Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

(LKP)

NAMA MAHASISWA : DWI ARYUNING PUTRI

NIM : P1337433117086

SEMESTER :3

MATA KULIAH : Penyehatan Udara

WAKTU DAN LOKASI : Laboratorium Kimia Kampus VII Poltekkes Kemenkes

Semarang

A. MATERI PRAKTIKUM
1. JENIS PRAKTIKUM : Pengambilan Sampel Untuk Pemeriksaan Parameter

Kimia

2. TUJUAN : Mahasiswa dapat melakukan dan mengetahui cara


cara pengambilan sampel sesuai dengan prosedur
yang baik dan benar dengan Impiger
B. DASAR TEORI
Impinger ini dapat digunakan untuk sampling gas seperti SO2, No2, O3, F2 dan Cl2
sebagaimana tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 Tentang Pencemaran Udara.
1. Prinsip Dasar

 Pengambilan sampel udara dengan alat Air Sampler Impinger pada


hakikatnya untuk menarik udara yang terkontaminasi di udara bebas
(ambient) ke dalam larutan penangkap yang terdapat pada tabung gelas
impinger.
 Megukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan
penangkap dengan metode konvensional maupun instrumental.
 Hasil reaksi antara gas kontaminan dan larutan penangkap kemudian
diukur di ilaboratorium pengukuran menggunakan metode instrumental
seperti spektroskopi.
2. Lokasi Sampling
 Dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu diperhatikan
adalah bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang
sedang dipantau, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Titik
pemantauan kualitas udara ambien ditetapkan dengan mempertimbangkan
:
- Faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin),
- Faktor geografi seperti topografi, dan tata guna lahan.
 Kriteria berikut ini dapat dipakai dalam penentuan suatu lokasi
pemantauan kualitas udara ambien:
a. Area dengan konsentrasi pencemar tinggi. Daerah yang didahulukan
untuk dipantau hendaknya daerah-daerah dengan konsentrasi pencemar
yang tinggi. Satu atau lebih stasiun pemantau mungkin dibutuhkan di
sekitar daerah yang emisinya besar.
b. Area dengan kepadatan penduduk tinggi. Daerah-daerah dengan
kepadatan penduduk yang tinggi, terutama ketika terjadi pencemaran
yang berat.
c. Di daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan untuk kawasan
studi maka stasiun pengambil contoh uji perlu ditempatkan di
sekeliling daerah/kawasan.
d. Di daerah proyeksi. Untuk menentukan efek akibat perkembangan
mendatang dilingkungannya, stasiun perlu juga ditempatkan di daerah-
daerah yang diproyeksikan.
e. Mewakili seluruh wilayah studi. Informasi kualitas udara di seluruh
wilayah studi harus diperoleh agar kualitas udara diseluruh wilayah
dapat dipantau (dievaluasi).
3. Peralatan Impinger
a. Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi.
Kecepatan hisap stabil dan dapat diatur dengan potensiometer.
b. Tabung impinge : tempat reaksi antara kontamianan udara dengan larutan
penangkap. Dapat lebih dari satu tabung.
c. Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air untuk
melindungi pompa dari korosi.
d. Flow meter : alat pengukur kecepatan aliran udara.
4. Spesifikasi Teknis Peralatan :
1) Kapasitas Hisap : Maximum 3,0 Liter udara/menit;
2) Teknologi Penghisap : Electromagnet-vibrasi Katup Ganda;
3) Jumlah Pompa Hisap : 5 (Lima) unit (independent);
4) Pengatur Hisapan : 5 (Lima) unit Potensiometer;
5) Penunjuk Aliran Udara : Direct Reading Flowmeter 0,5 - 5,0 L/min;
6) Lubang Hisap/Ukuran : 5 (Lima) buah Ukuran 6,25 mm;
7) Lubang Tiup/Ukuran : 5 (Lima) buah Ukuran 6,25 mm;
8) Catu Daya : AC 220 Volt; 50 Hz; 25 VA;
9) Dimensi Mekanikal : (P) 40 cm; (L) 21 cm; (T) 22 cm; Berat ± 5 kg;
10) Perlengkapan Utama : - 5 (Lima) unit Tabung Gelas Impinger
- 5 (lima) unit Tabung Gelas Pengaman
- 1 (satu) lot Selang Fleksibel (Silocone Tubing);
11) Kemampuan Operasi : 24 jam (endurance test).

C. PROSEDUR
1. Alat
- Impinger
- Tabung Impinger
- Flowmeter
- Stopwatch
- Ice box
2. Bahan
- Silikagel
- Air sampel
- Kapas
3. Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Tentukan lokasi pengambilan sampel udara.
c. Isi tabung impinger dengan larutan air kran dan tabung satunya lagi isi dengan
silikagel.
d. Hubungkan impinger dengan flowmeter.
e. Hidupkan alat dan mengatur flow meter 1,5 Lpm.
f. Baca dan mencatat flowmeter pada skala indicator.
g. Lakukan pengambilan sampel selama 15 – 30 menit atau sesuai dengan
kondisi kebersihan ruangan.
h. Tunggu tabung yang berisis air kran bergelembung.
i. Matikan alat dan melepaskan impinger dari badan alat.
j. Memasukkan sampel ke dalam ice box dan mengirim ke laboratorium untuk
diperiksa.

D. HASIL
Pengukuran yang kami lakukan pada hari Kamis, 11 Oktober 2018 di Laboratorium
Kimia Kampus VII Poltekkes Kemenkes Semarang dengan alat impiger kami hanya
melakukan percobaan alat bagaimana cara penggunaan alat impiger dan tidak
melakukan pengukuran udara ambien tetapi hanya mengisi tabung impiger dengan
silikagel dan tabung satunya diisi dengan air kran biasa, lalu di tempatkan pada bagian
masing-masing, dan kedua tabung diletakkan di bagian masing-masing lalu antara
tabung silikagel dan tabung air kran dihubungkan dengan selang, setelah itu nyalakan
impiger dan mengatur tekanannnya dengan mengatur flow meter 1,5 Lpm, kemudian
tunggu sampai tabung yang diisi air kran sampai bergelembung. Setelah air
bergelembung alat dimatikan. Hasil pengukurannya yaitu suhu 28,4℃ dan
kelembapan 68%.

E. KESIMPULAN
Pengukuran yang mengunakan alat impinger ini didapatkan hasil suhu 28,4℃ dan
kelembapannya 68% dan untuk pengukuran impinger sebenarnya digunakan untuk
mengukur udara ambien, dan hasil pengukuran di kirimkan ke laboratorium untuk
pemeriksaan selanjutnya.
F. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai