Anda di halaman 1dari 19

Sistem Air Pendingin

Dr. Tantular Nurtono

Jurusan Teknik Kimia


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Mei 2014

1
Pendahuluan

• Air pendingin adalah air yang digunakan untuk mendinginkan


bahan baku, produk, atau proses baik secara langsung atau tidak
langsung.
• Air pendingin dapat digunakan untuk sistem pendinginan langsung
(direct cooling) atau sistem pendinginan tidak langsung (direct
cooling).
• Pada umumnya air pendingin digunakan untuk mendinginkan
fluida proses (cair atau gas) secara tidak langsung melalui alat
penukar panas (heat exchangers)
• Produk dalam bentuk padat sering didinginkan oleh air yang
disemprotkan melalui nozzle.

2
• Indirect cooling water system
– Open recirculating cooling water system
– Closed recirculating cooling water system
– Once through cooling water system

• Direct cooling water system


– Open recirculating cooling water system
– Once through cooling water system

3
Once through

Closed recirculating Open recirculating

http://lorien.ncl.ac.uk/ming/pservices/cpe214p1.htm
(iunduh pada tanggal 10 Mei 2014, jam 11.49)
4
Once through systems
• Air pendingin melewawati alat penukar panas satu kali saja.
• Sistem ini dapat digunakan bilaL
– air pendindin banyak tersedia dengan harga yang murah
– Tersedianya fasilitas untuk membuang air pendingin yang telah
bersuhu tinggi
• Kelebihan:
– Tidak memerlukan menara pendingin;
– Tidak memerlukan pengolahan air
• Kekurangan:
– Corrosion
– Fouling
– Waste of water
– Thermal pollution
5
Closed nonevaporative recirculating systems
• Air pendingin yang telah menjadi panas didinginkan
menggunakan secondary (udara) heat exchanger, dimana tidak
terjadi penguapan dan tidak memerlukan makeup water.
• Kelebihan :
– Air terjaga kebersihannya
– Air pendingin dapat mencapai suhu di atas 100oC
• Kekurangan:
– Memerlukan biaya tinggi untuk peralatan
– Dibatasi oleh suhu udara

6
Open evaporative recirculating systems
• Air pendingin mengalami kehilangan massa karena penguapan
sebesar kurang lebih 1% atau tergantung dari peralatan yang
digunakan.
• Air dapat digunakan setelah memperoleh makeup water.
• Kelebihan:
– Air pendingin yang diperlukan lebih sedikit dari pada once
through system
– Pengendalian korosi dapat ditingkatkan
• Kekurangan:
– Memerlukan biaya lebih tinggi untuk peralatan dari pada once
through system
– Menara pendingin tidak boleh terlalu besar
– Berpotensi menimbulkan masalah lingkungan
7
Neraca Air dan Energy (Once through systems)

<3>

<1> <2>

alat penukar panas


<4>
pompa
• Notasi :
– <1> : air pendingin masuk ke alat penukar panas
– <2> : air pendingin keluar dari alat penukar panas
– <3> : fluida proses masuk ke alat penukar panas
– <4> : fluida proses keluar dari alat penukar panas
– M adalah aliran massa
– H adalah aliran energy yang dibawa oleh massa (enthalpy)
• Neraca energy :
M1.(H2-H1) = M3.(H3 - H4) 8
Neraca Air dan Energy (Closed nonevaporative
recirculating systems)
<3> • Notasi :
─ <1> : air pendingin masuk ke
alat penukar panas
<1> <2> ─ <2> : air pendingin keluar dari
alat penukar panas
─ <3> : fluida proses masuk ke
alat penukar panas alat penukar panas
<4>
pompa ─ <4> : fluida proses keluar dari
<6> alat penukar panas
─ <5> : air pendingin keluar dari
secondary (air) heat
<5> exchanger
─ <6> : udara pendingin (air)
masuk ke secondary (air) heat
secondary (air) heat exchanger exchanger
<7> ─ <7> : udara pendingin (air)
• Neraca energy :
keluar dari secondary (air)
M1.(H2-H1) = M3.(H3 - H4) untuk alat penukar panas heat exchanger
M1.(H2-H5) = M6.(H7 - H6) untuk secondary (air) heat exchanger
9
Neraca Air dan Energy (Open evaporative recirculating
systems)
<3> • Notasi :
─ <1> : air pendingin masuk ke alat
penukar panas
─ <2> : air pendingin keluar dari alat
<1> <2> penukar panas
─ <3> : fluida proses masuk ke alat
penukar panas
alat penukar panas ─ <4> : fluida proses keluar dari alat
<4>
pompa penukar panas
<11> ─ <5> : air pendingin keluar dari
<8> menara pendingin
<7>
─ <6> : udara pendingin (air) masuk
ke menara pendingin
─ <7> : udara pendingin (air) keluar
Menara pendingin dari menara pendingin
─ <8> : air pendingin yang berubah
menjadi uap air (evaporation loss)
<6> ─ <9> : blow down
─ <10> : makeup water
<5> <10> ─ <11> : air pendingin yang terbawa
oleh udara (windage loss)

