Anda di halaman 1dari 2

Safira Salsabila

21100117140043
Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro
Gunung Berapi
Gunung berapi adalah sebuah kenampakan alam yang memiliki kawah yang berisi
magma dari dalam perut bumi. Gunung berapi banyak dijumpai di Indonesia karena
Indonesia merupakan wilayah yang dilewati oleh sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang menyebabkan banyaknya gunung api yang aktif.
Gunung berapi terbentuk dari batuan cair panas yang biasa disebut lava atau magma.
Batuan cair panas itu berasal dari perut bumi. Ketika gunung meletus, magma naik ke
permukaan melalui retakan-retakan bebatuan lalu meletus. Kadang-kadang letusan
magma ini begitu dahsyat. Magma yang meletus ini kemudian mengalir membawa
material-material seperti bebatuan, debu, api, uap panas, gas dan lain-lain.
Lama kelamaan suhu lava mendingin. Dan terus mendingin sampai menjadi
bebatuan. Dari lava dengan jumlah besar tersebut, dapat terbentuk sebuah gunung
baru. Beberapa gunung yang terbentuk dari letusan lava memiliki lubang yang
disebut kawah. Gunung berkawah itulah yang disebut gunung berapi.
Di Indonesia banyak sekali gunung berapi yang masih aktif, contohnya Gunung
Merapi dan Gunung Semeru. Gunung berapi yang aktif tersebut nantinya suatu saat
akan mengeluarkan material-material di dalamnya yang kemudian muncul istilah
erupsi. Erupsi adalah suatu proses pelepasan material dari gunung berapi seperti lava,
gas, abu dan lain sebagainya ke atmosfer bumi ataupun ke permukaan bumi dalam
jumlah yang tidak menentu. Erupsi ini dapat diartikan sebagai letusan gunung berapi
ataupun semburan minyak dan uap panas dari dalam perut bumi.
Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas yang sangat kuat yang
berasal dari dalam perut bumi yang secara terus menerus berusaha mendorong
magma untuk keluar. Tekanan gas tersebut nantinya perlahan akan membuat magma
akan bergerak naik ke atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa magma lebih
ringan dibandingankan dengan batuan padat disekitarnya.
Magma perlahan-lahan akan melelehkan batuan yang berada disekitarnya dan
kemudian terjadi penumpukan magma dalam gunung tersebut. Dari sinilah tekanan
yang berasal dari dalam bumi akan semakin besar, hal ini terjadi karena magma tadi
terhambat oleh lapisan batuan padat yang sangat sulit untuk ditembus. Karena adanya
tekanan yang sangat kuat pada daerah ini, maka di tempat inilah tersimpan tenaga
yang sangat kuat sehingga lapisan batuan disekitarnya perlahan lahan menjadi rapuh
dan retak, dari celah retakan inilah nantinya magma akan menjalar keluar ke
permukaan bumi.
Ketika lapisan batuan tadi sudah tidak dapat menahan tenaga yang sangat kuat dari
magma, maka akan terjadi sebuah ledakan dan semburan yang sangat kuat sebagai
reaksi dari pelepasan energi yang berasal dari dalam bumi tersebut. Ketika magma
tersebut berhasil keluar ke permukaan bumi, inilah yang kemudian disebut sebagai
erupsi.
Letusan atau erupsi gunung berapi dapat menimbulkan berbagai bencana, tidak hanya
di daerah dekat letusan. Dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat
berupa dampak yang bersifat negatif dan positif. Dampak negatif dari letusan gunung
berapi dapat berupa bahaya yang langsung dapat dirasakan oleh manusia seperti awan
panas, gas beracun yang keluar dari gunung berapi dan lain sebagainya, sedangkan
bahaya tidak langsung setelah erupsi berakhir, seperti lahar hujan, kerusakan lahan
pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat pencemaran. Adapun dampak positif
dari aktivitas suatu gunung berapi terhadap lingkungan adalah bahan galian mineral
industri, energi panasbumi, sumberdaya lahan yang subur, areal wisata alam, dan
sebagai sumberdaya air.

Anda mungkin juga menyukai