Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita mampu hadir
ditempat yang penuh mubaraqah ini.
Selanjutnya Shalawat beserta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, dialah Nabi yang membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang, seperti yang kita rasakan saat ini atau dengan kata Minaz dzulumati ila
Nnur.
Hadirin sekalian yang berbahagia, adapun judul ceramah yang akan saya bawakan
adalah : “Orang yang Bergembira Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan”.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua orang Islam laki-laki
maupun perempuan anak-anak maupun orang dewasa. Rasulullah SAW bersabda:
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dimana pada
hari ini kita masih diberi kesehatan pada hari ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan
untuk hadir ditempat yang suci ini.
Dan tak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada The First and the best man
Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini
Dewan Juri dan para Hadirin sekalian yang saya hormati
Saya berdiri dihadapan kalian bukan berarti saya lebih pintar, semata-mata hanya ingin
menguji mental saya yakni menyampaikan ceramah yang berjudul “RIDHA ALLAH
TERLETAK PADA RIDHO KEDUA ORANG TUA”
Teman teman saya ingin bertanya, mengapa keridhaan Allah terletak kepada kedua
orang tua ada yang bias jawab? Karena kedua orang tua kita adalah yang menyebabkan kita
ada didunia ini seperti syair berikut ini:
Agar kita Menjadi anak yang shaleh dan shalehah berbakti kepada kedua orangtua kita
marilah kita mendoakan kedua orangtua kita!
Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil Alamin wabihi nasta’in alaa umuri ddunnya waddin,
Asyhadu Anla ilaha illa llah Wa asyhadu anna muhammadan rasulullah laa nabiya ba’da,
amma ba’du.
Pertama-tama dan yang paling utama marilah sama-sama kita memanjatkan puji dan
syukur kepada yang telah menciptakan dualism dunia yang mana tidak akan bertahan satu jika
tidak ada dua sehingga terciptalah langit dan bumi bulan dan bintang, lautan dan daratan miskin
dan kaya si cantik dan si buruk rupa hingga sempurnalah kehidupan manusia diatas permukaan
bumi.
Selanjutnya Shalawat berbingkai salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada The
First and the best man Muhammad SAW. Yang telah memayungi kita dari panasnya mentari
jahiliah sehingga kini kita berada dalam kesejahteraan dan kedamaian dibawah naungan islam.
Bapak, Ibu dan teman teman yang saya cintai!
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sebuah pidato singkat yang
berjudul “REMAJA DI MASA MODERN”
Ma’asyiral Muslimin rahima kumullah
Mendengar kata remaja maka pikiran kita akan terbayang pada sesosok anak manusia
yang tengah mencapai kejayaannya. Jaya adalah berpikir jaya dalam berbuat dan jaya dalam
bergaul guna menemukan jati diri dari sinilah mereka berangkat jika dulu mereka hanya bisa
mengangguk ketika di nasehati orang tua maka sekarang mereka sudah menggeleng-gelengkan
kepalanya. Kalau mereka bisa menerima semua nasihat dengan baik maka akan jadi generasi
yang bermartabat tetapi jika yang baik mereka tolak maka akan menjadi remaja yang kita lihat
seperti saat ini disekitar kita, pagi, siang, sore belum cukup malam pun jadi. Ngapain? Mengaji
bukan, belajar iya, apa yang mereka pelajari? Belajar untuk mengenal kata gaul.
Bapak, Ibu dan teman-teman yang saya cintai
Semakin lama kita hidup semakin jauh kita melangkah dan semakin banyak hal yang
kita tahu tapi awas jangan sampai terbawa arus jangan sampai terjerumus kedalam hal-hal yang
membuat kita rugi, rugi lahir, maupun rugi batin. Sekarang ini jamannya modern serba canggih
Bu! Serba Tekhnologi, mau bicara sambal tatap muka tinggal Video Call, Masya Allah serba
mudah tapi mengapa dibalik mudah terbit susah dibalik kemajuan timbul kemunduran hanya
satu kuncinya, apa? Hati. Mengapa Hati? Karena Hati kita telah dibutakan oleh nikmatnya
dunia saking nikmatnya orang tua lupa anaknya anak lupa bahwa mereka memiliki orang tua
sebagai pengarah dan pembimbing dalam hidupnya. Rasulullah SAW bersabda:
Kullu Mauludin Yuuladu ala fitrati fa abe’wahu Yuhawwidaanihi au yunassiraanihi au
yumajjizanihi.
Yang artinya: Setiap anak dilahirkan dari keadaan Fitrah maka orangtuanya lah yang
menjadikannya Yahudi atau Nashrani atau Majuzi
oleh karenanya jangan tunggu sampai besok mulailah dari sekarang jaga anak, Bapak
dan ibu dan kita teman teman marilah menjaga keimanan kita agar terhindar dari rayuan
gombalnya dunia hidup kita ini indah jangan kita sia-siakan karena sedikitpun kita berada di
dunia itu adalah kehidupan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan lebih dan kurangnya saya mohon maaf.
Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan jangan menyembah selain dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu dan bapak jika salah diantara keduanya atau kedua-duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan Ah! Dan janganlah engkau membentak kepada keduanya dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Alangkah lebih baik kita memahami arti penting dan kedudukannya berbakti kepada kedua
orang tua merupakan salah satu amal shaleh yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam
Al-Qur’an tentang keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. Allah SWT berfirman dalam
surah An-Nisa ayat 36 yang berbunyi: