Anda di halaman 1dari 29

1

SILABUS KULIAH
TM MATERI
1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup
akuntansi sektor publik

2 Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik dan Pemerintahan di Indonesia


3 Tata Kelola yang Baik dan Akuntabilitas ; Teori dan Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik
4 Standar Akuntansi Sektor Publik (SASP)
5 Penganggaran Sektor Publik
6 Laporan Keuangan Sektor Publik
7 Akuntansi dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik:
UTS
8 Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
9 Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
10 Akuntansi Keuangan Daerah Sebagai Bagian dari Manajemen Keuangan Daerah
11 Akuntansi Keuangan Daerah
12 Akuntansi Rekening-Rekening Dalam APBD dan Laporan Keuangan
13 Akuntansi Keuangan Untuk Nirlaba: Yayasan
14 REVIEW
2
BUKU BACAAN

 Bastian, Indra Sistem Akuntansi Sektor Publik: Modul untuk Pelatihan


Penyusunan Laporan Keuangan, Buku 2. Jakar ta : Penerbit Salemba
Empat, 2003 atau terakhir (BI-1).
 Bastian, Indra Sistem Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Untuk
Yayasan dan Lembaga Publik , Jakar ta : Penerbit Erlangga, 2007 (BI -2).
 Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah, Jakar ta: Salemba Empat,
2008 (HA)
 Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik . Yogyakar ta: Penerbit Andi 2003
(M).
 Nordiawan, Deddi Akuntansi Pemerintahan , Jakar ta: Salemba Empat,
2006 (ND)
 PSAK 45, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2002 (PSAK)
 Renyowijoyo, Muindro. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba,
Jakar ta: Mitra Wacana Media, 2008 (RM).
 Standar Akuntansi Pemerintah, 2010 (SAP)
 Peraturan Pemerintah (PP) No.71 tahun 2010
 Mahsun, Muhammad. Akuntansi Sektor Publik Edisi Ketiga, Yogyakar ta:
BPFE, Juni 201 2 (MM)

3
PENGETAHUAN AKUNTANSI
AKUNTANSI adalah “seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang,
dan penginterpretasian hasil proses tersebut .” (Suwardjono)

Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai “seperangkat


pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara
penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik.”

Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI diartikan sebagai


“proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan),
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data
keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi,
atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.”
4
KATA-KATA KUNCI
DALAM DEFINISI “AKUNTANSI”

 Perekayasaan penyediaan jasa


 Informasi
 Laporan keuangan kuantitatif
 Unit organisasi
 Kejadian/transaksi keuangan
 Bahan oleh akuntansi
 Pemrosesan data dasar (kos)
 Pihak yang berkepentingan
 Cara tertentu (prinsip akuntansi)
 Dasar pengambilan keputusan

5
DEFINISI AKUNTANSI MENURUT
ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB)
AKUNTANSI dari sudut fungsinya adalah “ suatu
kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang
entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi – dalam membuat
pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif
arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang,
antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen,
dan akuntansi pemerintahan .” (Accounting Principle
Board (APB) dalam Halim, 2001)

FUNGSI (PERAN) AKUNTANSI :


Menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi
6
Bagan Pengetahuan Akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Komersial
(Mikro)
Akuntansi Biaya/
Manajemen
Pemerintahan
Akuntansi
(Mikro)

Akuntansi Sosial
(Makro)
AKUNTANSI

Audit Intern

Auditing

Audit Ekstern
7
Sumber: Baswir, 1997
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
REFORMASI POLITIK (1998)
Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public
Accountability

REFORMASI EKONOMI

REFORMASI MANAJEMEN
KEUANGAN NEGARA

REFORMASI AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
8
Sektor Negara, Usaha-usaha Negara,
Organisasi Nirlaba Negara (Joedono, 2000)

Pemerintah dan unit-unit organisasinya


yang berkaitan dengan hajat hidup orang
banyak, e.g. Pendidikan, Kesehatan,
Keamanan, dll. (Abdullah, 1996)

PUBLIC Sektor Publik >< Sektor


SECTOR Privat/Bisnis/Swasta – sektor publik dari
perspektif kepemilikan (ownership),
pengendalian (control), dan akuntabilitas
(accountability)

Sektor Publik  Akuntan Publik (di AS,


Akuntan yang bekerja untuk masyarakat. Di
Eropa, Akuntan yang bekerja untuk
organisasi pemerintah) (Jones dan
Pendlebury, 1996)
9
Badan-badan Pemerintah; meliputi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
serta Unit Kerja Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan


Badan Usaha Milik Daereah (BUMD)

PUBLIC
DOMAIN Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi
Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM).

Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri (PT.


BHMN), Organisasi Nirlaba lainnya.

10
CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK

 Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang


tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.

 Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,


dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam


arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas.

11
DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

“Sebuah kegiatan jasa dalam rangka


penyediaan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan dari
entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari
pihak-pihak yang berkepentingan atas
berbagai alternatif arah tindakan.”

12
CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha


dan kegiatan lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi
pemerintahan pencatatan rugi laba tidak perlu dilakukan

2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana


halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan
pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan

3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi


oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk
akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang
lain – tergantung pada sistem pemerintahannya.
4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat,
menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi
pelaksanaan anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan
keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara.
13
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

 Lembaga-lembaga Negara; Lembaga Tertinggi dan


Lembaga Tinggi Negara
 Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal Pemerintah
Pusat di Daerah
 Pemerintah Daerah
 Unit Swadana (e.g. RSUP, RSUD)
 Aparatur Perekonomi Negara/Daerah (BI, BUMN,
BUMD)

14
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ORGANISASI PUBLIK

FAKTOR EKONOMI
· Pertumbuhan ekonomi
· Tingkat inflasi
· Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
· Struktur produksi
· Tenaga kerja
· Arus modal dalam negeri
· Cadangan devisa
· Nilai tukar mata uang
· Utang dan bantuan luar negeri
· Infrastruktur
· Teknologi
· Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
· Sektor informal

15
 FAKTOR POLITIK
· Hubungan negara dan masyarakat
· Legitimasi pemerintah
· Tipe rezim yang berkuasa
· Ideologi negara
· Elit politik dan massa
· Jaringan internasional
· Kelembagaan

16
 FAKTOR KULTURAL
· Keragaman suku, ras, agama, dan budaya
· Sistem nilai di masyarakat
· Historis
· Sosiologi masyarakat
· Karakteristik masyarakat
· Tingkat pendidikan

 FAKTOR DEMOGRAFI
· Pertumbuhan penduduk
· Struktur usia penduduk
· Migrasi
· Tingkat kesehatan

17
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
 Memberikan informasi y ang diperlukan untuk mengelola secara
tepat, efesien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber
day a y ang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait
dengan pengendalian manajemen ( management control );
 Memberikan informasi y ang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jaw ab mengelola secara tepat
dan efektif program dan penggunaan sumber day a y ang menjadi
w ewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan
penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntablitas
(accountability)

Public Sector Accounting 


Providing Information, Management Control, and
Accountability
18
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
MODEL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

 STRUKTUR PEMERINTAHAN;
Pada pemerintahan demokratis, struktur
pemerintah biasanya berdasarkan sistem “ checks
and balances”
 SIFAT DARI SUMBER DAYA
 PROSES POLITIK

19
PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA

 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil


operasi
 Mengikuti prinsip -prinsip dan standar akuntansi yang diterima
umum; Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure
 Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara
 Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya ( scarcity of
resources)
 Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen
keuangan; membutuhkan informasi yang handal dan releven
untuk melaksanakan fungsi manajemen
 Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum

20
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA
 Segi kegiatan dan tujuan
 Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran
(budgetary accounting) y ang tidak ada dalam akuntansi komersial
 Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam
akuntansi komersial, semua aset, kew ajiban dan ekuitas merupakan
bagian dari satu dana
 Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan
dalam laporan operasional maupun neraca y ang dalam akuntansi
komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional
 Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-
peraturan pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang
fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi komersial

21
PERBEDAAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR
SWASTA

PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA


Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal sendiri,
pemerintah, laba BUMN/BUMD. laba ditahan, penjualan aktiva
Penjualan aset negara, dsb Pembiayaan eksternal: utang bank,
obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada
masyarakat (publik) dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)

Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas
fungsional, dsb.

Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting


Sumber: Mardiasmo, 2002
22
PERBEDAAN STAKEHOLDER SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA

Stakeholder Sektor Publik Stakeholder Sektor Swasta

Stakeholder Eksternal: Stakeholder Eksternal:


1. Masyarakat pengguna jasa publik 1. Bank sebagai kreditor
2. Masyarakat pembayar pajak 2. Serikat buruh
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan 3. Pemerintah
pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi 4. Pemasok
4. Bank sebagai kreditor pemerintah 5. Distributor
5. Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, 6. Pelanggan
ADB, PBB, dsb. 7. Masyarakat
6. Investor asing dan country analyst 8. Serikat dagang (trade union)
7. Generasi yang akan datang 9. Pasar modal

Stakeholder Internal:
1. Lembaga negara (misalnya: kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb) Stakeholder Internal:
2. Kelompok politik (partai politik) 1. Manajemen
3. Manajer publik (gubernur, bupati, direktur BUMN/BUMD) 2. Karyawan
4. Pegawai pemerintah 3. Pemegang saham

Sumber: Mardiasmo, 2002

23
UPAYA PENYEMPURNAAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

 LATAR BELAKANG
• 1969/1970 = Rp 334,7 miliar
• 1988/1989 = Rp 36,5 triliun

 Peningkatan Anggaran • 2000/2001 = Rp 194,1 triliun


Negara • 2001/2002 = Rp 286 triliun
• 2002/2003 = Rp 289,4 triliun
 Tuntutan institusi luar negeri; seperti IMF dan
Bank Dunia dan/atau institusi donor lainnya bagi
Indonesia (Faktor Eksternal)

 Gerakan reformasi nasional yang menuntut clean


government dan good governance dalam kinerja
pemerintahan (Faktor Internal)

24
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good


governance pada sektor pemerintahan untuk
mensukseskan pembangunan nasional.

MISI :
 Peningkatan Profesionalisme SDM
 Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan
 Melayani Kebutuhan Stakeholders

25
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

 Perangkat Hukum dan Perundang-undang


 Sistem Akuntansi Pemerintahan
 Kebijaksanaan Otonomi Daerah
 Sumberdaya Manusia
 Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir
 Teknologi Informasi

26
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 Tahun 1950 -an dan 1960 -an sektor publik mema inka n peran utama
sebagai pembua t dan pelaksana strateg i pembang unan
 Istilah “SEKTOR PUBLIK” mula i dipakai perta ma kali pada tahun
1952
 Pada tahun 1970 -an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung
teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanya kan
kemba li peran sektor publik dalam pemba ngunan
 Tahun 1980 -an reforma si sektor publik dilakuka n di negara -neg ara
industri maju – teruta ma negara Anglo -Saxon, sebagai jaw aban atas
berbagai kritika n,  menga dopsi pendeka tan New Public Management
(NPM) dan reinventing government , mengadopsi (dari sektor sw asta)
meka nisme pasar, kompetisi tender ( Compulso ry Competitive Tendering -
CCT), dan privatisa si perusahaan -perusa haan publik
 Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menja di akuntansi BERBASIS
AKRUAL merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor
publik di negara -neg a ra Anglo -Saxon
 Tujuan memperkena lka n sistem akuntansi akrual adalah untuk
ma mbantu mening ka t ka n transparansi dan memperba iki efisiensi dan
efektifitas sektor publik

27
CATATAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN
AKUNTANSI PUSAT DAN DAERAH

 Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem


akuntansi yang selama ini digunakan tidak memungkinkan
disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel
 Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur
sistem, prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan
daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan
pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat
diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama
 Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas
memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian
kinerja pemerintah
 Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan,
fungsi, keterkaitan program dan anggaran antara
pemerintah pusat dengan darah, maka strategi
pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan daerah
harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan
keadilan

28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai