Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUAPTEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA
JL. Mohammad Ramdhan No. 56
Email :pkm.wangunharja@cirebonkab.go.id,Jamblang 45157

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA


NOMOR :103/440/PkmWangunharja

TENTANG

MANAJEMEN RISIKO KLINIS

KEPALA UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Puskesmas, perlu disusun tentang penerapan
Manajemen Risiko Klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Wangunharja tentang Manajemen Risiko
Klinis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang KeselamatanPasien;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA


TENTANG MANAJEMEN RISIKO KLINIS

Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam


lampiran surat keputusan ini;

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau
terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diJamblang
Pada Tanggal 8 Januari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA,

SRI MULYATI
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wangunharja
Nomor : 103/440/PkmWangunharja
Tanggal : 8 Januari 2018
Tentang : Manajemen Risiko Klinis

Manajemen risiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di


Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan
medis. Risiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak
asuhan klinis yang diberikan kepadanya. Tujuan manajemen risiko adalah :

1. Meminimalkan terjadinya medical error, adverse effect dan harms pada


pasien (membuat pasien lebih aman)
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan puskesmas dan dokter
a. Sasaran
1. Puskesmas
2. PONED
3. Puskesmas Pembantu (Pustu)
4. Poskesdes
5. Posyandu
b. Tahapan Manajemen Risiko Klinis
1. Identifikasi Risiko : Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator Pemegang
Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis): Tipe Medical error, Sumber
Medical Error; FMEA (Failure Mood and effect analysis): Perbaiakan
prosedur, kebijakan, peraturan, dll
4. Tindak Lanjut
c. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan berisiko
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/ berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
5. Pelaporan masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajarannuntuk
mengeliminasi atau menurunkan risiko
6. Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan risiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies
d. Sumber Medical Error
1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/Pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor Judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over Confidence

2. Organisasi

a. Rancang Bangun Kerja


b. Perencanaan Kebijakan
c. Administrasi/Pembiayaan
d. Kepemimpinan
e. Manajemen supplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil

3. Teknikal

a. Peralatan yang buruk


b. Keterbatasan Peralatan
c. Tidak memiliki decision report
d. Kompleksitas
e. Kurang integrasi
f. Terlalu banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist
e. Tipe Medical Error
1) Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2) Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3) Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medis
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnosis yang jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknis yang keliru
4) Kekeliruan Pencegahan
a) Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b) Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5) Lainnya
a) Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien dan dengan tenaga
kesehatan lainnya
b) Equipment failure
c) Kegagalan system lainnya
Ditetapkan diJamblang
Pada Tanggal 8 Januari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA,

SRI MULYATI

Anda mungkin juga menyukai