BAB I
PENDAHULUAN
kepolisian lalu lintas tahun 2013, jumlah kecelakaan lalu lintas di tahun
26.416 orang, 28.438 orang mengalami luka berat dan 110.448 luka ringan
kecelakaan lalu lintas adalah trauma kepala, trauma dada dan fraktur.
Fraktur terjadi ketika tulang mendapat tekanan yang lebih besar dari yang
WHO mencatat pada tahun 2012 sampai 2013 terdapat 5,6 juta
orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang menderita fraktur akibat
Dasar 2013 (Rikesdas, 2013) kejadian fraktur akibat kecelakaan lalu lintas
2
6,1%. Berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki mencapai 7,1 % dan 4,5%
mengalami kecemasan.
oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Jika pasien yang
akan menjadi masalah dalam tubuh. Sebab jika tidak segera diatasi akan
2005).
Alquran sebagai terapi. Alquran dapat memberi manfaat dan obat yang
yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang-orang yang
oleh Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwid yang mengalun
indah yang dikemas dalam media audio seperti kaset, Compact Disc (CD)
atau data digital (Syarbini & Jamhari, 2012). Lantunan Alquran secara
fisik mengandung unsur suara manusia. Menurut Heru (2008) suara dapat
takut, cemas dan tegang. Selain itu juga suara dapat memperbaiki sistem
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Maelina dkk (2014), tentang
RSU Tangerang.
B. Identifikasi Masalah
operasi fraktur.
C. Pembatasan Masalah
maka peneliti perlu membatasi masalah yang akan diteliti, antara lain
sample yang akan diteliti adalah pasien fraktur yang akan menjalankan
D. Rumusan masalah
menjalankan operasi?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus :
F. Manfaat Penelitian
dilakukan operasi.
7
3. Bagi keilmuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Murottal
dibacakan oleh Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwid
yang mengalun indah yang dikemas dalam media audio seperti kaset,
hukum bacaan (tajwid) yang harus diperhatikan. Maka dari itu untuk
(Awad, 2010).
9
yang artinya :
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang. Selain itu
dan tegang. Selain itu juga suara dapat memperbaiki sistem kimia
otak.
singkat dan jelas, serta kualitas nada huruf yang tinggi membuat Al-
fatihah mudah dibaca dan dihafal semua orang. Al-Fatihah juga ayat
yang paling sering dibaca oleh umat Islam karena Al-Fatihah harus
fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan natrium
ketenangan jiwa.
12
a. Definisi kecemasan
melindungi diri.
respon dari suatu ancaman yang jelas, diketahui, dan bukan bersifat
konflik.
tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memliki objek yang
secara interpersonal.
dapat berasal dari diri sendiri (faktor internal) maupun dari luar
13
a) Faktor eksternal :
perubahan status/peran.
gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita dari pada pria.
ini juga bukan hanya dipengaruhi oleh faktor emosi, tapi juga
menekan perasaannya.
adaptasi.
15
terhadap kecemasan.
tingkat kecemasan yaitu ringan, sedang, berat dan berat sekali atau
a) Kecemasan ringan
kadang-kadang meningkat.
b) Kecemasan sedang
c) Kecemasan berat
ancaman meningkat.
d) Panik
ditinggal sendiri, takut pada orang asing, takut pada keramaian lalu
18
somatik ditandai dengan nyeri pada otot, kedutan otot, kaku, gigi
lambung setelah atau sebelum makan, rasa panas di perut, perut terasa
kening, muka tegang, tonus otot meningkat, nafas pendek dan cepat.
ada. c) Skor 2 : separuh dari gejala yang ada. d) Skor 3 : lebih dari
dengan 56 = panik.
a. Definisi
oleh trauma atau tenaga fisik (Muttaqin, 2008). Menurut Black dan
dari suatu tulang. Menurut Bruner dan Sudart (2014) fraktur adalah
b. Etiologi
Suddarth (2014) :
a) Kekerasan langsung
c. Klasifikasi fraktur
a) Klasifikasi etiologis
1) Fraktur traumatik
2) Fraktur patologis
3) Fraktur stress
b) Klasifikasi klinis
1) Fraktur terbuka
2) Fraktur tertutup
kulit.
22
d. Manifestasi klinis
perubahan neurovascular.
a) Deformitas
b) Pembengkakan
c) Memar
d) Spasme otot
e) Nyeri
f) Kehilangan fungsi
g) krepitasi
h) Perubahan neurovaskular
i) Syok
e. Patofisiologi
dalam menahannya.
2014).
Pada patah tulang diantara kedua ujung tulang ini akan diisi oleh
sel-sel mati dan debris pada lokasi fraktur, dan eksudai plasma
f. Komplikasi Fraktur
a) Komplikasi awal
1) Kompartemen syndrome
3) Infeksi
4) Syok
menurunnya oksigenasi.
1) Delayed union
ke tulang.
28
2) Non Union
3) Mal union
g. Penatalaksanaan
2) Terapi operatif
eksisi artoplasti
b) Penatalaksanaan keperawatan
dengan aman.
diperlukan.
30
jika diperlukan.
h. Pemeriksaan diagnostik
a) Pemeriksaan radiologi
penyembuhan tulang.
tulang.
B. Penelitian Terkait
test disigne. Populasi sampel penelitian ini adalah seluruh pasien pre
32
operasi fraktur yang ada dibangsal perawatan di RUSP NTB bulan Januari
murotal sebagian besar pasien mengalami cemas ringan. Uji beda tingkat
pada Pasien Preoperasi Orthopedi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
Hasil analisis ini dengan menggunakan uji t dependen diperoleh hasil nilai
p value= 0,000 < α (0,05). Pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan
sebesar 0,30 angka. Hasil analisis ini dengan menggunakan uji t dependen
juga diperoleh hasil nilai p value= 0,055 > α (0,05). Peneliti kemudian
33
independen diperoleh hasil p value= 0,000 < α (0,05). Dari hasil ini,
pre test and post test design. Sample penelitian adalah pasien fraktur
terapi sebagian besar pasien mengalami cemas sedang. Uji beda tingkat
0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak. Artinya pemberian terapi musik efektif
dengan terapi murotal diperoleh nilai thitung sebesar 10,920 (p = 0,000 <
dengan terapi musik dan murotal diperoleh nilai thitung sebesar 2,946 (p =
0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak artinya pemberian terapi murotal lebih
34
musik.
C. Kerangka teori
Fraktur Etiologi
Kekerasan langsung
Kekerasan tidak langsung
Penatalaksanaan Kekerasan akibat tarikan
otot
Operasi
Ringan
Sedang Mengaktifkan Hormon
Berat Endoprin Alami
Panik
Sumber : Wahid (2013) dan Brunner & Suddarth (2014), Hawari (2007),
Rizem (2016).
35
D. Kerangka konsep
TERAPI MUROTTAL
E. Hipotesis penelitian
Tangerang.
Tangerang.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat
2. Waktu
B. Metode Penelitian
a. Metode Penelitian
Keterangan :
1. Populasi
2. Sampel
kriteria yaitu:
a. Besarnya sampel
(Dharma,2011)
𝜎2 (𝑍1−𝛼/2 +𝑍1−𝛽 )2
𝑛= (𝜇1 −𝜇2 )2
Keterangan :
𝜇2 2 )
hasil :
0,535² (1,96+0,842)²
n=
(1,90−1,30)²
0,286225 .7,851204
=
0,36
2,247
= = 6,2 dibulatkan menjadi 6.
0,36
b. Kriteria Sampel
1) kriteria Inklusi
2) Kriteria eksklusi
2011).
penelitian.
pasien.
E. Instrumen Penelitian
a. Definisi Konseptual
dibacakan oleh Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwid
kaset, Compact Disk atau data digital (Syarbini & Jamhari, 2012).
b. Definisi Operasional
Tabel 3.1
dengan
sitasi dari
Muzammil
(8 irama
surat Al-
Fatihah)
selama 10
menit, 1
jam
sebelum
operasi,
mengguna
kan
earphone
44
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
Tabel 3.2
sehari-hari. Rentang
dikomunikasikan 20
45
peringatan yang 27
memelihara sedang)
(Sulistiawati, 2005). 41
(kecemas
an
ringan)
Rentang
skor 42-
56
(panik)
46
c. Kisi-kisi instrument
berikut : Skor 0 : tidak ada gejala. Skor 1 : 1 dari gejala yang ada.
