Anda di halaman 1dari 26

Judul Praktikum : Parenkim 1 dan Parenkim 2

Tanggal Praktikum : Kamis, 14 Maret 2019


Tujuan Praktikum : 1. Membandingkan jaringan parenkim pada bagian empulur
batang tanaman dalam aspek-aspek tertentu (bentuk sel
dan dinding sel)
2. Mengidentifikasi ruang antar sel
3. Membandingkan bermacam-macam bentuk sel parenkim
pada berbagai organ tumbuhan termasuk bentuk ruang
antar sel
4. Membandingkan berbagai bentuk sel parenkim pada
jaringan yang sama

A. Landasan Teori
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh
tubuh tumbuhan. Sebagian besar tubuh tumbuhan, seperti empulur, hampir semua
korteks akar dan batang, perisikel, mesofil daun, dan daging buah terdiri atas
parenkim. Sel parenkim juga terdapat di dalam xilem dan floem. Berdasarkan
fungsinya, parenkim dapat dibedakan menjadi parenkim asimilasi, parenkim
penimbun, parenkim air, dan arenkim. Parenkim air merupakan sel parenkim yang
berfungsi menyimpan air sebagai bahan cadangan. Umumnya sel berukuran besar,
berdinding tipis, lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas
atau bahkan tidak ada sama sekali (Mulaynie & Romdani, 2016, p. 16).
Jaringan dasar terdiri atas sel-sel parenkim yang menyusun bagian
korteks, daerah interfasikuler, dan empulur dengan bentuk membulat, oval, sampai
polygonal serta ukuran yang bervariasi (Jayanti, 2017, p. 162)
Parenkim dalam xilem sekunder ada dua macam, yaitu parenkim aksial;
yakni parenkim xilem yang berarah tegak sejajar sumbu dan parenkim radial, yakni
parenkim jari-jari empulur. Dari segi struktur dinding, kedua sel parenkim ini sama,
namun isinya beragam. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan benda ergastik
lain yang tak diketahui fungsinya. Senyawa bersifat tanin dan kristal sering

24
ditemukan. Jenis kristal serta susunannya cukup khas shingga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi kayu.
Dinding kedua jenis parenkim itu dapat membentuk penebalan sekunder
yang mungkin juga berlignin. Jika ada dinding sekunder maka pasangan noktah dapat
bersifat terlindung, sstengah terlindung, aau sederhana. Beberapa sel parenkim
mengalami sklerifikasi karena dindingnya tebal sehingga disebut sklereid.
Sel parenkim aksial dibentuk oleh sel pemula kambium yang memanjang
atau fusiform. Jika turunan sel pemula fusiform iitu berkembang tanpa pembelahan
melintang atau miring, terbentuklah sel parenkim xilem panjang serta tegak. Jika
padanya terjadi pembelahan melintang, terbentuk berkas atau unting parenkim xilem.
Parenkim radial ada beberapa jenis. Jenis yang paling sering ditemukan
adalah jenis parenkim jari-jari empulur yang berbaring dan jari-jari empulur yang
tegak.
Kedua macam sel parenkim tersebut dapat ditemukan dalam satu jari-jari
empulur yang sama, sel tegak bertempat diujung atas dan ujung bawah jari-jari
empulur tersebut. Jari-jari empulur yang tersusun oleh hanya satu macams el
dinamakan homosel dan yang etrdiri dari dua macam sel disebut heterosel (Hidayat,
1995).
Sistem jaringan dermal pada tumbuhan yaitu berupa epidermis yang
menyelubungi tubuh primer dan terletak di bagian terluar. Daerah korteks tersusun
atas sel-sel parenkim dan terdapat klorplas atau zat warna yang lainnya. Di antara
sel-sel tersebut terdapat ruang antar sel. Berdasarkan ukuran selnya, parenkim
penyusun korteks dibedakan atas dua bagian, bagian yang pertama berbatasan
dengan epidermis, terdiri atas sel-sel parenkim yang berukuran besar, sedangkan
pada bagian yang dekat dengan silinder pusat memiliki ukuran yang lebih kecil.
Selain itu, inti pusat jaringan dasar yaitu empulur juga tersusun atas sel-sel parenkim
yang berukuran besar dan juga memiliki ruang antarsel, misalnya pada struktur
anatomi batang anyelir (Bria, 2018, hal. 8-9)
Menurut Mulyani, Sri (2017: 112) berdasarkan fungsinya, ada beberapa
macam parenkim, antara lain sebagai berikut.

25
1. Klorenkim (parenkim asimilasi), adalah sel parenkim yang berisi kloroplas dan
berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini biasanya mempunyai sebuah atau beberapa
vakuola. Misalnya, parenkim palisade pada daun karet (Ficus elastic).
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim yang biasanya berisi leukoplas
(cadangan makanan) seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sel parenkim ini
dapat menyimpan bahan cadangan yang berbeda sebagai larutan di dalam
vakuola, dalam bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air, umumnya terdapat pada tubub tumbuhan yang hidup di daerah
kering (xerofit), tumbuhan epifit seperti Orchidaceae dan tumbuhan sukulen.
Sel berukuran besar, berdinsing tipis, lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung
sedikit kloroplas atau bahankan tidak sama sekali.
4. Aerenkim (parenkim udara), sel-selnya mempunyai banyak ruang antarsel
yang berkembang maksimum. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan yang tumbuh di tempat yang banyak mengandung air dari
tunbuhan yang habitatnya di air (hidrofit). Jaringan ini penting untuk
pertukaran udara. Misalnya pada eceng gondok (Eichornia crassipers).

B. Alat dan Bahan


1. Alat
No Alat Jumlah Keterangan Gambar
1 Mikroskop cahaya/digital 1 buah

2 Objek glass 1 buah

26
No Alat Jumlah Keterangan Gambar
3 Cover glass 1 buah

4 Tusuk gigi 1 pack

5 Silet 4 buah

6 Aquades 1 botol

2. Bahan
No Bahan Jumlah Keterangan Gambar

1 Buah pisang 1 buah

2 Lidah buaya 1 daun

3 Pelepah daun jagung 1 batang

27
No Bahan Jumlah Keterangan Gambar

4 Tangkai daun singkong 1 tangkai

5 Akar anggrek 6 akar

6 Salak 2 buah

7 Tangkai daun papaya 6 tangkai

8 Batang eceng gondok 1 tumbuhan

9 Kaktus centong 1 batang

10 Batang singkong 1 batang

11 Preparat zea mays 1 buah

28
No Bahan Jumlah Keterangan Gambar

12 Preparat karet kebo 1 buah

13 Batang jagung 1 batang

29
C. Langkah Kerja

1. Alat dan bahan


disiapkan
2. Setiap bahan
digambar baik
morfologi sampai
anatomi

3. Reagen diteteskan ke
atas objek glass yang
4. Diamati jaringan parenkim pada telah dibersihkan
semua sayatan yang telah dibuat
dengan mikroskop, mula-mula
dengan perbesaran rendah
kemudian perbesaran tinggi.

5. Dibuat sayatan
melintang dari
setiap bahan yang
telah disiapkan

6. Diletakan syatan
yang telah dibuat
pada objek glass,
kemudian ditutup
dengan cover glass

30
D. Hasil Pengamatan
1. Buah Pisang (Musa paradisiaca)
Gambar 1.1 Dokumentasi Anatomi Gambar 1.2 Hasil Tangan Anatomi Buah
Buah Pisang (Musa paradisiaca) Pisang (Musa paradisiaca)

Gambar 1.3 Hasil Tangan Morfologi Gambar 1.4 Literatur Anatomi Buah
Buah Pisang (Musa paradisiaca) Pisang (Musa paradisiaca)

http://lelychoir.blogspot.com/2015/07/gamb
ar-praktikum.html?m=l
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Pisang Reagen: -
Nama daerah: Cau Sayatan: Melintang
Nama latin: Musa paradisiaca Perbesaran: 10x10
Klasifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. Penimbun
Divisi: Spermatophyta Bentuk parenkkim: P. Isodiametris
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Family: Musaceae
Genus: Musa
Spesies: Musa paradisiaca
Referensi:
Mahardika, Purna Nurul dan Reni Zuraida.
2016. Vitamin C PAda Pisang Ambon
(Musa paradisiaca S.) dan Anemia
Defisiensi. Jurnal Majority. Vol 5. No 4.
Hal 1-4.

31
2. Lidah Buaya (Aloe vera)
Gambar 2.1 Dokumentasi Anatomi Gambar 2.2 Hasil Tangan Anatomi
Lidah Buaya (Aloe vera) Lidah Buaya (Aloe vera)

Gambar 2.3 Hasil Tangan Gambar 2.4 Literatur Anatomi Lidah


Morfologi Lidah Buaya (Aloe vera) Buaya (Aloe vera)

https://www.researchgate.net/figure/Anat
omy-of-aloe-vera-leaf_fig3_305355664
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Lidah buaya Reagen: -
Nama daerah: Lidah buaya Sayatan: Melintang
Nama latin: Aloe vera Perbesaran: 10x10
Kalsifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. air
Divisi: Magnoliphyta Bentuk parenkkim: P. polihedron
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Family: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Spesies: Aloe vera
Referensi:
Rosita dan Tim Redaksi Qonita.
2008. Sehat, Cantik, dan Penuh
Vitalitas Berkat Lidah Buaya.
Bandung: Penerbit Qonita.

32
3. Pelepah Daun Jagung (Zea mays)
Gambar 3.1 Dokumentasi Anatomi Gambar 3.2 Hasil Tangan Anatomi
Pelepah Daun Jagung (Zea mays) Pelepah Daun Jagung (Zea mays)

Gambar 3.3 Hasil Tangan Morfologi Gambar 3.4 Literatur Anatomi


Pelepah Daun Jagung (Zea mays) Pelepah Daun Jagung (Zea mays)

https://www.sciencidirect.com/science/a
rticle/pii/S0168192308001548
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Jagung Reagen: -
Nama daerah: Jagong Sayatan: Melintang
Nama latin: Zea mays Perbesaran: 10x10
Klasifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. asimilasi
Divisi: Spermatophyta Bentuk parenkkim: P. polihedron
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Poales
Family: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays
Referensi:
Rahmawati, Linda dan Enika Martiana.
2018. Sistem Pola Tanam Tumpang Sari
Pada Tanaman Karet (Havea brasiliensis)
Fase Tanaman Belum Menghasilkan di
PT Citra Putra Kebun Asri (CPKA).
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik
Hansur. Vol 6. No 1. Hal 1-5.

33
4.Tangkai Daun Singkong (Manihot esculenta)
Gambar 4.2 Hasil Tangan Anatomi
Gambar 4.1 Dokumentasi Anatomi Tangkai
Tangkai Daun Singkong (Manihot
Daun Singkong (Manihot esculenta)
esculenta)

Gambar 4.3 Hasil Tangan Morfologi Gambar 4.4 Literatur Anatomi Tangkai
Tangkai Daun Singkong (Manihot esculenta) Daun Singkong (Manihot esculenta)

http://adesahy.blogspot.com/2010/11/sel-
dan-jaringan-tumbuhan.html?m=l
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Singkong Reagen: -
Nama daerah: Sampeu Sayatan: Melintang
Nama latin: Manihot esculenta Perbesaran: 10x4
Klasifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. asimilasi
Divisi: Spermatophyta Bentuk parenkkim: P. Isodiametris
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Euphorbiales
Family: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta
Referensi:
Tuhenay, Willgraf. 2018. Pengaruh Lama
Perebusan Terhadap Kandungan zat Besi Daun
Singkong varietas Mangi (Manihot esculenta).
Jurnal Mitra Pendidikan. Vol 2. No 2. Hal
1919-204.

