Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting perannya dalam

kehidupan, yang harus di dipelajari sehingga membentuk kepribadian yang baik

dan bertanggung jawab, pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dan

pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan dengan baik,

dan berguna untuk orang lain. Sehingga mampu menerapkan ilmu-ilmu yang

mampu membangun nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, pengabdian, dan

pemberdayaan pada manusia. Salah satu proses pendewasaan dapat dilakukan

melalui berbagai macam media pembelajaran, salah satu caranya yaitu dengan

meninjau langsung berbagai permasalahan di masyarakat. Sebagai contoh

dilaksanakannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Program ini diadakan dengan maksud agar mahasiswa memiliki kesempatan

untuk memperoleh pengalaman dalam berinteraksi dengan masyarakat pedesaan

yang kehidupannya dominan berbasis pertanian dengan bekal ilmu pengetahuan

dan kepribadian yang sudah cukup baikdari hasil proses pendidikan sebelumnya.

Dari interaksi yang terprogram dengan baik, mahasiswa peserta KKN diharapkan

memperoleh pengalaman-pengalaman yang mungkin belum pernah diperoleh /

dialaminya, antara lain dalam menggali persoalan-persoalan riil berkaitan dengan

pertanian yang ada ditengah masyarakat pada lokasi dimana yang bersangkutan

melaksanakan KKN tersebut, dan merancang cara-cara perbaikan yang diperlukan

dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pengalaman pengethuan yang

dimilikinya. Pada saat mahasiswa terlibat membantu masyarakat dalam upaya-


upaya mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada (sesuai dengan daya dukung

yang tersedia) dan terlibat melakukan upaya perbaikan-perbaikan (dengan

memposisikan dirinya sebagai inisiator, motivator, dinamisator dan fasilitator),

maka pada saat itu mahasiswa peserta KKN sudah melaksanakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat, dan ini merupaka dukungan juga bagi kampus

dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

KKN ini merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan

pelaksanaa Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman

belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai aplikasinya mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat di berikan

amanah langsung ke masyarakat dalam bentuk kelompok yang kemudian

ditempatkan di Kabupaten Tapin, Kecamatan Tapin Selatan, Desa Timbaan. Dalam

1 Kelompok terdapat 9 orang mahasiswa dari bidang yang berbeda dengan harapan

mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari yang kemudian di terapkan kepada

masyarakat secara optimal. KKN diharapkan mampu meninjau berbagai aspek

permasalahan yang timbul di masyarakat, selain itu juga ditunjang dengan potensi

sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terdapat di Desa Timbaan,

dengan harapan dapat menyelaraskan program yang telah dibuat sesuai dengan

maksud dan tujuan yang diinginkan oleh mahasiswa KKN dan masyarakat sekitar.

Melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman

pembelajaran dan proses pendewasaan dalam kegiatan pembinaan masyarakat

sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, berdasarkan bidang

keahlian yang telah dimiliki mahasiswa selama mengecap di bangku kuliah.

2
Kegiatan KKN juga dimaksudkan untuk mengembangkan kepekaan rasa dan

menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah :

1. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap problematika

masyarakat dan lingkungan Desa Timbaan.

2. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat.

3. Menerapkan IPTEK di lingkungan Desa Timbaan.

4. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kepribadian, keuletan, etos kerja,

tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan mahasiswa

KKN di lingkungan Desa Timbaan.

5. Menanamkan jiwa pengabdian.

6. Meningkatkan jiwa sosialisasi dan beradaptasi di lingkungan masyarakat.

1.3 Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan KKN ini adalah :

a. Bagi Mahasiswa

1. Mengajarkan kepada mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, berinteraksi dengan masyarakat, dan memberikan

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari

dan mengembangkan ilmu-ilmu tersebut di kalangan masyarakat untuk

pemberdayaan masyarakat.

3
3. Memberikan gambaran terhadap mahasiswa tentang kondisi nyata yang

ada di masyarakat serta memberikan solusi permasalahan yang ada pada

masyarakat.

4. Menghasilkan lulusan yang selain mampu bekerja, juga memiliki jiwa

kepemimpinan dan semangat kewirausahaan.

b. Bagi Masyarakat

1. Meningkatkan wawasan tentang informasi dan pendidikan.

2. Meningkatkan sumber daya masyarakat (SDM).

3. Membentuk pola pikir masyarakat agar lebih kreatif dan inovatif dalam

meningkatkan kesejahteraan.

4. Membantu masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas

lingkungan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

2.1 Aspek Fisik

2.1.1 Keadaan Geografis

Letak geografis Desa Timbaan, Kecamatan Tapin Selatan berada pada

bentangan wilayah berupa Desa dataran rendah dan Desa kawasan Gambut.

Jarak Desa Timbaan ke Ibu Kota Kabupaten 10 km.

Desa Timbaan memiliki warna tanah kuning/abu-abu, dengan tekstur

tanah lempung, pasiran hingga pasiran. Adapun secara administratif wilayah

Desa Timbaan mempunyai Luas 829,00 ha/m2, terdiri dari 6 Rukun Tetangga

(RT) dan 3 Rukun Warga (RW) dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Labung Kecamatan Tapin Tengah

2. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Lawahan Kecamatan Tapin Selatan

3. Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin

Selatan

4. Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Pandulangan Kecamatan Tapin

Tengah

2.1.2 Demografis

Data penduduk yang merupakan salah satu barometer dalam kegiatan

perencanaan, karenanya keakuratan data penduduk sangat berperan dalam

keberhasilan program-program pembangunan. Penduduk Desa Timbaan,

berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berjumlah

1.223 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 569 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 654 jiwa. Adapun jumlah rumah tangga

sebanyak 367 rumah tangga.

2.2 Sumber Daya Manusia

2.2.1 Pendidikan

Kualitas SDM penduduk di suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat

pendidikan yang ditamatkan oleh penduduknya. Semakin banyak penduduk

yang menamatkan pendidikan di jenjang yang tertinggi maka dapat dipastikan

sumberdaya manusia wilayah tersebut baik. Desa Timbaan memiliki penduduk

belum masuk TK sebanyak 30 orang, sedang menjalani pendidikan TK/Play

Group 47 orang, yang sedang bersekolah 268 orang, tidak bersekolah 20 orang,

jumlah total 365 orang.

2.2.2 Kesehatan

Desa Timbaan bekerjasama dengan wanita Desa dan orang orang dari

kesehatan membentuk beberapa kelompok, seperti Posyandu Teratai (Pos

Pelayanan Terpadu) untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap

warga. Selain itu juga terdapat sarana yang menunjang kegiatan kesehatan

masyarakat di Desa Timbaan, baik dikelola oleh kelompok masyarakat, swasta

dan pemerintah, sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Sarana dan Prasarana Kesehatan


No. Sarana Kegiatan Jumlah Keterangan
1. Puskesmas Pembantu 1 -
2. Posyandu 2 1 bulan sekali
3. Bidan 1 -

6
2.2.3 Perekonomian

Kegiatan perekonomian tentunya tidak terlepas dari mata pencaharian

atau pekerjaan penduduk di Desa Timbaan. Berikut beberapa gambaran tentang

mata pencaharian masyarakat di Desa Timbaan yang tergambar dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Timbaan


Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 455 orang 409 orang
Pegawai Negeri Sipil 7 orang 2 orang
Pedagang keliling 4 orang - orang
Montir 2 orang - orang
Buruh Tani - orang - orang
Pembantu rumah
- orang - orang
tangga
TNI - orang - orang
POLRI - orang - orang
Pensiunan
- orang - orang
PNS/TNI/POLRI
Pengusaha kecil dan
- orang - orang
menengah
Arsetiktur - orang - orang
Karyawan perusahaan
swasta 11 orang - orang
Karyawan perusahaan
pemerintah - orang - orang
Seniman / Artis - orang - Orang

7
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Penyusunan Program

Penyusunan program kerja pada Desa Timbaan Kecamatan Tapin Selatan

Kabupaten Tapin dilakukan dengan melakukan observasi desa selama 1 minggu

pertama setelah kedatangan mahasiswa KKN. Kegiatan observasi ini bertujuan agar

saat melakukan pembuatan program kerja tidak membuang-buang waktu

melaksanakan kegiatan sehingga tepat sasaran sesuai kebutuhan desa tersebut.

Setelah dilakukannya observasi desa selama 1 minggu maka didapatkan 14 program

pokok dan 6 program tambahan yang dilakukan fleksibel selama masa KKN.

Adapun saat menyusun program kerja kami mengundang warga sekitar desa dalam

perencaannya yaitu, Aparatur Desa (Kepala Desa, RT, RW), Kelompok Tani,

Kelompok Wanita Tani dan Karang Taruna Desa Timbaan Kecamatan Tapin

Selatan.

Penyusunan program kerja ini dilakukan dengan cara rapat bersama secara

musyawarah dan diskusi agar saat penyusunan ini kami mahasiswa KKN agar lebih

mengetahui kendala dan kekurangan serta potensi yang biasa dikembangkan.

Pelaksaan penyusunan program kerja ini yaitu pada tanggal 16 Juli 2017 bertempat

di Posko KKN kemitraan desa Timbaan pada pukul 20.00 Wita – selesai. Adapun

program yang telah tersusun ad 14 program pokok dimana ada 9 program yang

diperuntukkan untuk kebutuhan desa dan 5 program yang disusun untuk pendidikan

yaitu dengan melibatkan sekolah-sekolah dasar untuk lebih pengembangan kepada

generasi muda, serta 6 program tambahan untuk kebutuhan yang diperlukan oleh

masyakarat sekitar Desa Timbaan.


Tabel 3. Program kerja pokok yang telah disusun
PELAKSANAAN
NO PROGRAM KERJA
PELAKSANA RENCANA REALISASI
PENGABDIAN KELOMPOK
1 16 JULI 2017 *FLESKSIBEL
MASYARAKAT
PENGOLAHAN TELUR SYARIFUDIN
2 16 JULI 2017 25 JULI 2017
ASIN
3 PESTISIDA NABATI SALAMAH 16 JULI 2017 27 JULI 2017
4 PEMANFAATAN JERAMI SYARIFUDIN 16 JULI 2017 25 JULI 2017
EGI Y DAN
5 PEMANFAATAN SEKAM 16 JULI 2017 27 JULI 2017
MARTINAH
ABDUL AZIZ 5 AGUSTUS
6 PENGEMASAN 16 JULI 2017
2017
ABDUL AZIZ 5 AGUSTUS
7 PEMASARAN 16 JULI 2017
2017
8 HIDROPONIK HELDA I 16 JULI 2017 27 JULI 2017
PENGAKTIFAN LINA A
9 KELOMPOK WANITA 16 JULI 2017 27 JULI 2017
TANI
PENGENALAN SITI NUR Z
10 16 JULI 2017 21 JULI 2017
PERTANIAN SEJAK DINI
11 BIMBINGAN BELAJAR SITI NUR Z 16 JULI 2017 *FLEKSIBEL
ABRILIANOER 5 AGUSTUS
12 DESIGN GRAFIS 16 JULI 2017
DAN EGI Y 2017
PELATIHAN ABRILIANOER
13 PERBANYAKAN 16 JULI 2017 28 JULI 2017
TANAMAN
14 BKKBN KELOMPOK 16 JULI 2017 26 JULI 2017
Catatan : *fleksibel (dilaksanakan tidak tergantung jadwal / mingguan)

Tabel 4. Program kerja tambahan yang telah disusun


NO PROGRAM KERJA PELAKSANAAN
1 PRAMUKA SETIAP HARI SABTU SORE
2 PENGOLAHAN TANAH 29 JULI 2017
3 LATIHAN HABSI SETIAP MALAM RABU
4 JOGGING PAGI SETIAP HARI MINGGU PAGI
5 PELATIHAN SASIRANGAN 4 AGUSTUS 2017
6 PENANAMAN 1 AGUSTUS 2017

9
Table 5. Penyusunan Program
Nama
No. Metode Alat dan Bahan Volume Sumber Dana
program
Teknik Alat: Nampan
Penger-
Persemaian Bahan: Sekam 1 hari x Rp. 20.000
1 jaan nyata
dengan Media padi, air dan 3 jam (Swadaya)
(praktik)
Arang Sekam bibit kangkung.
Alat: Polibek

Bahan:
Pengaktifan
Penger- campuran
Kelompok 1 hari x Rp. 45.000
2 jaan nyata tanah, pupuk
Wanita Tani 3 jam (Swadaya)
(praktik) kandang, arang
Teratai
seka, bibit
terong dan
cabai
Alat: pisau
Pelatihan Penger- Bahan: Sabut 2x
3 perbanyakan jaan nyata kelapa, tanah pertem (Swadaya)
tanaman (praktik) subur, air dan uan
tali rafia
Penger-
1 hari x
4 Pengemasan jaan nyata (Swadaya)
24 jam
(praktik)
Penger-
1 hari x
5 Pemasaran jaan nyata (Swadaya)
24 jam
(praktik)
Alat: Baskom
Penger-
Pengolahan Bahan: Telur, 1 hari x Rp. 20.000
6 jaan nyata
Telur Asin abu, air, garam 2 jam (Swadaya)
(praktik)
dan plastic
Alat: Ember,
plastic, tali
rapia,
timbangan,
Pisau
Penger- Bahan: Jerami
Pemanfaatan 1 hari x Rp. 35.000
7 jaan nyata 10 kg, molasses
Jerami 2 jam (Swadaya)
(praktik) 0,5-1 liter, air 4
liter
(secukupnya),
prebiotik atau
EM4 3 tutup
botol

10
Penger-
Laptop dan 1 hari x
8 Design grafis jaan nyata (Swadaya)
LCD 2 jam
(praktik)
Penger- 4 kali
Bimbingan
9 jaan nyata Papan Tulis pertem (Swadaya)
Belajar
(praktik) uan
Alat: sterefom
Bahan:
Penger- Rockwool, kain
1 hari x Rp. 70. 000
10 Hidroponik jaan nyata planel, gelas
3 jam (Swadaya)
(praktik) bekas, air, AB
mix dan bibit
kangkung
Penger-
Pengabdian 4
11 jaan nyata (Swadaya)
masyarakat minggu
(praktik)
1 hari x
12 BKKBN Sosialisasi Rp. 3.025.000
4 jam
Pengenalan Penger-
4
13 Pertanian jaan nyata Bahan: Pamflet (Swadaya)
minggu
Sejak Dini (praktik)
Pestisida
Nabati dari Alat: Blender,
Daun Pepaya baskom,
(Carica Penger- saringan dan
1 hari x Rp. 2000
14 papaya) untuk jaan nyata pisau
3 jam (Swadaya)
Kutu Daun / (praktik) Bahan: Daun
Aphis dan Pepaya, air dan
Ulat pemakan detergen
daun

3.2 Pelaksanaan Program

1. PEMANFAATAN SEKAM

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memberikan

pengetahuan pada masyarakat tentang teknik persemaian dengan media arang

sekam dalam mengurangi limbah hasil penggilingan padi.

11
b. Pelaksana Kegiatan

Teknik persemaian dengan media arang sekam dilaksanakan oleh

Martinah sebagai penanggung jawab program yang dibantu oleh anggota

kelompok KKN. Tempat pelaksaan dilakukan di Desa Timbaan Kec. Tapin

Selatan yang bertempat di halaman rumah ibu Hj. Safiah selaku ketua

Kelompok Wanita Tani Teratai pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2017.

