Anda di halaman 1dari 24

PROMOSI KESEHATAN

TENTANG SARAPAN PAGI DAN JAJANAN SEHAT


DI MADRASAH IBTIDAIYAH ASSU’ADA DEPOK
TAHUN 2011

MATA KULIAH : KOMUNIKASI EFEKTIF


(PJ Mata Ajaran : Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, DrPh)

KELOMPOK KOL

Yuyun Wahyuni 1006822593


Sudartinah 1006821956
Sri Wahyanti Maulida 1006821943
Sitti Asyirah 1006821855
Sri Kholisah 1006821893
Telly Saparina SM 1006822113
Wachdianingsih 1006822315
Yusnita 1006822580
Yarina Kriselly 1006822441
Windarti 1006822416
Uswatun Hasanah 1006822271

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA
BIDAN KOMUNITAS KELAS D
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan laporan akhir proses pembelajaran Mata Kuliah Komunikasi Efektif.

Laporan ini tersusun dari rangkaian materi mata kuliah Komunikasi Efektif pada kelas D
Peminatan Bidan Komunitas FKM UI tahun 2010, yang berlangsung selama 5 minggu, dari tanggal 2
Mei 2011 sampai dengan 1 Juni 2011.

Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari para dosen dan
assisten dosen.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, DrPH, sebagai PJ Mata Kuliah Komunikasi Efektif
2. Dr. Adi Sasongko, MA, sebagai Dosen Mata Kuliah Komunikasi Efektif
3. Drs. Anwar Hassan, sebagai Dosen Mata Kuliah Komunikasi Efektif
4. Dr. Drg. Ella N. Hadi, M.Kes, sebagai Dosen Mata Kuliah Komunikasi Efektif
5. Dr. Robiana Modjo SKM., M.Kes, sebagai dosen Mata Kuliah komunikasi Efektif pada
substansi K3
6. Zakianis, SKM, M.Kes, sebagai dosen Mata Kuliah komunikasi Efektif pada substansi KL
7. Laila Fitria, SKM, M.Kes, sebagai dosen Mata Kuliah komunikasi Efektif pada substansi KL
8. Dadan Erwandi, Spsi, Mpsi, sebagai dosen Mata Kuliah komunikasi Efektif pada substansi
Kespro
9. Wahyu Kurnia, Y.P., SKM, sebagai dosen Mata Kuliah komunikasi Efektif pada substansi
Gizi
10. Mbak Citra, sebagai assisten dosen Mata Kuliah Komunikasi Efektif
11. Seluruh anggota kelompok KOL yang telah berkontribusi dalam proses pembelajaran dan
penyususnan laporan

Semoga Allah Swt membalas kebaikan semua pihak.

Menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, kami sangat mengharapkan masukan dan saran
untuk perbaikan selanjutnya.

Demikian laporan ini, semoga bermanfaat dan terimaksih.

Depok, 1 Juni 2011

KELOMPOK KOL
BIDKOM D
PENYULUHAN TENTANG MANFAAT SARAPAN PAGI
DI MI ASSU’ADA PANCORAN MAS KOTA DEPOK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus
bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya
peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan
berkesinambungan (Judarwanto , 2008)
Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut
pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan
sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang tidak benar dan
menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ-organ dan
sistem tubuh anak (Judarwanto, 2008)
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang.
Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul
06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan adanya puasa itu, cadangan
gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam
di pagi hari. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di
bawah normal. Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit
berkonsentrasi. Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi
otak (Wiharyanti, 2006)
Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah dan Latifah
menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timur selalu
sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan. Presentase
anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%) dibandingkan anak yang
tidak sarapan (73%) (Wiharyanti, 2006)
Berdasarkan penelitian “Breakfast Reduces Declines in Attention and Memory Over
The Morning in SchoolChildren” yang dilakukan oleh K.A. Wesnes. C. Pincock, D.
Richardson, G Helm, Shails ahli Gizi Inggris tahun 2003 dengan Metode Random pada 29
anak, tentang tingkat perhatian dan kemampuan daya ingat pada 30, 90, 150, 210 menit
setelah sarapan dalam empat hari didapatkan hasil : Anak yang tidak sarapan dan hanya
memperoleh minuman glukosa menunjukkan daya konsentrasi atau tingkat perhatian dan
kemampuan mengingat yang menurun secara signifikan seiring dengan pertambahan waktu.
Di sisi lain, anak yang mendapat sereal meski mengalami penurunan daya konsentrasi namun
tidak signifikan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa menu sarapan pagi yang
mengandung karbohidrat kompleks memberikan pengaruh positif bagi anak dalam
mempertahankan kemampuan konsentrasi belajar dan mengingat di sekolah. (Wiharyanti,
2006).
Bagi anak sekolah, meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang
menguntungkan. Konsentrasi di kelas biasa buyar karena tubuh tidak memperoleh masukan
gizi yang cukup. Sebagai gantinya, anak jajan di sekolah untuk sekadar mengganjal perut.
Tetapi mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak seimbang. Oleh karena itu kebiasaan sarapan
hendaknya dipertahankan dalam setiap keluarga ( Khosman, 2002 dalam Mardiah, 2005).
Kebiasaan makan pagi termasuk ke dalam salah satu 13 pesan dasar gizi seimbang.
Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan
menyerap pelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar (Depkes, 2002). Penelitian Sri
Desfita, 2008 menemukan 41,7% subjek jarang makan pagi. Hal ini banyak disebabkan
karena subjek tidak memiliki cukup waktu untuk makan pagi.
Terdapat beberapa alasan untuk tidak makan pagi seperti tidak lapar, tidak ada waktu,
tidak ada yang menyiapkan makanan, tidak suka makanan yang disiapkan, makanan tidak ada
dan sebagainya (Muhilal & Damayanti, 2006). Penelitian Kurniasari, 2005 di Yogyakarta
menunjukkan 25% anak SD jarang makan pagi dengan alasan tidak sempat, tidak terbiasa dan
tidak selera. Berdasarkan laporan BPS Kabupaten Majalengka (2006), hanya 15,2% anak SD
yang mempunyai kebiasaan makan pagi. Pada umumnya anak sudah diberi uang jajan
sementara makanan yang dijajakan di sekolah kurang terjamin kandungan gizinya (Wiyono,
2008)
Makan pagi dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar
450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Selain kandungan gizinya cukup, bentuk makan
pagi sebaiknya juga disukai anak-anak dan praktis pembuatannya (Muhilal & Damayanti,
2006).
Kebiasaan makan pagi dapat berkontribusi terhadap status gizi anak. Anak yang biasa
makan pagi akan dapat memenuhi kebutuhan gizinya dalam sehari. Penelitian Irawati (2000)
menemukan anak yang tidak biasa makan pagi berisiko terhadap status gizi kurang (Wiyono,
2008).
MI Assu’ada merupakan salah satu sekolah setingkat Sekolah Dasar yang berada di
wilayah Depok. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh kelompok dengan guru –
guru yang mengajar murid-murid di sekolah tersebut didapatkan bahwa tidak semua murid
sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Di sekolah tersebut tidak terdapat kantin sekolah
hanya ada beberapa warung penjual makan. Oleh sebab itu kelompok tertarik untuk
memberikan penyuluhan tentang Sarapan Pagi dan Jajanan yang Sehat bagi murid-murid di
MI Assu’ada.

C. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Memberikan pengetahuan dan menanamkan kebiasaan sarapan pagi untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak sekolah
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan tentang manfaat sarapan pagi
b. Memberikan pengetahuan tentang jenis sarapan pagi
c. Memberikan pengetahuan tentang akibat jika tidak sarapan pagi
d. Memberikan pengetahuan tentang jajanan sehat sebagai alternatif sarapan pagi

D. Sasaran Penyuluhan
Sasaran primer : Murid MI
Sasaran Sekunder : Guru kelas

E. Tempat : MI Assu’ada Pancoran Mas Kota Depok


F. Waktu : Hari senin, tanggal 30 Mei 2011
G. Media Penyuluhan : Flip chart, Leaflet, contoh makanan untuk sarapan
H. Metoda : Ceramah, curah pendapat, games
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Sarapan Pagi


Pengertian makan/sarapan pagi, yaitu : makanan yang dimakan pada pagi hari
sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan.
Jumlah yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari.

A.Manfaat Sarapan Pagi


Salah satu penelitian membuktikan, anak-anak yang memulai harinya di sekolah
dengan sarapan memiliki daya ingat lebih tajam dan kemampuan menyerap pelajaran lebih
baik dibandingkan anak-anak yang tidak sarapan. Sarapan atau makan pagi sangat penting
diberikan kepada anak di usia sekolah, maka dari itu orangtua harus selalu memberikan dan
juga membiasakan anak untuk sarapan setiap pagi, karena dengan sarapan banyak manfaat
yang bisa kita peroleh dan dapat melatih anak untuk disiplin. Seorang ilmuwan mengatakan
sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian
yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian,
sarapan memberikan nilai positif tarhadap aktivitas otak, otak menjadi lebih cerdas, peka dan
lebih mudah untuk berkonsentrasi. Bagi anak sekolah, makan pagi meningkatkan konsentrasi
belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih
baik.Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap anak dalam
beraktivitas.
Makan pagi dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar
450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Selain kandungan gizinya cukup, bentuk makan
pagi sebaiknya juga disukai anak-anak dan praktis pembuatannya (Muhilal & Damayanti,
2006).
Di bawah ini terdapat beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari sarapan:
 Anak dapat belajar dan melakukan tugas-tugas disekolah lebih baik karena sarapan
akan menambah pasokan gula darah ke otak dan tubuh yang akan mengoptimalkan
kerja otak sehingga membuat anak menjadi cerdas dan dapat beraktifitas.
 Membuat anak lebih konsentrasi dan fokus pada pelajaran di sekolah.
 Menu sarapan yang cukup mengandung protein, vitamin, zat besi dan lemak yang
mengandung omega3 akan memberikan nutrisi yang baik untuk perkembangan tubuh
anak.
 Anak akan lebih baik dalam berperilaku karena pikirannya menjadi lebih terkendali
bila sarapan.
 Bila gizi anak terpenuhi dengan baik maka tubuhnya akan memiliki berat badan yang
stabil dibanding anak yang tidak pernah sarapan.

