkatan higiene dan sanitasi
lingkungan
6.1.8 Pencegahan
6.1.8.1 Imunisasi influenza, terutama bagi orang-orang risiko tinggi.
6.1.8.2 Harus diwaspadai pasien yang baru kembali dari daerah terjangkit
epidemi influenza
6.1.9.Kriteria Rujukan
6.1.9.1 Rujukan Bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun
5 hari disertai batuk purulen dan sesak napas)
6.1.10 Prognosis
6.1.10.1 Prognosis pada umumnya bonam

VII. Unit Terkait 1. Manajemen


2. Unit Pelayanan Poli Dewasa/Lansia
3. Keslinh
VIII. Catatan 1. Rekam Medik
Mutu

Anda mungkin juga menyukai