Kegiatan ini dilakukan satu kali selama pelaksanaan KKN, kegiatan ini

membutuhkan peralatan dan bahan seperti, sekam padi, nampan, air dan bibit

kangkung. Tahapan teknik persemaian dengan media arang sekam yaitu,

bahan utama arang sekam ditabur di dalam nampan kemudian tambahkan air

secukupnya agar kelembaban arang sekam terjaga kemudian taburkan bibit

kangkung di atas sekam tersebut. Hasil persemaian kangkung tersebut

didiamkan selama satu minggu selanjutnya tanaman siap dipindahkan ke

bedengan.

Kegiatan teknik persemaian dengan media arang sekam dapat terlaksana

dikarenakan bahan yang dibutuhkan banyak tersedia di lingkungan sekitar.

Maksud dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi limbah hasil

penggilingan padi sekaligus membantu masyarakat dalam memanfaatkan

bahan-bahan di lingkungan sekitar mereka menjadi menjadi media semai

untuk tanaman.

c. Deskripsi Kegiatan

Arang sekam memiliki banyak kegunaan baik di dunia pertanian

maupun kebutuhan industri. Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai

12
penggembur tanah, bahan pembuatan kompos, bokashi, takakura, media

tanam dan media persemaian. Arang sekam dibuat dari pembakaran tak

sempurna atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku arang sekam bisa

didapatkan dengan mudah di tempat-tempat penggilingan beras. Bahkan di

beberapa tempat, sekam padi dianggap sebagai limbah. Sebanyak 20-30%

dari proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi.

Arang sekam di dalam tanah bekerja dengan cara memperbaiki struktur

fisik, kimia dan biologi tanah. Arang sekam bisa meningkatkan porositas

tanah sehingga tanah menjadi gembur sekaligus juga meningkatkan

kemampuan tanah menyerap air. Secara biologis, tanah yang gembur

merupakan media yang baik bagi tumbuh dan berkembangnya organisme

hidup. Baik yang berupa mikroorganisme seperti bakteri akar maupun

makroorganisme seperti cacing tanah. Kelebihan lainnya, arang sekam tidak

membawa mikroorganisme patogen. Karena proses pembuatannya yang

melalui pembakaran sehingga relatif steril.

Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting

seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium

(Mg). Keasamannya netral sampai alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7.

Arang dari sekam padi tidak mengandung garam-garam yang merugikan

tanaman. Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon

sangat diperlukan dalam membuat kompos. Kelebihan media ini adalah

bobotnya yang ringan dan mudah dibersihkan dari akar tanaman.

13
d. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah

mengurangi limbah hasil penggilingan padi, sehingga tidak menyebabkan

kerusakan lingkungan sekitar.

Hasil yang dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah adanya

pengetahuan yang diperoleh masyarakat tentang bagaimana teknik

persemaian dengan media arang sekam yang ramah lingkungan dengan

memanfaatkan bahan-bahan organik di sekitar.

B. Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung terlaksanya kegiatan ini adalah adanya sekam yang

berlimpah di pabrik-pabrik penggilingan padi di lingkungan sekitar yang tidak

dimanfaatkan sehingga dianggap hanya sebagai limbah. Selain itu, terdapat salah

satu dari kelompok tani yang menyediakan tempat untuk melakukan praktik teknik

persemaian dengan media arang sekam beserta alat dan bahan yang akan

digunakan.

C. Faktor Penghambat

Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tidak semua masyarakat

khususnya petani mengetahui betapa pentingnya persemaian dengan media arang

sekam.

2. PENGAKTIFAN KELOMPOK WANITA TANI TERATAI

A. Hasil Pelaksaaan

14
a. Tujuan kegiatan

Pengaktifan Kelompok Wanita Tani Teratai bertujuan untuk

mengaktifkan kembali Kelompok Wanita Tani Teratai (KWT) yang telah

lama pasif dan tidak berkegiatan lagi.

b. Pelaksana kegiatan

Pengaktifan kelompok Wanita Tani Teratai dilaksanakan selama satu

hari, tepatnya pada hari kamis tanggal 27 juli 2017 dari jam 14.00 – 17.00

WITA di rumah ketua kelompok wanita tani Desa Timbaan Kecamatan Tapin

Selatan Kabupaten Tapin. Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh anggota

Kelompok Wanita Tani dan Penyuluh Lapangan Desa Timbaan Ibu

Munawarah serta peserta KKN FAPERTA 2017 di Desa Timbaan.

c. Deskripsi Kegiatan

Pelaksanaan program pengaktifan Kelompok Wanita Tani Teratai ini di

amanahkan kepada Lina Afriyani sebagai penanggung jawab terlaksananya

kegiatan. Kelompok Wanita Tani Teratai di Desa Timbaan sudah berdiri sejak

lama, namun seiring berjalannya waktu kelompok ini pasif dan kegiatannya

tidak terlaksana serta struktur administrasinya tidak terkelola. Oleh ketua

Kelompok Wanita Tani Teratai memberikan informasi bahwa kelompok ini

pernah aktif dan sangat membantu kebutuhan pangan anggotanya berupa

sayur mayur dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan produksi serta

pengolahan hasil.

Kegiatan Kelompok Wanita Tani dulunya didukung oleh Dinas

Pertanian dan BPP kecamatan Tapin Selatan berupa bantuan bibit, pupuk dan

15
perlengkapan lainnya, namun dengan berakhirnya bantuan tersebut membuat

Kelompok Wanita Tani pasif dan belum sempat mandiri hingga akhirnya

tidak terkelola lagi. Hal lain yang melatarbelakangi terhentinya kegiatan

Kelompok Wanita Tani ini adalah kurangnya wawasan dan motivasi bagi

anggotanya untuk bergerak maju melalui Kelompok Wanita Tani.

Adapun pengaktifan Kelompok Wanita Tani Teratai ini berupa

sosialisai mengenai pentingnya Kelompok Wanita Tani sebagai penggerak

kebutuhan harian keluarga dan didukung oleh penanaman bersama bibit cabai

dan terong ungu. Sosialisai bertujuan untuk membangun motivasi anggota

kelompok kembali sedangkan penanaman bersama merupakan langkah awal

agar kegiatan kelompok dapat berkelanjutan. Kegiatan berlangsung dengan

lancar meskipun terdapat beberapa hambatan. Kegiatan di bantu oleh

penyuluh lapangan kecamatan Tapin Selatan Ibu Munawarah sekaligus

pembimbing mahasiswa KKN dalam pelaksanaan program.

Alat dan Bahan yang digunakan dalam program pengaktifan Kelompok

Wanita Tani ini yang pertama untuk sosialisasi adalah berupa brosur

sedangkan untuk penanaman bersama yaitu :

1. Media tanam yang sudah disiapkan terlebih dahulu dengan campuran tanah,

pupuk kandang dan arang sekam.

2. Polibek ukuran sedang

3. Bibit terong dan cabai

4. Air

16
Proses Penanaman dilaksanakan di halaman rumah ketua Kelompok

Wanita Tani Ibu Safiyah. Polibek yang telah terisi tanaman cabai dan terong

di letakan di lahan Kelompok Wanita Tani yang berada tepat di samping

rumah Ibu Safiyah.

(foto kegiatan dilampiran ).

B. Tingkat Keberhasilan dan Kegagalan

Tingkat keberhasilan program kerja ini 65% karena dillihat dari waktu KKN

yang hanya berkisar satu bulan karena pengaktifan Kelompok Wanita Tani harus

melalui proses yang cukup lama sampai akhirnya dapat mandiri.