B. Jenis-jenis Sarapan
Syarat sarapan yang baik adalah cukup kandungan karbohidrat untuk menghasilkan
glukosa sebagai cikal bakal energi. Sebaiknya lengkapi sarapan dengan makanan yang
kandungan gizinya lengkap, praktis penyajiannya, serta mengandung banyak karbohidrat,
serat, dan vitamin yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan energi, tapi juga kebutuhan
zat gizi esensial hingga tiba jam makan siang.
Kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak laki-laki memerlukan
lebih banyak energi. Sementara anak perempuan sudah mulai haid sehingga membutuhkan
protein dan zat besi yang lebih banyak.
Pola hidangan sehari-hari yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang terdiri dari :
 Sumber zat tenaga seperti nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepung-
tepungan, gula dan minyak.
 Sumber zat pembangun seperti ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan,
tahu, tempe dan oncom.
 Sumber zat pengatur misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan.

D.Akibat tidak makan pagi atau Sarapan


Studi mengenai sarapan yang dilakukan di IPB oleh Faridi, Madonijah dan Latifah
menunjukkan bahwa 46,3 % anak di beberapa SD di Duren Sawit Jakarta Timur selalu
sarapan, 41,3% kadang-kadang sarapan dan sisanya 12,4% tidak pernah sarapan.
Presentase anak Hipoglikemi diukur pada pukul 09:00 relatif rendah (55%) dibandingkan
anak yang tidak sarapan (73%) (Wiharyanti, 2006)
Hal-hal yang berhubungan dengan hipoglikemi :
 Badan terasa lemah karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga.
 Tidak dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan pagi hari dengan baik.
 Anak sekolah tidak dapat berpikir dengan baik dan malas.
 Orang dewasa hasil kerjanya menurun.
E.Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum biasa makan pagi, yaitu :
 Jelaskan keuntungan seseorang bila membiasakan diri makan pagi.
 Anjurkan makan pagi sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga.
 Gunakan bahan makanan yang tersedia dan mudah dibuat dikeluarga atau mudah
didapat di daerah setempat.
 Berikan contoh-contoh makan pagi yang sederhana dan bergizi.
Bagi anak sekolah, meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang
menguntungkan. Konsentrasi di kelas bisa buyar karena tubuh tidak memperoleh
masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya, anak jajan di sekolah untuk sekadar
mengganjal perut. Tetapi mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak seimbang. Oleh karena
itu kebiasaan sarapan hendaknya dipertahankan dalam setiap keluarga ( Khosman, 2002
dalam Mardiah, 2005).

F. Jajanan Sehat
Penjualan makanan merupakan tahap terakhir pada rantai operasi makanan jajanan
kaki lima dan keamanan pangan pada saat penjualan sangat perlu diperhatikan. Persiapan dan
penjualan mungkin dilakukan di tempat yang sama (terutama pada penjualan yang menetap)
atau terpisah. Namun persyaratan higienis keduanya mirip.
a. Makanan harus dipersiapkan dan dijual dalam tempat yang bersih, tertutup
sehingga terlindung dari terik matahari, debu, hujan dan angina. Makanan juga
harus terlindung dari sumber pencemaran seperti tempat sampah, got, WC
(limbah), dari binatang termasuk hewan peliharaan dan hama.
b. Tempat untuk persiapan, pengolahan dan penjualan seharusnya tidak digunakan
untuk penanganan bahan non makanan yang dapat menyebabkan pencemaran
makanan dengan bahaya biologis, kimiawai atau fisik.
c. Tempat penjualan, baik yang menetap atau berpindah-pindah harus terletak di
tempat yang beresiko atau resiko sangat minim dari pencemaran yang berasal
sampah, limbah dan bahan-bahan beracun lain. Jika resiko tersebut tidask dapat
dihilangkan seluruhnya, makanan yang dijual harus ditutup dan dijaga supaya
tidak tercemar.
d. Pedagang makanan jajanan harus menyucihamakan peralatan makanan dan
minuman sebelum dan setelah dipakai atau gunakan peralatan sekali pakai (lebih
baik lagi alat-alat yang dapat didaur ulang atau terurai secara biologis).
e. Jika perlu, makanan harus dikemas dengan kertas yang bersih, plastic atau bahan
lain. Koran, kertas bekas dan bahan pembungkus lain yang kotor sebiknya tidak
digunakan langsung kontak dengan makanan.
f. Para penjual yang menjual makanannya untuk dikonsumsi kelompok beresiko
tinggi (misalnya di sekitar sekolah, institusi orang jompo, rumah sakit dan
sebagainya) harus benar-benar ketat pengawasan keamanan makanannya. Penjual
tersebut harus lebih banyak memperoleh penyuluhan, pelatihan dan pengendalian
oleh pejabat berwenang.
Persyaratan untuk pencantuman peringatan juga harus berfokus pada pesan-pesan
tentang keamanan pangan. Misalnya, persyaratan bagi pedagang yang menjual bahan pangan
mentah hewani atau makanan setengah matang yang langsung dimakan, perlu mencantumkan
peringatan yang memberitahukan konsumen adanya peningkatan resiko kesehatan
masyarakat bila mengkonsumsi makanan mentah atau setengah matang. Tentu saja, pejabat
yang berwenang harus mempertimbangkan pula perlunya pencantuman peringatan-peringatan
lain, tetapi harus diingat supaya hal ini jangan terlalu membebani pedagang.
Strategi Untuk Meningkatkan Keamanan Makanan Yang Dijual Para Pedagang Makanan
Jajanan Kaki Lima.
Strategi untuk meningkatkan makanan jajanan kaki lima hanya dapat dibuat setelah
dilakukan studi yang tepat dan telah diperoleh informasi, kondisi dan praktek-praktek pangan
setempat. Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan strategi tersebut
diperoleh melalui studi awal tentang sistem makanan jajanan kaki lima dan berdasarkan studi
ABTPK yang telah disebutkan sebelumnya.
Strategi Untuk Meningkatkan Keamanan Makanan Jajanan Kaki Lima
Strategi untuk meningkatkan keamanan makanan jajanan kaki lima harus berdasarkan studi
sistem makanan jajanan kaki lima di tempat tersebut dan berdasarkan beberapa pertimbangan
seperti:
 Kebijakan, peraturan, registrasi dan izin
 Infrastruktur, pelayanan dan desain dan konstruksi unit penjualan
 Pelatihan para penjamah makanan; dan
 Pendidikan konsumen.
Studi yang berdasarkan ABTPK akan lebih berpusat pada strategi persyaratan
keamanan pangan.
Faktor-faktor yang memperburuk keadaan gizi anak-anak sekolah antara lain:
a. Anak-anak dalam usia ini umumnya sudah dapat memilih dan menentukan
makanan apa yang dia sukai dan mana yang tidak. Seringkali anak-anak ini
memilih makanan yang salah, lebih-lebih jika orang tuanya tidak memberikan
petunjuk apa-apa kepadanya.
b. Kebiasan jajan. Dalam usia ini anak-anak gemar sekali jajan. Mungkin sudah
menjadi kebiasaan di rumahnya, tetapi mungkin akibat pengaruh kawannya.
Kadang-kadang anak-anak ini menolak untuk makan pagi di rumah, dan sebagai
gantinya dimintanya uang untuk jajan. Jajan yang mereka berbelanja barang,
bahan-bahan atau makanan yang mereka senangi saja, misalnya es, gula-gula atau
makanan-makanan lain yang kurang nilai gizinya.
c. Sering, setiba di rumah karena terlalu lelah bermain di sekolah, anak-anak tak
ingin makan lagi.
Makanan anak yang berusia antara 3 sampai 5 tahun, tetap sama dengan makanan
sebelumnya. Terutama protein dan vitamin A, di samping kalori dalam jumlah yang cukup
perlulah mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan protein sedapat mungkin diambil dari
makanan yang berasal dari hewan. Anak-anak dalam usia ini sudah dapat lebih banyak
dikenal dengan makanan-makanan yang disajikan untuk anggota-anggota keluarga lainnya.
a. Melatih anak memilih yang berfaedah
Bagaimana kita dapat menanamkan kebiasaan memilih makanan yang baik
kepada anak? Kesukaran yang paling sering kita jumpai adalah anak-anak
menolak makanan yang diberikan ibunya. Ada ibu-ibu yang dalam hatinya merasa
bangga karena anaknya tidak menyukai sayuran.
b. Jajan dan pengaruhnya
Baikkah jika anak-anak sejak kecil dibiasakan jajan? Dalam saat-saat antara dua
waktu makan, sudah terang anak-anak akan merasa lapar. Sering anak-anak itu
menangis meminta makanan. Ibu-ibu yang senang mencari mudah pekerjaan,
biasanya lalu membelikan anaknya kue-kue di warung-warung atau orang-orang
penjual kue terdekat.
Ditinjau dari segi praktisnya, memang membelikan jajan untuk anak-anak ada
baiknya. Mungkin karena si ibu terlalu repot, tidak cukup waktu untuk
membuatkan anaknya kue-kue atau panganan lain untuk selingan. Penjaja
makanan keliling yang menyajikan makanan secara terbuka sangat menarik
perhatian dan minat anak-anak untuk jajan.
1. Kue yang dibeli untuk jajan ini biasanya dibuat dari tepung dan gula. Jadi semata-
mata mengandung hidrat arang. Dengan demikian dari jajan ini anak-anak semata-
mata mendapat tambahan kalori. Walaupun ada zat-zat makanan lain seperti
protein, tentu jumlahnya sedikit sekali.
2. Dengan jajan, sering anak lalu terlalu kenyang, lebih-lebih jika jajan itu diberikan
berulang kali dalam sehari. Akibatnya anak tidak mau lagi makan makanan. Jika
mau jumlah porsi yang dihabiskan sedikit sekali.
3. Kebersihan dari jajan itu sangat diragukan, lebih-lebih jika kue ini dibiarkan
terbuka.
4. Jika sesekali keinginan anak untuk jajan tidak dipenuhi, maka anak akan
menangis dan menolak untuk makan.
Dari segi pendidikan, kebiasaan jajan ini tidak dapat dianggap baik.

