Anda di halaman 1dari 24

Jaringan Otot - Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.

Jaringan ini berfungsi melakukan


pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di
dalamnya terdapat serabut kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril tersusun atas
miofilamen atau protein aktin dan protein miosin. Kurang lebih 40% berat tubuh mamalia
merupakan jaringan otot. Jaringan otot dapat dibagi menjadi jaringan otot polos, otot
lurik (seran lintang), dan otot jantung.

a. Jaringan Otot Polos


Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling,
sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.

Gambar 1. Otot polos

Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga disebut
otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat
pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh
darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot
polos berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran
pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan
pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda amati pada Gambar 1.

b. Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka


Perhatikan Gambar 2. Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk
silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot
volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena
biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat
di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif
karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan
tubuh.

Gambar 2. Otot lurik

c. Jaringan Otot Jantung

Perhatikan Gambar 3. Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun
atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap
sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot
jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan
selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara
otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena
hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung
menguncup dan mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot
jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap
jika dilihat dengan mikroskop.
Gambar 3. Otot jantung

Akan lebih jelas bila kita memahami perbedaan otot lurik, otot polos, dan otot jantung
berdasarkan tabel berikut.
Tabel 1. Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung pada Jaringan Otot Vertebrata

Demikian artikel "Jaringan Otot" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):

Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.


Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul
Urifah ,Ari Wijayati
Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.
Jaringan Hewan
Posted on Maret 14, 2010 by monruw

Jaringan dasar hewan terklasifikasi menjadi empat, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf.

Jaringan Epitelium

Jaringan epithelium adalah jaringan yang melapisi permukaan suatu organ, misalnya

melapisi permukaan luar tubuh


(kulit), organ dan rongga dalam tubuh (saluran pencernaan). Bagian luar jaringan epithelium
terpapar ke udara atau cairan, sementara bagian dalamnya bertumpu pada membrana basalis.
Epitelium dikelompokkan berdasarkan bentuk sel dan jumlah lapisan selnya. Berdasarkan
struktunya jaringan epitel dibagi menjadi epitel pipih (squamosum), epitel kubus (cuboid) dan
epitel batang (columner). Berdasarkan susunannya, jaringan epitel dibagi menjadi epitel
selapis, epitel berlapis dan epitel berlapis semu. Ciri-ciri bentuk sel dan jumlah lapisannya
dapat berkombinasi, misalnya epithelium koboid berlapis atau epithelium squamosum
berlapis.

Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi suatu organ dan menyeleksi materi yang masuk
(proteksi). Sesuai fungsinya sebagai pelapis, jaringan epitel tersusun rapat dan kompak.
Epitelium juga dapat berfungsi menyerap suatu zat atau mensekresikan zat kimia tertentu,
sehingga terkadang epithelium terdiferensiasi menjadi kelenjar, misalnya kelenjar uniseluler,
alveolar, tubular dan multiseluler. Jaringan epitel juga dapat berfungsi sebagai sensor
(neuroepitel), misalnya saraf penciuman pada hidung dan saraf pengecap pada lidah.

Jaringan Ikat
Jaringan ikat dalah jaringan yang
berfungsi mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan ikat terdiri dari 3 unsur utama,
yaitu matriks ekstraseluler, sel-sel penyokong dan serabut protein. Serabut proteinnya (fibra)
terdiri dari serat kolagen, serat elastik dan serat retikuler.

Serat kolagen adalah protein yang paling berlimpah pada hewan. Serat kolagen bersifat
elastik dan berfungsi menjaga setiap organ melekat di tempatnya. Serat elastis terdiri dari
untaian protein elastin yang bersifat seperti karet, serat ini dapat memulihkan organ kembali
ke bentuk semula, misalnya saat kita mencubit kulit tangan. Serat retikuler adalah kolagen
yang tipis dan bercabang, berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lainnya.

Jaringan ikat terbagi menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang
rawan, jaringan tulang sejati dan darah.

Jaringan ikat longgar paling banyak terdapat dalam tubuh, jaringan ini berfungsi mengikatkan
epithelium dengan jaringan dibawahnya dan berfungsi menjaga agar organ tetap berada pada
tempatnya. Serat jaringan ini tertenun longgar, dan di antara serat-seratnya terdapat sel-sel
fibroblast yang berfungsi mensekresikan protein serat ekstraseluler, sel-sel makrofag yang
berfungsi sebagai sistem pertahan tubuh, sel-sel lemak yang membentuk jaringan adiposa,
sel-sel pingmen dan sel-sen mesenkim.

