Pengertian dari radiasi itu sendiri adalah pemancaran dan
perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau zat, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi, penyinaran. Dalam pembagiannya, radiasi dibedakan atau di kategorikan menjadi 2 yaitu radiasi ionizing dan non-ionizing. Radiasi ionizing merupakan radiasi dengan energi yang cukup untuk menghasilkan sejumlah ion saat saling berinteraksi dengan molekul – molekul dan atom. jenis - jenis dari radiasi ionizing adalah radiasi sinar alpha (α), radiasi sinar beta (β) dan radiasi sinar gamma (γ). Karakteristik dan sifat dari radiasi sinar alpha itu sendiri mempunyai inti atom helium yang bermuatan positif 2 dan mempunyai berat massa 4 sma. Sinar alpha mempunyai 2 neutron dan 2 proton yang membentuk 4 nukleon, jika sinar alpha dibelokkan melewati medan magnetik akan bermuatan positif. Sinar alpha akan terjadi perpindahan energi jika mengenai suatu materi. Sinar alpha mempunyai kecepatan yaitu setengah dari kecepatan cahaya. Daya penetrasi dari sinar alpha termasuk yang paling kecil sehingga hanya bisa menembus kulit beberapa milimeter saja. Sedangkan untuk radiasi sinar beta sendiri mempunyai sifat dan karakteristik mempunyai muatan negatif 1 yang kecepatan perambatannya menyamai kecepatan cahaya. jika sinar beta dibelokkan melewati medan magnetik akan bermuatan negatif. Sinar beta mempunyai daya penetrasi yang cukup besar sehingga dapat memasuki tubuh cukup dalam tapi hanya beberapa centimeter saja yang bisa menyebabkan kelainan sistemik. Untuk radiasi sinar gamma mempunyai kekuatan penetrasi yang paling kuat dibandingkan sinar radiasi alpha dan beta. Sinar gamma tidak mempunyai massa dan muatan karena panjang gelombangnya sangat pendek. Dan tidak terpengaruh oleh medan listrik maupun medan magnet. Radiasi non-ionizing merupakan radiasi dengan cukup untuk mengeluarkan suatu molekul atau elektron tetapi energi tersebut tidak cukup untuk membentuk suatu komposisi ion yang baru. Dan sangat berkebalikan dengan radiasi ionizing yang menghasilkan sejumlah ion. Jenis- jenis radiasi yang termasuk dari radiasi non-ionizing adalah radiasi sinar ultra ungu ( Ultra violet ), radiasi sinar infra merah, dan radiasi sinar laser. Ketiga radiasi tersebut merupakan radiasi gelombang mikro (micro wave). Jadi radiasi non-ionizing sama dengan radiasi gelombang mikro. Istilah gelombang mikro digunakan untuk spektrum gelombang mikro dengan interval panjang gelombang antara 0,3 sampai dengan 3000 centimeter. Gelombang mikro dengan panjang gelombang tersebut biasanyadigunakan dalam peralatan medis, peralatan industri dan juga untuk kepentingan ilmiah. Sinar radiasi ultra ungu (ultra violet) merupakan radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 180 sampai 400 nm. Intensitas energi sinar ultra ungu diukur dalam satuan mikroWatt/cm2. Radiasi ini dapat diukur dengan alat yang bernama radiometer. Biasanya alat tersebut bentuknya portable dan panjang gelombang yang dapat diukur kisaran 180 – 400 nm dan mampu mengukur energi radiasi dari 0 sampai 19.990 mikroWatt/cm 2. Radiasi sinar infra merah ini tidak bisa dilihat langsung oleh mata manusia, sinar ini juga tidak tembus pandang jika menembus materi yang tidak tembus. Panjang gelombang sinar infra merah ini berbanding terbalik dengan suhu. Ketika panjang gelombang mengalami penurunan.maka suhu akan mengalami kenaikan. Kemudian untuk sinar radiasi laser sendiri merupakan sinar radiasi yang mempunyai emisi energi yang cukup tinggi. Menurut zat kimia yang di gunakan untuk mengasilkan sinar laser adalah terdapat laser gas ( Helium – Neon, Argon, CO2 dan N2+ ), laser kristal padat ( Nd3, C23+), dan laser semi konduktor. Pada intinya radiasi tidak bisa dilihat oleh indra manusia sehingga untuk mendeteksinya memperlukan alat pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi untuk membantu pendeteksian. Terdapat banyak jenis alat buat pendeteksi yang spesifik dan kemampuan untuk menemukan keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor beta, detektor gamma. Radiasi bisa berinteraksi dengan berbagai materi yang dilaluinya melalui proses ionisas dan eksitasi.
B. SUMBER RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING
Pada umumnya, sumber radiasi ionizing dan non-ionizing
dikategorikan menjadi dua yaitu yang pertama adalah radiasi dari alam dan radiasi buatan. Untuk radiasi dari alam bisa didapatkan dari berbagai macam sumber. Diantaranya ada sinar kosmos/kosmik dan hasil pencampuran thorium dan radon di udara bebas. Untuk radiasi alam diantaranya sinar kosmos/kosmik banyak ditemukan berasal dari luar angkasa, sebagian berasal dari ruang matahari dan antar bintang. Radiasi ini terdiri dari sinar berenergi tinggi dengan partikel yang berinteraksi dengan nuklida-nuklida stabil di atmosfir dan akhirnya Kemudian untuk thorium dan radon berbentuk gas dan merembes dari dalam bumi yang secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi dengan waktu jarak waktu antara milyaran tahun dan kemudian bercampur dengan udara bebas. Radiasi letaknya berbeda-beda tergantung pada konsentrasi sumber radiasi yang ada di dalam kerak bumi. Yan,g kedua ada radiasi buatan dimana radiasi ini diciptakan dari kegiatan manusia seperti penyinaran di bidang medis, radiasi yang didapat di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di industri. Contohnya reaktor nuklir yang mekanisme kerjanya sebagai pembelahan inti. Dari mekanisme proses tersebut terlihat bahwa setiap reaksi pembelahan akan menghasilkan lebih dari satu neutron baru atau akan terjadi multiplikasi neutron yang bisa melakukan pembelahan selanjutnya jika di sekitarnya ada inti yang dapat membelah yang lain. Mekanisme ini akan berlangsung terus menerus yang disebut proses reaksi berantai. Di dalam reaktor nuklir proses pembelahan ini tidak akan dibiarkan berlangsung secara bebas tetapi harus tetap dikendalikan karena berbahaya.
C. AKIBAT RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING TERHADAP
KESEHATAN MANUSIA
D. MEKANISME PERUBAHAN JARINGAN YANG TERJADI AKIBAT
RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING E. PENCEGAHAN UNTUK MEMINIMALISIR AKIBAT RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING