Oleh :
MAKALAH
IDENTITAS PENELITI
Menyetujui,
Koordinator PKB Penyusun,
Mengetahui,
Kepala UPT SMK N 1 Ngasem Kab.Kediri
ii
HALAMAN PUBLIKASI
MAKALAH :
MATEMATIKA
Oleh :
Dipublikasikan di Perpustakaan
SMK Negeri 1 Ngasem
Kepala Perpustakaan
SMK Negeri 1 Ngasem
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan medapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
buat semuanya dan dapat memberikan inspirasi terhadap para pembaca.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4. Manfaat .......................................................................................................... 2
v
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang menarik bagi
sebagian bsar siswa disekolah dan salah satu pelajaran yang terkesan sulit dan
menakutkan bagi sebagian siswa. Selain karena banyaknya rumus yang harus di hafal,
tingkat kesulitan soal juga menjadi masalah bagi kebanyakan siswa terutama siswa
Sekolah Dasar. Sehingga mereka beranggapan bahwa Matematika itu sulit dan
membosankan. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya minat dan motivasi siswa
dalam mempelajari matematika. Jika dari kecil tak suka berhitung bisa jadi sampai besar
anak akan menganggap matematika itu pelajaran menakutkan. Hal ini dapat
mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa disekolah. Menutur Ratini, Rumgayatri
dan Siti Mustaqimah (2001) dalam penelitiannya mengatakan kesulitan belajar
matematika umumnya disebabkan karena sifat dari matematika yang memiliki objek
abstrak yang boleh dikata :”berseberangan” dengan perkembangnan anak. Pelajaran
matematika yang terkesan rumit dan menjadi momok ini bagi sebagian siswa merupakan
salah satu kendala bagi siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian
diperlukan adanya kreativiatas untuk menunjang minat dan motivasi siswa dalam belajar
matematika. Salah satunya adalah dari sektor guru yang mana guru dituntut kreatif dan
aktif untuk membantu siswa dalam menanamkan konsep dan prinsip-prinsip matematika.
Kreativitas ini dapat berupa mencari cara-cara atau tips agar anak-anak menyukai mata
pelajaran matematika sejak kecil sehingga untuk meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan pembelajaran matematika di sekolah. Dengan berbagai cara diantaranya
dengan membiasakan si kecil untuk belajar kini bukan lagi menjadi hal yang mudah
dilakukan. Terlebih dengan perkembangan pesat teknologi dan kemunculan ponsel
pintar. Pastinya anak akan lebih suka berjibaku dengan smartphone ketimbang membuka
buku catatannya. Matematika menjadi salah satu pelajaran yang tidak disukai anak-anak.
Rumus-rumus dan proses yang sulit membuat anak enggan untuk mempelajarinya lebih
lanjut, padahal matematika juga penting untuk dipelajari, mengingat ini menjadi salah
1
satu mata pelajaran yang selalu dalam ujian akhir atau kelulusan. Sehingga perlu
beberapa pemikiran untuk menjadikan anak-anak untuk lebih menyukai matematika.
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukan dalam latar belakang masalah
di atas, maka dapat didefinisiakn permasalahan , yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan Makalah ini
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Faktor eksternal, merupakan pwngut yang brpengaruh terhadap kualitas
latihan yang selanjutnya.
Faktor Ekstern terdiri dari :
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor masyarakat
4
Contonhnya : Belajar pengurangan dengan metode hitung mundur. Sebelum
mengerjakan soal, ajak anak menghitung mundur dari angka 10 – 0 , 20 – 0 dst
sampai ia bisa (tepat dan cepat). Hal ini tampak sederhana untuk dilakukan.
d. Menghargai PROSES bukan hanya pencapaian
Dalam hal ada 2 poin terpneting yang bisa kita terpkan , yaitu :
Yang pertama biarkan anak memulai untuk mengerjakannya sendiri. Jika
mereka merengek agar dibantu , kita bisa memotivasi mereka dengan
mengucapkan “Ayo coba selesaikan sendiri dulu, jika belum mengerti
kamu bisa membaca materi yang ada dibukumu”. Dengan begitu sebisa
mungkin mereka akan berusaha , jika benar-benar tidak mengerti barulah
kita bantu (dengan catatan hanya memberi penjelasan berupa cara
BUKAN JAWABAN).
