Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

Dalam setiap proses pekerjaan proyek, kami selalu menerapkan metode kerja di lapangan yang
kami gunakan sebagai patokan dalam pekerjaan di lapangan.

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank untuk menentukan titik awal/peil dari
bangunan yang akan didirikan .Pekerjaan ini dilakukan dengan memperhatikan situasi
lapangan tempat pekerjaan berlangsung serta menggunakan material kayu dan papan
bowplank sebagaimana telah dite ntukan dalam spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Adapun hasil pengukuran dan pemasangan bowplank ini harus dilakukan bersama dengan
pengawas lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen.
 Papan Nama Proyek
Papan nama proyek ini dibuat dengan papan yang dicetak yang didalamnya terdapat nama
kegiatan, sumber dana, no.kontrak, tgl. Kontrak, nama perusahaan, masa pelaksanaan,
dsb.
 Biaya Air Kerja
Dalam memulai pekerjaan bangunan ini, perlu diperhatikan air kerja, karena hal inilah yang
paling penting, karena setiap pekerjaan itu membutuhkan air. Dalam hal ini kami akan
menyambungkan air melalui selang ke bangunan sekitarnya. Dan untuk biaya listrik untuk
penggunaan air / PDAM ditanggung oleh kami selaku kontraktor.
 Photo Dokumentasi
Untuk Photo dokumentasi, administrasi dibuat sesuai pekerjaan di lapangan, setiap
minggunya, dibuat laporan mingguan dan as built drawing dibuat jika ada gambar kerja
yang berubah dilapangan. Selain itu dibuat untuk melengkap laporan akhir nantinya.
 Pembersihan
Pembersihan dibuat di awal dan akhir pekerjaan dibersihkan dari sampah bungkus semen
dan lainnya.
 Pembuatan Direksi Keet
Pembuatan Direksi Keet termasuk hal yang paling penting, di dalam tempat ini, semua
peralatan tukang dan bahan semen dan lainnya disimpan didalam bangunan tersebut.
Bangunan ini merupakan bangunan sementara, yang setelah selesai dibongkar kembali.
Selain tempat penyimpanan, bangunan ini juga sebagai kantor jika diadakan rapat
sementara.
 P3K/Keamanan
P3K/Keamanan disediakan untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan kerja di lapangan.

Pembangunan Pagar BPN HUmbang Hasundutan


2. PEKERJAAN TANAH
A. Menggali tanah biasa s.d. 1 meter
1. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dalam
gambar kerja pondasi.
2. Semua galian harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang ditentukan
menurut keperluan.
3. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar
sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir.
4. Semua tanah kelebihan berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap yang dianggap
perlu dan atas petunjuk pengawas.

B. Mengurug kembali hasil galian


1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
2. Pekerjaan urugan kembali hasil galian ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
3. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka lapisan tanah urug dilakukan lapis
demi lapis, disiram/dibasahi diratakan dan dipadatkan, hingga mencapai peil urugan
yang disyaratkan.
4. Bahan yang digunakan untuk tanah urugan dari jenis tanah yang bersih tanpa
potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang telah di
pecah-pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar dari 15
cm.
5. Disyaratkan agar semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan urugan, terdiri dari
mutu yang terbaik yang dapat diperoleh.
6. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis-lapis seperti yang
telah disyaratkan. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurugkan.

3. PEKERJAAN PONDASI
A. PEKERJAAN PONDASI MENERUS BATU BELAH 1PC : 4PP
1. Pekerjaan pondasi menerus batu belah menggunakan batu belah dengan
menggunakan batu dengan ukuran minimal 15 cm.
2. Campuran yang dipakai adalah 1pc : 4 pp
3. Pemasangan batu belah dilakukan setelah galian pondasi selesai dan telah mencapai
kedalaman sesuai dengan gambar.

Pembangunan Pagar BPN HUmbang Hasundutan


4. Pemasangan batu pondasi dengan cara disusun dengan terlebih dahulu membuat
garis panduan dengan benang nilon agar pasangan lurus dan rapih dan bila
diperlukan menggunakan bekisting.