34
5. Akar Anggrek (Dendrobium sp)
Gambar 5.1 Dokumentasi Anatomi Gambar 5.2 Hasil Tangan Akar
Akar Anggrek (Dendrobium sp) Anggrek (Dendrobium sp)

Gambar 5.3 Hasil Tangan Morfologi Gambar 5.4 Literatur Anatomi Akar
Akar Anggrek (Dendrobium sp) Anggrek (Dendrobium sp)

https://www.academia.edu/35721731/Pa
renkim
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Anggrek Reagen: Aquades
Nama daerah: Anggrek Sayatan: Melintang
Nama latin: Dendrobium sp Perbesaran: 10x10
Klasifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. udara
Divisi: Spermatophyta Bentuk parenkkim: P. polihedron
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Orchidales
Family: Orchidaceae
Genus: Dendrobium
Spesies: Dendrobium sp
Referensi:
Angkasa. Syah. 2018. Cara Agar
Anggrek Bulan Rajin Berbunga. Depok:
PT Trubus Swadaya

35
6. Salak (Salacca zalacca)
Gambar 6.1 Dokumentasi Anatomi Gambar 6.2 Hasil Tangan Anatomi
Salak (Salacca zalacca) Salak (Salacca zalacca)

Gambar 6.3 Hasil Tangan Morfologi Gambar 6.4 Literatur Anatomi Salak
Salak (Salacca zalacca) (Salacca zalacca)

https://www.academia.edu/35721731/Pa
renkim
(Diakses Rabu 3 April 2019, 13:20 wib)

Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia: Salak Reagen: -
Nama daerah: Salak Sayatan: Melintang
Nama latin: Salacca zalacca Perbesaran: 10x10
Klasifikasi
Kingdom: Plantae Tipe parenkim: P. Penimbun
Divisi: Magnoliophyta Bentuk parenkkim: P. Isodiametris
Kelas: Liliopsida
Ordo: Aracales
Family: Araceae
Genus: Salacca
Spesies: Salacca zalacca
Referensi:
Plantamor “Salak (Salacca zalacca)”
http://plantamor.com/spesies/info/salacca
/zalacca
(diakses rabu, 13 Maret 2019, 23:19 wib)

36
7. Tangkai Daun Pepaya
Gambar 7.1 Morfologi Tangkai Gambar 7.2 Dokumentasi Anatomi
Daun Pepaya Tangkai Daun Pepaya

Gambar 7.3 Anatomi Tangkai Daun Gambar 7.4 Literatur Anatomi


Pepaya Tangkai Daun Pepaya

Sumber: www.google.com
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Pepaya
Nama Daerah : Kates Reagen : -
Nama Ilmiah : Carica papaya
Sayatan : Melintang
Klasifikasi Perbesaran : 10x10
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Tipe Parenkim : P. Asimilasi
Ordo : Violales
Bentuk Parenkim : Isodimetris
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya

Sumber : Hamzah, Amir. 2014.


Bertanam Pepaya California.
Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka

37
8. Batang Eceng Gondok

Gambar 8.1 Morfologi Batang Eceng Gambar 8.2 Dokumentasi Anatomi


Gondok Batang Eceng Gondok

Gambar 8.3 Anatomi Batang Eceng Gambar 8.4 Literatur Anatomi


Gondok Batang Eceng Gondok

Sumber: www.goole.com
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Eceng Gondok
Nama Daerah : Eceng Gondok Reagen : -
Nama Ilmiah : Eichhornia
Sayatan : Melintang
crassipes
Perbesaran : 10x10
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Tipe Parenkim : P. Udara
Kelas : Liliopsida
Bentuk Parenkim : Polihedron
Ordo : Liliales
Famili : Pontenderiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes

Sumber:
http://www.plantamor.com/species/info/
Eichhornia/crassipes. Diakses pada 10
Maret 2019,17.18 WIB

38
9. Kaktus Centong
Gambar 9.2 Dokumentasi Anatomi
Gambar 9.1 Morfologi Kaktus Centong Kaktus Centong

Gambar 9.4 Literatur Anatomi


Gambar 9.3 Anatomi Kaktus Centong
Kaktus Centong

Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Kaktus Centong
Nama Daerah : Kaktus Centong Reagen : -
Nama Ilmiah :Opuntia cochenillifera
Sayatan : Melintang
Klasifikasi Perbesaran : 10x10
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Tipe Parenkim : P. Air
Ordo : Caryophyllales
Bentuk Parenkim : Polihedron
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia cochenillifera

Sumber:
http://www.plantamor.com/species/info/op
untia/ cochenillifera. Diakses pada 10
Maret 2019,17.18 WIB

39
10. Batang Singkong
Gambar 10.1 Morfologi Batang Gambar 10.2 Dokumentasi Anatomi
Singkong Batang Singkong

Gambar 10.3 Anatomi Batang Gambar 10.4 Literatur Anatomi


Singkong Batang Singkong

Sumber : www.academia.edu
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Singkong
Nama Daerah : Singkong Reagen : -
Nama Ilmiah :Manihot
Sayatan : Melintang
esculenta
Perbesaran : 10x4
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Tipe Parenkim : P. Asimiliasi
Kelas : Magnoliopsida
Bentuk Parenkim : Polihedron
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta

Sumber :
http://www.plantamor.com/species/inf
o/manihot/esculenta. Diakses pada 23
Sepember 2018, 23.10 WIB.

40
11. Preparat Zea mays
Gambar 11.1 Morfologi Preparat Gambar 11.2 Dokumentasi Anatomi
Zea mays Preparat Zea mays

Gambar 11.3 Anatomi Preparat Zea Gambar 11.4 Literatur Anatomi


mays Preparat Zea mays

Sumber: www.google.com
Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Jagung
Nama Daerah : Jagung Reagen : -
Nama Ilmiah : Zea mays
Sayatan : Melintang
Klasifikasi Perbesaran : 10x4
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida Tipe Parenkim : P. Penimbun
Ordo : Poales
Bentuk Parenkim : Isodiametris
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

Sumber:
http://www.plantamor.com/species/
info/zea/mays. Diakses pada 10
Maret 2019,17.21 WIB

41
12. Preparat Tangkai Daun Karet Kebo
Gambar 12.2 Dokumentasi
Gambar 12.1 Morfologi Preparat
Anatomi Preparat Tangkai Daun
Tangkai Daun Karet Kebo
Karet Kebo

Gambar 12.4 Literatur Anatomi


Gambar 12.3 Anatomi Preparat Tangkai
Preparat Tangkai Daun Karet
Daun Karet Kebo
Kebo

Klasifikasi Keterangan
Nama Indonesia : Karet Kebo
Nama Daerah : Karet Kebo Reagen : -
Nama Ilmiah : Ficus elastica
Sayatan : Melintang
Klasifikasi Perbesaran : 10x4
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Tipe Parenkim : P. Asimilasi
Ordo : Urticales
Bentuk Parenkim : Polihedron
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus elastica

Sumber:
http://www.plantamor.com/species/info/fi
cus/elastica. Diakses pada 10 Maret
2019,17.30 WIB

42
E. Pembahasan
Jaringan parenkim adalah jaringan yang terdapat diseluruh bagian
tumbuhan, paenkin banyak berfungsi dan menopang fungsi organ tersebut, seperti
batang dan akar. Seperti yang diungkapkan Mulaynie & Romdani (2016:16) bahwa
jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh
tumbuhan. Sebagian besar tubuh tumbuhan, seperti empulur, hampir semua korteks
akar dan batang, perisikel, mesofil daun, dan daging buah terdiri atas parenkim.
Pada praktikum yang dilakukan di laboratorium UIN SGD Bandung,
diamati berbagai sel parenkim pada berbagai tanaman dan juga berbagai organ yang
berbeda. Tujuannya adalah untuk membedakan tipe parenkim yang terdapat pada
organ tanaman tersebut. Karena parinkim berbeda-beda seperti yang disebutkan
oleh Mulaynie & Romdani (2016:16) berdasarkan fungsinya, parenkim dapat
dibedakan menjadi parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, dan
arenkim.
Pada praktikum terdapat 13 spesies yaitu pisang, lidah buaya, jagung,
pelepah daun singkong, akar anggrek, biji salak, daun pepaya, eceng gondok,
batang singkong, kaktus centong, preparat jagung, preparat karet kebo, dan batang
jagung.
Sayatan buah pisang, disayat secara melintang diamati dibawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x10 terlihat adanya sel parenkim. Bentuk
sel parenkim pada biah pisang ini adalah isodiametris. Buah pisang memiliki
parenkim penimbun, parenkim ini berfungsi untuk menimbun amilum atau pati
yang kemudian disebut buah pada sehari-harinya. Karena biasanya parenkim
penimbun terdapat di buah, biji, akar seperti umbu akar, batang seperti umbi batang.
Sayatan lidah buaya, disayat secara melintang diamati dibawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x10 terlihat adanya sel parenkim. Bentuk
sel parenkim pada lidah buaya ini adalah polihedron. Lidah buaya memiliki tipe
parenkim air sesuai dengan jenisnya yang xerofit banyak menyimpan air. Seperti
yang diungkapkan oleh Mulaynie & Romdani (2016: 16) Parenkim air merupakan
sel parenkim yang berfungsi menyimpan air sebagai bahan cadangan. Umumnya

43
sel berukuran besar, berdinding tipis, lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung
hanya sedikit kloroplas atau bahkan tidak ada sama sekali.
Sayatan pepelah jagung yang disayat secara melintang, diamati dibawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x10 terlihat adanya sel parenkim. Bentuk
sel parenkim pada pelepah jagung ini adalah polihedron. Pelepah jagung memiliki
parenkim asimilasi. Pada pengamatan di mikroskop terlihat sel-sel yang banyak dan
memiliki ruang antar sel dilengkapi dengan warna hijau dari pigmen klorofil.
Sayatan tangkai singkong yang disayat secara melintang, diamati
dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x4 terlihat adanya sel parenkim.
Bentuk sel parenkim pada empulur batang singkong ini adalah isodiametris.
Tangkai singkong memiliki parenkim asimilasi. Pada pengamatan dimikroskop
terlihat berkas pembuluh juga.
Akar anggrek disayat melintang dan diamati dengan perbesaran 10x10.
Anggrek memiliki akar nafas untuk membantu dalam penyimpanan udara.
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat sel parenkim yang berbentuk polyhedral,
sel parenkim yang ada pada anggrek disebut parenkim udara atau aerenkim yang
memiliki ruang antar sel yang cukup besar.

Salak yang digunakan adalah salak dengan nama latin Salacca zalacca,
disayat melintang (endosperma salak). Sel-selnya terlihat berbentuk isodiametris,
parenkim pada biji salak adalah parenkim penimbun karena pada biji biasanya
terdapat endosperma yang berisi cadangan makanann untuk biji saat berkecambah.
Untuk menimbun makanan tersebut, biji menggunakan parenkim penimbun.
Parenkim meruppakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada
berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur
batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun.
Fungsi sel parenkim antara lain dalam fotosintesis, respirasi, sekresi, dan
penyimpanan cadangan makanan dan air (Hidayat, 1995, hal. 55).
Pada sayatan tangkai pepaya (Carica papaya) yang diamati di bawah
mikroskop elektron dengan perbesaran 10x4 terlihat adanya sel parenkim yang
berbentu polihedron atau bersegi banyak.

44
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop elektron dengan
perbesaran 10x4, pada sel aerenkim ptiolus eceng gondok (Eichhornia crassipes)
memiliki ruang antar sel yang terlihat jelas. Sel aerenkim pada eceng gondok
berjajar satu baris membentuk lingkaran besar (isodiametris) sehingga terbentuk
ruang antar sel yang besar dan memiliki sel penghubung. Ruang antar sel yang besar
pada eceng gondok berfungsi sebagai penyimpan udara.
Pada sayatan kaktus centong (Opuntia cochenillifera) yang diamati di
bawah mikroskop elektron dengan yang diamati di bawah mikroskop elektron
dengan perbesaran 10x10 terlihat adanya sel parenkim yang berbentuk polihedron
atau bersegi banyak.
Pada sayatan melintang empulur batang singkong (Manihot esculenta) yang
diamati di bawah mikroskop elektron dengan yang diamati di bawah mikroskop
elektron dengan perbesaran 10x4 terlihat adanya sel parenkim yang berbentuk
polihedron atau bersegi banyak.
Pada sayatan melintang batang jagung (Zea mays) yang diamati di bawah
mikroskop elektron dengan yang diamati di bawah mikroskop elektron dengan
perbesaran 10x4 terlihat adanya sel parenkim yang berbentuk isodiametris atau
bulat.
Pada preparat awetan akar jagung (Zea mays) sudah menunjukkan bagian –
bagian akar secara keseluruhan dari epidermis hingga jaringan pengangkut.
Berdasarkan hasil praktikum, jaringan penyusun akar tanaman jagung adalah
epidermis, korteks, xylem dan floen serta endodermis. Pada korteks yang diamati
di bawah mikroskop elektron dengan yang diamati di bawah mikroskop elektron
dengan perbesaran 10x4 terdapat sel parenkim yang berbetuk bulat (isodiametris)
Pada preparat awetan tangkai daun karet kebo (Ficus elastica) yang diamati
di bawah mikroskop elektron dengan yang diamati di bawah mikroskop elektron
dengan perbesaran 10x4 terlihat adanya sel parenkim yang bersegi banyak
(polihedron).

45
F. Pertanyaan dan Jawaban Parenkim 1 dan 2
1. Bagaimanakah bentuk sel parenkim empulur batang singkong? Apakah
yang tampak di dalamnya?
Jawab:
Bentuknya isodiametris, karena sayatan melintang jadi yang ikut terlihat juga
ada berkas pembuluh, epidermis, serta sel-selnya yang berwarna hijau.
Parenkim yang ada pada batang singkong atau tangkai singkong adalah
parenkim asimilasi karena juga memiliki klorofil untuk fotosintesis. Terlihat
sel-sel beserta dinding selnya.
2. Manakah dinding sel yang lebih tebal, bagian pangkal tangkai daun atau
bagian ujung tangkai daun?
Jawab:
Yang lebih tebal adalah pada bagian pangkal tangkai
3. Bagaimanakah penampakan sel-sel parenkim pada bagian korteks akar
jagung dibandingkan dengan bagian empulur?
Jawab:
Penampakan sel parenkim pada korteks akar jagung lebih renggang
dibandingkan dengan bagian empulur akar jagung
4. Bagaimanakah gambaran umum sel parenkim dari semua preparat yang
telah anda amati? Nayatakan karakteristik sel parenkim tersebut
berdasarkan aspek-aspek yang anda temukan!
Jawab:
Semua preparat yang diamati merupakan bagian utama jaringan dasar yang
terdapat organ yang saling berhubungan seperti korteks dan empulur.
Ciri-ciri sel parenkim:
a. Tersusun atas sel-sel hidup
b. Didnding sel tipis
c. Umumnya berbentuk segi banyak
5. Apa yang dapat anda simpulkan dari pengamatan tersebut?
Jawab:

