Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5
MAKASSAR
Jalan Sunu Nomor 162 Telp. 0411-453617 / FAX. 4665763 MAKASSAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 02)

Sekolah : SMK Negeri 5 Makassar


Mata Pelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin
Kelas/Semester : X TPm1 / Ganjil
Alokasi Waktu : 10 JP @ 45 menit

A Kompetensi Inti
.

1 KI-3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
. konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
2 KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
. abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu melaksana-kan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B Kompetensi Dasar
.

1 KD : Memahami prinsip pengolahan bahan logam.


. 3.2
.
2 KD : Mengidentifikasi pengolahan bahan logam.
. 4.2
.

C Indikator Pencapaian Kompetensi


.

KD 3. 2. Memahami prinsip pengolahan bahan logam.


Siswa dapat menjelaskan:
1 Pembuatan besi kasar.
.
2 Proses pembuatan baja.
.
3 Proses pembentukan dan bentuk-bentuk produk baja.
.

KD 4. 2. Mengidentifikasi pengolahan bahan logam.


Siswa dapat menjelaskan:
1 Pembuatan besi kasar.
.
2 Proses pembuatan baja.
.
3 Proses pembentukan dan bentuk-bentuk produk baja.
.

D Tujuan Pembelajaran
.

KD 3. 2. Memahami prinsip pengolahan bahan logam.


Setelah menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan dengan
santun mengenai:
1 Pembuatan besi kasar.
.
2 Proses pembuatan baja.
.
3 Proses pembentukan dan bentuk-bentuk produk baja.
.

KD 4. 2. Mengidentifikasi pengolahan bahan logam.


Setelah menggali informasi, peserta didik akan dapat mengidentifikasi mengenai:
1 Pembuatan besi kasar.
.
2 Proses pembuatan baja.
.
3 Proses pembentukan dan bentuk-bentuk produk baja.
.

E Materi Pembelajaran
.

A Pembuatan Besi Kasar


.

Besi kasar adalah hasil pengolahan dari bijih besi dengan melalui beberapa
proses. Proses awal adalah dengan mengurangi senyawa-senyawa dan zat-
zat lain yang terkandung dalam bijih besi dengan tahap sebagai berikut:
- Dibersihkan.
- Dipecah-pecah dan digiling sampai menjadi halus, sehingga partikel besi
dapat dipisahkan dari bahan yang tidak diperlukan dengan
menggunakan magnit.
- Dibentuk menjadi “pellet” (bulatan-bulatan kecil) dengan diameter + 14
mm.

Gambar 01. Tromol Magnit

Untuk memudahkan dalam pembentukan “pellet” maka ditambahkan


tanah liat, sehingga dapat dirol menjadi bentuk bulat. Setelah proses
awal dilakukan, maka bijih besi diproses pada dapur tinggi. Dapur tinggi
mempunyai konstruksi yang cukup besar dengan ketinggian
mencapai 100 meter. Dinding luar terbuat dari baja dan bagian dalam
dilapisi batu tahan api yang mampu menahan temperatur tinggi.
Pada bagian atas dapur tinggi terdapat corong untuk memasukkan
bahan baku, yaitu bijih besi, kokas dan batu kapur. Kokas adalah batu
bara yang telah diproses (disuling kering) sehingga dapat menghasilkan
panas yang tinggi. Batu kapur berfungsi untuk mengikat bahan-
bahan yang tidak diperlukan. Proses pada dapur tinggi adalah dengan
meniupkan udara panas ke dalam dapur tinggi untuk membakar kokas
dengan temperatur + 2000oC. Cairan besi dan terak akan turun ke
dasar dapur tinggi secara perlahan-lahan dan selanjutnya dituang ke
kereta khusus. Hasil ini disebut besi kasar, yang kemudian dapat
diproses lebih lanjut menjadi baja.

Gambar 02. Dapur Tinggi


B Proses Pembuatan Baja
.

