Anda di halaman 1dari 9

Modul 11 dan 12

Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran SD

DI SUSUN OLEH:

1. Erni Kurniati (857055542)


2. Hj Hamidah (857055463)
3. Husniyah (857055456)
4. Muzdalifah (857055345)
5. Nunung Nurhasanah (857055338)

UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 11
KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA DALAM KKONTEKS
INDIVIDU YANG BERBHINEKA TUNGGAL IKA

I. WARGA NEGARA YANG CERDAS


A. KONSEP WARGA NEGARA
1. Dilihat dari asal kata
Warga negara dalam Bahasa Inggris disebut Citizen, dalam bahasa
YunaniCivics (asal katanya Civicus) yang berarti penduduk sipil (Citizen).
Citizen melaksanakan kegiatan demokrasi secara langsung dalam suatu
negara kota atau Polis (suatu organisasi yang berperan dalam memberikan
kehidupan yang lebih baik).
2. Menurut Aristoteles
Warga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam
kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang
yang diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah.
Warga negara dibagi ke dalam dua golongan :
a. Yang menguasai atau yang memerintah
b. Yang dikuasai atau yang diperintah
3. Menurut Turner
Dalam bukunya yang berjudul Civics in Action, menjelaskan bahwa warga
negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di
wilayah hukum tertentu. Pemerintah (government) adalah orang yang
memerintah dan menguasai dengan dibuat dan disusun hukumdengan
tujuan mengatur kelompok masyarakat.

B. KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG CERDAS


Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga negara,
sebab warga negara yang cerdas harus memiliki dan melaksanakan
kompetensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ricey mengemukakan enam kompetensi dasar (basic competencies) warga
negara :
1. Kemampuan memperoleh informasi dan menggunakan informasi
2. Menjaga dan membina ketertiban
Dalam hal ini, akan dapat terwujud bila setiap warga negara memiliki
kesadarn kuat terhadap peraturan yang berlaku serta mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Soerjono Soekanto(1990),ada 4 indikator penting mengembangkan kesadarn
hukum,(1) pengetahuan hukum, (2) pemahaman, (3) sikap hukum, (4)
perbuatan hukum
3. Membuat keputusan
Di sini warga negara yang cerdas (civic intelligence) adalah yang mampu
mengambil keputusan dimana tidak didasari sikap emosional, melainkan
sikap dan tindakan rasional, logis dan sistematis.
4. Kemampuan berkomunikasi
5. Kerja sama
6. Melakukan berbagai Kepentingan dengan benar
Dalam kaitan ini, setiap individu harus memperhatikan kaidah atau
norma yang berlaku dalam masyarakat agar tidak terjadi interpersonal
conflict (pertentangan melibatkan individu satu dengan lainnya sebagai
anggota masyarakat).
C. DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN WARGA NEGARA
Warga negara yang cerdas ( civic intelligence ) sangat diperlukan bagi
kelangsungan hidup bangsa dan negara, tidak terkecuali bangsa Indonesia.
Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( civic education ) tidak semata-
mata memenuhi kualifikasi cerdas secara intelektual ( Intellectual Quotion )
melainkan cerdas secara emosional ( Emotional Intelligence ), cerdas
spiritual (Spiritual intelligence ), cerdas secara moral ( Moral intelligence ).
Oleh karena itu penting untuk diusahakan bagaimana memadukan
dimensi-dimensi kecerdasan tersebut.
Warga negara yang cerdas merupakan warga negara yang mampu
memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta diaktualisasikan
dalam kehidupan riil.
Potensi dasar mental yang dapat dikembangkan menurut Nursit
Sumaatmadja (1998), meliputi :
1. Minat ( sense of interest )
2. Dorongan ingin tahu ( sense of curiosity )
3. Dorongan ingin membuktikan kenyataan ( sense of reality )
4. Dorongan ingin menyelidiki ( sense of inquiry )
5. Dorongan ingin menemukan sendiri ( sense of discovery )
II. WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF
A. PENGERTIAN PARTISIPASI
1. Partisipasi lazim dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga
negara dalam berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara.
2. Bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat ( 1994 ) :
a. Berbentuk tenaga
b. Berbentuk pikiran
c. Berbentuk materi ( benda )
3. Unsur yang harus dipenuhi warga negara berpartisipasi dalam kegiatan
berbangsa, bernegara, dan berpemerintahan menurut (Wasistiono, 2003)
a. Ada rasa kesukarelaan ( tanpa paksaan )
b. Ada keterlibatan secara emosional
c. Memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari
keterlibatannya
B. PARTISIPASI POLITIK
Pengertian partisipasi politik menurut :
1. Rush dan Althoff ( 1993 )
Keterlibatan atau keikutsertaan individu warga negara dalam sistem politik.
2. Huntington dan Nelson ( 1990 )
Mengartikan partisipasi dalam konteks politik yang selanjutnya
dikonsepsikan partisipasi ppollitik, yaitu kegiatan warga negara
preman (private citizen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh pemerintah.
3. Berdasarkan beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa partisipasi
politik adalah keterlibatan warga negara dalam kehidupan sistem politik,
yang mana disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing
warga negara.
4. Partisipasi politik secara teoritis ( Mas’oed dan MacAndrew, 2000 ) dapat
dibedakan ke dalam 2 bagian, yaitu partisipasi politik yang konvensional
dan partisipasi politik non ko
Contoh perwujudan atau manifestasi partisipasi politik :
1. Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan pemerintah
2. Aktif dalam partai politik
3. Aktif dalam kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM )
4. Diskusi Politik
Sikap yang harus dihindari dalam berpartisipasi politik :apatisme, sinisme,
alienasi, anomie

C. PARTISIPASI SOSIAL
Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya dengan kegiatan atau
aktivitas warga negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut
serta dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
D. PARTISIPASI DALAM BIDANG EKONOMI
Contoh partisipasi dalam bidang ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat
antara lain :
1. Membayar pajak
2. Hemat dan cermat dalam
3. Mensosialisasikan gerakan gemar menabung
4. Menyisihakn sebagian harta
5. Bagi pejabat
6. Menghimpun modal
7. Mengembangkan jiwa kewirausahaan ( entrepreneurship )
E. PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA
Beberapa contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan partisipasi dalam
bidang budaya, yaitu :
1. Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme
2. Mencintai budaya lokal dan nasional
3. Melakukan berbagai inovasi kreaatif untuk menyokong pengembangan
budaya daerah.
III. WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab menurut :
1. Ridwan Halim ( 1998 )
tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut daripelaksanaan
peranan,baik perananitu merupakan hak maupun kewajiban ataupun
kekuasaan

2. Purbacaraka ( 1998 )
tanggung jawab lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan
kemampuan tip orang untuk menggunakan hak dan melaksanakan
kewajibannya
Dalam menggunakan haknya,setiap warga negara harus
memperhatikan beberapa aspek,yaitu :
1. Aspek kekuatan yaitu kekuasaan atau wewenang untuk melaksanakan hak
tersebut.
2. Aspek perlindungan hukum (proteksi hukum) mengesahkan aspek
kekuasaan yang memberi kekuatan bagi pemegang hak mutlak untuk
menggunakan haknya
3. Aspek pembatasan hukum (retriksi hukum) yang membatasi dan menjaga
jangan sampai terjadi penggunaan hak yang melampaui batas sehingga
menimbulkan akibat kerugian bagi pihak lain.
Sedangkan dalam melaksanakan kewajiban maka aspek - aspek yang perlu
diperhatikan:
1. Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan bahwa pihak yang berkewajiban
itu sungguh mungkin dan mampu untuk mengemban kewajibanya.
2. Aspek perlindungan hukum yang mengesahkan kedudukan pihak yang
melaksanakan kewajibannya sebagai pihak yang harus di lindungi dari
adanya tuntutan terhadapnya,apabila ia telah melaksanakan kewajibanya
dengan baik.
3. Aspek pembatasan hukum,yang membatasi dan menjaga agar pelaksanaan
kewajiban oleh setiap pihak yang bersangkutan jangan sampai kurang dari
batas minimalnya sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
3. Aspek pengecualian hukum,yang memuat pertimbangan “jiwa hukum
“dalam menghadapi pelaksanaan kewajiban oleh seseorang atau pihak yang
tidak memadai.

B. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP TUHAN YANG MAHA


ESA
Perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan YME
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Nya kepada kita semua.
2. Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kkepercayaan
masing-masing.
3. Melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganNya
4. Menuntut ilmu dan menggunakannya dalam kebaikan/
5. Menjalin silatur rahim (persaudaraan) demi terwujudnya masyarakat yang
aman,tentram,damai dan sejahtera.
C. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP MASYARAKAT
Sebagai anggota masyarakat setiap individu mempunyai tanggung
jawab ,antara lain dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut :
1. Memeliharkan ketertiban dan keamanan hidup bermasyarakat.
2. Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat.
3. Meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan sesama.
4. Menghapus bentuk-bentuk tindakan diskriminatif dalam kehidupan di
masyarakat.

D. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP LINGKUNGAN


Tanggung jawab warga masyarakat terhadap lingkungan dapat di
wujudkan dengan contoh sikap atau perilaku sebagai berikut :
1. Memelihara kebersihan lingkungan,seperti tidak membuang sampah
sembarangan.
2. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan,mengingat keterbatasan
sumber daya alam yang ada.
3. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,agar kebersihan dan
keasrian lingkungan tetap terjaga dengan baik.

E. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP BANGSA DAN


NEGARA
Bentuk-bentuk sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan
perwujudan tanggung jawab terhadap negara dan bangsa,yaitu sebagai
berikut :
1. Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita ,yaitu pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia
internasional sebagai bangsa dan negara yang
merdeka,berdaulat,berperadapan dan bermartabat.
3. Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari sikap perilaku yang
diskriminatif.
4. Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesa.
5. Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbaina rasa
kebangsaan,paham kebangsaan,dan semangat kebangsaan pada setiap diri
warga negara.

IV. WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN PENUH TOLERANSI


A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
Manusia adalah homo religius artinya makhluk yang beragama,makhluk
yang mempunyai keyakinan akan kekuasaan Tuhan YME yang menguasai
alam jagad raya besarta seluruh makhluk hadup lainya di dunia.

B. PENGERTIAN WARGA NEGARA RELIGIUS


warga negara relidius adalah warga negara yang senantiasa memahami
serta mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama yang dipeluk dan di
yakininya dalam konteks kehidupan sehari-hari .
Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa tercermin
dalam sikap maupun perilaku yang di tampilkan oleh setiap warga
negara,baik dalam hal :
1. Berhubungan dengan Tuhan
2. Berhubungan dengan sesama warga negara
3. Berhubungan dengan lingkungannya
4. Berhubungan dengan pemerintah negaranya
Pentingnya warga negara yang religius dan penuh toleran untuk di
wujudkan,mengingat fakta sosial bangsa Indonesia yang merupakan bangsa
yang beraneka ragam (plural society)
C. PENTINGNYA SUATU TOLERANSI
prinsip atau pendirian orang lain.Secara umum toleransi di bagi menjadi 2
yaitu;
1. Toleransi Agama adalah : toleransi yang menyangkut keyakinan, yang
berhubungan debgan aqidah.
2. Toleransi Sosial adalah : toleransi yang menyangkut hubungan sosial
masyarakat.(Daud Al,1988)
Perwujudan sikap toleran tersebut antara lain dapat di manifestsikan
sebagai berikut :
1. Bergaul atau berinteraksi dengan sesama warga masyarakat dengan tidak
menonjolkan perbedaan agma,keturunan,bahasa,budaya,ras atu etnik.
2. Tidak melakukan tindakan yang memprofokasi,seperti mengadu
domba,rasa kedaerahan(primordialisme) yng sempit maupun
etnosentrisme,pelecehan ajaran agama tertentu.
3. Tidak mencampuradukkan ajaran- ajaran agama yang satu dengan yang
lainya.

V. Penerapan karakteristik warga negara yang bertanggung jawab


1. Dalam lingkungan keluarga
a. Berbicara dengan kata- kata yang baik
b. Menjaga nama baik keluarga
c. Mengakui dan menghormati pendPt orangtua dan kakak
2. Dalam lingkungan sekolah
a. Mematuhi tata tertib yang berlaku
b. Setiap warga sekolah harus saling menghormati dan menghargai serta
tanggungjawab terhadap sekolah
3. Di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara
a. Rela berkorban demi kepentingan umum
b. Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang dirumuskan dan
disetujui dalam musyawarah
c. Mengakui dan mengahrgai keberhasilan yang dicapai orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://kompak21.blogspot.com/2011/09/warga-negara-yang-cerdas.html
http://gunadarma-dennysetiawan.blogspot.com/2011/06/karakteristik-
warga-negara-yang.html
http://www.slideshare.net/indraaciiepoethreeboeland/karakteristik-wni-
dalam-konteks-individu-yang-ber-bhinneka-tunggal-17396368

b. Setiap warga sekolah harus saling menghormati dan menghargai serta


bertanggung jawab terhadap sekolah.

3. Di Lingkungan Masyarakat, Bangsa dan Negara


a. Rela berkorban demi kepentingan umum.
b. Pemerintah mau mengganti rugi sesuai dengan ketentuan.
c. Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang dirumuskan dan disetujui
dalam musyawarah.
d. Mengakui dan menghargai keberhasilan yang dicapai orang lain.

4. Di dalam Lingkungan Internasional


Dalam rangka menegakkan hak asasi kerjasama dengan bangsa bangsa lain harus
dilandasi sikap saling men

Anda mungkin juga menyukai