PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan penjaminan mutu oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
memasti-kan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan
proses yang terkait pada satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan standar
yang ditetapkan untuk menjamin terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan.
Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah mengacu
pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Acuan utama sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). SNP adalah standar minimal yang ditetapkan pemerintah dalam bidang
pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan semua pemangku
kepentingan dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan, yang terdiri atas:
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Proses;
4. Standar Penilaian;
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. Standar Pengelolaan;
7. Standar Sarana dan Prasarana; dan
8. Standar Pembiayaan.
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas dua
komponen besar yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem
penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh
seluruh komponen satuan pendidikan. Sedangkan Sistem Penjaminan Mutu
Eksternal (SPME) adalah sistem penjaminan mutu yang dijalankan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, badan akreditasi dan badan standarisasi. Sistem ini
dijelaskan pada Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. manajemen non akademik berupa pengelolaan pendidikan
Manajemen Pembiayaan
f. Pengelolaan keuangan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembiayaan pendidikan berbasis madrasah dalam garis besarnya
dapat dikelompokkan ke dalam dua kegiatan, yakni: Pertama, penerimaan.
Penerimaan keuangan madrasah dari sumber-sumber dana perlu dibukukan
berdasarkan prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketepatan yang disepakati,
baik berupa konsep teoritis maupun peraturan pemerintah. Secara konsep banyak
pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan penerimaan keuangan,
namun secara peraturan termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah
ada beberapa karakteristik yang identik. T.Hani Handoko (2003 : 167).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Himpunan Redaksi Grafika ,UUSPN No 20.Th 2003 (2003). UUSPN No 20.Th 2003
Jakarta : Sinar Grafika
Muhammad Ali (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar ,Bandung : Sinar Baru
Algesindo
Hasibuan, dan Moedjiono (2010). Proses Belajar Mengajar ,Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya
Ramayulis (2003). Pengantar Ilmu Pendidikan ,Jakarta: Kalam Mulia
Ahmad Sabri (2000). Administrasi pendidikan,Padang : IAIN Press
E.Mulyasa (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesinal dalam Konteks Menyuksesan MBS
dan KBK ,Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
Sumiati dan Asra (2007). Metode Pembelajaran ,Bandung : CV.Wacana Prima
Nana Sudjana (2008).Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,Bandung :
Sinar Baru Algesindo
Direktorat Pendidikan Luar Biasa (2008). Manajemen Berbasis Sekolah , Jakarta :
,Jakarta : Direktorat Pendidikan Luar Biasa
Bahtiar (2009). Penerapan manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 2,Sinjai Barat :
Laporan Penelitian