Jaringan ikat padat adalah jaringan yang banyak mengadung serabut berkolagen yang
tersusun dalam berkas paralel. Contohnya tendon yang berfungsi melekatkan otot ke tulang
dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.

Jaringan tulang rawan (cartilago) terdiri dari serat berkolagen dan matriks mirip karet yang
tersusun dari bahan kondroitin sulfat. Kondroitin sulfat dan serabut kolagennya disekresikan
oleh kondosit, yaitu set yang terdapat pada lakuna (rongga) pada tulang rawan. Kombinasi
kolagen dan kondroitin sulfat membuat tulang rawan menjadi jaringan yang kuat tetapi
fleksible. Jaringan tulang rawan yang terletak pada hidung dan telinga disebut kartilago
elastis, pada cincin-cincin trakea disebut kartilago hyaline dan pada lempengan antarvertebra
disebut cartilage fibrosa. Jaringan tulang rawan dibungkus oleh selaput fibrosa yang disebut
perikondrium. Contohnya ikan hiu yang rangkanya terbuat dari tulang rawan. Pada masa
embrionik, sebagian vertebrata juga berkerangka tulang rawan yang kemudian berganti
menjadi tulang sejati.

Jaringan tulang sejati adalah kerangka yang menyokong tubuh, dan merupakan jaringan ikat
yang mengandung mineral. Sel-sel pembentuk tulang, yaitu osteoblast mensekresikan matriks
kolagen dan ion kalsium, magnesium dan fosfat. Deposit mineral ini membuat tulang sejati
menjadi keras. Struktur tulang terdiri atas system haversi. Sistem haversi terdiri canalis
haversi (saluran longitudinal ditengah-tengah, mengandung pembuluh darah), lamella
konsentris (terdiri dari matriks bermineral yang berlapis mengelilingi canalis haversi), lacuna
(rongga-rongga pada lamella konsentris), osteosit (sel tulang yang terletak di lacuna) dan
canaliculus (saluran yang menghubungkan antarlakuna). Jaringan tulang dibungkus oleh
serabut fibrosa yang disebut periosteum

Jaringan darah adalah jaringat pengangkut pada tubuh, terdiri dari matriks ekstraseluler yaitu
plasma darah dan komponen tersuspensi yaitu sel-sel darah. Walaupun berbeda dengan
jaringan ikat umumnya darah dimasukkan pada kategori ini karena memenuhi syarat jaringan
ikat, yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit,
leokosit dan platelet.

Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari serabut otot yang dapat berkontraksi saat dirangsang impuls saraf.

Serabut otot adalah mikrofilamen


yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas
paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu
otot polos, otot lurik dan otot jantung.

Otot lurik atau otot rangka melekat pada periosteum tulang melalui tendon, berfungsi untuk
pergerakan sadar (volunter). Disebut otot lurik karena pengaturan filamennya yang tumpang-
tindih sehingga memberi kenampakan terang-gelap (lurik) dibawah mikroskop.

Otot jantung adalah otot yang membentuk dinding kontraktil jantung. Otot jantung tampak
lurik seperti otot rangka, namun bercabang-cabang dan dihubungkan oleh cakram interkalar
yang berfungsi menyampaikan sinyal impuls yang memacu denyut jantung. Otot jantung
memiliki kontaksi yang teratur dan bekerja secara tidak sadar (involunter).
Otot polos dinamakan demikian karena tidak memiliki kenampakan lurik. Otot ini ditemukan
pada dinding saluran pencernaan, arteri, kandung kemih dan organ internal lainnya (visceral).
Sel-selnya berbentuk gelondong dan berinti ditengah. Otot ini bekerja lambat dan secara tidak
sadar (involunter)

Jaringan Saraf

Jaringan saraf adalah


jaringan yang berfungsi menerima dan memberi stimulus/rangsangan pada bagian-bagian
tubuh. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Neuron
merupakn unit struktural dan fungsional system saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus
sitoplasmatis dan selubung saraf. Processus sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan
neurit (akson). Dendit bercabang-cabang dan berfungsi menerima impuls dari neuron lain
serta menghantarkannya ke badan sel. Akson merupakan processus yang tunggal, tidak
bercabang kecuali pada ujung akhirnya, disebut telodendron. Akson berfungsi meneruskan
impuls dari badan sel saraf ke dendrit sel saraf lain atau ke efektor.

