Anda di halaman 1dari 7

Assalamu ‘alaikum wr.wb.

Yth. Rekan2 PPSDM BEM 2017

Pertama2 kakak ucapkan terima kasih & selamat atas bergabungnya di Keluarga
PPSDM BEM. Semoga kita bisa bekerja sebagai keluarga untuk 1 periode kedepan
tanpa halangan yang berarti. Kedua, kakak mohon maaf baru bisa menghubungi via
WA ini. Beberapa hari belakangan kakak masih sibuk dgn paper dan tugas2 kuliah
lainnya. Ini termasuk excuse sih. Yah manusiawilah :p Thanks buat Genta yang udah
membentuk grup ini.

Untuk manajemen isu, belum ada isu2 terkait PPSDM yang bisa dibahas pra UAS ini.
Tapi untuk yang dekat (pasca UAS), yang utama adalah seminar basic riset & seminar
leadership untuk persiapan sekolah pemimpin muda. Untuk seminar basic riset kakak
berinisiatif mengundang pak Wisnu (presma 2004, ketua FMKI), dosen SKP kakak.
Beliau juga baru menyelesaiakan studi S3nya dari Amerika, jadi ilmu risetnya masih
fresh. Sedangkan untuk leadership, pak Darmawan Aji (darmawanaji.com). Beliau
adalah praktisi di bidang leadership yg jam terbangnya udah tinggi, dan beberapa kali
udah ngisi juga waktu jama D3 kakak. Untuk kedua hal di atas tentu saja sifatnya
tentatif dan akan dirapatkan apa2 saja yang akan kita eksekusi pada periode ini.
Prioritas kita adalah menghasilkan karya tulis yg dapat langsung dieksekusi
pelaksanaanya, serta mengkader paling tidak internal BEM sendiri.

Insyaallah di RAKM besok (rencananya) kakak akan ngobrol dengan hokage


sebelumnya (menteri PPSDM periode sebelumnya) untuk ngobrol terkait pelajaran
apa saja yg bisa diambil untuk saran bagi PPSDM periode ini. Untuk warming up saja,
kakak akan memberikan sediki penugasan. Untuk divisi riset, silakan menonton film
‘spotlight’, dan untuk divisi kaderisasi, silakan menonton film ‘the king speech’.
spotlight akan memberi gambaran bagaimana tulisan berbasis riset akan sangat kuat,
dan the king speech akan memberi gambaran mengenai kepemimpinan tidak
dilahirkan, tapi dibentuk. silakan dibuat ulasannya dalam 1 paragraf ringkas namun
padat. dishare di WA ini saja pada sabtu (14 Jan 2016) jam 9 malam. semoga tugas ini
dilaksanan dengan fun dan tidak menjadi beban ya :p. untuk pembagian divisi adalah
sebagai berikut:

 riset: fatikha, yeniko, fakhri, hanif, andhika, ratna


 kaderisasi: adinda, rama, genta, wiyan, adinur

Terima kasih, sampai ketemu besok di RAKM seandainya ketemu. Sebenarnya kakak
kurang suka dengan acara seremonial seperti ini :p, tapi ini bagian dari sistem yang
harus dijalankan.
Salam,

yg diamanahi di kementerian PPSDM

Amaluddin Zainal Junaid

Review Film “Spotlight”

Riset : Fatikha Faradina

Spotlight merupakan tim jurnalis investigasi milik the global boston yang berusaha
menggali informasi tentang kasus kekerasan seksual pada anak yang dilakukan oleh
pendeta2. Agar kasus ini mendapat perhatian penuh dari publik, tim spotlight harus
mencari narasumber, dokumen2 dan membangun kasus yang membuktikan bahwa
kejahatan tersebut benar adanya. Investigasi yg mereka lakukan dilakukan secara
matang karena apabila ada kekurangan informasi atau ketidakakuratan data, gereja
akan mencari celah untuk mengubur kasus tersebut. Film spotlight menunjukkan
bahwa untuk membuktikan sebuah hipotesis diperlukan keuletan, strategi dan koneksi.
Mereka harus mencari korban yg kebanyakan menutup diri karena rasa malu,
mengejar para pengacara yg sangat sulit untuk buka suara, menuntut dokumen di
pengadilan untuk dibuka bagi publik, dan yang lebih penting, menentukan waktu yang
tepat untuk membuka kasus tersebut kepada publik. Kemampuan analasis data,
legalitas hukum, komunikasi, persuasi, koneksi yang luas, teliti, sabar serta penentuan
waktu eksekusi menjadi poin penting yang harus dimiliki untuk membuktikan suatu
hipotesis.