c. Kesukaran dalam menyusun makanan anak


Ada beberapa kesukaran dalam menyusun makanan anak-anak di negara kita,
antara lain:
1. tidak terdapatnya bahan-bahan makanan yang baik seperti ready cooked food
atau praedigested food yang khusus untuk anak-anak.
2. bahan-bahan makanan, di pedesaan umumnya terbatas sehingga tak ada
pilihan lain;
3. jika ibu harus menyusun makanannya sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan, mungkin ibu itu terpaksa harus mengorbankan sebagian besar uang
belanja untuk keluarganya, hanya untuk anak itu sendiri.
4. bahan-bahan makanan seperti susu, daging, umumnya tidak terbeli oleh
sebagian besar keluarga.

Makanan Anak Usia 6 – 12 Tahun


Pada awal usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah. Dengan demikian anak-anak ini
mulai masuk ke dalam dunia baru di aman dia mulai banyak berhubungan dengan orang-
orang di luar keluarganya, dan dia berkenalan pula dengan suasana dan lingkungan baru
dalam kehidupannya.
Hal ini tentu saja banyak mempengaruhi kebiasaan makan meraka. Pengalaman-
pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut kalau-kalau terlambat tiba di sekolah,
menyebabkan anak-anak ini sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah
diberikan kepada mereka.
Keadan ini harus diatasi sedemikian rupa, sehingga cukup diberikan waktu untuk anak
ini beristirahat setelah pulang sekolah, cukup waktu untuk makan pagi, dan sebagainya.
Makan pagi biasanya tidak banyak mengandung unsur-unsur gizi, kecuali kalori yang
memang diperlukan anak-anak ini untuk menahan rasa lapar mereka di sekolah.
Berikut ini adalah 5 panduan memilih makanan atau jajanan yang sehat :
1. Hindarilah makanan yang berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya.
Menurut Ir Chandra Irawan dari Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor, jajanan seperti
kerupuk, mi, snack, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan
sudah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.
2. Cicipi rasanya.
Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih dan
membuat lidah bergetar. ”Biasanya lidah kita cukup jeli membedakan mana makanan
yang aman dan yang tidak,” katanya.
3. Baui aromanya.
Bau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi
mikroorganisme.
4. Amati komposisinya.
Jadilah konsumen cerdas dengan membaca secara teliti kandungan bahan makanan
yang ada. Bila ingin membeli produk impor, pastikan produknya sudah terdaftar dan
memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang bisa dicermati dari label
dalam kemasan.
5. Perhatikan teksturnya.
Tekstur makanan bisa menandakan kesegaran makanan. Makanan yang sudah
berubah warna, apalagi berjamur, menandakan produk yang sudah kedaluwarsa.
BAB III
PROFIL SASARAN