Besi kasar dari hasil proses dapur tinggi, kemudian diproses lanjut untuk
dijadikan berbagai jenis baja
Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja:
1. Dapur Baja Oksigen (Proses Bassemer)
Pada dapur baja oksigen dilakukan proses lanjutan dari besi kasar
menjadi baja, yakni dengan membuang sebagian besar karbon dan
kotoran- kotoran (menghilangkan bahan-bahan yang tidak diperlukan)
yang masih ada pada besi kasar. Ke dalam dapur dimasukkan besi
bekas, kemudian baru besi kasar, tapi sebagian fabrik baja banyak
yang langsung dari dapur tinggi, sehingga masih dalam keadaan cair
langsung disalurkan ke dapur Oksigen.
Kemudian, udara (oksigen) yang didinginkan dengan air dan kecepatan
tinggi ditiupkan ke cairan logam. Ini akan bereaksi dengan cepat
antara karbon dan kotoran-kotoran lain yang akan membentuk terak
yang mengapung pada permukaan cairan. Dapur dimiringkan, maka
cairan logam akan keluar melalui saluran yang kemudian ditampung
dalam kereta-kereta tuang. Untuk mendapatkan spesifikasi baja
tertentu, maka ditambahkan campuran lain sebagai bahan
paduan. Hasil penuangan ini dapat langsung dilanjutkan dengan
proses pengerolan untuk mendapatkan bentuk/profil yang diinginkan.
Gambar 03. Dapur Baja Oksigen

2. Dapur Baja Terbuka (Siemens Martin)


Sama halnya dengan Dapur Baja Oksigen, maka dapur baja terbuka
(Siemens Martin) juga merupakan dapur yang digunakan untuk
memproses besi kasar menjadi baja. Dapur ini dapat menampung baja
cair lebih dari 100 ton dengan proses mencapai temperatur + 1600oC;
wadah besar serta berdinding yang sangat kuat dan landai.
Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran
yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung
pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan kedalam
cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses, maka
tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya
untuk dijadikan bermacam-macam jenis baja.

Gambar 04. Dapur Baja Terbuka

3. Dapur Baja Listrik


Panas yang dibutuhkan untuk pencairan baja adalah berasal
arus listrik yang disalurkan dengan tiga buah elektroda karbon dan
dimasukkan/diturunkan mendekati dasar dapur. Penggunaan
arus listrik untuk pemanasan tidak akan mempengaruhi atau
mengkontaminasi cairan logam, sehingga proses dengan dapur
baja listrik merupakan salah satu proses yang terbaik untuk
menghasilkan baja berkualitas tinggi dan baja tahan karat
(stainless steel).
Dalam proses pembuatan, bahan-bahan yang dimasukkan
adalah bahan- bahan yang benar-benar diperlukan dan besi
bekas. Setelah bahan-bahan dimasukkan, maka elektroda-
elektroda listrik akan memanaskan bahan dengan panas yang
sangat tinggi (+ 7000oC), sehingga besi bekas dan bahan-bahan
lain yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair. Adapun
campuran-campuran lain (misalnya untuk membuat baja tahan
karat) dimasukkan setelah bahan-bahan menjadi cair dan
siap untuk dituang.

Gambar 05. Dapur Baja Listrik


F Pendekatan, Model, Metode.
.
Pendekat : Saintific
an
1 Mengamati
.
Kegiatan siswa mengidentifikasi melalui indera penglihat (membaca, menyimak),
pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek
dengan ataupun tanpa alat bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain
observasi lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan grafik data,
menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang tersedia di media masa
dan internet maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati
adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah.
2 Menanya
.
Kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan
dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya,
siswa membuat pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang
belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru,
narasumber, siswa lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru
hingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan
secara lisan dan tulisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk
tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan kalimat
hipotesis. Hasil belajar dari kegiatanmenanya adalah siswa dapat
merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
3 Mengumpulkan Data
.
kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan.
Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara membaca buku,
mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen),
wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari kegiatan
mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4 Mengasosiasi
.
Kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran
dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara lain
melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan
menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber
data sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya
membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.
Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun
menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada
sehingga dapat ditarik simpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep
penting yang bermakna dalam menambah skema kognitif, meluaskan
pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari kegiatan
menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian dari
hipotesis.
5 Mengomunikasikan
.
Kegiatan siswa mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi
yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk
diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi
sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari
kegiatanmengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan
mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis.
Model Pembelajaran:
Pembelajaran explicit instruction (model pembelajaran langsung).

Sintaks model pembelajaran explicit instruction (model pembelajaran langsung).


Sintak Pembelajaran Peran Guru Peran Peserta Didik
1 Pendahuluan Guru menjelaskan Siswa memperhatikan
. tujuan paparan dari guru,
pembelajaran, dan siswa
informasi latar mempersiapkan
belakang macam- diri untuk mengikuti
macam pengolahan latihan yang
bahan logam. diberikan oleh guru
tentang pengolahan
bahan logam.
2 Presentasi Guru menjelaskan Siswa memperhatikan
. konsep dan demonstrasi
memodelkan/ keteram-pilan oleh
mendemonstrasikan guru, sehing-
keterampilan yang ga siswa dapat mema-
menjadi tujuan hami konsep/keteram-
pembelajaran pilan yang diajarkan
dalam guru terhadap
pencantuman pencantuman
macam-macam macam-macam
pengolahan bahan pengolahan bahan
logam. logam.
3 Latihan Terbimbing Guru memonitor Siswa menerapkan
. kemajuan belajar materi (konsep,
siswa, memberi keterampilan)
umpan balik serta umpan balik yang
melakukan disampaikan guru
perbaikan, apabila terhadap
diperlukan terhadap pencantuman
pencantuman macam-macam
macam-macam pengolahan bahan
pengolahan bahan logam
logam.
4 Latihan Mandiri Guru memberi Siswa menerapkan
. kesempatan pengetahuan atau
kepada siswa untuk keterampilan baru
berlatih secara secara mandiri
mandiri dengan sampai tercapainya
tujuan tercapainya otomatisasi dan
otomatisasi dan transfer pada
transfer pada pencantuman
pencantuman macam-macam
macam-macam pengolahan bahan
pengolahan bahan logam.
logam

Metode Pembelajaran:
Diskusi, tugas teori (pengetahuan), tugas praktek (keterampilan).
G. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-3*)
a Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
.
1 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
.
2 Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan
.
sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan dipelajari.
3 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi
. kehidupan.
4 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
. dilakukan.
5 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
.

b Kegiatan Inti (60 menit)


.
1 Guru menjelaskan tentang pembuatan besi kasar proses pembuatan baja dan
. pembuatan baja.
2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang pembuatan besi kasar
. proses pembuatan baja dan pembuatan baja.
3 Peserta didik memperhatikan secara mandiri gambar, peraga yang diberikan
. dan bertanya kepada guru/teman tentang pembuatan besi kasar proses
pembuatan baja dan pembuatan baja.
4 Guru menugaskan siswa menjelaskan untuk mejelaskan tentang pembuatan
. besi kasar proses pembuatan baja dan pembuatan baja.
5 Peserta didik menyelesaikan tugas dari guru tentang pembuatan besi kasar
. proses pembuatan baja dan pembuatan baja.

c Penutup (15 menit)


.
1. Guru dan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru merefleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan).
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan ke-4*)
a Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
.
1 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
.
2 Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan
.
sebelumnya terkait dengan kompetensi yang akan dipelajari.
3 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi
. kehidupan.
4 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
. dilakukan.
5 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
.
b Kegiatan Inti (60 menit)
.
1 Guru menjelaskan tentang proses pembentukan dan bentuk-bentuk produk
. baja.
2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
.
3 Peserta didik memperhatikan secara mandiri gambar, peraga yang diberikan
. dan bertanya kepada guru/teman tentang proses pembentukan dan
bentuk-bentuk produk baja
4 Guru menugaskan peserta didik menjelaskan tentang proses pembentukan
. dan bentuk-bentuk produk baja
5 Peserta didik menyelesaikan tugas dari guru tentang proses pembentukan
. dan bentuk-bentuk produk baja

c Penutup (15 menit)


.
1. Guru dan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru merefleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/
perseorangan (jika diperlukan).
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

H Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan.


.
1 Teknik Penilaian : Tes Teori dan Tes praktek (terlampir).
.
2 Instrumen Penilaian : Terlampir.
.
3 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.
.

I Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar.


.
Media : Laptop, LCD.
Alat : Bermacam-macam jenis logam
Gambar macam-macam pengolahan bahan logam.
Alat peraga berupa model atau benda tentang pengolahan bahan
logam.
Bahan : Logam besi, logam baja.
Sumber Belajar : Internet.
Handout.
Buku pegangan siswa.
Makassar, Juli 2018
Mengetahui ;
Kepala UPT SMK Negeri 5 Makassar Guru Mata Pelajaran

Drs. H. M. Ilyas, M. M ---------------


Nip. 19590522 198602 1 004 Nip.

Anda mungkin juga menyukai