Lanjut usia merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh
setiap manusia. Pada tahap ini manusia mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun
mental, dimana terjadi kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya.Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Pasien lanjut usia mempunyai ciri-ciri: memiliki beberapa penyakit kronis/menahun, gejala penyakitnya
tidak khas, fungsi organ yang menurun, tingkat kemandirian berkurang, sering disertai masalah nutrisi,
karena alasan tersebut perawatan pasien geriatri berbeda dengan pasien yang lain.
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang dewasa, yang sering
disebut dengan sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-gejala mengenai kesehatan yang sering
dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
o Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak dikehendaki dalam
jumlah dan frekuensi tertentu sehingga menimbulkan masalah sosial dan atau
kesehatan.
o Inkontinensia urin akut terjadi secara mendadak dapat diobati bila penyakit yang
mendasarinya diatasi misalnya infeksisaluran kemih, gangguan kesadaran, obat-
obatan, masalah psikologik dan skibala.
o Inkontinesia urin yang menetap di bedakan atas: tipe urgensi yaitu keinginan
berkemih yang tidak bisa ditahan penyebanya overaktifitas/kerja otot detrusor karena
hilangnya kontrol neurologis, terapi dengan obat-obatan antimuskarinik prognosis
baik, tipe stres kerena kegagalan mekanisme sfingter/katup saluran kencing untuk
menutup ketika ada peningkatan tekanan intra abdomen mendadak seperti bersin,
batuk, tertawa terapi dengan latihan otot dasar panggul prognosis baik, tipe overflow
yaitu menggelembungnya kandung kemih melebihi volume normal, post void residu >
100 cc terapi tergantung penyebab misalnya atasi sumbatan/retensi urin..
o Inkontinensia alvi/fekal sebagai perjalanan spontan atau ketidakmampuan untuk
mengendalikan pembuangan feses melalui anus, penyebab cedera panggul, operasi
anus/rektum, prolaps rektum, tumor dll.
o Pada inkontinensia urin ntuk menghindari sering mengompol pasien sering
mengurangi minum yang menyebabkan terjadi dehidrasi.
Isolation (Depression)
o Isolation (terisolasi) / depresi, penyebab utama depresi pada lanjut usia adalah
kehilangan seseorang yang disayangi, pasangan hidup, anak, bahkan binatang
peliharaan.
o Selain itu kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan, menyebabkan dirinya
terisolasi dan menjadi depresi. Keluarga yang mulai mengacuhkan karena merasa
direpotkan menyebabkan pasien akan merasa hidup sendiri dan menjadi depresi.
Beberapa orang dapat melakukan usaha bunuh diri akibat depresi yang
berkepajangan.
Inanition (malnutrisi), Asupan makanan berkurang sekitar 25% pada usia 40-70 tahun.
Anoreksia dipengaruhi oleh faktor fisiologis (perubahan rasa kecap, pembauan, sulit
mengunyah, gangguan usus dll), psikologis (depresi dan demensia) dan sosial (hidup dan
makan sendiri) yang berpengaruh pada nafsu makan dan asupan makanan.
Insomnia(Sulit tidur)
o Dapat terjadi karena masalah-masalah dalam hidup yang menyebabkan seorang
lansia menjadi depresi. Selain itu beberapa penyakit juga dapat menyebabkan
insomnia seperti diabetes melitus dan gangguan kelenjar thyroid, gangguan di otak
juga dapat menyebabkan insomnia. Jam tidur yang sudah berubah juga dapat
menjadi penyebabnya.
o Berbagai keluhan gangguan tidur yang sering dilaporkan oleh lansia yaitu sulit untuk
masuk kedalam proses tidur, tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun, jika
terbangun sulit untuk tidur kembali, terbangun dini hari, lesu setelah bangun di pagi
hari.
o Agar bisa tidur : hindari olahraga 3-4 jam sebelum tidur, santai mendekati waktu
tidur, hindari rokok waktu tidur, hindari minum minuman berkafein saat sore hari,
batasi asupan cairan setelah jam makan malam ada nokturia, batasi tidur siang 30
menit atau kurang, hindari menggunakan tempat tidur untuk menonton tv, menulis
tagihan dan membaca.
Berikut ini merupakan penyakit yang paling banyak menyerang lansia di Indonesia, menurut
Riskesdas 2013:
1. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi menjadi penyakit nomor satu yang paling banyak diderita lansia,
menurut Riskesdas 2013. Semakin tua usia Anda, tekanan darah cenderung meningkat. Ini
merupakan sebuah proses alami yang terjadi di tubuh Anda saat usia sudah mulai menua.
Namun begitu, tekanan darah tinggi tetap berbahaya bagi lansia karena ini dapat
menyebabkan penyakit jantung hingga stroke.
Tekanan darah yang tergolong tinggi adalah jika sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.
Jika sudah mencapai angka ini, lansia sebaiknya diberikan pengobatan dan perawatan
untuk hipertensi agar tidak memburuk. Mengurangi asupan garam, berolahraga, kontrol
berat badan, jauhi stres, dan tidak merokok merupakan beberapa cara untuk mengontrol
hipertensi.
Untuk itu, Anda perlu melakukan olahraga teratur dan menjaga berat badan Anda agar
artritis tidak memburuk. Jika Anda merasa sakit, sebaiknya istirahat dan jangan memaksa
untuk melakukan banyak aktivitas.
3. Stroke
Stroke merupakan keadaan yang sangat berbahaya dan butuh pertolongan cepat untuk
meminimalkan kerusakan otak. Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian otak tidak
terpenuhi, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi cukup untuk
melakukan fungsinya.
Lansia merupakan golongan yang sering mengalami stroke. Beberapa gejala dari stroke
adalah mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh, penurunan
penglihatan di salah satu atau kedua mata, kesulitan bicara atau memahami perkataan
orang lain, sakit kepala tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya, dan kehilangan keseimbangan
saat berjalan.
Anda mungkin jarang mendengarnya, namun penyakit ini menempati urutan keempat
penyakit yang banyak terjadi pada lansia. PPOK adalah istilah yang mengacu pada
sekelompok penyakit paru yang menghalangi aliran udara sehingga membuat penderitanya
sulit bernapas. Emfisemadan bronkitis kronis merupakan dua kondisi paling umum yang
menyebabkan PPOK.
Jika Anda adalah seorang perokok atau pernah merokok, Anda harus hati-hati. Merokok
merupakan faktor risiko dari PPOK. Untuk itu, mulai sekarang berhentilah merokok dan/atau
jauhi asap rokok.
5. Diabetes mellitus
Diabetes berada di urutan kelima dalam penyakit pada lansia yang paling banyak terjadi.
Usia yang semakin tua membuat tubuh banyak berubah, termasuk perubahan dalam cara
tubuh menggunakan gula darah. Akibatnya, banyak lansia yang menderita diabetes karena
tubuhnya tidak bisa menggunakan gula darah dengan efisien.
Diabetes merupakan penyakit yang dijuluki sebagai “ibu dari segala penyakit”, sehingga
perawatan perlu dilakukan jika Anda mempunyai diabetes. Mengontrol asupan makanan dan
olahraga teratur merupakan dua cara yang penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula
darah Anda.