Jaringan Otot

Kita bergerak pake apa? pake otot dong, jantung kita berdenyut dengan apa?
dengan otot juga, lah kalau saluran pencernaan kita ? juga ada ototnya kan?
iyup. Artikel ini akan membahas tentang jaringan otot, so baca ampe abis ya.

Daftar Isi:

1. Pendahuluan
2. Otot Rangka/Lurik
3. Otot Jantung
4. Otot Polos

Pendahuluan
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan
secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh
berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat
berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal
konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu
kontraksi.

Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-
berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja.
Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak
kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut
keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam
jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi
satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung
secara efektif.

Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah
khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma,
retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut
sarkosoma.
Ada tiga macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot
rangka, otot jantung, dan otot polos.

OTOT RANGKA
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan
segar berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat
ototnya dan sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-
pembuluh darah, tetapi ada variasi warnanya dan dikenal otot “merah” dan otot
“putih”. Tiap serat atau sel otot berbentuk silindris panjang dan berinti banyak.
Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada perbatasan otot dan tendo.
Otot rangka berkontraksi lebih cepat daripada otot polos.
Tiap serabut otot diselimuti oleh jaringan pengikat yang disebut endomisium.
Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang
diseliputi oleh jaringan pengikat pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung
membentuk gumpal otot, yang diselaputi oleh jaringan pengikat epimisium.

Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblas dan
pembuluh darah.
Struktur Halus
Miofibril yang terlihat sebagai benang-benang panjang dengan diameter 1-3
mikrometer di bawah mikroskop cahaya, terdiri satuan-satuan yang lebih kecil
“miofilamen”. Ada dua macam ukuran yaitu:
a. Filamen yang lebih tebal, mengandung myosin, garis tengah sekitar 12-15 nm
dengan panjang 1,5 mikrometer dan menempati bagian tengah sarkomer
membentuk pita A
b. Filamen tipis, mengandung aktin, garis tengah 5 nm, dan panjang sekitar 1
mikrometer dan terikat pada kedua belah garis
c. Filamen menengah (intermediate) (10 nm) membentuk jarring-jaring luas
d. Filamen tranversal, filamen berbentuk berkas halus menghubungkan miofibril-
miofibril berdekatan berjalan antara garis-garis 2 dan garis-garis M.

Sistem Membran
Sarkolema terdiri atas membran plasma sel otot itu yang dilapisi oleh suatu
lamina basal halus yang ekstraseluler, serta sedikit miofibril kolagen. Retikulum
endoplasma yang agranuler sangat banyak dan merupakan suatu sistem tubuli
dan sistem bermembran yang sambung-menyambung membentuk selubung di
sekitar miofibril. Sarkopolasma memiliki banyak sarkosom yang besar dan penuh
dengan Krista terdapat di bawah sarkolema.

Macam-macam serabut serat otot


Serat serabut otot terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Serat merah : bergaris tengah relatif kecil dengan banyak sarkosom besar
yang penuh Krista
b. Serat putih : seratnya lebih besar dan sarkosom-sarkosomnya yang lebih kecil
terdapat berpasangan sekitar garis-garis
c. Serat menengah: serat merah yang terdapat pada otot merah, tetapi sarkosom
lebih kecil dan garis-garis lebih tebal.
Myneoral Junction, bersifat lebih komplek pada serat putih dan penyebaran
berbagai jenis serat di dalam suatu otot agaknya dipengaruhi oleh sistem syaraf.

Regenerasi
Sesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas untuk melakukan
regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan
ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Demikian juga bila syaraf pembuluh
darah terganggu alirannya, dan serat-serat otot beregenerasi dan diganti jaringan
ikat fibrosa.
Selain terdapat melekat pada rangka, otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir,
daun telinga, kelopak mata, dan diafragma.

Berikut gambar otot rangka (sumber: uis.edu)

OTOT JANTUNG
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan
automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jantung) dan
pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan
jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel
mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer,
ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot
jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka,
dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan
mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata.
Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan gurat-gurat A,1,2,N dan M
sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat
pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara
miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma
berbentuk gelendong dengan banyak mitokondria.

Struktur Halus
Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan
memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya
terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel.
Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot
rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi
oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus
pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan
sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa
papilla dan tonjolan-tonjolan.

Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada
sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung
mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yang
mengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke
sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard
ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang.

Regenerasi
Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis
lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera.
Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.

Berikut gambar otot jantung (sumber: ichworld.com)

OTOT POLOS
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atauotot involunter. Otot polos
terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada
dinding saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk
saluran-saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat
juga pada sistem pernafasan, sistem reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh
limfe, dan dari visera berongga. Serat otot polos dalam keadaan relaksasi
merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di kedua ujungnya dan
mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran
tergantung tempatnya dari 20 micrometer pada pembuluh darah sampai 0,005
mm dalam rahim wanita hamil.

Struktur Halus
Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria,
sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu
aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama
mengandung miofilamen tebal dan tipis dengan perbandingan yang lebih banyak.
Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat
retikular dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.

Kontraksi
Dapat dikatakan satuan kontraktil otot polos adalah sel dan bukan sarkomer
(yang tidak ada) rupanya “attachment plaque”. Pada sarkolema dan padat sel
(dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen
menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka
dalam. Badan padat mengandung alfa aktinin, suatu protein yang dapat pada
garis-garis yang menjadi tempat perlekatan miofilamen tipis. Kekuatan kontraksi
dihasilkan oleh mekanisme filamen yang bergeser antara miofilamen tebal dan
tipis dan diteruskan oleh badan padan padat kerangka bsev yang terdiri dari
filamen-filamen 10 nm, untuk memendekkkan panjang sel.

Regenerasi
Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim,
walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan
dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur,
kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak cirri khas otot
polos yang berkembang dari ectoderm dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat
bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (dalam rahim selama
kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada hipertensi)
tyerutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot.

Perbedaan antara Otot Polos dan Serat Kolagen


Salah satu kesulitan yang paling umum dalam mempelajari jaringan adalah
membedakan otot polos dan jaringan ikat padat. Serat-serat otot bersifat seluler
dan umumnya terpulas lebih jelas dengan eosin daripada serat-serat kolagen.
Intinya terdapat di dalam serat, mungkin berkeriput, dan lebih besar inti fibroblas
yang terdapat diantara serat-serat kolagen.

Berikut gambar otot polos (sumber: ichworld.com)

Diposkan oleh Iqbal Ali di 11:20

PENDAHULUAN
Diantara karakteristik yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah
kemampuan mempertahankan postur tubuhnya yang bisa tegak dan bergerak yang diatur oleh
sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal tersebut bekerja membuat gerakan dan
tindakan yang harmoni sehingga manusia menjadi seorang yang bebas dan mandiri. Sistem
muskuloskeletal terdiri dari tulang/kerangka, otot, tulang rawan (cartilago), ligamen, tendon,
fascia, bursae dan persendian.

1. TULANG
Sistem skelet (tulang) dibentuk oleh sebuah matriks dari serabut-serabut dan protein yang
diperkeras dengan kalsium, magnesium fosfat, dan karbonat. Bahan bahan tersebut berasal
dari embrio hyalin tulang rawan melalui osteogenesis kemudian menjadi tulang, proses ini
oleh sel-sel yang disebut osteoblast. Terdapat 206 tulang di tubuh yang diklasifikasikan
menurut panjang, pendek, datar, dan tak beraturan, sesuai dengan bentuknya. Permukaan
tulang bagian luar yang keras disebut Periosteum, terbentuk dari jaringan pengikat fibrosa.
Kualitas kerasnya tulang merupakan hasil deposit kalsium. Periosteum mengandung
pembuluh darah yang memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke sel tulang. Rongga tulang
bagian dalam diisi dengan sumsum kuning dan sumsum merah. Sumsum tulang merah adalah
tempat hematopolesis yang memproduksi sel darah putih dan merah (RBCs; WBCs) serta
platelet.