C. Faktor Pendukung

1. Anggota Kelompok Wanita Tani yang bersedia hadir

2. Akses tempat kegiatan yang mudah didatangi oleh anggota kelompok

3. Bimbingan penyuluh lapangan dari BPP Ibu Munawarah

D. Faktor Penghambat

1. Sosialisasi undangan di sampaikan oleh ketua kelompok, sedangkan ketua

kelompok memiliki kesibukan sehingga tidak tersampaikan keseluruhan

2. Tidak semua anggota Kelompok Wanita Tani dapat berhadir.

3. Sulitnya mengumpulkan anggota kelompok yang telah lama tidak

berkegiatan.

E. TINDAK LANJUT ATAU HASIL YANG DICAPAI

Tindak lanjut atau hasil yang dicapai adalah memberikan motivasi kepada

anggota kelompok terkait peran penting KWT bagi masyarakat dan diharapkan

keterlibatan penyuluh BPP dan Dinas Pertanian secara berkelanjutan untuk

17
pengaktifan Kelompok Wanita Tani ini.

3. PELATIHAN PERBANYAKAN TANAMAN

A. Hasil Pelaksaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengenal perbanyakan

tanaman secara generatif maupun vegetatif dan bisa langsung mempraktikan

teknik perbanyakan secara vegetatif dengan cara mencangkok kepada anak

anak.

b. Pelaksana Kegiatan

Pelatihan perbanyakan tanaman yang dilaksanakan oleh Abrilianoer T.R

selaku penanggung jawab kegiatan dan dibantu bersama teman-teman

kelompok KKN. Tempat pelaksanaan dilakukan di Desa Timbaan Kec. Tapin

Selatan yang bertempat di SDN TIMBAAN 2 Pada hari Jumat tanggal 28 juli

2017. Kegiatan ini berawal dari pagi hari pemberian materi kepada kelas 4, 5

dan 6 tentang sekilas pengetahuan perbanyakan tanaman generatif dan

vegetatif, tapi disini saya lebih mengutamakan perbanyakan tanaman secara

vegetatif buatan seperti cangkok karena lebih mudah dipahami dan

dipraktikan oleh anak anak tersebut.

Setelah selesai pemberian materi di pagi hari dilanjutkan praktek

mencangkok pohon rambutan di sore hari, bahan yang digunakan yaitu sabut

kelapa, tanah subur, air dan tali rafia sedangkan alatnya sendiri yaitu pisau.

Cara mencangkoknya yaitu mengupas kulit cabang atau ranting secara

melingkar dengan ukuran minimum 10 cm, kemudian membersihkan lendir


18
kambium hingga kering dan dioleskan bawang merah agar dapat merangsang

tumbuhnya akar kemudian ditutup oleh tanah dan sabut kelapa selanjutnya

ikat dengan rapi dan kuat agar tanah tidak terhambur keluar.

Mencangkok merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk

memperbanyak tanaman secara vegetatif. Pembiakan vegetatif secara

cangkok ini merupakan sauatu cara perkembangbiakan tanaman yang tertua

di dunia akan tetapi hasilnya sering mengecewakan pencangkoknya karena

kegagalan dalam melakukan pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari

bagian tanaman di atas keratin / luka yang kering atau mati.

Perkembangbiakan secara vegetatif ini biasanya dipilih karena pertimbangan

tertentu misalnya untuk menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat

sama seperti induknya, sifat tersebut dapat berupa seperti ketahanan terhadap

hama dan penyakit, rasa buah, keindahan bunga.

Cangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai

sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan agar tanaman

lebih kuat terhadap hama penyakit. Tumbuhan yang akan dicangkok bisa

ditanam di dalam pot karena tanaman yang dicangkok tersebut sangat mudah

dirawat, pohonnya juga tidak akan terlalu tinggi seperti tanaman yang tidak

dicangkok dan pohon yang tumbuh dengan cara dicangkok tidak akan

mempunyai akar tunggang.

c. Deskripsi Kegiatan

Perbanyakan secara generatif merupakan proses perkembangbiakan

yang melibatkan peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan

19
dua gamet ini biasa kita sebut pembuahan. Perbanyakan secara generatif

terjadi pada tumbuhan berbiji, baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun

angiospermae (berbiji tertutup). Sedangkan perbanyakan secara vegetatif

merupakan cara perkembangbiakan tanpa melalui proses peleburan dua

gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan

keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Perbanyakan secara

vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan (artifisial).

Perbanyakan secara vegetatif alami merupakan cara perkembangbiakan

yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Contoh

perbanyakan secara vegetatif alami antara lain rhizoma, stolon, umbi lapis,

tunas, umbi batang, spora, sedangkan perbanyakan secara vegetatif buatan

merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh

manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis

tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini

tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang

relative lebih singkat dibandingkan dengan perbanyakan secara vegetatif

alami. Contoh perbanyakan secara vegetatif buatan antara lain stek, cangkok,

sambung sisip, tempel (okulasi), sambung pucuk, sambung susu, kultur

jaringan.

B. Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah dari pihak guru

SDN TIMBAAN 2 mau memberikan waktu dan tempat ruang kelas belajar. Faktor

pendukung lainnya yaitu adanya sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan disekitar

20
permukiman warga sehingga dianggap seperti limbah.

C. Faktor Penghambat

Faktor penghambat kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi dari anak anak

dalam kegiatan praktek disore hari karena anak anak memiliki kegiatan lain seperti

mengaji sehingga tidak semua anak anak tidak mengetahui cara teknik mencangkok

tanaman.

4. DESAIN GRAFIS

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari diadakannya kegiatan desain grafis ini agar memudahkan

dalam mendesain suatu produk agar harga jual suatu produk bias lebih

meningkat. Dengan memanfaatkan kalangan remaja yang memiliki teknologi

dan pengetahuan yang lebih diharapkan bias membantu para kelompok tani

bisa menjual produk tersebut dengan kemasan yang menarik.

b. Pelaksana Kegiatan

Pelatihan desain grafis dilaksanakan oleh Egi Yasmido dan Abrilianoer

TR sebagai penanggung jawab kegiatan yang diadakan selama satu hari,

tepatnya pada tanggal 05 Agustus 2017 dari jam 20.00 – 22.00 WITA di posko

KKN mahasiswa Desa Timbaan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin.

Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh anggota kelompok Karang Taruna serta

peserta KKN FAPERTA 2017 di Desa Timbaan.

c. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan pelatihan desain grafis ini dilakukan mahasiswa KKN bersama

21
dengan kelompok remaja Karang Taruna yang berada di Desa Timbaan

Kecamatan Tapin Selatan, dimana dalam pelaksanaannya dilakukan secara

materi dan praktik langsung. Semangat anak muda yang membuat kegiatan

ini bisa jalan dengan lancar dan antusias para anggota Karang Taruna ini yang

membuat kami yakin materi yang kami sampaikan bisa bermanfaat untuk

keperluan Karang Taruna.

B. Faktor Pendukung

Pihak anggota Karang Taruna yang sangat antusias dalam kehadiran

kegiatan ini yang menjadi faktor pendukung kegiatan ini.

C. Faktor Penghambat

Kurangnya fasilitas laptop dan LCD yang menghambat dalam pelaksanaan

kegiatan ini sehingga kurang efektifnya suatu kegiatan walaupun berjalan lancar.

5. PENGABDIAN MASYARAKAT

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan jiwa social mahasiswa KKN

diharapkan bisa membantu dalam pemecahan masalah didalam desa.

Kepedulian mahasiswa yang sangat berpengaruh agar apa yang dilakukan

dalam melaksanakan kegiatan KKN ini bisa berguna dalam kesehariannya.

b. Pelaksana Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dilakukan bersama-sama dengan seluruh mahasiswa

KKN Desa Timbaan.

22
c. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan yang harus dilakukan agar rasa

empati mahasiswa bisa diterapkan dalam keadaan masyarakat sekitar. Salah

satu kegiatan yang dilakukan yaitu bersih-bersih masjid dan gotong royong

kampung sekitar.

B. Faktor Pendukung

Faktor pendukung ini yaitu dukungan masyarakat sekitar untuk

melaksanakan kegiatan ini.

C. Faktor Penghambat

Kurangnya partisipasi masyarakat yang sibuk dengan aktivitas sehari-hari

yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.

6. PENGOLAHAN TELUR ASIN

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Mengetahui proses pembuatan telur asin yang baik dan benar dari segi

komposisi bahan pembuatnya. Telur asin yang digunakan yaitu dengan

memanfaatkan potensi telur bebek yang sangat melimpah di Desa Timbaan,

dengan adanya pengolahan telur asin ini dapat membantu perekonomian

masyarakat dari produksi telur asin ini.

b. Pelaksana Kegiatan

Pengolahan Telur Asin dilaksanakan oleh Syarifudin dari Prodi

Peternakan yang dilakuakan selama satu hari, tepatnya pada tanggal 25 juli

2017 dari jam 09.00 – 12.00 WITA di rumah ketua Kelompok Tani Desa

23
Timbaan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin. Pelaksanaan kegiatan

dihadiri oleh anggota Kelompok Tani dan Penyuluh Lapangan Desa Timbaan

Ibu Munawarah serta peserta KKN FAPERTA 2017 di Desa Timbaan.

c. Deskripsi Kegiatan

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang

lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan

harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan

pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur

terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan mineral. Nilai

tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung

asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor,

sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein dan semua lemak

terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60%

dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.

Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,

kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-

pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk

mempertahankan kualitas telur.

Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah matang, daripada

direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang

baik, karena protein telur mengalami denaturasi atau rusak, berarti mutu

protein akan menurun. Macam-macam telur adalah: telur ayam (kampung dan

ras), telur bebek, puyuh, dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh:

24
1) Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning

telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning

telur)

2) Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur,

keutuhan, dan kebersihan kulit telur)

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2

minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak

dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.

Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak ). Kerusakan lain

adalah akibat udara dari dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.

Sebab lain karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur

turun serta putih telur encer, sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan

telur dapat juga disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang

terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur

terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Penurunan

mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang

penyimpanan.

B. Faktor Pendukung

Dukungan dari warga sekitar yang sangat antusias dalam pelaksanaan

kegiatan sehingga terealisasinya kegiatan ini dengan lancar.

C. Faktor Penghambat

Kerusakan telur dapat juga disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam

telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur

25
terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Penurunan mutu

telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang

penyimpanan.

7. PEMANFAATAN JERAMI

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu bagaimana cara pembuatan fermentasi

jerami padi untuk pakan ternak serta memanfaatkan limbah pertanian untuk

pakan ternak yang sangat berlimpah.

b. Pelaksana Kegiatan

Pemanfaatan limbah pertanian jerami sebagai pakan ternak dilaksanakan

oleh Syarifudin dari Prodi Peternakan yang dilakukan selama satu hari,

tepatnya pada tanggal 25 juli 2017 dari jam 09.00 – 12.00 WITA di rumah

salah satu ketua Kelompok Tani Desa Timbaan Kecamatan Tapin Selatan

Kabupaten Tapin. Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh anggota Kelompok Tani

dan Penyuluh Lapangan Desa Timbaan Ibu Munawarah serta peserta KKN

FAPERTA 2017 di Desa Timbaan.

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini sebagai berikut :

Alat:

a) Alat

 Ember

 Plastik

 Tali rapia

26
 Timbangan

 Pisau

b) Bahan:

 Jerami 10 kg

 Tetes/Molasses 0,5-1 liter

 Air 4 liter ( secukupnya )

 prebiotik atau EM4 3tutup botol

c. Deskripsi Kegiatan

Salah satu faktor permasalahan pakan ternak sapi yang sering timbul

adalah penyediaan bahan pakan ternak kurang seimbang antara musim

kemarau dan musim penghujan. Produksi hijauan sangat dipengaruhi oleh

musim yaitu di musim hujan hijauan pakan ternak tersedia dengan melimpah,

sehingga kebutuhan ternak akan tercukupi. Tetapi sebaliknya di musim

kemarau hijauan pakan ternak sulit didapatkan, sehingga terjadi kerawanan

pakan ternak. Di satu pihak ternak terancam kelaparan di musim kemarau,

sedangkan dilain pihak tersedia potensi yang sangat besar sebagai cadangan

energi untuk ternak ruminansia. Yaitu limbah pertanian berupa jerami padi,

jerami jagung, jerami kacang - kacangan dan sebagainya.

Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Pemanfaatan jerami sebagian besar dibakar (37%) untuk pupuk, dijadikan alas

kandang (36%) yang kemudian dijadikan kompos dan hanya sekitar 15%

sampai 22% yang digunakan sebagai pakan ternak. Kendala utama

penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah kecernaan (45-50%)

27
dan protein (3-5%) yang rendah.

Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton jerami

segar per ha satu kali panen, atau 4-5 ton jerami kering per ha tergantung pada

lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Oleh karena itu jerami padi

sangat penting artinya untuk dimanfaatkan menjadi makanan ternak

ruminansia khusususnya sapi potong, kambing dan domba. Hanya saja jerami

padi mutunya rendah , dimana jerami padi mengandung serat kasar dan silikat

yang tinggi sedangkan kadar protein dan daya cernanya rendah. Untuk

meningkatkan mutu jerami padi. perlu dilakukan proses fermentasi dengan

menggunakan urea dan probiotik. Probiotik adalah campuran berbagai mikro

organisme yang berguna untuk mempercepat proses pemecahan serat jerami

padi, sehingga mudah dicerna oleh ternak (Litbang Sumbar, tt).

Tahap Pelaksanaan

Langkah kerja:

a. Timbang jerami padi sebanyak10 kg lalu dipotong-potong dengan ukuran

5-10 cm

b. Larutkan tetes sebanyak 1 liter denganair sebanyak 4 liter. Aduk sampai

homogen dan tambahkan 3 tutup botol preboitik atau EM4.

c. Setelah siap jerami yang dipotong tadi selanjutnya disiram dengan larutan

yang sudah homogen tadi sambil terus di balik-balik sampai tercampur

semua.

d. Kemudian dimasukan kedalam kantung plastik sambil ditekan biar padat

lalu diikat dan disimpan selama 7 minggu

28
e. setelah wana dan oramanya berubah lalu Ikatan plastik dibuka, dan jerami

padi dikeluarkan dan diangin-angin kurang lebih 30 menit.

f. Hasil fermentasi siap diberikan pada ternak.

B. Faktor Pendukung

Dukungan dari warga sekitar yang sangat antusias dalam pelaksanaan

kegiatan sehingga terealisasinya kegiatan ini dengan lancar.

C. Faktor Penghambat

Waktu pembuatan yang cukup lama dan menunggu hasil dari jerami ini

sangat memakan waktu, sehingga dalam penerapannya sangat dibutuhkan

kesabaran dan ketelatenan.

8. PENGEMASAN

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengemasan ini yaitu memudahkan dalam penjualan

suatu produk agar harga jual produk lebih meningkat serta agar mengetahui

kualitas produk yang dibuat lebih terlihat bagus dan higenis.

b. Pelaksana Kegiatan

Pengemasan telur asin yang dilaksanakan oleh Abdul Aziz yang

disampaikan pada malam tepatnya pada tanggal 05 Agustus 2017 pukul 20:00

s/d 21:00 WITA,bertempat posko pertanian 2017 yang dihadiri oleh Karang

Taruna Desa Timbaan dan peserta KKN pertanian 2017 Universitas Lambung

Mangkurat.