A.Profil Madrasah Iftidaiyah Assu’ada

1. Nama sekolah/ Madrasah : MI Assu’ada


2. Alamat : Jl. Masjiod Lio No. 2 Rt 06/020
Kelurahan : Depok
Kecamatan/ Kota : Pancoran Mas Kota Depok
3. No Telp : (021) 77211238
4. Kode Pos : 16431
5. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Assu’ada
Alamat Yayasan : Jl. Masjiod Lio No. 2 Rt 06/020
Kelurahan : Depok
Kecamatan/ Kota : Pancoran Mas Kota Depok
6. NSM : 15.2.02.05.13.490
7. Jenjang akreditasi : Terakreditasi B
8. Tahun didirikan : 1982
9. Tahun beroperasi : 1982
10. Kepemilikan tanah : Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/Menumpang*)
a. Status tanah : SHM/HGB/Hak pakai/AJB/Hibah/Wakaf*)
b. Luas tanah : 500 m2
11. Status bangunan milik : Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/Menumpang*)
12. Luas seluruh Bangunan : m2
13. Nomor rekening sekolah : 0911-01-031998-53-0
14. Nama Bank : Bank Rakyat Indonesia Unit Nusantara, Cabang Depok
*) coret yang tidak perlu
15. Data siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir
Th. Pel Jlh. Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jml. Siswa
Pendaftar Kls I s/d VI
(calon Jlh R Jlh R Jlh R Jlh R Jlh Ro Jlh R Jlh Ro
siswa Siswa o Siswa o Siswa o Siswa o Siswa mb Sisw o Siswa mb
baru) m m m m el a m el
be be be be be
l l l l l
08-09 47 51 2 38 2 35 1 46 2 29 1 53 1 234 9
09-10 32 35 1 42 2 40 2 40 2 39 2 25 1 220 10
10-11 30 33 1 35 1 42 2 35 1 31 1 30 1 206 7

16. Data Ruangan


a) Data Ruang Kelas
Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas Asli Jumlah Ruang Jumlah ruang
Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah lainnya yang yang
digunakan digunakan
untuk ruang untuk ruang
kelas kelas
7 X 7 = 7 ruang 7 X 7 = 3 ruang 427 m2 - -

b) Data Ruang Lain


Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (m) Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (m)
(buah) (buah)
1. Perpustakaam 1 4X7 1 buah
2. Lab. IPA - -
3. Keterampilan/Komputer 1 4X7 1 buah

17. Data Guru


Jumlah Guru/Staf MI Negeri Jumlah Guru/Staff MI Swasta Keterangan
Guru Tetap (PNS) - Orang Guru Tetap Yayasan + GTT 9 orang -
Guru Kontrak - Orang Guru Kontrak - Orang -
Guru Honor Sekolah - Orang Guru PNS Dipekerjakan - Orang -
(DPK)
Staf Tata Usaha - Orang Staf Tata Usaha 1 orang -
STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PELAKSANA PEMBANGUNAN
RUANG KELAS BARU MADRASAH IBTIDAIYAH ASSU’ADA
PANCORANMAS KOTA DEPOK
TAHUN 2010

1. KETUA : Jarkasih
2. SEKRETARIS : Cecep Supriyadi
3. BENDAHARA : Ika Rustikawati
4. BIDANG REHABILITASI GEDUNG
a. KETUA : H. Ma’ruf
b. ANGGOTA : H. Sabronih
5. BIDANG PENGADAAN SARANA SEKOLAH
a. KETUA : Neneng Suprihatin, S.Pd

STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH IBTIDAIYAH ASSU’ADA
PANCORANMAS KOTA DEPOK

YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM ASSU’ADA

KOMITE MADRASAH KEPALA MADRASAH TATA USAHA


(Ika Rustikawati) (Jarkasih, S.Pd.I) (Eni Maryati)

BID.KESISWAAN BID.KURIKULUM BID.LITBANG BID.HUMAS


(Yanti Apriliani) (Saidah) (Nurkomala S.Ag) (Cecep supriyadi)

WALI KELAS

KETERANGAN DEWAN GURU


= Grs. Instruksional
-------- = Grs. Koordinasi
SISWA/SISWI
B. Latar Belakang Murid MI Assu’ada

Sasaran kelompok adalah murid kelas V yang berjumlah 28 orang. Latar belakang
mereka berasal dari sosial ekonomi menengah ke bawah. Pekerjaan orangtua/wali murid
terdiri dari buruh, pedagang, ada juga pemulung dan pengemis. Beberapa murid merupakan
anak yatim dan biaya pendidikan mereka di tanggung oleh yayasan.
BAB IV
PERSIAPAN KEGIATAN PENYULUHAN

A. PEMBAGIAN TUGAS

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan perlu dilakukan pembagian


tugas bagi semua anggota tim.

1. Moderator : Sri Wahyanti Maulida


2. Materi : Yuyun Wahyuni
3. Ice Breaking : Windarti
Yusnita
4. Transportasi/Akomodasi : Sri Kholisah
Wachdiyaningsih
5. Perlengkapan : Telly Saparina SM
Sudartinah
6. Dokumentasi : Yarina Kriselly
7. Konsumsi : Sitti Asyirah
Uswatun Hasanah

B. ALOKASI DANA
1. Sumber Dana : Akademik FKM UI
2. Besar Dana : Rp. 1.050.000,-
3. Penggunaan :
 ATK
 Transportasi
 Konsumsi

C. RENCANA KEGIATAN
No Kegiatan Materi Waktu Media
1. Pembukaan Perkenalan 5 menit
Pre test 10 menit Lembar soal
2. Inti - Manfaat sarapan pagi 20 menit Flip chart, Contoh
- Jenis sarapan pagi makanan, contoh
- Akibat tidak sarapan pagi jajanan,
- Jenis jajanan sehat
3. Penutup Kesimpulan 5 menit
Post test 10 menit Lembar soal

D. PENDEKATAN SASARAN

Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan, kelompok terlebih dulu melakukan


pendekatan terhadap sasaran kegiatan. Pertama kali ketua kelompok didampingi pihak
Penanggung jawab mata ajaran mendatangi Puskesmas Pancoran Mas untuk konfirmasi lahan
praktek lapangan hari Kamis tanggal 12 Mei 2011.
Pengurusan surat menyurat untuk keperluan ijin dan Dinas Kesehatan,
Kesbanglinmas dan Dinas Pendidikan Nasional dilakukan oleh Ketua kelas. Kelompok
mendapatkan tugas memberikan materi tentang gizi bagi murid SMP Kasih. Pada hari Selasa
tanggal 24 Mei 2011, ketua kelompok dan salah satu anggota kelompok mendatangi SMP
Kasih, akan tetapi ternyata di SMP Kasih pada tanggal 30 Mei sampai tanggal 6 Juni 2011
sedang diadakan ujian umum sehingga tidak bisa dilakukan penyuluhan. Setelah konfirmasi
lagi dengan pihak akademik diputuskan untuk memindahkan lahan praktek ke MI Assu’ada.
Pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2011, kelompok mendatangi MI Assu’ada untuk
menyampaikan keinginan mengadakan penyuluhan tentang gizi bagi murid sekolah tersebut.
Pihak sekolah menyambut baik maksud dari kelompok. Kelompok dan pihak guru sepakat
menjadikan kelas V sebagai sasaran penyuluhan. Dari guru sekolah, kelompok mendapatkan
penjelasan bahwa kelas V berjumlah 28 orang dengan latar belakang sosial ekonomi
menengah ke bawah. Di sekolah tersebut belum pernah dilaksanakan penyuluhan tentang
gizi, masalah yang dihadapi adalah masih ada murid yang tidak sarapan pagi dan tidak
tersedia kantin sekolah

E. PERSIAPAN KELOMPOK

Setelah mendapatkan kepastian bahwa kegiatan penyuluhan bisa dilaksanakan maka


kelompok mulai mempersiapkan materi, flyer, konsumsi, dan perlengkapan lainnya.
Kelompok juga melakukan konsultasi dengan pembimbing, terutama dengan pembimbing
substansi gizi tentang materi dan teknis pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
BAB V
PELAKSANAAN PENYULUHAN

A. PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyuluhan pada hari Senin tanggal 30 Mei 2011 jam 11.00
sampai dengan 12.00 WIB. Kegiatan dibuka dengan perkenalan dari kelompok
dilanjutkan dengan pemberian materi tentang sarapan pagi dan jajanan sehat.
Penyampaian materi diberikan secara singkat sekitar 15 menit.
Untuk mencairkan suasana dilakukan ice breaking dan pembagian hadiah.
Selain itu, murid yang bisa menjawab pertanyaan dan yang mendapatkan nilai tertinggi
pada saat post test juga diberikan hadiah.
Agar manfaat sarapan pagi lebih melekat di ingatan para peserta, kelompok
menggubah sebuah lagu yang berasal dari Lagu Naik Delman. Lagu tersebut adalah
sebagai berikut :
Sarapan Dan Jajanan Sehat
Makan pagi penting untuk kesehatan tubuh... Yes!!!
Biasakan sarapan pagi supaya pintar............. Oke!!!
Kalau mau jajan pilihlah jajanan sehat.......... Pasti!!!
Hindari bahaya penyakit sekarang juga......... Setuju!!!
Sarapan pagi penting....Tak..tik..tak...tik...tak...tik...tuk...
Janganlah banyak jajan.. Tak..tik..tak...tik...tak...tik...tuk...
Agar sehat dan cerdas......