46
Setiap bagian tumbuhan memiliki sel parenkim yang berbeda-beda yang
mendukung fungsinya masing-masing, seperi pada buah dan biji adalah
parenkim penikbun karena fungsinya menimbun amilum atau pati, kemudian
pada tangkai kebanyakan adalah asimilasi karena fungsinya yang mendukung
fotosintesis, dan pada akara anggrek khususnya adalah parenkim udara, serta
pada lidah buaya yang umumnya tumbuhan sukulen terdapat parenkim air yang
mendukung fungsinya dalam menyimpan air.
6. Bagaimana bentuk aerenkim petiolus eceng gondok? Adakah perbedaan antara
bentuk sel aerenkim yang satu dengan sel yang lainnya?
Jawab: Aerenkim petiolus eceng gondok berbentuk isodiametris atau bulat
dengan membentuk mata rantai dengan ruang udara yang besar.. Tidak ada
perbedaan bentuk hanya ukurannya yang berbeda.
7. Bagaimana bentuk sel aerenkim petiolus bunga tasbih? Adakah perbedaan
antara bentuk sel aerenkim yang satu dengan yang lainnya?
Jawab: Bentuk sel aerenkim petiolus bunga tasbih bulat dan banyak. Ada
perbedaan bentuk sel aerenkim yang satu dengan yang lainnya.
8. Bagaimana bentuk sel parenkim korteks akar napas anggrek? Adakah ruang
antar selnya?
Jawab: Bentuk sel parenkim korteks akar napas anggrek bulat tidak beraturan.
Ada ruang antar sel, tetapi ruang selnya sangat sempit dan kecil – kecil.
9. Apa yang dapat anda simpulkan?
Jawab: Menurut pertanyaan dari nomor 1-3 dapat di simpulkan bahwa eceng
gondok, bunga tasbih dan akar napas anggrek memiliki bentuk
parenkim/aerenkim yang sama yaitu bulat atau isodiaetris. Pada aerenkim
eceng gondok tidak terdapat perbedaan ukuran, namun pada bunga tasbih
terdapat perbedaan ukuran. Sedangkan pada akar napas anggrek sel
parenkimnyanya berbentuk bulat tak beraturan dengan ruang antar sel yang
sempit dan kecil.

47
G. Kesimpulan
Parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat
pada berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan
empulur batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil
daun. Fungsi sel parenkim antara lain dalam fotosintesis, respirasi, sekresi, dan
penyimpanan cadangan makanan dan air. Sel parenkim memilliki berbagai macam
bentuk diantara yaitu isodiametris (bulat) dan polihedron (bersegi banyak).
Berdasarkan fungsinya, parenkim dapat dibedakan menjadi parenkim asimilasi,
parenkim penimbun, parenkim air, dan arenkim.
Pada pengamatan parenkim 1, setiap bagian tumbuhan memiliki sel
parenkim yang berbeda-beda yang mendukung fungsinya masing-masing, seperi
pada buah pisang dan biji salak adalah parenkim penimbun karena fungsinya
menimbun amilum atau pati, kemudian pada tangkai kebanyakan adalah asimilasi
yaitu pada tangkai daun singkong, pelepah jagung, karena fungsinya yang
mendukung fotosintesis, dan pada akar anggrek khususnya adalah parenkim udara,
serta pada lidah buaya yang umumnya tumbuhan sukulen terdapat parenkim air
yang mendukung fungsinya dalam menyimpan air. Pada pengamatan parenkim 2
yang telah dilakukan, diketahui bahwa sampel yang memiliki bentuk sel polihedron
yaitu tangkai daun pepaya, batang singkong, kaktus centong, dan preparat ficus
elastica. Sedangkan yang memiliki bentuk isodiametris yaitu batang eceng gondok,
batang jagung dan preparat Zea mays.

48
H. Daftar Pustaka
Bria, E. J. (2018). Analisi Struktur Anatomi Batang Anyelir(Dianthus carophllus L)
dan Kontribusinya Terhadap Sistematik Ordo Caryophyllales. Jurnal
Saintek Lahan Kering, 1(1), 8-9.

Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.

Jayanti, E. T. (2017). Profil Anatomi Batang Kacang Komak (Lablab purpureus L.


Sweet) Lokal Pilau LOmbok. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 10(2),
151-164.

Mulaynie, E., & Romdani, A. (2016). Pohon Aren Sebagai Tanaman Fungsi
Konservasi. Jurnal Georgafi, 14(2), 11-17.

Mulyani, S. (2017). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: PT Kasinus.

49

Anda mungkin juga menyukai