29
B. Faktor Pendukung
Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah dari pihak

Karang Taruna Desa Timbaan yang sangat antusias yang mau memberikan sedikit

waktunya untuk menghadiri kegiatan kami ini walaupun Karang Taruna tersebut

baru saja terbentuk.

C. Faktor Penghambat

Saya kira tidak ada faktor penghambat yang terlihat waktu kegiatan tersebut

dijalankan, namun pada saat saya memberikan materi kepada mereka (karang

taruna) agak sibuk dengan urusan masing, dengan hp masing, tidak memperhatikan

pada saat saya menyampaikan materi.

9. PEMASARAN

A. Hasil Pelaksaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana para Karang Taruna bisa

memasarkan dan menampung produk yang diproduksi oleh masyarakat tibaan

agar dapat dipasarkan keluar dari desa tersebut untuk menunjang pendapatan

desa untuk menjamin kesehjateraan masyarakat timbaan.

b. Pelaksana Kegiatan

Pemasaran telur asin yang dilaksanakan oleh Abdul Aziz yang

disampaikan pada malam tepatnya pada tanggal 05 Agustus 2017 pukul 20:00

s/d 21:00 WITA,bertempat posko pertanian 2017 yang dihadiri oleh Karang

Taruna Desa Timbaan dan peserta KKN pertanian 2017 Universitas Lambung

Mangkurat.

30
c. Deskripsi kegiatan

Ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang

mengkhususkan untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhannya. ekonomi mikro dapat disebut pula dengan ekonomi

yang hanya mencakup ruang lingkup yang kecil .

Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam suatu

perekonomian untuk membantu meningkatkan nilai ekonomis. Nilai

ekonomis inilah yang akan menjadi salah satu penentu dari harga barang

maupun jasa yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pemasaran, tujuan dari

pemasaran itu sendiri dan strategi apa saja yang harus dilakukan dalam

pemasaran ?

ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemasaran antara lain adalah

sebagai berikut :

a. harga

b. produk

c. tempat

d. promosi

Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah dari pengertian pemasaran, bisa

dilihat bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan

perekonomian suatu negara.

Tujuan ini juga bisa ditujukan kepada para konsumen yang mana memang

membutuhkan suatu barang. Hampir semua barang yang diproduksi pasti

31
memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing, jadi bisa disimpulkan dengan

adanya pemasaran barang dan jasa ini bisa membantu masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan mereka setiap harinya.

kemudian strategi apa yang harus dilakukan didalam pemasaran?

Dari kesemuanya itu, maka diperlukan adanya strategi yang tepat

sehingga barang dan jasa yang dijual bisa laku dan dibutuhkan di masyarakat.

Pengertian pemasaran berdasarkan strategi ini adalah langkah menuju

kesuksesan.

Penjelasan pemasaran dengan strategi menurut para ahli bisa meliputi

target yang dituju, penggunaan barang dan jasa yang dijual, tempat yang tepat

untuk menjual barang dan jasa, serta relasi yang banyak untuk mengenalkan

produk tersebut. dari strategi tersebut akan membantu memudahkan

pemasaran barang dan jasa di masyarakat. semakin baik dan memiliki fungsi

yang tinggi maka barang akan terjual dengan cepat pula.

ada 5 strategi pemasaran dalam berbisnis yang bisa kita terapkan dalam

meningkatkan penjualan antara lain sebagai berikut :

a. mengenali pelanggan

lakukan identifikasi terhadap target pasara anda. misalkan kita ini

membuat produk telur asin yang mayoritas konsumennya adalah anak

kecil sampai dengan orang yang sudah lanjut usia nah dalam

pemasarannya kita dapat membidik warung-warung atau toko-toko

yang menjual makanan siap saji disana kita bisa menitip produk yang

sudah kita produksi untuk dinikmati oleh konsumen.

32
b. melakukan promosi

lakukan pengenalan produk kita dengan dengan cara yang kreatif untuk

menarik minat konsumen untuk membeli produk kita.

c. memilih lokasi yang strategis untuk memasarkan produk

hal yang paling penting untuk diperhatikan ialah pemilihan lokasi yang

tepat untuk memasarkan produk yang ingin kita pasarkan. pemilihan

lokasi tersebut merupakan salah satu strategi untuk menjaring

pelanggan.

d. menggunakan internet marketing

salah satu strategi yang sedang gencar dilakukan adalah internet

marketing. dengan menampilkan produk usaha yang kita buat pada situs

jejaring social, maka kita dapat mengetahui bagaimana selera konsumen

dan apa yang mereka butuhkan.

e. menjalin hubungan yang baik dengan konsumen

konsumen ialah raja. slogan yang satu ini dapat dipertahankan guna

menjaga kelangsungan suatu usaha. jalinlah hubungan yang baik dengan

konsumen.

Setelah selesai pemberian materi yang cukup singkat dengan saya sendiri

yang sebagai pematerinya kemudian dilanjtkan dengan sesi Tanya jawab yang

sangat antusias dari karang taruna desa timbaan memberikan pertanyaan

kepada saya, dengan singkat bahasa saya menjawab bagaimana saya bisa

dengan ilmu yang pernah saya pelajari dikampus dengan mata kuliah yang

bersangkutan yaitu manajemen pemasara.

33
kemudian setelah penyampaian tentang bagaimana cara memasarkan telus

asin maka kami mengarahkan meraka untuk berkreasi dengan cara

memainkan kemasaran yang akan menghantar produk kepasaran dengan

menggunakan desaign grafis.

Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana para karang taruna bisa

memasarkan dan menampung produk yang diproduksi oleh masyarakat tibaan

agar dapat dipasarkan keluar dari desa tersebut untuk menunjang pendapatan

desa untuk menjamin kesehjateraan masyarakat timbaan.

B. Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah dari pihak

Karang Taruna Desa Timbaan yang sangat antusias yang mau memberikan sedikit

waktunya untuk menghadiri kegiatan kami ini walaupun karang taruna tersebut

baru saja terbentuk.

C. Faktor penghambat

Saya kira tidak ada faktor penghambat yang terlihat waktu kegiatan tersebut

dijalankan, namun pada saat saya memberikan materi kepada mereka (karang

taruna) agak sibuk dengan urusan masing, dengan hp masing, tidak memperhatikan

pada saat saya menyampaikan materi.

10. HIDROPONIK

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan

pada masyarakat tentang sistem hidroponik tanpa tanah ditempat-tempat yang

34
kekurangan air.

Sasaran yang dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah untuk

menumbuhkan minat bertanam dipekarangan untuk menghasilkan dan mudah

memanen hasil.

Hasil yang dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah adanya

pengetahuan yang diperoleh masyarakat tentang bagaimana teknik hidroponik

dengan media air yang ramah lingkungan dan lebih efisien.

b. Pelaksana Kegiatan

Teknik pembuatan hidroponik dilaksanakan oleh Helda ikkeruan sebagai

penanggung jawab program kerja yang dibantu oleh anggota kelompok KKN.

Tempat pelaksaan dilakukan di Desa Timbaan Kec. Tapin Selatan yang

bertempat dihalaman rumah ibu Hj. Safiah selaku Ketua Kelompok Wanita

Tani Teratai pada hari Kamis, tanggal 27 Juli 2017, Kegiatan ini dilakukan

sekali selama pelaksaan KKN, kegiatan ini membutuhkan peralatan dan bahan

seperti, sterefom, rockwool, kain planel, akua gelas bekas, air, AB mix, bibit

kangkung.

c. Deskripsi Kegiatan

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa

menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi

bagi tanaman. kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada

kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air

yang lebih efisien, jadi cocok diteraapkan pada daerah yang memiliki pasokan

air yang terbatas.

35
Namun disini diperkenalkan, Static solution culture lebih dikenal dengan

istilah teknik apung dan sistem sumbu, merupakan jenis paling sederhana dari

semua jenis hidroponik. Untuk ukuran wadah larutan dapat berbeda

tergantung pada penggunaan dan ukuran tanaman. Dalam skala kecil ( skala

rumah tangga maupun hobby berskala kecil). hidroponik dapat dibuat dengan

wadah yang biasanya dipakai didalam rumah seperti toples,gelas, ember,

ataupun sterefom. wadah bening dapat dibungkus dengan Alumunium foil,

plastik, cat, atau material lain yang menolak cahaya (membuat cahaya tidak

bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut. Larutan nutrien dapat diganti sesuai

jadwal atau sesuai prosedur. setiap kali larutan berkurang hingga dibawah

tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai

dengan kebutuhan masing-masing.

kangkung merupakan jenis sayuran yang sangat cocok ditanam dengan

sistem hidroponik. Ditambah lagi menanam kangkung dengan hidroponik

tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal.

Keuntungan sistem hidroponik tidak memerlukan tanah, Air akan terus

bersikulasi didalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain,misal

dijadikan aquarium, Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan,

Memberikan hasil yang lebih banyak, mudah dalam memanen hasil, Steril dan

bersih, Bebas dari tumbuhan pengganggu atau gulma.

B. Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah teknikhidroponik

dengan media air pertama kali dikenal kan dan diajarkan di masyarakat sekitar.

36
C. Faktor Penghambat

Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.

11. BKKBN

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

 Mensosialisasikan program BKKBN tentang kenakalan remaja kepada

masyarakat Kecamatan Tapin Selatan.

 Mensosialisasikan tentang pengaruh lingkungan terhadap kenakalan

remaja.

 Mensosialisasikan tentang peran remaja dalam pembangunan bangsa di

masa depan

b. Pelaksana Kegiatan

Dilakukan pada tanggal 26 juli 2017 yang bertempat di SMAN 1 Tapin

Selatan, pelaksana yaitu gabungan dari 3 kelompok KKN di Kecamatan Tapin

Selatan, yaitu Desa Timbaan, Lawahan dan Tambrangan.

c. Deskripsi Kegiatan

Peranan mahasiswa saat ini dalam perjalanan bangsa Indonesia sangat

besar dan penting, terutama dalam perjuangannya pada era reformasi.

Ditambah lagi dengan adanya kebijakan otonom daerah. Maka dari itu

mahasiswa harus mendorong diri untuk tetap berpikir kritis, terbuka, dan

menghargai pluralisme, serta mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dan

tanggap terhadap apa yang terjadi di masyarakat.

37
Mahasiswa dituntut dapat mengembangkan sikap dan kemampuan agar

mampu memberikan teladan dan contoh nyata bagi bangsa ini. Nasib bangsa

tergantung dari apakah bangsa ini telah memberikan hasil membangun

kehidupan yang demokratis, pluralistik, dan benar-benar mewujudkan

solidaritas sosial.

Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak

banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas

dari peranan mahasiswa. Walaupun zaman terus bergerak dan berubah,

namun mereka tetap ada.

Semangat dan idealisme yang berkobar telah terpatri kuat dalam jiwa

mahasiswa, semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan

perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggap tidak adil. Mimpi-mimpi

besar akan bangsa dan daerahnya. Instuisi dan hati kecilnya akan selalu

menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk

masyarakat, bangsa dan negara. Agar kelak bangsa ini dapat menjadi bangsa

yang diharap-harapkan oleh para pendiri bangsa terdahulu.

Sejalan dengan apa yang diharapkan sekarang terhadap kami, sebagai

mahasiswa. Maka keperluan akan sesuatu wadah yang mampu membantu

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dari sikap dan pengaruh

lingkungan. Sehingga memudahkan mahasiswa untuk melakukan

pengabdiannya

B. Faktor Pendukung

Pihak Sekolah SMAN 1 Tapin Selatan yang telah mengizinkan kami

38
melakukan program sosialisasi BKKBN yang dilakukan oleh mahasiswa KKN

Kemitraan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat 2017.

C. Faktor Penghambat

Banyak Kegiatan yang lepas dari susunan acara, dan juga para peserta yaitu

siswa dan siswi yang tidak tertib dalam mendengarkan materi yang telah disusun

oleh panitia pelaksana.

12. PENGENALAN PERTANIAN SEJAK DINI

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan pertanian pada anak-anak usia

sekolah dasar agar tahu tentang pertanian secara umum, mengenalkan lahan

pertanian, serta tahu bagaimana cara bertani. Dengan mengenalkan pertanian

sejak dini akan menjadikan anak Indonesia mampu mengelola pertanian hasil

tani dan memasarkannya dengan pengolahan pangan terlebih dahulu.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan “Pengenalan Pertanian Sejak Dini” yang dilaksanakan oleh Siti

Nur Zalekha selaku penanggung jawab kegiatan dan dibantu bersama teman-

teman kelompok KKN. Tempat pelaksanaan dilakukan di Desa Timbaan,

Kecamatan Tapin Selatan, yang bertempat di SDN TIMBAAN 2, pada hari

Jumat tanggal 21 juli 2017. Kegiatan berlangsumng dari pagi hari dengan

memberikan sosialisasi pada kelas 4, 5 dan 6 tentang pengertian pertanian

secara umum, macam lahan pertanian serta keuntungan dari bertani.

39
c. Deskripsi Kegiatan

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,

atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian

dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan

pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk

kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan

pembudidayaan tanaman. Usaha budi daya tanaman mengandalkan

penggunaan tanah atau media lainnya di suatu lahan untuk membesarkan

tanaman dan lalu memanen bagiannya yang bernilai ekonomi.

Indonesia sebagai negara agraris dikaruniai tanah, sumber daya alam dan

keanekaragaman hayati yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia

bermacam-macam, dari yang dapat diperbaharui sampai yang tidak dapat

diperbaharui. Beragam kekayaan tersebut harus dijaga agar tidak rusak dan

tetap lestari. Pendidikan pertanian sangat cocok untuk menerapkan usaha

dalam menjaga kelestarian negara agraris ini.

Untuk membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul maka

diperlukan pendidikan yang unggul pula dalam bidang pertanian. Bidang

pertanian disini tentu saja bidang pertanian dalam arti yang luas, bukan hanya

pertanian yang berhubungan dengan cangkul, sawah, dan kerbau saja seperti

paradigma di masyarakat.

Pendidikan pertanian ini sangat baik ketika dimasukkan sejak usia dini.

Usia dini merupakan masa pada kanak-kanak meniru segala perilaku yang

40
dilihatnya, buruk ataupun baik. Pada tahap inilah harus ditanamkan nilai

kebaikan pada anak.

Pendidikan pertanian usia dini merupakan awal dari pengenalan dunia

pertanian pada anak-anak. Tahap selanjutnya yang akan dihadapi oleh anak-

anak ini adalah tahap sekolah dasar dan menengah. Seperti sebuah pribahasa

“belajar diwaktu kecil bagai menulis di atas batu, belajar sesudah dewasa

bagai menulis di atas air”. Tanamkan pertanian pada usia dini akan

menjadikan calon insinyur yang akan membawa pertanian Indonesia kea rah

yang lebih baik.

B. Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah adanya

dukungan dari pihak guru SDN TIMBAAN 2 yang memberikan waktu dan tempat

ruang kelas belajar. Faktor pendukung lainnya yaitu dengan didukungnya keadaan

desa yang memang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani komoditas

padi unggul.

