Anda di halaman 1dari 2

HEPATITIS A

KLINIK
No. Dokumen :
GRACIA No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/3
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Hepatitis A adalah sebuah kondisi penyakit infeksi akut di liver yang disebabkan
oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui rute
fecal oral.
Kode ICD X untuk hepatitis A adalah B15.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan hepatitis A.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor:.................... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi a. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya, berkaitan dengan:
Langkah- a. Keluhan demam
langkah b. Mata dan kulit kuning
c. Penurunan nafsu makan
d. Nyeri otot dan sendi
e. Lemah, letih, lesu.
f. Mual, muntah
g. Warna urine seperti the
h. Tinja seperti dempul
i. Faktor Risiko:
1) Sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang kurang terjaga
sanitasinya.
2) Menggunakan alat makan dan minum dari penderita hepatitis
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
a. Febris.
b. Sclera ikterik, jaundice,
c. Hepatomegali,
d. Warna urine seperti the
e. Tinja seperti dempul.

3. Petugas memberikan pengantar pemeriksaan penunjang


a. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin)
b. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kadar
SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi, dilakukan pada fasilitas
primer yang lebih lengkap.
4. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
5. Petugas melakukan tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
a. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
b. Tirah baring
c. Tata laksana Farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh
pasien:
1) Antipiretik bila demam; ibuprofen 2x400mg/hari.
2) Antiemetik bila mual: Metoklopropamid 3x10 mg/hari atau
Domperidon 3x10mg/hari.
3) Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3x200 mg/hari atau
Ranitidin 2x 150mg/hari) atau Proton Pump Inhibitor (Omeprazol 1 x
20 mg/hari).
d. Rencana tindak lanjut: kontrol secara berkala untuk menilai hasil
pengobatan.
6. Petugas melakukan rujukan jika ditemukan:
a. kasus berat perlu dirawat intensif dan konsultasi ke pelayanan sekunder
(spesialis penyakit dalam).
7. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
a. Sanitasi dan higiene mampu mencegah penularan virus.
b. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi
terinfeksi.
c. Keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan yang adekuat, dan
membatasi aktivitas fisik pasien selama fase akut.
8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-
puskesmas.
10. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.
6. Bagan Alir
Pemeriksaan TV & fisik
Petugas menggali anamnesis &
faktor risiko :  Febris
 Sklera ikterik
Mata & kulit kuning, demam,  Kulit jaundice
mual, warna urine seperti teh,  Hepatomegali
lemah

Pem penunjang
Tatalaksana

 Asupan kalori & cairan yg adekuat


 Antipiretik : ibuprofen 3 x 400 mg
Menegakkan diagnosis
 Antiemetik : domperidon 3 x 10 mg, atau
metoklorpramid 3 x 10 mg
 Ggn pencernaan : simetidine 3 x 200 mg,
atau ranitidine 2 x 150 mg, omeprazole 1
x 20 mg

Edukasi Dokumentasi dalam rekam


medis

Menyerahkan rekam
medis ke petugas
pendaftaran

7. Unit terkait 1. Pelayanan Umum & Lansia


2. Pelayanan Anak & MTBS
11. Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
berlakukan

Anda mungkin juga menyukai