A. Sejarah
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Belanda, administratie yang artinya segala
kegiatan yang meliputi tulis-menulis, ketikmengetik, komputerisasi, surat-menyurat
(korespondensi), kearsipan, dan keagendaan (pekerjaan tata usaha kantor). Kata “administrasi”
juga berasal dari bahasa Yunani, ad ministrare. Ad artinya pada, sedangkan ministrare artinya
melayani, maka kata administrasi berarti memberikan pelayanan. Dari kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan, administrasi adalah pelayanan kegiatan tata usaha kantor
(pelayanan pengetikan/ komputer, pelayanan surat-menyurat, dan sebagainya). Selain berasal
dari bahasa Belanda dan bahasa Yunani, kata administrasi juga berasal dari bahasa Inggris.
Istilah administrasi dalam bahasa Inggris disebut administration artinya to serve, yaitu melayani
dengan sebaik-baiknya.
Setelah berakhir Perang Dunia II, timbul pola baru dalam hubungan antarbangsa di dunia.
1. Terdapat negara-negara yang menang pada Perang Dunia tersebut Yaitu negara-negara yang
menang pada Perang Dunia tersebutnegara-negara sekutu dan dipihak lain ada negara-negara
yang kalah.
2. Pola kedua yang timbul dalam hubungan antar negara ialah bahwa disatu pihak terdapat negara-
negara bekas penjajah dan di pihak lain terdapat negara-negara baru, yaitu bekas jajahan yang
memperoleh kemerdekaannya dengan berbagai cara, seperti melalui perang kemerdekaan dan
atau melalui meja perundingan.
Para Pragmatis akan mengatakan walaupun negara-negara bekas penjajah bersedia
memberikan bantuan kepada negara-negara bekas jajahannya, sesungguhnya dasarnya bukanlah
karena sikap yang altruistik dan bukan pula karena landasan moralitas, melainkan juga karena
kepentingan nasional. Artinya, negara-negar bekas penjajah masih tetap memanfaatkan
hubungan sejarah dan emosional yang bersifat khusus itu demi kepentingan sendiri yang dalam
segi ekonomi mengambil dua bentuk.
a) Bentuk pertama adalah menjadikan negara-negara bekas jajahan itu sebagai sumber bahan
mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk industri tertentu dalam negerinya sendiri.
b) Bentuk kedua adalah menjadikan negara bekas jajahan itu sebagai pasar bagi produk yang
dihasilkannya.
- Menurut Hiram S. Phillips (1968), administrasi pembangunan adalah “rather than the
traditional term of public administration to indicate the need for a dynamic process
designed particularly to meet requirements of social and economic changes”. Pernyataan ini
berarti “lebih baik daripada masa tradisional administrasi publik untuk menunjukkan
kebutuhan terhadap suatu proses dinamis yang didesain secara khusus untuk mendapatkan
syarat perubahan sosial dan ekonomi”.
- Menurut Mustopadidjaja (1976), administrasi pembangunan adalah “ilmu dan seni” tentang
pembangunan suatu sistem administrasi negara dilakukan sehingga sistem administrasi
tersebut mampu menyelenggarakan berbagai fungsi umum pemerintahan dan
pembangunan secara efisien dan efektif.
- Menurut J.B. Kristadi (1998), administrasi pembangunan adalah administrasi negara yang
mampu mendorong ke arah proses perubahan, pembaharuan, dan penyesuaian serta
pendukung suatu perencanaan.
- Menurut Sondang P. Siagian (1982: 4), administrasi pembangunan adalah seluruh usaha
yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata kehidupan bangsa tersebut
dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Menurut Paul Meadow s (1968: 86), dalam bukunya Motivation for Change and
Development Administration, mendefinisikan administrasi pembangunan sebagai berikut.
“Development administration can be regarded as the public management of economic and
social change in term of deliberate public policy. The development administrator is
concerned with guiding change”. Administrasi pembangunan dapat didefinisikan sebagai
kegiatan mengatur masyarakat di bidang ekonomi dan perubahan sosial dalam hal
menetapkan kebijakan publik.
PEMBEDAAN ADMINISTRASI
IDEOLOGI PANCASILA
Ideologi Pancasila masih dipakai Indonesia hingga saat ini karena sifatnya yang ideal. Untuk
mengetahui apakah Pancasila sudah ideal untuk kita gunakan, kita melihatnya dari tiga dimensi
yang dimiliki oleh ideologi tersebut, yaitu dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas.
Dari ketiga dimensi tersebut, maka sudah tentu Pancasila adalah ideologi terbaik bagi kita
sebagai warga negara Indonesia.