Fungsi tulang adalah sebagai berikut, yaitu :q


1. Menahan jaringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh
2. Melindungi organ –organ tubuh (contoh tengkorak melindungi otak)
3. Untuk pergerakan (otak melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak)
4. Merupakan gudang untuk menyimpan mineral (contoh kalsium)
5. Hematopoiesis (tempat pembuatan sel darah merah dalam sum-sum tulang)

Menurut bentuknya tulang dibagi 4 (empat), yaitu :q


1. Tulang panjang (tulang paha ,tulang lengan atas ) terdiri dari bagian tengah dan bagian tepi
(epifise). Bagian tengah terdiri dari tulang padat; bagian epifise dari tulang karang
(cancellous atau trabecular),trabecular memberi tenaga kepada tulang ketika menurun
bobotnya
2. Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak tetap dan didalamnya terdiri dari tulang
karang ,bagian luar terdiri dari tulang padat.
3. Tulang ceper (adalah tulang tengkorak) terdiri dari dua tulang karang di sebelah dalam dan
tulang padat di sebelah luar.
4. Bentuk yang tidak beraturan (vertebrae) sama seperti tulang pendek

2. OTOT
Otot dibagi kedalam tiga kelompok utama menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari
seluruh bagian tubuh. Pengelompokannya adalah sebagai berikut :
Otot rangka (striated/otot lurik ) terdapat pada sistem skelet ,memberikan pengontrolan
pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panasq
Otot visceral (otot polos) terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan, pembuluh
darah. Otot-otot ini mendapat rangsangan dari saraf otonom berkontraksi diluar kesadaranq
Otot cardiac hanya terdapat pada jantung, berkontraksi diluar pengendalianq
Seperti halnya tulang, Otot juga mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
1. Untuk menggerakkan skelet
2. Untuk menghasilkan panas
3. Untuk mempertahankan sikap badan

Jaringan otot memiliki karakteristik yang unik mengenai konstraktilitas, ekstensibilitas,


elastisitas, dan iritabilitas. Karena otot bersifat elastis maka dalam bekerja, otot-otot ini
berpasangan namun memiliki aksi yang berlawanan; ketika satu otot berkontraksi (penggerak
yang utama) maka yang lain akan mengendor (antagonis). Gerakan terjadi karena otot
menarik tulang yang berfungsi sebagai tangkai dan persendian bekerja sebagai engsel.
Kekuatan setiap gerakan atau kontraksi tergantung pada panjang asli dari serabut-serabut,
jumlah serabut yang diaktifkan oleh sistem syaraf dan keadaan metabolik otot.
Kontraksi otot yang tidak normal dapat terjadi dalam bentuk :
Spasmus, suatu kontraksi yang tidak sengaja, dalam waktu yang singkat dan tiba-tiba.
Kejang/kram, spasme yang menimbulkan rasa nyeri kram, merupakan reaksi tetanus yang
sempurna.q
Kontraksi tetanus,keseluruhan serabut berkontraksiq
Konktraktur, otot berkontraksi tetapi tidak bisa kembali ke bentuk semula.q

3. CARTILAGO (TULANG RAWAN)


Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang di letakkan pada suatu gelatin yang kuat , tetapi
fleksibel tidak memiliki vaskuler. Nutrisi mencapai kartilago melalui proses disfusi gel /
perekat dari kapiler yang berada pada perichondrium (serabut yang membentuk kartilago)
melalui cairan sinovial. Jumlah serabut collagen yang terdapat pada kartilago menentukan
bentuk fibrous, hyalin atau elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memiliki paling banyak serabut
dan karena itu memiliki kekuatan meregang. Fibro kartilago menyusun diskus intervertebralis
artikular (hyaline) kartilago halus, putih, mengkilap dan kenyal membungkus permukaan
persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Kartilago yang elastis memiliki sedikit
serat dan dapat di temukan pada daerah telinga luar .

4. LIGAMEN (SIMPAY)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadannya kenyal dan
fleksibel. Ligamen mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas.
Contoh ligamen medial, lateral colateral dari lutut yang mempertahankan diolateral dari sendi
lutut serta ligamen cruciate anterior dan posterior didalam kapsul lutut yang mempertahankan
posisi anterior posterior yang stabil. Ligamen pada daerah tertentu melengket kepada jaringan
untuk mempertahankan struktur, contoh ligamen ovarium yang melalui ujung tuba ke
pritoneum.

5. TENDON
Tendon adalah ikatan jaringan fibrosa yang padat yang merupakan ujung dari otot dan
menempel kepada tulang. Tendon merupakan ekstensi dari selaput fibrosa yang membungkus
otot dan bersambung dengan periosteum. Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan
ikat yang menyelubungi tendon tertentu, terutama pada pergelangan tangan dan tumit.
Selubung ini bersambung dengan membran synovia yang menjamin pelumasan sehingga
mudah bergerak.

