------------------
Audzubillahiminasyaitonirajim…
Wataqullah, wataqullaha ladzi tatsa aluna bihi wal arham Inallaha kana allaykum
rakiban
Ama badu
Fala, ayuhannas,
------------
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah subhanahuwataala, dzat yang maha
agung, tuhan yang memberi kita semua nikmat dan rejeki, Karena atas nikmat
dan rezekinya lah kita bisa berkumpul di tempat yang InsyaAllah Allah muliakan
ini.
Shalawat dan serta salam mari kita panjatkan kepada manusia mulia yg telah
Allah turunkan untuk diutus di muka bumi ini, yakni Muhammad bin Abdillah
SHalallahu alaihi wasallam.
Sepakat pasti jawaban dari pertanyaan itu akan beragam, tergantung apa yang
menjadi tujuan kita ketika kita berangkat beranjak dari rumah masing-masing
menuju ke tempat ini.
Maka setiap orang akan memiliki motivasi dan tujuan nya masing-masing yang
tentunya tidak akan sama,
Mungkin ada yang berangkat kerja karena memiliki tujuan ingin mendapatkan
barang tertentu, ada yang juga yang berangkat kerja karena ingin mencapai
target yang telah ditentukan, adapula yang berangkat kerja sekedar hanya untuk
mengisi waktu luang, ada itu.. pasti ada..
Beragam,
Namun yang kita tahu di dalam islam, bahwa tujuan seorang muslim hanya untuk
beribadah dan meng esa kan tuhanNya.
Iya begitulah, bahwa pada hakikatnya Allah menciptakan manusia dan jin hanya
untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wataala.
Sudah jelas perintah Allah didalam Al-Qur'an bahwa manusia diperintahkan
hanya untuk beribadah mengagungkan Allah Subhanahu wataala.
Namun setali dengan itu, untuk menunjang ibadah yang terbaik kepada Allah,
Allah perintahkan kita juga untuk kita berikhtiar dan mencari rezeki dengan
maksimal.
Yakni salah satunya dengan bekerja untuk mencari rezeki yang Halal.
Rasulullah sallalahu allaihi wasalam selalu berdoa di pagi hari untuk umatnya
Sabda nabi sallalahu allaihi wasalam ini menunjukkan bahwa dipagi hari Allah
menurunkan rezekinya untuk hambaNya yang mau bersemangat dan berihtiar
dengan maksimal.
Dan termasuk juga didalamnya yaitu mencari rezeki dari jalan yg Halal. Sebagai
mana yg telah Rasulullah ajarkan kepada umatnya.
Perlu digaris bawahi bahwa rezeki yg Halal dan baik itu bukan semata-mata
hanya berbentuk materi duniawi saja.
Maka alangkah sangat rugi jika kita habiskan waktu hanya untuk mendapatkan
harta dunia saja.
Ingatlah teman-teman kita hidup di Dunia ini tidak akan selamanya,
Sebagaimana ketika terbitnya matahari untuk menyinari alam ini bersama itu
pula terbenamnya sang bulan yang telah merengi di sepanjang malam..
Karena kita tahu umur umat ini, kata nabi hanya berkisar antara 60-70 Tahun
saja.
Ini artinya semakin umur kita bertambah maka harus pula semakin rajin dalam
beribadah kepada Allah Subhanahu wataala.
Tidak bisa kita meyakini bahwa maut datang kepada orang yang lebih tua dari
kita sehingga kita yang lebih muda bisa berleha-leha,
Tidak seperti itu…, Karena kenyataannya tidak sedikit juga yang meninggal di
usia yang masih muda,
--------------
Mobil dan kendaraan kita yang mewah, yang dimana setiap kita mengendarainya
ketika masih hidup mampu membuat diri kita menjadi sombong dan berbangga
didepan orang lain.
Ingatlah, Ketika kita nanti mati semua kendaraan mewah itu hanya akan mampu
mengantarkan sampai di depan gerbang tempat pemakaman kita saja.
