Anda di halaman 1dari 4

A.

KARAKTERISTIK DAN SIFAT RADIASI IONIZING DAN NON-


IONIZING

Pengertian dari radiasi itu sendiri adalah pemancaran dan


perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau
zat, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang
elektromagnetik, gelombang bunyi, penyinaran. Dalam
pembagiannya, radiasi dibedakan atau di kategorikan menjadi 2
yaitu radiasi ionizing dan non-ionizing.
Radiasi ionizing merupakan radiasi dengan energi yang
cukup untuk menghasilkan sejumlah ion saat saling berinteraksi
dengan molekul – molekul dan atom. jenis - jenis dari radiasi
ionizing adalah radiasi sinar alpha (α), radiasi sinar beta (β) dan
radiasi sinar gamma (γ).
Karakteristik dan sifat dari radiasi sinar alpha itu sendiri
mempunyai inti atom helium yang bermuatan positif 2 dan
mempunyai berat massa 4 sma. Sinar alpha mempunyai 2 neutron
dan 2 proton yang membentuk 4 nukleon, jika sinar alpha
dibelokkan melewati medan magnetik akan bermuatan positif. Sinar
alpha akan terjadi perpindahan energi jika mengenai suatu materi.
Sinar alpha mempunyai kecepatan yaitu setengah dari kecepatan
cahaya. Daya penetrasi dari sinar alpha termasuk yang paling kecil
sehingga hanya bisa menembus kulit beberapa milimeter saja.
Sedangkan untuk radiasi sinar beta sendiri mempunyai sifat
dan karakteristik mempunyai muatan negatif 1 yang kecepatan
perambatannya menyamai kecepatan cahaya. jika sinar beta
dibelokkan melewati medan magnetik akan bermuatan negatif.
Sinar beta mempunyai daya penetrasi yang cukup besar sehingga
dapat memasuki tubuh cukup dalam tapi hanya beberapa
centimeter saja yang bisa menyebabkan kelainan sistemik.
Untuk radiasi sinar gamma mempunyai kekuatan penetrasi
yang paling kuat dibandingkan sinar radiasi alpha dan beta. Sinar
gamma tidak mempunyai massa dan muatan karena panjang
gelombangnya sangat pendek. Dan tidak terpengaruh oleh medan
listrik maupun medan magnet.
Radiasi non-ionizing merupakan radiasi dengan cukup
untuk mengeluarkan suatu molekul atau elektron tetapi energi
tersebut tidak cukup untuk membentuk suatu komposisi ion yang
baru. Dan sangat berkebalikan dengan radiasi ionizing yang
menghasilkan sejumlah ion. Jenis- jenis radiasi yang termasuk dari
radiasi non-ionizing adalah radiasi sinar ultra ungu ( Ultra violet ),
radiasi sinar infra merah, dan radiasi sinar laser. Ketiga radiasi
tersebut merupakan radiasi gelombang mikro (micro wave). Jadi
radiasi non-ionizing sama dengan radiasi gelombang mikro. Istilah
gelombang mikro digunakan untuk spektrum gelombang mikro
dengan interval panjang gelombang antara 0,3 sampai dengan
3000 centimeter. Gelombang mikro dengan panjang gelombang
tersebut biasanyadigunakan dalam peralatan medis, peralatan
industri dan juga untuk kepentingan ilmiah.
Sinar radiasi ultra ungu (ultra violet) merupakan radiasi
elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 180 sampai
400 nm. Intensitas energi sinar ultra ungu diukur dalam satuan
mikroWatt/cm2. Radiasi ini dapat diukur dengan alat yang bernama
radiometer. Biasanya alat tersebut bentuknya portable dan panjang
gelombang yang dapat diukur kisaran 180 – 400 nm dan mampu
mengukur energi radiasi dari 0 sampai 19.990 mikroWatt/cm 2.
Radiasi sinar infra merah ini tidak bisa dilihat langsung oleh
mata manusia, sinar ini juga tidak tembus pandang jika menembus
materi yang tidak tembus. Panjang gelombang sinar infra merah ini
berbanding terbalik dengan suhu. Ketika panjang gelombang
mengalami penurunan.maka suhu akan mengalami kenaikan.
Kemudian untuk sinar radiasi laser sendiri merupakan sinar
radiasi yang mempunyai emisi energi yang cukup tinggi. Menurut
zat kimia yang di gunakan untuk mengasilkan sinar laser adalah
terdapat laser gas ( Helium – Neon, Argon, CO2 dan N2+ ), laser
kristal padat ( Nd3, C23+), dan laser semi konduktor.
Pada intinya radiasi tidak bisa dilihat oleh indra manusia
sehingga untuk mendeteksinya memperlukan alat pendeteksi yang
disebut dengan detektor radiasi untuk membantu pendeteksian.
Terdapat banyak jenis alat buat pendeteksi yang spesifik dan
kemampuan untuk menemukan keberadaan jenis radiasi tertentu
yaitu detektor alpha, detektor beta, detektor gamma. Radiasi bisa
berinteraksi dengan berbagai materi yang dilaluinya melalui proses
ionisas dan eksitasi.

B. SUMBER RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING

Pada umumnya, sumber radiasi ionizing dan non-ionizing


dikategorikan menjadi dua yaitu yang pertama adalah radiasi dari
alam dan radiasi buatan. Untuk radiasi dari alam bisa didapatkan
dari berbagai macam sumber. Diantaranya ada sinar
kosmos/kosmik dan hasil pencampuran thorium dan radon di udara
bebas.
Untuk radiasi alam diantaranya sinar kosmos/kosmik banyak
ditemukan berasal dari luar angkasa, sebagian berasal dari ruang
matahari dan antar bintang. Radiasi ini terdiri dari sinar berenergi
tinggi dengan partikel yang berinteraksi dengan nuklida-nuklida
stabil di atmosfir dan akhirnya
Kemudian untuk thorium dan radon berbentuk gas dan
merembes dari dalam bumi yang secara natural dipancarkan oleh
radionuklida di dalam kerak bumi dengan waktu jarak waktu antara
milyaran tahun dan kemudian bercampur dengan udara bebas.
Radiasi letaknya berbeda-beda tergantung pada konsentrasi
sumber radiasi yang ada di dalam kerak bumi.
Yan,g kedua ada radiasi buatan dimana radiasi ini diciptakan
dari kegiatan manusia seperti penyinaran di bidang medis, radiasi
yang didapat di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di
industri. Contohnya reaktor nuklir yang mekanisme kerjanya
sebagai pembelahan inti. Dari mekanisme proses tersebut terlihat
bahwa setiap reaksi pembelahan akan menghasilkan lebih dari satu
neutron baru atau akan terjadi multiplikasi neutron yang bisa
melakukan pembelahan selanjutnya jika di sekitarnya ada inti yang
dapat membelah yang lain. Mekanisme ini akan berlangsung terus
menerus yang disebut proses reaksi berantai. Di dalam reaktor
nuklir proses pembelahan ini tidak akan dibiarkan berlangsung
secara bebas tetapi harus tetap dikendalikan karena berbahaya.

C. AKIBAT RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING TERHADAP


KESEHATAN MANUSIA

D. MEKANISME PERUBAHAN JARINGAN YANG TERJADI AKIBAT


RADIASI IONIZING DAN NON-IONIZING
E. PENCEGAHAN UNTUK MEMINIMALISIR AKIBAT RADIASI
IONIZING DAN NON-IONIZING

Anda mungkin juga menyukai