Ulasan Film The King’s Speech

•Wiyan, kaderisasi•

Ada banyak hal yang dapat diambil dari film tersebut. Percaya diri, ketika kita tampil
dan harus yakin bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang kita inginkan. Berusaha
semaksimal mungkin jika kita menginkan sesuatu, hingga diluar batas zona nyaman
kita, “great things never came from comfort zones”. Hilangkan ketakutan² kita saat
kita ingin jauh melangkah, karena terlepas dr ketakutan itu bakal ada sesuatu yang
besar nantinya. Mendengar orang lain juga penting, jangan jadi orang yang ngga mau
denger pendapat orang lain apalagi kalau pendapat tersebut dapat membangun kita
lebih baik kedepannya.


Ulasan film the king’s speech

Genta AR
Diri kita yang membatasi diri kita sendiri, ketakutan membatasi diri kita, The King’s
Speech bercerita tentang Seseorang yang gagapyang menjadi seorang Raja Inggris
tetapi memiliki kekurangan yaitu gagap, keraguan dan ketakutan yang membuat
dirinya gagap, tetapi dengan berusaha berlatih dan menghadapi rasa takutnya dia bisa
menjadi Raja yang baik. Diri kita sendiri yang membatasi kemampuan kita, hilangkan
rasa takut dan berusaha lebih keras untuk menjadi diri yang lebih baik. Mempunyai
prinsip.itu penting tapi kita harus mendengarkan suara2 dan pendapat sekitar, karena
dengan itu kita bisa muhasabah diri dan melihat apa yang harus diperbaiki dari diri
kita

Ulasan Film Spotlight

Riset, Hanif Wulandari


Spotlight adalah film yang diangkat dari kisah nyata tentang investigasi jurnalis The
Boston Globe dalam mengungkap kasus pedofilia di kalangan pastur gereja. Kerja
keras jurnalis ketika melakukan investigasi, ditambah dengan kasus yang mereka teliti
adalah masalah sensitif dan terlindungi oleh institusi dan lembaga hukum. Film ini
menggambarkan jalan panjang dalam mengungkapkan sebuah fakta, yang harus
didasarkan pada data-data yang valid dan relevan dengan kasus serta kegigihan
mencari narasumber dan korban yang dapat dipercaya dan mau bekerjasama. Dalam
proses investigasi sendiri tidak mudah, perbedaan pendapat dalam tim, konflik
kepentingan hingga mengorbankan kepentingan pribadi. Riset mendalam dan detail
dari suatu kasus dengan kesabaran dan keuletan diperlukan untuk membuktikan
dugaan menjadi fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.

Ulasan Film Spotlight

Fakhri, Riset
Film spotlight bercerita tentang tim jurnalis yg menginvestigasi kasus kekerasan
seksual yg dilakukan pendeta kepada anak anak. Film ini menceritakan perjuangan
tim jurnalis dalam menggali fakta dengan bukti bukti yg kuat untuk membongkar
kasus ini. Penelitian dan penelusuran secara menyeluruh dari kasus ini serta kesabaran
untuk menemukan fakta fakta yg sesuai kenyataan. Mereka terus berjuang dengan
berbagai cara untuk menemukan fakta kasus ini dengan koneksi, ketelitian yg tinggi,
kesabaran, keuletan. Dalam penyelesaian kasus ini berbagai konflik tak terhindarkan.