Skor 2 : separuh dari gejala yang ada. Skor 3 : lebih dari separuh
kecerdasan
59,60,61
wawancara
F. Etika Penelitian
sebagai berikut :
1) Inform consent
2) Confidentiality
3) Prinsip manfaat
bagi responden.
religius responden.
G. Hipotesis Statistika
adalah :
50
P value ≥ 𝛼
P value ≤ 𝛼
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
I. Pengolahan data
1. Editing
2. Coding
3. Processing
Pada tahap ini data yang terisi secara lengkap dan telah
4. Cleaning
BAB IV
A. Deskripsi Data
Pada bab ini akan diuraikan hasil data penelitian tentang “Pengaruh
Tangerang Pada Tahun 2018” penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
klien fraktur.
analisis data akan dimulai dari analisis univariat yang meliputi umur, jenis
kelamin, tingkat kecemasan pre test, dan tingkat kecemasan post test.
meringkas data secara alamiah dalam bentuk table atau grafik. Pada
Tabel 4.1
Total 10 100,0
Tabel 4.2
1 Laki-laki 4 40,0
2 Perempuan 6 60,0
Total 10 100,0
Tabel 4.3
Jumlah % Jumlah %
Tidak ada
0 0 2 20,0
cemas
Cemas
3 30,0 6 60,0
Ringan 2,80 2,00
Cemas
6 60,0 2 20,0
Sedang
Berat
menggunakan hasil ukur mean dan median. Bila data yang terkumpul
responden <50.
Tabel 4.4
Uji Normalitas Shapiro Wilk (n=10)
Variabel Sig. Keterangan
Kecemasan sebelum
0,01 Tidak Normal
Intervensi
Kecemasan setelah
0,02 Tidak Normal
Intervensi
3. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.5
Hasil Uji Statistik Wilcoxon Match Pair Test
Test Statistik Pre Test Tingkat Post Test Tingkat
Kecemasan Kecemasan
Z -2,530 -3,671
P value 0,01
value lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak dan jika p value lebih
nilai p value sebesar 0,01 <0,05 yang berarti Ha diterima maka dapat
B. Pembahasan Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Kategori Usia
b. Jenis kelamin
episodik, gangguan ini lebih sering dialami oleh wanita dari pada
2. Analisis Bivariate
mengalami cemas ringan. Hal ini sesuai dengan penelitian lain yang
62
tingkat kecemasan sebelum intervensi adalah 0,001 < 0,005 dan nilai
0,002 < 0,005 artinya distribusi data tidak normal. Sehingga uji
Test. Hasil uji Non Parametrik Wilcoxon Match Pair Test nilai P
(0,05).
diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan natrium menjadi aliran
tidak detail. Individu yang melihat lebih detail, akan juga lebih
baik pasien mengerti makna Alquran maupun tidak. Pada saat inilah
65
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu tidak terlepas dari keterbatasan yang tidak
lain:
responden.
penelitian.
murottal Alquran.
sedikit.
66
6. Peneliti Tidak menentukan nilai Droup out pada jumlah sampel yang
BAB V
A. Kesimpulan
responden (0%).
68
3. Dari hasil normalitas data pre test dan post test dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi tidak normal karena hasil yang didapat <
0,05. Dan hasil uji Non Parametrik Wilcoxon Match Pair Test didapat
nilai P value = 0,01. Maka ada perbedaan signifikan antara pre test dan
post test terapi murottal Alquran karena nilai tersebut < 0,05. Dan
operasi.
B. Saran
operasi fraktur. Maka, disarankan bagi pihak Rumah Sakit untuk dapat
perbandingan.
70
DAFTAR PUSTAKA
2018
Kedokteran EGC
setia
Faradisi, Firman (2012). Efektifitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik
Faradisi, Firman (2012). Efektivitas Terapi Murotal dan Terap Musik Klasik
Hawari, Dadang (2007). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI
januari 2018
januari 2018
72
Witramaya
Muttaqin, Arif, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Medika
Pedak, Mustamir (2009). Mukjizat terapi Qur’an untuk Hidup Sukses. Jakarta : PT
Wahyu Media
Jakarta : EGC
Sherword, Lauralee (2012). Fisiologi Manusia :dari Sel ke Sistem. Ed. 6. Jakarta:
EGC
Pte Ltd
Kata
73