B. MATERI
Materi disampaikan dengan cara ceramah menggunakan alat bantu berupa
flipchart, flyer, nasi uduk, contoh jajanan yang tidak sehat. Materi yang disampaikan
terdiri dari :
1. Manfaat Sarapan
Sarapan pagi sangat penting unutk kesehatan. Beberapa manfaat sarapan adalah :
 Anak dapat belajar dan melakukan tugas-tugas disekolah lebih baik karena
sarapan akan menambah pasokan gula darah ke otak dan tubuh yang akan
mengoptimalkan kerja otak sehingga membuat anak menjadi cerdas dan dapat
beraktifitas.
 Membuat anak lebih konsentrasi dan fokus pada pelajaran di sekolah.
 Menu sarapan yang cukup mengandung protein, vitamin, zat besi dan lemak yang
mengandung omega3 akan memberikan nutrisi yang baik untuk perkembangan
tubuh anak.
 Anak akan lebih baik dalam berperilaku karena pikirannya menjadi lebih
terkendali bila sarapan.
 Bila gizi anak terpenuhi dengan baik maka tubuhnya akan memiliki berat badan
yang stabil dibanding anak yang tidak pernah sarapan.
2. Jenis – Jenis Sarapan Pagi
Kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak laki-laki
memerlukan lebih banyak energi. Sementara anak perempuan sudah mulai haid sehingga
membutuhkan protein dan zat besi yang lebih banyak.
Pola hidangan sehari-hari yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang terdiri dari :
 Sumber zat tenaga seperti nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepung-
tepungan, gula dan minyak.
 Sumber zat pembangun seperti ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan,
tahu, tempe dan oncom.
 Sumber zat pengatur misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna.
3. Akibat Tidak Sarapan
Seseorang yang tidak makan pagi akan mudah menjadi lemah, keluar keringat dingin,
kesadaran menurun, bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan
merosotnya konsentrasi belajar yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar.
4. Jajanan
Untuk materi tentang jajanan diberikan tentang cara memilih jajanan yang sehat yaitu :
tidak memakai pewarna, pemanis buatan dan bahan pengawet.

C. ICE BREAKING
Ice breaking dilakukan dengan cara membagikan kartu gambar kepada para
peserta. Kemudian pada saat kelompok menyebutkan sumber zat tenaga/ sumber zat
pembangun/ sumber zat pengatur/ jajanan sehat/ jajanan tidak sehat maka peserta diminta
untuk mengangkat kartu gambar yang sesuai. Kepada peserta yang lebih dulu
mengangkat gambar dan gambarnya sesuai dengan yang diminta akan mendapatkan
hadiah.
D. EVALUASI
Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan berjalan lancar. Untuk keperluan
evaluasi, kelompok mengadakan pretest dan post test.

NILAI PRE TEST POST TEST


10 4 5
9 11 10
8 10 8
7 2 5
5 1 0
Total 238 239
Rata-rata 8,5 8,54
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengetahuan murid MI Assu’ada tentang manfaat sarapan pagi sudah bagus, alasan
murid tidak sarapan pagi karena malas, tidak disiapkan orang tua dan tidak terbiasa.
2. Membiasakan anak untuk sarapan pagi, makan beraneka ragam makanan dan memilih
jajanan yang sehat tidaklah mudah. Perlu waktu dan kesabaran juga contoh dari orang
yang ada di sekitarnya.

B. SARAN
1. Pihak sekolah sebaiknya melakukan pengawasan kepada para penjual makanan di
sekitar sekolah agar menjual jajanan yang sehat.
2. Pihak Puskesmas agar melakukan pembinaan kepada penjual makanan di sekolah
tentang jajanan yang sehat.
3. Pihak Puskesmas lebih intensif dalam melaksanakan kegiatan UKS secara periodik
dan penyuluhan tentang kesehatan bagi murid MI Assu’ada.
DAFTAR PUSTAKA

http://rajawana.com/artikel/kesehatan/407-kebutuhan-gizi-seimbang-anak-usia-sekolah.html
hari Jum’at tanggal 27 Mei 2011 jam 15.05 WIB
http://ahligiza.blogspot.com/2009/11/4-faktor-yang-perlu-diperhatikan.html hari Jum’at
tanggal 27 Mei 2011 jam 15.27 WIB
http://kuntzferry.blogspot.com/2008/05/manfaat-sarapan-pagi.html hari Jum’at tanggal 27
Mei 2011 jam 16.19 WIB
http://www.gizi.net hari Jum’at tanggal 27 Mei 2011 jam 17.05 WIB
www.kompas.com hari Sabtu tanggal 28 Mei 2011 jam 10.16 WIB

Anda mungkin juga menyukai