Review film “The King’s Speech”


Adinda Dwi Rahmatia
Film ini mengandung intisari bahwa setiap orang pasti memiliki kemampuan dan
dibutuhkan cara yang tepat untuk menggali kemampuan tsb. Dalam menggalinya
mungkin terkadang tidak dapat dilakukan sendiri namun perlu adanya arahan dan
masukan yang membangun dari orang lain, sehingga sangatlah bijaksana apabila
orang tsb mau membangun suatu komunikasi yang baik dengan orang lain demi
tercapainya tujuan awal, yaitu termotivasi untuk menggali potensi dan melawan
ketakutan di dalam dirinya.

{Review the king’s speech}

Film dokumenter yang sangat menginspirasi ini memceritakan tentang seorang raja
inggris yaitu King George VI yang memiliki kegapapan dalam bicara dengan orang
lain. Kegapapan yang berasal sejak umur 4/5 tahun ini bukan merupakan kegapapan
biasa tapi hanya kegagapan karena tidak percaya diri.
Dari film ini kita dapat mengambil hikmah bahwa untuk mendapatkan dukungan dan
kepercayaan dari orang lain kita butuh kemamphan untuk membangkitkan semangat
yaitu dengan kata-kata.

Sebuah ungkapan mengatakan ” lidah lebih tajam dari pedang”

yang artinya kata kata merupakan hal yang sangat kuat untuk menyakiti seseorang.
Tetapi pedang yang digunakan dengan baik maka akan menjadi sebuah kelebihan dari
sesorang itu. Oleh karena itu perkataan sangat penting. Tetapi agar dapat berbicara
dengan lancar kita memerlukan keberanian dan kepercayaan diri. Tanpa adanya itu
kita tidak bisa berbicara dengan lancar. Keberanian dan kepercayaan diri dapat
dibangun melalui kerja keras yang seperti king george lakukan. Dan hanya bisa
dibangun dengan tekad kuat serta keuletan. Seperti dalam film king george melakukan
latihan setiap hari agar ia dapat berbicara dengan lancar. Oleh karena itu sebaiknya
kita harus memulai memupuk kepercayaan diri serta keberanian sedini mungkin.

Ulasan singkat film

“SPOTLIGHT”

oleh: Andhika Yusuf – Riset


Spotlight diangkat dari kisah nyata, menggambarkan lika-liku tim jurnalis investigasi
The Boston Globe bertajuk ‘spotlight’ dalam mengungkap kasus pelecehan seksual
terhadap anak kecil oleh pastor gereja di daerah Boston, AS. Tim spotlight diharuskan
mengkaji ulang dan menemukan bukti sebanyak mungkin untuk kemudian bisa
diungkapkan kepada publik. Tak tanggung2, puluhan pastor diceritakan terlibat dalam
kasus yang ternyata telah berlangsung secara sistemik oleh gereja katolik selama
bertahun-tahun. Lalu bagaimana mereka berhasil? Keberanian untuk melawan
kezaliman rezim gereja yang punya power sangat kuat dalam hukum adalah satu
faktor. Kesabaran untuk mengumpulkan data dan mencari fakta-fakta yang
mendukung kasus ini, strategi yang tepat dalam melakukan pendekatan komunikasi
kepada narasumber(yang memegang peran penting dalam kasus ini), kehati-hatian,
dan kerjasama tim yang sangat baik adalah faktor lain.

Review Film Kings Speech

Muhammad Adinur Putra bid Kaderisasi:


