Anda di halaman 1dari 6

BAB II

RUANG LINGKUP USAHA PERHOTELAN

1. Pengertian Hotel

Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi)
bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta
keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili. Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau
di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat
masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan dan
pusat kegiatan spiritual dan lain-lain. Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat
mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas. Hotel diharapkan dapat
mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif, serta dapat menciptakan suasana yang
homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen di daerah di mana hotel berlokasi.

2. Jenis dan Penggolongan Usaha Hotel

Klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke


dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat
dikelompokkan kedalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria
yang dianggap paling lazim digunakan. Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang
tersedia dalam suatu hotel, maka klasifikasi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut :

1. Pengelompokan Berdasarkan Standar Hotel : Hotel Internasional, Hotel Semi


Internasional, Hotel Nasional
2. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jumlah Kamar
 Small Hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar
 Medium, dengan jumlah kamar 50 s/d 100 kamar
 Large, dengan jumlah kamar 100 keatas
3. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jenis Tamu (TypesofGuest)
Hotel ini umumnya berada didalam perkotaan ataupun didaerah yang jenis tamunya
terdiri atas beberapa klasifikasi yaitu : Family Hotel, Bussines Hotel, Commercial Hotel,
Tourist Hotel, Official Hotel, Transit Hotel, Cure Hotel, Hotel Konvensi.
4. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Lama Tinggal : Hotel Resident, Hotel Transit
(Komersial), Hotel Daerah (Resort), Motel
5. Klasifikasi Hotel berdasarkan jenis kamar
Menurut Sulastiono (2001, p. 25), jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya dibedakan atas :
Singleroom, Twinroom, Doubleroom, Double-double.
6. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Target Market : Commercial Hotels, Airport Hotels, Suite
Hotel, ExtendedStay Hotels, Residential Hotels, Leisuremarket (resort hotel),
BedandBreakfaast Hotels, Casino Hotels, Conference Centers, Convention Hotels.
7. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang : Hotel bintang satu (*), Hotel bintang dua (**),
Hotel bintang tiga (***), Hotel bintang empat (****), Hotel bintang lima (*****).
8. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Tipe Harga Kamar atau Plan
Plan adalah suatu sisem yang dipergunakan dihotel dalam menetukan pentarifan yang ada
hubungannya dengan penyediaaan atau penjualan makanan, terdiri dari : European Plan,
American Plan, Continental Plan, Bermuda Plan.
9. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif Kamar : Economy Hotel, First Class Hotel, Deluxe
Hotel.
10. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lama Operasi Hotel : Season Hotel, Arround The Year
Operation Hotel.
11. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi Hotel : City Hotel, Resident Hotel, Ressort Hotel,
Motel, Beach Hotel, Mountain Hotel, Airport Hotel, Guest Faccilities.

3. Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, USA, dan Indonesia

Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang disebut
“MANSIONES” yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing sekitar
40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di Eropa memerintahkan agar
dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang ( roadsideinn ).
Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film - film Western ( cowboy ) sekitar tahun 1800
s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant, yang berarti
sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal
orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong. Hotel dengan stadard yang lebih baik
pertama dibuat di Inggris, kemudian Perancis, Swiss dan beberapa negara terkenal lainnya.

Sebuah penginapan di New York City menurut Willam S. Gray dan Salvatore C.
Linguori telah memegang peranan penting dalam kancah Revolusi Hotel di
Amerika.Sebelumnya, sebuah Flat (Mansion) yang bernama DeLancey pada tahun 1762 telah
berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern. Dalam sejarahnya
gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang mencerminkan masa lalu Amerika
Serikat dan kini telah menjadi sebuah restaurant yang besar dengan nama FranncesTavern.
Kemudian menyusul hotel di Covent Garden tahun 1774 yang berdampingan dengan bioskop
dekat Westminsfer di kota London.

Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel dengan 170
kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel. Kemudian menyusul
Boston’sTremont House dengan 270 kamar di tahun 1829 yang tidak hanya memberikan
pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga menyediakan ruangan untuk converence bagi
masyarakat setempat. Sejak itu maka menyusul hotel-hotel seperti ini :

 Thn 1830-1850 berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman House di
Chicago, Hotel planters di St. Louis.
 Thn 1865 berdiri The St. PancrasStationand Hotel di London
 Thn 1875 berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta, merupakan hotel
terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800 kamar.
 Thn 1880 berdiri EllsworthMiltonStatler di New York, yaitu hotel pertama yang
dibangun untuk kepentingan “Business Travellers” dan merupakan “Chain Hotel”
pertama di dunia.
 Thn 1894 berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama yang
menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap kamarnya.
 Thn 1896 berdiri hotel The WaldorfAstoria di New York.
Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah tahun 1900 di
Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station kereta api. Akan tetapi, ketika
dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang, lokasi hotel tidak lagi tergantung pada station
kereta api, karena pemenuhan aspek aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat
diversifikatif sekali.

Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum


banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak
sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan.
Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang lebih memerlukan
sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai
berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku “PARIWISATA INDONESIA DARI MASA
KE MASA” tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya :

 Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan Hotel
Rijswijk.
 Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.
 Semarang, berdiri Hotel DuPavillion.
 Malang, Palace Hotel.
 Solo, Slier Hotel.
 Yogyakarta, Grand Hotel (sekarang Hotel Garuda) .
 Bandung, Hotel SavoyHomann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel (kini Hotel
Panghegar .
 Bogor, Hotel Salak.
 Medan, Hotel deBoer dan Hotel Astoria.
 Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel.

Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan pariwisata. Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan di Indonesia dapat dibagi
kepada tiga periode, yaitu masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang dan masa setelah
Indonesia merdeka. Semasa penjajahan Belanda, dapat dikatakan kegiatan pariwisata hanya
terbatas pada orang kulit putih saja. Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia baru dikenal
abad ke-19, dan hanya terbatas pada kota - kota besar dan kota yang berada didekat pelabuhan.

Pada masa pendudukan Jepang, berkobarnya perang dunia ke II dan disusul dengan
pendudukan Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan pariwisata di Indonesia semakin
terlantar. Ditahun – tahun pihak Jepang akan kalah perang, menyusul setelah jatuhnya bom
Nagasaki dan Hirosyima, terjadilah inflasi di mana – mana yang mengakibatkan usaha
perhotelan sama sekali mati. Pada masa setelah Indonesia merdeka, lahir surat keputusan Wakil
Presiden RI (Dr. Moch. Hatta) yang dikeluarkan di Jogyakarta tentang pendirian suatu badan
atau lembaga yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas – tugas pengusahaan hotel bekas
milik Belanda. Dalam dasawarsa 1970-an, baru muncul hotel – hotel bertaraf internasional yang
dimiliki oleh perusahaan swasta maupun nasional.

4. Struktur Organisasi pada Hotel dan Standar Operasional Prosedurnya (SOP)


Daftar Pustaka

https://acillhotelier.wordpress.com/ruang-lingkup-usaha-perhotelan/

Anda mungkin juga menyukai