4. PEKERJAAN BETON
Dalam proyek ini item yang dikerjakan untuk beton bertulang yaitu :
 Sloof
 Kolom Utama
 Plat Dekker
 Dan lainnya yang menggunakan pekerjaan beton bertulang Camp 1 : 2 : 3
Tahap pelaksanaannya antara lain :
A. PENGECORAN BETON
1. Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat izin dari
Pengawas.
2. Pengecoran dilakukan setelah pembesian dilakukan dan telah sesuai dengan gambar
rencana serta sudah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan / PPK sebagai
pemilik pekerjaan.
3. Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh steak-
steak maupun anker-anker dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolom-kolom,
sloof beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan dinding bata.
4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan
agregat atau semen pada agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat
berkurang lagi jika pengawas menganggap perlu didasarkan pada kondisi tertentu.
5. Bila pengecoran harus berhenti untuk sementara sedang beton sudah menjadi keras
dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari air semen (laitances) dan partikel-
partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup sampai tercapai beton
yang padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat
pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

B. BEKISTING
1. Bahan bekisting dibuat dari tripleks atau papan dengan diberi penguat secukupnya
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh
desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta dapat menghasilkan konstruksi
akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar.
2. Sebelum beton dituang, konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan sehingga
dapat terjamin kedudukan yang tepat, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari segala benda dan kotoran-
kotoran yang tidak diinginkan. Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (Form Oil) untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.

Pembangunan Pagar BPN HUmbang Hasundutan


3. Sebelum pengecoran dimulai, permukaan cetakan harus dibasahi terlebih dahulu
dengan rata agar tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.
C. PEMBESIAN
Pembesian digunakan sebelum pengecoran beton. Dalam merakit atau membuat
tulangan besi perlu memperhatikan gambar kerja baik diameter tulangan besi yang
diperlukan, maupun jarak antar besinya.
Hasil Pengecoran dan Finishing
o Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih tanpa cacat, lurus dan
tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
o Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, dapat diplester lagi dan diberi
plamur .

5. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


i. Pekerjaan pasangan bata dilakukan setelah pekerjaan pengecoran sloof selesai
dilakukan.
ii. Campuran yang dipakai adalah 1 PC : 4 PP
iii. Tidak diperkenankan menggunakan batu bata yang pecah melebihi 5 %.
iv. Pasangan bata yang dikerjakan tidak diizinkan melebihi 1.5 m tinggi dalam satu Hari
kerja.
v. Pasangan batu bata dilakukan dengan menggunakan sendok semen.

6. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan batu bata/ beton selesai
dilakukan
2. Sebelum memulai pekerjaan plesteran permukaan dinding pasangan batu bata
disiram terlebih dahulu agar ikatan campuran semen/pasir dengan batu bata dapat
maksimal.
3. Pekerjaan plesteran ini menggunakan campuran 1pc : 4 pp dengan ketebalan
plesteran maksimal 15 mm.
4. Setelah selesai plesteran maka segera dilakukan acian dengan menggunakan
campuran air semen.

7. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok seperti yang tertera
dalam daftar kuantitas dan harga. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah
dalam dan sebelah luar tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas
baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai,
permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa tonjolan spesi bekas
pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan diplamir

Pembangunan Pagar BPN HUmbang Hasundutan


pada bagian tertentu di amplas sehingga permukaan dinding yang akan dicat benar-benar
rata. Warna cat yang diinginkan adalah sesuai dengan petunjuk RKS atau petunjuk
Pengawas Lapangan. Semua permukaan pengecatan harus rata dan semua ketebalan yang
sama dengan 3 kali pengulangan pengecatan.

8. Pekerjaan Lain-Lain
Pekerjaan Lain-Lain ini meliputi :
1. Pekerjaan Pipa GIP dia 2”
2. Upah Las
3. Pekerjaan Pintu Pagar (Type I)
4. Pekerjaan Pintu Pagar (Type II)
5. Pekerjaan Pintu Pagar (Type III)
Pipa GIP dia 2”digunakan untuk pagar yang di las dengan kawat las. Dan untuk pintu pagar
baik ukuran, jenis bahan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.

Dibuat Oleh :
CV. BASAM PUTRA SAMUDRA

D.DEBORA SIHOMBING
DIREKTUR

Pembangunan Pagar BPN HUmbang Hasundutan

Anda mungkin juga menyukai