Dalam film yang berjudul Kings Speech diawali oleh kegelisahan seorang raja yang
sebentar lagi merasa hidupnya akan berakhir namun belum memilih kepada siapa ia
harus memilih, ke anak pertama yang tabiatnya tidak pantas ataukah kepada anak
kedua yang gagap saat berbicara. Konflik pun dimulai ketika sang Raja meninggal
kemudian dirinya mewariskan tahta yang mau tidak mau harus diwariskan kepada
anak pertama tersebut, hingga terjadi perebutan kekuasaan oleh anak kedua yang
dikenal dengan Raja George V. Hingga akhirnya berkat ketekunan dan bimbingan dari
Guru Berbicara yaitu Logue, Raja George bisa berbicara dan memimpin Kerajaan
Britania Raya.
Nilai yang kita bisa ambil adalah bahwa segala sesuatu apabila itu milik kita maka
akan kita dapatkan meskipun kadang dibutuhkan upaya dan daya yang besar, dan
apabila hal itu sudah ditakdirkan kepada kita maka seberapa besar kita menolak tetap
saja akan kembali ke kita. Serta usaha yang besar tidak akan menghianati hasil yang
diharapkan.
Maaf telat mas 😀 Semoga Barokah.. Dan Good Luck Semua hehehe

#PengawasKeren

Review film Spotlight

Ratna Dwi Astuti (Riset)


Spotlight merupakan film yang diangkat dari kisah nyata mengenai pelecehan seksual
kepada anak-anak yang dilakukan oleh pastur gereja. Ancaman serius bagi anak-anak,
traumatis, berimbas semakin mengerikannya generasi muda masa depan. Berdasarkan
hasil wawancara, pelecehan ini melibatkan banyak pastur dari jaringan gereja global,
sungguh mengejutkan. Seorang pastur saja telah dapat menghancurkan masa depan
puluhan anak, padahal faktanya pelecehan dilakukan secara masif, itu artinya lebih
banyak lagi yang menjadi korban.
Nilai yang dapat kita ambil yaitu jangan takut pada pemufakatan jahat, tidak ada hal
yang tabu. Jika ada tindakan jahat yang diduga terjadi, medialah yang harus menjadi
pencerahnya.

Nilai lain yg dapat kita petik adalah dengan kerja tim yang solid akan menghasilkan
pencapaian yang maksimal. Seorang jurnalis pun juga harus berani menyuarakan
kebenaran. Iming-iming dalam bentuk apa pun harus dihindari. Dalam film Spotlight
ditunjukkan oleh kinerja tim kuat meski banyak kesulitan dihadapi. Pada akhirnya
kerja keras mereka membuahkan hasil

Yeniko (riset)

Spotlight ini bercerita tentang sebuah proses investigasi yang dilakukan untuk
menguak sebuah kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang
dilakukan oleh pendeta sebuah gereja . akhirnya seseorang bernama Marty
memutuskan untuk melakukan investigasi lebih dalam terhadap kasus ini hingga
menemukan fakta yang sebenarnya. Ia lalu membentuk sebuah tim investigasi
bernama Spotlight. Berbagai proses investigasi dilalui untuk menguak fakta dan
kebenaran yang akan diungkapkan pada publik. Mewawancarai para korban dan
mencari arsip2 dokumen yang relevan dengan kasus telah mereka lakukan demi
mendapatkan fakta.

Hingga pada akhirnya tim pun berhasil menemukan fakta mengejutkan bahwa
pelecehan seksual ini tak hanya dilakukan oleh seorang pendeta saja. Melainkan
dilakukan oleh sebuah jaringan gereja terorganisir

Dari film ini kita dapat belajar :

1. Bagaimana cara yang tepat dalam mengungkapkan fakta atau kebenaran.

2. Kehati-hatian dalam mengungkap sebuah kebenaran adalah hal yang sangat


penting, sehingga kita tak mudah termakan oleh kebohongan belaka.

3. Kepercayaan publik terhadap suatu berita adalah poin utama. Oleh sebab itu
keorisinilan data yang menjadi sumber berita harus benar2 diperhatikan.
4. Dalam mencari kebenaran, kita tak semerta-merta percaya begitu saja dengan
mendengar pernyataan para narasumber. Yang harus kita lakukan untuk memastikan
bahwa informasi narasumber itu benar adalah dengan melakukan crosscheck
*sumber
gambar: http://orig09.deviantart.net/d6f4/f/2013/272/1/f/sunrise_and_beach_stock_by_xxmysterystock
xx-d6oks1h.jpg

Anda mungkin juga menyukai