Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DINDA GUSTI CAHYA NABILLA

KELAS : XI MIPA 5
KEJUJURAN
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan syukur` kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga kita bisa hadir di
tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin yang saya hormati.
Kejujuran didalam menjalani kehidupan ini merupakan sesuatu hal yang mutlak
harus kita lakukan, seperti apa yang telah saya ungkapkan, kejujuran merupakan
kunci dari kepercayaan, hal itu terbukti dengan adanya sejarah Rosululloh. yang
mana pada saat itu Rosululloh mendapatkan galar "Al-Amin". yang mana gelar
tersebut menurut bangsa arab pada saat itu disandangnya karena
Rosululloh sebagai seorang laki-laki yang penuh amanah, jujur dan dapat dipercaya.
Dan karena fakta ini, amanah dan jujur, saja yang menarik hati seorang Khadijah
yang kemudian berharap dapat menikahinya, setelah melihat dengan mata
kepalanya sendiri saat dia dipekerjakan di usaha dagang yang digelutinya.

Hadirin yang saya hormati.


Memang tidak segampang kita membalikan tangan bila kita harus bisa bersikap
seperti yang telah Rosululloh contohkan. Namun bila kita tidak berusaha dan
mencobanya. kita harus malu pada diri kita sendiri. yang mana bila kita renungkan
lebih dalam lagi. Sesuatu hal kita lakukan atu kita ucapkan kepada orang lain, jelas
hal tersebut sama dengan kita membohongi diri kita sendiri.
Apakah kita tidak sakit hati bila kita dibohongi oleh orang lain?
Pasti kita akan merasa sakit hati.
Tapi... Kalau kita berbohong kepada diri sendiri, kenapa kita selalu mengganggap
bahwa hal tersebut merupakan sesuatu hal yang biasa? Sementara bila kita
dibohongi oleh orang lain, kita merasa tidak enak? Oleh sebab itu alangkah baiknya
bila kita merasa malu akan diri kita sendiri karena kita telah berbuat, melakukan
atau mengucapkan sesuatu tanpa didasari dengan kejujuran atau berbohong.

Hadirin yang saya hormati.


Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan
dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

ْ‫ن َكانَْ َو َمن‬


ُْ ‫اّللِ يُؤ ِم‬ ِ ْ‫ِليَص ُمتْ أَوْ خَي ًرا فَليَقُل‬
َْ ‫اآلخ ِْر َواليَو ِْم ِب‬

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan hari kiamat,
hendaklah dia berkata baik atau hendaknya dia diam (bila tidak bisa berkata baik).”
(HR. Al Bukhari 6018 dan Muslim 48)

Hadirin yang saya hormati.


Sekali lagi saya perjelas, Kejujuran merupakan kunci dari kepercayaan, jadi... bila
kita ingin dipercaya oleh orang lain, sebaiknya kita secara sedikit demi sedikit untuk
belajar menjadi manusia yang amanah, yaitu manusia yang jujur dan dapat
dipercaya. Tidak Khianat dan selalu taat dalam menjalankan segala perintahNya
dan menjauhi semua laranganNya.
Oleh karena itu, marilah mulai sat ini, saya dan kaum muslimin khususnya, untuk
belajar lebih intropeksi diri sebelum mengucapkan maupun berbuat.
Demikian ceramah singkat dari saya ini, mudah-mudahan apa yang telah saya
sampaikan tadi bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal alamin.
Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah
maupun kehilafan.
Akhirul kalam, uushikum wa nafsii wa-iyyaaya bitaqwallahi.Wassalamualaikum
wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai