Anda di halaman 1dari 2

1.

Terjadinya reaksi Transfusi

Judul Indikator Terjadinya reaksi transfusi


Dasar Pemikiran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada Unit Transfusi Darah

Definisi Operasional Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan yang terjadi akibat
transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisi
akibat golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai
akibat pemberian transfusi darah.
Tipe Operasional Outcome
Ukuran Indikator Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah kejadian reaksi transfusi darah dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu bulan
(penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria :
Inklusi Pasien yang transfusi darah
Ekslusi -
Formula Jumlah kejadian reaksi transfusi darah dalam satu bulan : Jumlah seluruh
pasien yang mendapat transfusi darah dalam satu bulan x 100%
Sumber Data Sensus bulanan
Frekuensi pengumpulan Pencatatan dilakukan setiap bulan
data
Periode waktu 3 bulan sekali
Pelaporan Data
Periode Analisa Data 1 bulan
Metode Pengumpulan Sensus Bulanan
Data
Sampel  Populasi
 Sampel : Metode : Ketersediaan / Convinience
Besar Sampel ≥ 640 = 128 sampel
320-639 = 20% dari total populasi
64-319 = 64 sampel
< 64 = 100% populasi
Rencana Analisis Data Dengan grafik garis
Instrumen Pengambilan Survey
Data
Penanggung Jawab Kepala Laboratorium
Rencana Komunikasi a. Bulanan
Data 1. Laporan Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim ke
Komite/Tim Mutu
2. Laporan Komite/Tim Mutu ke Direktur
3. Laporan Direktur ke Kementerian Kesehatan
a. Triwulan
1. Laporan Direktur ke Dewan Pengawas (Termasuk Feed back dari
Dewan Pengawas)
2. Koordinasi & Integrasi (Rapat/Morning Report/Focus Group
Discussion) dengan Bidang Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim
3. Feed back (Laporan) Komite/Tim Mutu ke
Bidang/Bagia/Instalasi/Unit/Tim

Anda mungkin juga menyukai