Jabatan yang dimana ketika kita menyandangnya selama hidup mampu berbuat
dzalim sesuka hati terhadap orang lain.
Ingatlah, ketika kita nanti mati, semua jabatan dan pangkat hanya akan
tersimpan rapih didalam lemari lengkap dengan Jas Blezer yang dulu selalu kita
banggakan.
Rumah mewah dan tanah luas yang selama kita hidup kita berusaha susah
payah untuk memilikinya, sekalipun itu dengan cara yang Haram,
Ingatlah, Ketika kita nanti mati, ini semua hanya akan menjadi harta warisan
yang diperebutkan.
Lalu, Teman dan keluarga kita hanya mampu menangis dan mengantarkan kita
sampai di pemakaman kita saja.
Itulah bagian dari harta dunia yg selama ini kita kejar mati-matian, dan ternyata
tidak memberikan manfaat sama sekali untuk kita saat nanti mati.
Sementara harta dan keluarga pergi beranjak meninggalkan kita, ada 3 hal yg
tetap menemani kita dialam kubur nanti..apa saja ? Kata Rasulullah Sallalahu
alaihi wasalam yaitu :
Coba lihat dan renungkanlah, Dunia yg kita kejar mati-matian tidak ikut bersama
kita ketika mati.
Maka benarlah sabda Rasulullah Sallalahu Alaihi wasalam, bahwa Dunia ini lebih
hina dari seonggok bangkai kambing yang busuk.
-------------
Karena sudah kewajiban kita (apalagi seorang laki-laki sebagai kepala keluarga)
yg memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah kepada anak dan istrinya
dirumah.
Dimana agama Islam ini adalah agama yang paling sempurna, agama yang
mengajarkan semua hal yang kecil sampai besar sekalipun. Sampai-sampai hal
kecil seperti masuk dan keluar wc pun Islam ajarkan.
Apa yang Islam tidak ajarkan? Tinggal kitanya lah yang harus belajar dan
mencari tahu.
Dalam mencari rejeki Allah mengajarkan kita untuk mencari rejeki yang berkah
lagi Halal saja.
Bahwa Rejeki itu diibaratkan sebutir buah yang berada di dalam pohon yang
lebat.
Dan Kita berada di bawah pohon tersebut, kita bisa memetik dan memilih buah
mana saja yang kita sukai.
Maka kita sebagai seorang muslim, Allah mengajarkan bahwa seorang Muslim
hanya boleh memetik buah yang manis dan bersih saja.
Jangan sekali-kali ambil buah yang sudah dimakan hewan atau ulat apalagi
mengambil buah yang busuk. Jangan pernah!
Dalam artian, Seorang muslim hanya boleh mengambil rezeki dari jalan yang
jelas Halal saja, jangan mengambil rejeki dengan jalan yang Syubhat apalagi
Haram. Jangan pernah!
Berbeda dengan orang diluar Muslim, Mereka bebas memakan buah yang mana
saja, mereka ambil semau hatinya, mereka ambil yang belum matang, bahkan
yang busuk sekalipun mereka tetap makan.
Dalam artian orang-orang diluar aturan ajaran Islam mereka akan tidak peduli
dengan jalan rezeki yang mereka ambil apakah itu rejeki Halal, Syubhat ataupun
Haram mereka akan tetap “memakannya”.
Sehingga hilanglah fungsi sebutir buah, yang harusnya ketika kita makan tadinya
akan menyehatkan untuk tubuh, karena tidak terkontrol maka akan berubah
menjadi menyakitkan dan mengundang penyakit.
Sebaliknya, ketika Allah memberi batasan dan aturan kepada seorang Muslim
maka Allah sebenarnya inginkan kita, agar “buah yang kita makan ini dapat
menyehatkan bagi tubuh kita sehingga tidak menjadi penyakit”
---------------------------