C. Faktor Penghambat

Faktor yang mengambat terlaksananya kegiatan ini adalah kurangnya

antisipasi anak-anak untuk mengenal pertanian, namun bukan berarti mereka tidak

mengetahui tentang pertanian secara umum. Hal tersebut karena anak-anak zaman

sekarang telah mengenal teknologi lebih baik daripada orang tua mereka. Selain itu,

di sekolah juga kurang mengenalkan siswa pada pertanian. Anak-anak usia sekolah

dasar perlu diperkenalkan pada pertanian sejak dini agar mereka mampu

mengelolanya menjadi lebih baik.

41
13. Pestisida Nabati Dari Daun Pepaya (Carica papaya) Untuk Kutu Daun /
Aphis dan Ulat pemakan daun

A. Hasil Pelaksanaan

a. Tujuan Kegiatan

Program ini bertujuan untuk melatih para petani dalam pengolahan

pestisida nabati serta memberikan kesadaran bagi para petani tentang dampak

buruk penggunaan pestisida berbahan kimia yang dignakan secara berlebihan

dan terus menerus.

Sasaran yang ingin dicapai terlaksananya 100%. Merupakan program

pokok bagi mahasiswa prodi Proteksi Tanaman.

Hasil yang dicapai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah adanya

pengetahuan yang didapat masyarakat tentang pemanfaatan bahan sekitar

sebagai pengurang biaya dalam berbudidaya tanaman ramah lingkungan

seperti daun pepaya.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Alasan dilakukannya kegiatan. Dalam upaya mengendalikan organisme

pangganggu tanaman pada tanaman budidaya para petani Desa Tiimbaan

maka dilakukan secara alami yaitu dengan pemanfaatan bahan sekitar sebagai

pengurang biaya dalam berbudidaya tanaman ramah lingkungan seperti daun

pepaya. Ditangungjawabi oleh salamah dari prodi Proteksi Tanaman.

c. Deskripsi Kegiatan

Pestisida nabati merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan

hama yang dapat merusak tanaman dengan bahan-bahan organik. Pestisida

42
Nabati Dari Daun Pepaya (Carica papaya) ini untuk kutu daun / aphis dan ulat

pemakan daun. Pestisida nabati umumnya tidak langsung mematikan hama,

namun memiliki sifat sistemik. Yang berfungsi mengurangi nafsu makan,

mengganggu sistem reproduksi, merusak perkembangan telur dan larva,

mengusir hama serta mengganggu system pencernaan.

Pepaya merupakan tanaman yang mudah didapatkan dan sangat jarang

untuk dimanfaatkan. Pepaya memiliki kandungan enzimyang sangat bagus

yaitu enzim papain yang bisa mengganggu kehidupan serangga.

B. Faktor Pendukung

Faktor pendukung terlaksananya kegiatan ini adalah bahan-bahan yang

mudah didapat, artinya bahan baku cukup tersedia di alam atau lingkungan sekitar

rumah, mudah dibuat ekstrak, sederhana dan cara pembuatannya dalam waktu yang

tidak lama. Tidak mencemari lingkungan. Aman untuk dikonsumsi atau dimakan

secara langsung karena tidak mengandung senyawa yang berbahaya serta tidak

menimbulkan resistensi hama/ketahanan atau haman menjadi kebal.

C. Faktor Penghambat

Faktor penghamat kegiatan ini adalah ekstrak daun tersebut tidak langsung

mematikan hama dan perlu beberapa kali pengaplikasian. Serta faktor lainnya

kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini.

3.3 Potensi Pengembangan

Desa Timbaan memiliki potensi yang sangat besar dibidang pertanian,

khususnya tanaman padi yang dilakukan 2 kali panen dalam 1 tahun. Tanaman padi

menjadi produk unggulan dalam pertanian di Desa Timbaan. Menurut BPP

43
Kecamatan Tapin Selatan Desa Timbaan merupakan sentra produksi padi nomor

satu di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.

Dengan sistem tanam yang menerapkan tanam dua kali dalam satu tahun

menjadikan Desa Timbaan bertahan sebagai lumbung padi wilayah setempat.

Potensi ini masih bisa dikembangkan lagi dalam sistem tanamnya, yaitu menjadi

tanam tiga kali dalam satu tahun jika di dukung dengan pengelolaan lahan dan

faktor produksi lainnya serta instansi terkait.

Sekam merupakan salah satu potensi yang paling banyak didapatkan di

Desa Timbaan, karena Desa Timbaan merupakan penghasil padi terbanyak di

kecamatan Tapin. Hasil padi yang sudah di olah akan menghasilkan sisa ampas

pertama yaitu sekamnya. Banyaknya sisa sekam yang terbuang tidak dimanfaatkan

oleh masyarakat. Penggunaan sekam dalam bidang pertanian sangat diperlukan

karena banyak mengandung unsur hara yang sangat bagus untuk media tanam.

Tingginya potensi sekam bisa membuahkan hasil dalam bidang pertanian sehingga

bisa memanfaatkan hasil padi yang tidak terpakai bisa menghasilkan produk yang

berguna di bidang pertanian.

Potensi lain yang dapat dikembangkan lagi adalah produksi sasirangan khas

Tapin, namun yang menjadi kendala utama adalah tentang hak paten yang belum di

dapatkan oleh masyarakat Desa Timbaan. Peran pemerintah daerah sangatlah

penting untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Desa. Diharapkan dengan

adanya perhatian penuh dari pemerintah dalam hal untuk mendapatkan hak paten.

44
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Luas wilayah Desa Timbaan 829,00 ha/m2 dengan luas lahan dominan lahan

persawahan yang menjadi potensi utama Desa Timbaan.

2. Tingkat keberhasilan program kerja 80% mengingat faktor penghambat dan

fakor pendukung dalam pelaksaan program kerja.

3. Dalam satu bulan pelaksanaan program Kuliah Keja Nyata sebanyak 14

kegiatan yang terdiri dari 10 program kerja pokok dan 6 program kerja tambahan.

4. Respon masyarakat terhadap program kerja mahasiswa KKN Fakultas Pertanian

ULM 2017 yang dilaksanakan sangat baik dan positif serta diterima dengan sangat

terbuka.

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah terlaksananya kegiatan KKN Fakultas

Pertanian ULM 2017 di Desa Timbaan ini adalah diharapkan adanya koordinasi

antara panitia dan pihak Desa lebih baik dan terencana dengan matang, waktu

Pelaksanaan KKN yang sangat singkat hanya dalam waktu sebulan sehingga kurang

dalam menjalankan kegiatan.


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PENGABDIAN
MASYARAKAT ( BERSIH-BERSIH MASJID )
LAMPIRAN 2. PROGRAM KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT
(JALAN SANTAI )

48
LAMPIRAN 3. KUNJUNGAN KERUMAH KEPALA DESA TIMBAAN

49
LAMPIRAN 4. PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

50
LAMPIRAN 5. KUNJUNGAN KERUMAH PPL DESA TIMBAAN

51
LAMPIRAN 6. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PEMBUATAN
SEKAM BAKAR

52
LAMPIRAN 7. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PENGENALAN
PERTANIAN SEJAK DINI KE SDN TIMBAAN 2

53
LAMPIRAN 8. PEMANFAATAN SEKAM SEBAGAI MEDIA TANAM

54
LAMPIRAN 9. PROGRAM KERJA HIDROPONIK

55
LAMPIRAN 10. PEMANFAATAN JERAMI PADI

56
LAMPIRAN 11. PENGOLAHAN TELUR ASIN

57
LAMPIRAN 12. PENGAKTIFAN WANITA TANI DENGAN CARA
MEMBUAT MEDIA TANAM SERTA BEDENGAN

58
Lanjutan Lampiran 12.

59
LAMPIRAN 13. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI

60
LAMPIRAN 14. PELATIHAN PERBANYAKAN TANAMAN KE SDN
TIMBAAN 2

61
LAMPIRAN 15. PRAMUKA

62
LAMPIRAN 16. DOKUMENTASI LAINNYA

63

Anda mungkin juga menyukai