6. FASCIA
Fascia adalah suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit sebagai fascia superficial, atau sebagai pembungkus tebal jaringan penyambung
fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah yang demikian disebut fascia
dalam

7. BURSAE
Bursae adalah kantong kecil dari jaringan ikat yang berisi cairan yang memudahkan gerakan
pada suatu sendi. Misalnya terdapat diantara tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau
diantara otot-otot. Bursae dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung cairan sinovial.
Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon
bursae, terletak antara prosesus olekranon dan kulit Bursa dapat terganggu oleh radang yang
disebut bursitis.

8. PERSENDIAN
Persambungan, sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk
pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka.
Klasifikasi Persendian :q
1. Berdasarkan Fungsinya dibagi menjadi :
a. Sendi Fibrus atau Sinartrosis (sendi yang tidak bergerak). Tulang yang dihubungkan
dengan jaringan fibrosa atau tulang rawan (cartilago), seperti pada tulang tengkorak yang
tidak dapat melakukan pergerakan.
b. Sendi Sinovial atau Diartrosis (sendi yang bergerak) adalah persendian yang dapat
bergerak lebih leluasa, seperti sendi panggul, lutut, bahu, siku. Bagian akhir yang berdekatan
dibungkus oleh hyalin cartilago dan dikelilingi oleh fibrous kapsula sendi yang dibatasi oleh
membran synovial yang mensekresi cairan synovial untuk melumas sendi. Ligamen, tendon
dan otot berperan dalam stabilitas sendi.
Bentuk-bentuk pergerakan sendi antara lain, adalah :v

No Gerakan Definisi Contoh


1. Fleksi Gerakan menjauhi posisi nol Kebanyakan sendi
2. Ekstensi Gerakan kembali ke posisi nol Kebanyakan sendi
3. Dorsofleksi Gerakan dalam arah permukaan dorsal Pergelangan kaki, jari kaki,
pergelangan tangan, jari tangan
4. Plantar
(atau palmar) fleksi Gerakan dalam arah permukaan plantar (atau) palmar Pergelangan kaki,
jari kaki, (pergelangan tangan, jari tangan)
Sendi bahu, pinggul, metakarpofalangeal, metatarsofalangeal=5. Aduksi Gerakan ke arah gais
tengah
6. Abduksi Gerakan menjauhi garis tengah Sendi bahu, pinggul, metakarpofalangeal,
metatarsofalangeal
7. Inversi Memutar permukaan plantar kaki ke dalam Sendi subtalar dan midtarsal kaki
8. Eversi Memutar permukaan plantar kaki ke luar Sendi subtalar dan midtarsal kaki
9. Rotasi internal Memutar permukaan anterior ekstremitas ke dalam Bahu, pinggul
10. Rotasi eksternal Memutar permukaan anterior ekstremitas ke luar Bahu, pinggul
11. Pronasi Rotasi sehingga permukaan palmar tanan mengarah ke bawah Siku pergelangan
tangan

12. Supinasi Rotasi sehingga permukaan palmar tanan mengarah ke atas Siku pergelangan
tangan

CATATAN :
• Jika gerakan melebihi posisi nol, dikatakan ada Hiperekstensi
Pada tangan atau kaki, garis tengah adalah garis yang berturut-turut ditarik melalui jari tengah
tangan atau kaki=•

c. Sendi Amfiartrosis adalah persendian yang dapat bergerak sedikit, seperti persendian antar
vertebra. Pada persendian ini tidak terdapat rongga sendi tetapi jaringan (fibrous, tulang
rawan atau tulang) ditemukan diantara permukaan articular.

2. Berdasarkan Bentuknya sendi dibagi menjadi :


a. Ada tidaknya rongga atau celah sendi
b. Jenis jaringan pengikat tulang

3. Berdasarkan Pengikatnya sendi dibagi menjadi :


a. Pengikat jaringan fibrosa. Sendi ini tidak mempunyai celah. Tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa dan berubah sifatnya. Contoh : tulang tengkorak dari fibrosa menjadi
tulang dan hubungan ini disebut sutura.
b. Sindermosis. Jaringan fibrosa membentuk ligamentum. Misalnya hubungan anatara fibula
dan tibia atau hubungan antara radius dan ulna.
c. Glomphosis. Sendi ini ada pada gigi. Penghubungnya adalah tulang rawan/kartilago.
Mungkin ada gerakan atau tidak. Hubungannya disebut sinkondrosis. Terdapat pada tulang
iga dan tulang dada. Juga pada simpisis pubis dan diantara ruas-ruas ada sendi yang
mempunyai celah, terdapat cairan sinovial, cairan ini berfungsi sebagai pelumas.

