TAHAP PELELANGAN
2.1 Lelang
A. Pelelangan umum
1
Beberapa tahapan untuk mengadakan pelelangan umum, antara lain:
2
4. Aanwijzing Kantor dan Lapangan
. Keamanan
e. Kondisi tanah
f. Dll
3
• Rincian BQ / WBS (paket pekerjaan)
7. Perhitungan Volume
4
ada dalam BQ, dan diperlukan perhitungan volume pekerjaan yang
merupakan pekerjaan penunjang seperti jembatan darurat, jalan kerja dll.
5
Penetapan pemenang pelelangan oleh panitia diumumkan kepada
para peserta dalam suatu pertemuan yang diadakan dalam maksud
tertentu. Atas keputusan penetapan pemenang para peserta dapat
menyatakan keberatan. Untuk itu, harus mengajukan sanggahan yang
diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang
menetapkan pemenang pelelangan. Sanggahan palinglambat diajukan
dalam empat hari kerja setelah hari pengumumannya dan hanya dapat
diajukan terhadap pelaksana prosedur pelelangannya.
Alamat: Jl.Raya Timur Blk no. 410 Desa Cipakat Kec. Singaparna Kab.
Tasikmalaya.
6
B. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas, dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah
penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas, yaitu
untuk pekerjaan yang kompleks, dengan cara mengumumkan secara luas
melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantum
penyedia barang atau jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi
kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi
kualifikasi.
C. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan dengan membandingkan sebanyak – banyaknya penawaran
sekurang – kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah
lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya
serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. Pemilihan
langsung dapat dilaksanakan manakala metoda pelelangan umum atau
pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
D. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung, metoda ini dapat dilaksanakan dalam
keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara
melakukan negosiasi, baik secara teknis maupun biaya, sehingga diperoleh
harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
7
2.2 Penyusunan Penawaran
8
Setelah penyediaan jasa menganalisis semua komponen-
komponen pembentuk biaya tersebut, barulah penyedia jasa dapat
menjatuhkan penawaran kepada pemilik dalam hal ini Kementerian
Pekerjaan Umum.
9
Barchart merupakan salah satu dari time schedule yang
umum dipakai, yaitu suatu chart yang berupa tongkat – tongkat
horizontal sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu bagian pekerjaan. Dari barchart tersebut
dapat terlihat apa saja yang harus dimulai serta waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu
juga dapat diketahui pekerjaan apa saja yang dapat dikerjakan
secara bersamaan. Dengan barchart tersebut dapat diharapkan
agar pekerjaan pekerjaan (bagian – bagian pekerjaan) dapat
diselesaikan tepat waktunya seseuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Dari barchart dapat dibuat suatu grafik yang menyatakan
hubungan antara presentase pekerjaan yang harus diselesaikan
dengan waktu, yang dikenal dengan S Curve (Kurrva S). Kurva S
terdiri dari dua jenis, yaitu Kurva S Rencana dan Kurva S Aktual.
Kurva S Rencana adalah kurva yang menyatakan hubungan
antara persen bobot pekerjaan dengan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, sedangkan Kurva S
Aktual adalah kurva yang menyatakan hubungan antara persen
penyelesaian pekerjaan dan waktu yang telah ditempuh. Persen
bobot pekerjaan didapat dari nilai masing – masing pekerjaan
dibagi nilai total proyek, dikalikan 100%. Persen penyelesaian
pekerjaan didapat dari nilai pekerjaan yang telah diselesaikan
dibagi niali total proyek, dikalikan 100%. Fungsi kurva S adalah
sebgai berikut :
a. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan setiap saat, sehingga
perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak menganggu
atau mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan;
b. Memudahkan direksi dalam pemeriksaan, apakah pekerjaan
penyedia jasa lebih atau kurang bila dibandingkan dengan
rencana;
c. Mengontrol waktu dalam pembayaran angsuran menurut
perjanjian yang telah ditetapkan harus diperiksa pada
perincian volume pekerjaan yang telah diselesaikan;
Keterlambatan pekerjaan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misalnya;
a. Keterlambatan menyerahkan SPMK dari pihak pemilik
kepada pelaksana;
b. Keterlambatan dari perencanaa dalam memberikan koreksi
terhadap rencana yang ada;
10
c.
Kesalahan pelaksanaan, perencanaan yang berubah – ubah
disebabkan adanya hal – hal yang terpikirkan pada waktu
perencanaannya. Biasanya ini merupakan pekerjaan kecil dari
seluruh desain;
d. Keterlambatan akibat gangguan alam, misalnya hujan yang
terus menerus, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya yang
menyebabkan pekerjaan terhenti;
e. Terjadinya peristiwa yang tidak terduga, misalnya kebakaran,
pemogokan pekerjaan dan lain – lain.
Beberapa keuntungan dari Barchart antara lain:
- Mengetahui prestasi kerja yang dicapai.
- Mengetahui besarnya pembayaran angsuransi dari kurva – S
- Mengetahui baik tidaknya distribusi kegiatan pelaksanaan dari
kurva S.
- Dapat dilihat pekerjaan apa saja yang sedang dilaksanakan dari
yang harus dimulai dan yang harus selesai.
11
4. Menentukan waktu masing-masing kegiatan, serta menghitung waktu
pelaksanaan terhadap waktu awal semua kegiatan sesuai dengan
cabang dari rangkaiannya.
5. Mencari kegiatan-kegiatan kritis dan lintasan kritisnya.
6. Menghitung float dari masing-masing kegiatan (penundaan waktu)
12