Dalam setiap proses pekerjaan proyek, kami selalu menerapkan metode kerja di lapangan yang
kami gunakan sebagai patokan dalam pekerjaan di lapangan.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
3. PEKERJAAN PONDASI
A. PEKERJAAN PONDASI MENERUS BATU BELAH 1PC : 4PP
1. Pekerjaan pondasi menerus batu belah menggunakan batu belah dengan
menggunakan batu dengan ukuran minimal 15 cm.
2. Campuran yang dipakai adalah 1pc : 4 pp
3. Pemasangan batu belah dilakukan setelah galian pondasi selesai dan telah mencapai
kedalaman sesuai dengan gambar.
4. PEKERJAAN BETON
Dalam proyek ini item yang dikerjakan untuk beton bertulang yaitu :
Sloof
Kolom Utama
Plat Dekker
Dan lainnya yang menggunakan pekerjaan beton bertulang Camp 1 : 2 : 3
Tahap pelaksanaannya antara lain :
A. PENGECORAN BETON
1. Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin dari
Pengawas.
2. Pengecoran dilakukan setelah pembesian dilakukan dan telah sesuai dengan gambar
rencana serta sudah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan / PPK sebagai
pemilik pekerjaan.
3. Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-
steak maupun anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-kolom,
sloof beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding bata.
4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan
agregat atau semen pada agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat
berkurang lagi jika pengawas menganggap perlu didasarkan pada kondisi tertentu.
5. Bila pengecoran harus berhenti untuk sementara sedang beton sudah menjadi keras
dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari air semen (laitances) dan partikel-
partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup sampai tercapai beton
yang padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat
pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
B. BEKISTING
1. Bahan bekisting dibuat dari tripleks atau papan dengan diberi penguat secukupnya
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh
desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat menghasilkan konstruksi
akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar.
2. Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan sehingga
dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda dan kotoran-
kotoran yang tidak diinginkan. Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (Form Oil) untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.
6. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu bata/ beton selesai
dilakukan
2. Sebelum memulai pekerjaan plesteran permukaan dinding pasangan batu bata
disiram terlebih dahulu agar ikatan campuran semen/pasir dengan batu bata dapat
maksimal.
3. Pekerjaan plesteran ini menggunakan campuran 1pc : 4 pp dengan ketebalan
plesteran maksimal 15 mm.
4. Setelah selesai plesteran maka segera dilakukan acian dengan menggunakan
campuran air semen.
7. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok seperti yang tertera
dalam daftar kuantitas dan harga. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah
dalam dan sebelah luar tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas
baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai,
permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas
pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir
8. Pekerjaan Lain-Lain
Pekerjaan Lain-Lain ini meliputi :
1. Pekerjaan Pipa GIP dia 2”
2. Upah Las
3. Pekerjaan Pintu Pagar (Type I)
4. Pekerjaan Pintu Pagar (Type II)
5. Pekerjaan Pintu Pagar (Type III)
Pipa GIP dia 2”digunakan untuk pagar yang di las dengan kawat las. Dan untuk pintu pagar
baik ukuran, jenis bahan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
Dibuat Oleh :
CV. BASAM PUTRA SAMUDRA
D.DEBORA SIHOMBING
DIREKTUR