<9> 10
Neraca Air dan Energy (Open evaporative recirculating
systems)
• Neraca energy :
M1.(H2-H1) = M3.(H3 - H4) untuk alat penukar panas
M1.(H2-H5) + M8.H8 + M9.H9 + M10.H10 - M11.H11 = M6.(H7 - H6) untuk menara
pendingin
• evaporation loss = 1% . air pendingin keluar dari alat penukar panas, penguapan
air ini akan meningkatkan konsentrasi padatan terlarut dalam air pendingin.
• windage loss :
– due to liquid entrainment
– normally specified by tower manufacturer
– 0.01% of circulation for modern units and 0.2% for old units
• Cycles of concentration (number of cycles), N, adalah perbandingan antara
konsentrasi padatan terlarut dalam air pendingin (circulating water),CR, dan di
dalam makeup water, CM, dengan rumus:
𝐶𝑅
𝑁=
𝐶𝑀
• Biasanya padatan terlarut adalah magnesium atau chlorine ions 11
Neraca Air dan Energy (Open evaporative recirculating
systems)
• konsentrasi padatan terlarut dalam makeup water adalah sama dengan
konsentrasi padatan terlarut dalam blow down dan windage loss.
M10. CM = CR.(M9 + M11)
𝐶𝑅 𝑀10 𝑀8 + 𝑀9 + 𝑀11
𝑁= = =
𝐶𝑀 𝑀9 + 𝑀11 𝑀9 + 𝑀11
• Jumlah siklus (number of cycles) biasanya adalah 3 - 5.
• Jumlah siklus menurut fungsi waktu:
𝑡
−𝑇
𝑀10 − 𝑀10 − 𝑀9 + 𝑀11 𝑁0 𝑒 𝑅
𝑁𝑡 =
𝑀9 + 𝑀11
dimana :
– Nt = jumlah siklus setelah t jam
– No = jumlah siklus saat mulai beroperasi = 1
– TR = waktu tinggal

12
Neraca Air dan Energy (Open evaporative recirculating
systems)
• konsentrasi padatan terlarut dalam makeup water adalah sama dengan
konsentrasi padatan terlarut dalam blow down dan windage loss.
M10. CM = CR.(M9 + M11)
𝐶𝑅 𝑀10 𝑀8 + 𝑀9 + 𝑀11
𝑁= = =
𝐶𝑀 𝑀9 + 𝑀11 𝑀9 + 𝑀11
• Jumlah siklus (number of cycles) biasanya adalah 3 - 5.
• Jumlah siklus menurut fungsi waktu:
𝑡
−𝑇
𝑀10 − 𝑀10 − 𝑀9 + 𝑀11 𝑁0 𝑒 𝑅
𝑁𝑡 =
𝑀9 + 𝑀11
dimana :
– Nt = jumlah siklus setelah t jam
– No = jumlah siklus saat mulai beroperasi = 1
– TR = waktu tinggal = H/(M9 + M11)
– H = jumlah keseluruhan air yang ada di dalam sistem, termasuk air dalam
perpipaan, penampung air pendingin, alat penukar panas, dll.)
13
Peralatan dalam sistem air pendingin

• Pompa sirkulasi (turbine pump)


• Alat penukar panas
– Heat exchangers are used as coolers, heaters, condensers or
evaporators depending on the requirement.
– Struktur
– Heat fluks
– Heat transfer coefficient
– Fouling factor
• Menara pendingin
– natural draft type, dimana udara mengalir secara alami
– mechanical draft, dimana udara mengalir dengan bantuan kipas angin

14
Menara Pendingin

• Menara pendingin adalah alat perpindahan panas yang memindahkan panas


dari proses ke atmosfer.
• Panas dari proses biasanya dibawa oleh air pendingin, dimana air pendingin
yang keluar dari proses mengalami kenaikan suhu.
• Tujuan memindahkan panas dalam menara pendingin adalah mendinginkan air
pendingin dari bersuhu tinggi menjadi bersuhu rendah sehingga air pendingin
dapat digunakan lagi.
• Dalam menara pendingin :
– hanya sedikit air yang hilang karena penguapan, hal ini disebabkan oleh
panas latent air yang besar.
– Perpindahan massa dari air ke udara sangat kecil.

15
http://www.southernwatertreatment.org/Boiler-and-Cooling-Tower-Chemicals.html
(diunduh tanggal : 10 Mei 2014, jam 09.30)
16
• Parameter yang diukur untuk menentukan kinerja menara pendingin:
– Suhu udara wet bulb
– Suhu udara dry bulb Suhu air pendingin masuk
– Suhu air masuk menara pendingin
– Suhu air keluar menara pendingin
– Suhu udara keluar
– Pembacaan listrik motor pompa dan fan Range
– Laju alir air
– Laju alir udara
• Kinerja menara pendingin: Suhu air pendingin keluar
– Range
Approach
– Approach
– Efektivitas = Range/ (Range + Approach) Suhu wet bulb udara masuk
– Kapasitas pendinginan Range dan approach menara pendingin
– Kehilangan penguapan
– Siklus konsentrasi
– Kehilangan Blow down
– Perbandingan Cair/Gas (L/G)

17
• Peralatan-peralatan menara pendingin:
– rangka dan wadah
– bahan pengisi
– Kolam air dingin
– eliminator aliran
– saluran masuk udara
– Louvers
– Nosel splash
– Fan
• Tipe bahan pengisi film
– Splash
– Film

18
Daftar Pustaka

• Kurita Handbook of Water Treatment, Kurita Water Industries, 1985.


• http://lorien.ncl.ac.uk/ming/pservices/cpe214p1.htm (diunduh pada tanggal 10
Mei 2014, jam 11.49)
• http://www.southernwatertreatment.org/Boiler-and-Cooling-Tower-
Chemicals.html (diunduh tanggal : 10 Mei 2014, jam 09.30)
• http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Cooling%20Towers%20(Bahasa%20Indonesia).pdf (diunduh tanggal : 11
Mei 2014, jam 05.49)
• http://spxcooling.com/pdf/CTII-2.pdf (diunduh tanggal : 11 Mei 2014, jam
06.24)

19

Anda mungkin juga menyukai