Yang kedua, kita bisa memberikan penjelasan dengan cara yang mudah
dimengerti sebelum memulai mengerjakan soal. Pastikan mereka benar-
benar mendengarkan dan mengerti dengan apa yang kita sampaikan,
sehingga tidak ragu saat mengerjakan soal.
e. Penjelasan sederhana dan mudah dipahami
Pada poin ini, peran kita saat memberi penjelasan mengenai materi
pelajaran sangat menentukan langkah anak selanjutnya. Maksud saya
adalah kita harus menjelaskan tidak hanya secara singkat, namun padat
dan jelas agar hal yang kita sampaikan mudah untuk dipahami.
Contohnya seperti ini : 2 km = ...... dam
Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali naik bearti dibagi, Turun
1 tngga berarti dikali 10 jadi 2 km = 2 x 100 = 200 dam
Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali, naik berati dibagi.
Jumlah turun tangga = jumlah 0 dibelakang angka 1. Jadi turun 1 = x 10 ,
turun 2 = x 100 , turun 3 = x 1000.
Jika ada 2 penjelasan seperti diatas, saya akan memilih opsi b daripada opsi a.
Mengapa ? Bukankah opsi a lebih singkat. Yang perlu diingat adalah singkat
tak berarti jelas. Jika memilih opsi a, anak akan mudah memahami namun bisa
salah mengerti.
5
Anak bisa berpikir bahwa turun 1 tangga = x 10 , turun 2 tangga = x 20 dst.
Namun opsi b anak akan mengerti bahwa angka 0 lah yang menjadi kunci
penyelesaian soal. Selain itu mereka bisa mencari jawabannya sendiri dengan
“aturan yang jelas”.
6
Membiasakan bagi mereka untuk berdo’a dengan baik, sebelum dan
sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah hal TERPENTING.
Semoga memudahkan mereka untuk memahami apa yang sudah
bapak/ibu guru jelaskan di sekolah dan apa yang sudah orang tua jelaskan
di rumah.
D. Penanaman Matematika Sejak Dini Pada Anak-Anak
Pelajaran Matematika identik sebagai mata pelajaran rumit yang membosankan.
Mungkin karena banyak pemahaman demkian rupa sehingga anak-anak pun ikut
enggan untuk mempelajari matematika. Jadi bagaimana caranya agar anak suka
matematika sejak dini ? , berikut beberapa cara mudah agar anak menyukai
matematika sejak dini , yaitu :
a. Matematika pelajaran yang menyenangkan
Ajak anak-anak belajar matematika dengan suasana santai dan nyaman serta
interaktif. Berikan permainan-permainan yang berhubungan dengan pealjaran
matematika. Kenalkan anak-anak dengan simbol-simbol matematika sejak
dini. Misal dengan menempelkan angka dan symbol matematika berwarna-
warni dengan bentuk yang lucu di dinding kamarnya. Sehingga anak-anak
sudah terbiasa mengenal symbol tersebut sejak dini sehiggga mereka suka
matematika. Pada usia sekolah, komunikasi dengan guru matematika di
sekolah untuk mengajarkan matematika dengan eksplorasi luar ruangan atau
permainan-permainan yang membuat anak semakin suka matematika.
b. Tanamkan kepercayaan diri pada anak
Dengan memberikan lingkungan yang nyaman dan interaktif, anak-anak akan
berkembang semakin percaya diri. Tanamkan juga bahwa matematika bukan
pelajaran yang sulit. Semua hal itu sulit, tetapi masih bisa dipelajari. Dengan
adanya kepercayaan diri pada anak, hal ini menjadi nilai tambah bagi mereka
untuk berperan aktif dalam proses belajar mengaajar.
c. Kembangkam motivasi
Berikan dan arahkan anak agar termotivasi mempelajari dan suka matematika.
Dengan adanya motivasi yang jelas, matematika menjadi pelajaran yang
mereka sukai tanpa terbebani.
7
Kenalkan tokoh-tokoh atau orang penting yang telah sukses dalam menekuni
bidang matematika.
Hal ini juga bisa menjadi motivasi tambahan buat mereka karena mengagumi
tokoh tersebut. Jika saat mereka jenuh melihat rumus matematika yang
terlalu rumit, ingatkan mereka untuk bangkit bahwa kesulitan-kesulitan itu
masih tetap bisa diatasi dengan giat belajar.
d. Ungkapkan fakta menarik tentang matematika
Ajak anak untuk berdiskusi dan beberkan fakta-fakta menarik tentang
matematika secara luas. Kenalkan kepada mererka bahwa ilmu matematika
sangat penting dalam kehidupan dan bisa diterapkan di segala bidang.
Ceritakan pula beberapa contoh orang disekitar anda yang bisa sukses dengan
kepandaian mereka di bidang matematika. Mungkin anda bisa mencontohkan
tetangga yang sudah sukses menjadi Manager Marketing, berikan fakta bahwa
manager marketing harus berkutat dengan hitungan-hitungan dan rumus yang
rumit. Tetapi sekarang bagi mereka rumus itu adalah hal mudah karena sudah
terbiasa menerapkannya, dan buktinya dia jadi bisa menjadi sukses seperti
saat ini.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berjibaku membiasakan Si kecil untuk belajar kini bukan lagi menjadi hal yang
mudah dilakukan. Terlebih dengan perkembangnan pesat teknologi dan kemunculan
ponsel pintar. Pastinya, anak akan lebih suka dengan smartphone ketimbang membuka
buku catatannya. Matematika menjadi salah satu pelajaran yang tidak disukai anak-anak.
Rumus-rumus dan proses yang sulit membuat anak enggan untuk mempelajarinya lebih
lanjut. Padahal matematika merupakan pelajaran yang sangat penting karena ada
hubungan dengan mata pelajaran Ujian Nasional.
Jadi dengan beberapa cara yang memungkinkan untuk memberi pelajaran pada
anak dan menerapkan pada anak-anak bahwa matematika itu pelajaran yang mudah
dipelajari dan pelajaran yang tidak sulit untuk dipelajari, dan beberapa tips / cara-cara
untuk menumbuhkan peminatan pada anak-anak sejak usia dini. Menciptakan proses
belajar mengajar yang menyenangkan dan prose belajar mengajar yang tidak
membosankan pada anak-anak.
3.2 Saran
Matematika adalah ketrampilan yang membutuhkan banyak kekuatan otak untuk
dikuasai. Membuat anak-anak suka matematika adalah tantangan bagi banyak orang tua.
Orang tua juga cenderung tanpa sengaja memberi sugesti pada anak bahwa patokan
kecerdasan adalah matematika. Sugesti itulah yang akan membuat anak semakin berpikir
bahwa “matematika itu sulit” , akibatnya anak akan menjalani hidup mereka dengan
keyakinan hahwa matematika adalah monster mengerikan yang harus mereka hadapi
dalam kehidupan akademis mereka. Guru pertama anak-anak dalah orang tua , oleh
karenanya orang tua memainkan peran penting dalam sikap anak-anak terhadap
matematika. Orang tua yang terlibat dalam mengajarkan matematika pada anak akan
menanamkan ketrampilan matematika yang lebih baik pada anak. Sebenarnya rahasia
untuk pendidikan matematika yang sukses adalah dengan membuat matematika lebih
menyenangkan. Sehingga anak-anak bahkan tidak menyadari hahwa mereka sedang
mempelajari sesuatu yang akan membantu mereka di kemudian hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Edisi Ketiga Bahasa Depdiknas. Jakarata : Balai
Pustaka
Sutriyanto. (2002). Faktor penghambat pembelajaran bola voli siswa kelas X. Skripsi.
Yogjakarta: FIK UNY
https://www.kompasiana.com/triwahyuu/5740250f30937ea06e214f1/10-cara-
menjadikan-anak-menyukai-matematika , diperbarui 21 Mei 2016
https://id.theasianparent.com/membuat-anak-suka-matematika