PENGERTIAN FILSAFAT
Dalam berkehidupan manusia pasti memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling
benar, paling baik, dan membawa kesejahteraan dalam kehidupannya, itulah yang disebut dengan
filsafat.
KEGUNAAN FILSAFAT
Secara singkat kegunaan filsafat ialah untuk memberikan dinamika dan ketekunan dalam
mencari kebenaram, arti, dan makna hidup .
CABANG-CABANG FILSAFAT
Metafisika : yang berkaitan dengan persoalan tentang hakikat yang ada(segala sesuatu
yang ada).
Epistemologi : yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan.
Metodologi : yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode ilmiah.
Logika : yang berkaitan dengan persoalan penyimpulan.
Etika : yang berkaitan dengan persoalan moralitas.
Estetika : yang berkaitan dengan persoalan keindahan.
TUJAN FILSAFAT
1. Tujuan teoritis, dalam hal ini filsafat berusaha untuk mencapai kenyataan, atau untuk
mencapai hal yang nyata.
2. Tujuan praktis, dalam hal ini mempergunakan hasil daripada filsafat yang teoritis
tersebut untuk memperoleh pedoman-pedoman hidup
2.PENGERTIAN PANCASILA
Menurut pembicaraan dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 dibicarakan di dalam ilmu
Pancasila Yuridis Kenegaraan, pancasila dimaksudkan mempunyai kedudukan yaitu :
a. Sebagai dasar kekal abadi daripada Negara Indonesia Merdeka yang abadi.
b. Bersifat sebagai suatu filsafat dan pandangan hidup, Weltanschauung, filsafat dan pandangan
hidup bangsa Indonesia.
c. Pemberi pedoman-pedoman kenegaraan dan hidup kepribagian bangsa Indonesia.
d. Pengatur, pengisi serta pengarah hubungan orang dan bangsa Indonesia terhadap pribadi
sendiri, terhadap sesama manusia dan bangsa, terhadap Tuhan, terhadap kepemilikan
material(benda) dan terhadap alam semesta.
e. Penggerak realisasi diri dalam mewujudkan hidup kenegaraan dan kepribadian bangsa
Indonesia, yang mengandung penjelmaan kemanusiaan, perdamaian dan kekeluargaan dunia,
kebangsaan, musyawarah untuk mufakat, keadilan sosial, dan Ketuhanan.
1. Aspek Ontologis
Jadi secara ontologis hakekat dasar keberadaan dari sila-sila Pancasila adalah manusia.
Untuk hal ini Notonagoro lebih lanjut mengemukakan bahwa manusia sebagai
pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologi memiliki hal-hal yang mutlak,yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga, jiwa, jasmani dan rohani.
2. Aspek Epistomologi
Kajian epistomologi Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan.Hal ini dimungkinkan karena epistomologi merupakan
bidang filsafat yang membahas hakekat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu). Menurut
Titus(1984:20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistimologi yaitu :
1. tentang sumber pengetahuan manusia
2. tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
3. tentang watak pengetahuan manusia
3. Aspek Aksiolog
Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang nilai
praktis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila. Istilah nilai dalam kajian filsafat
dipakai untuk merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat juga diartikan
sebagai“keberhagaan’’(wort) atau “kebaikan” (goodnes) dan kerja yang artinya sesuatu
tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai melakukakn penilaian.(Frankena,229)
7. FILSAFAT PANCASILA
Filsafat Pancasila menyelidiki Pancasila sedalam-dalamnya sampai pada hakikat, agar
dapat betul-betul digali hakikat Pancasila sedalam-dalamnya,
B. Manfaat dan Penggunaan Filsafat dan Filsafat Pancasila.
1. Untuk menentukan sikap terhadap sistem-sistem dan aliran-aliran filsafat lain.
2. Untuk membangun Sistem Filsafat Indonesia, yang materinya perlu digali dari adat-istiadat,
kebudayaan dalam arti luas, dan agama-agama, serta hidup ketatanegaraan Bangsa Indonesia.