Suka
Be the first to like this.

OTOT SERANG LINTANG


Hampir semua jenis makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan
pergerakan.
Fenomena pergerakan ini dapat berupa transport aktif melalui membran,
translokasi polimerase DNA sepanjang rantai DNA, dan lain-lain termasuk
kontraksi otot.

 Pada kuliah ini,fokus perhatian kita adalah otot lurik (=striated).


 Di samping itu,otot halus juga dibahas sedikit karena sebagian besar
mekanismenya mirip dengan mekanisme otot lurik.
 Untuk dapat menjelaskan mekanisme kontraksi otot,pertama-tama struktur
otot akan dibahas

OTOT RANGKA
 Otot pengisi atau otot yang menempel pada sebagian besar tulang kita
(=skeletal) tampak bergaris-garis atau berlurik-lurik jika dilihat melalui
mikroskop.
 Otot tersebut terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang
dengan diameter penampang 20-100μm yang disebut serat otot.
 Panjang serat otot ini mampu mencapai panjang otot itu sendiri.
 Masing-masing serat terbuat dari rangkaian subunit yang lebih kecil.
 Merupakan sel-sel berinti jamak (=multi nucleated cells)
 Serat otot sendiri tersusun dari kumpulan kumpulan paralel seribu miofibril
yang berdiameter 1-2μm dan memanjang sepanjang sebuah serat otot.

Sarkolema

 Membran sel dari serat otot


 Merupakan membran plasma, sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu
lapisan tipis bahan polisakarida yang mengandung sejumlah serat kolagen
tipis.
 Pada ujung serat otot, lapisan permukaan sarkolema ini bersatu dengan serat
tendon
 Serat-serat tendon ini kemudian berkumpul menjadi berkas untuk membentuk
tendon otot dan kemudian menyisip kedalam tulang.

Miofibril

 Setiap serat otot mengandung beberapa ratus-ribu miofibril


 Terdiri dari :

1. filamen aktin
2. filamen miosin
 yang merupakan molekul protein polimer besar yang bertanggung jawab
untuk kontraksi otot

 Pita-pita gelap mengandung filamen miosin, disebut pita A karena mereka


bersifat anisotrop terhadap cahaya yang dipolarisasikan.
 Ujung filamen aktin melekat pada lempeng z, dari lempeng ini filamen filamen
tersebut memanjang dalam dua arah untuk saling bertautan dengan filamen
miosin
 Pita-pita gelap mengandung filamen miosin, disebut pita A karena mereka
bersifat anisotrop terhadap cahaya yang dipolarisasikan.
 Ujung filamen aktin melekat pada lempeng z, dari lempeng ini filamen filamen
tersebut memanjang dalam dua arah untuk saling bertautan dengan filamen
miosin
 Bagian miofibril yang terletak antara dua lempeng z yang berurutan disebut
sarkomer.
 Lempeng z, yang terdiri dari protein filamentosa, berbeda dari filamen aktin
dan miosin, berjalan menyilang melewati miofibril dan juga menyilang dari
satu miofibril ke miofibril lainnyan melekatkan miofibril satu dengan yang lain
disepanjang serat otot.
 Molekul miosin terdiri dari enam rantai polipeptida yang disebut rantai berat
dan dua pasang rantai ringan yang berbeda (disebut rantai ringan esensial
dan regulatori,ELC dan RLC).
 Rantai berat miosin berupa sebuah ATPase yang menghidrolisis ATP menjadi
ADP danPi dalam suatu reaksi yang membuat terjadinya kontraksi otot.

Sistem gerak Pada Manusia


Jenis dan Fungsi Otot

Coba perhatikan apa yang akan terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot?

Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang
sangat penting bagi manusia.

Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu:

a. Otot polos

b. Otot lurik

c. Otot jantung

Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Ciri-Ciri Otot

Ciri-ciri otot polos

 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya


menggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu
otot polos disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan
lain lain.

Ciri-ciri otot lurik

 Bentuknya silindris, memanjang.


 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan
terang secara berselang-seling (lurik).
 Mempunyai banyak inti sel.
 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot
lurik disebut sebagai otot sadar.
 Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

Gb. Anatomi tubuh manusia lengan, dll.

Ciri-ciri otot jantung

 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot
lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja
sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot
lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga
otot spesial.

Anda mungkin juga menyukai