Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN SWITCHING

Judul : EIGRP

Nama : Nurjanijan Madhatillah

NIM : 171344026

Kelas : 2 NK

Tanggal Praktikum : 11 DESEMBER 2018

Tanggal Pengumpulan Laporan : 18 DESEMBER 2018

Dosen Pengampu : 1. T.B. Utomo


2. Moh. Farid Susanto
3. Litasari,S.ST, M.T

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018
A. PENDAHULUAN
EIGRP, atau Enhanced Interior Gateway Routing Protocol adalah Routing
Protocol milik Cisco yang dapat mendistribusikan informasi Routing atau network yang
dimiliki dari Router ke Router lainnya, informasi yang disebarkan berupa network apa
saja yang dipunya oleh Router pengirim, jalur yang harus dilewati (Gateway), dan
Seberapa jauh jaraknya (Metric/Distance). EIGRP adalah model baru dari IGRP. Dengan
EIGRP ini kita dapat membuat jaringan besar yang dinamis, karena setiap Router akan
otomatis mengirim informasi network yang dipunya pada Router lainnya.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah
EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route,
dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi
ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.
Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.
Berikut beberapa fitur yang dimiliki oleh EIGRP:
1. Termasuk protokol routing dinamis tingkat lanjut
2. Waktu convergence yang cepat.
3. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak
bersebelahan/berurutan)
4. Partial updates, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang
berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (misal: ada
network yang down)
5. Mendukung multiple protokol network
6. Desain network yang flexible
7. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor)
nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
8. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
9. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui konfigurasi routing dinamis EIGRP
2. Mahasiswa memahami routing EIGRP
3. Memenuhi tugah mata kuliah Jaringan Telekomunikasi.
C. LANGKAH KERJA
1. Buatlah topologi seperti dibawah ini :

Gambar (1). Topologi

2. Berikan konfigurasi IP, Subnet Mask dan Gateway untuk menghubungkan PC ke


router dengan Network Address berbeda-beda pada setiap Network, contohnya
seperti dibawah ini :

Device IP Address Network Address Gateway Subnet Mask

PC0 192.168.10.10 192.168.10.0 192.168.10.1 255.255.255.0

PC1 192.168.20.10 192.168.20.0 192.168.20.1 255.255.255.0

PC2 192.168.30.10 192.168.30.0 192.168.30.1 255.255.255.0

Gambar(2). Melakukan Konfigurasi

3. Gunakan kabel straight untuk menghubungkan PC ke switch dan juga ke Router.


4. Pada router diberikan IP Address untuk menghubungkan ke device yang terkoneksi
langsung ke dirinya dengan memberikan IP Address seperti dibawah ini :
Gambar(3). Pemberian IP Address
Pada Command Line Interface diberikan IP address 192.168.10.1 sebagai gerbang
untuk menghubungkan PC0 ke Router, untuk memastikan bahwa Router
tersambung ke PC dapat dilakukan ping IP dengan Command Prompt seperti
dibawah ini:

Gambar(4). Melakukan Ping dengan Command Prompt


5. Lakukan hal yang sama untuk PC lainnya dan pastikan semua PC terhubung ke
router masing-masing.
6. Setelah selesai memberikan IP Gateway, dilanjutkan dengan melakukan routing
dinamis dengan menggunakan sintaks :

Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network (IP network yang terhubung dengan router)
(wildcard mask)

7. Lakukan hal yang sama untuk router lainnya dan lalu melakukan pengecekan pada
tabel routing untuk memastikan jalur antar network sudah terhubung satu sama
lainnya seperti dibawah ini :
Gambar(5). Table Routing pada CLI

8. Setelah memeriksa bahwa Router sudah terhubung dengan semua network, maka
lakukanlah ping IP ke setiap Network dengan menggunakan PC.

D. ANALISA

Praktikum routing dinamis EIGRP merupakan lanjutan dari percobaan sebelumnya


yaitu routing dynamic OSPF, dimana pengenalan jalur routing yang tidak perlu dilakukan
satu persatu.

Gambar(6). Topologi

Pada bagian ini dilakukan cara untuk melakukan routing dinamis menggunakan sintaks
seperti dibawah ini:
Router(config)#router eigrp 1
Router(config-router)#network (IP network yang terhubung dengan router)
(wildcard mask)
Pada pengaturan jalur routing EIGRP dinamis cukup mengenalkan network pada kaki-
kaki yang terhubung dengan router,

contoh :
Router yang diambil yaitu router 0 di Network Address 192.168.10.0, dikarenakan
router ini letaknya paling efektif dalam melakukan komunikasi antar beberapa network,
pada router ini terhubung langsung dengan beberapa Network Address diantaranya :

Device Network Address Subnet Mask Wildcard Mask

56.56.56.0 255.255.255.252 0.0.0.3

Router 0 54.54.54.0 255.255.255.252 0.0.0.3

192.168.10.0 255.255.255.0 0.0.0.255

Untuk lebih jelasnya sintaksnya seperti dibawah ini:

Gambar(7). Pengenalan Routing Dinamis EIGRP pada network address 192.168.10.0

Perintah eigrp 1 bertujuan untuk memberikan ID atau pengenal bahwa prioritas


dalam menjalankan perintah ini merupakan perintah dengan ID nomor 1 (protokol).
Terdapat penggunaan wildcard mask, ini dimaksudkan untuk bertugas menerima atau
menolak suatu IP address atau kelompok dari sejumlah IP Address. Wildcard Mask
merupakan suatu urutan angka-angka yang mengefektifkan paket Routing didalam
subnets suatu jaringan property.
Perbedaan Wildcard mask dan Subnet Mask, yaitu Subnet menggunakan biner 1
dan 0 untuk mengidentifikasi jaringan, subnet dan host. Wildcard mask menggunakan
biner 1 atau 0 untuk memfilter IP address individual atau grup untuk diijinkan atau
ditolak akses. Sedangkan persamaannya yaitu kedua-duanya sama-sama 32bit.
Sedangkan penggunaan perintah “0” dimaksudkan untuk mengetahui bahwa jalur dari
network tersebut berhubungan dengan backcbone pada jaringan utama.
Seperti contoh yang telah diberikan maka lakukan pengenalanRouting Dinamis
pada setiap router dengan tujuan agar setiap kaki-kaki network yang terhubung ke kaki
router. Lakukan dengan teliti kemudian periksa kembali untuk memastikan setiap kaki
terhungn dengan router, dikarenakan jika terjadi kesalahan pada salah satu kaki di router
dan jika tidak diberikan jalur routing maka data yang dikirim akan dikembalikkan atau
kemungkinan di hapus.
Berikut tabel pengenalan semua network pada topologi jaringan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Device Network Address Subnet Mask Wildcard Mask

Router0 12.12.12.0 255.255.255.252 0.0.0.3

41.41.41.0 255.255.255.252 0.0.0.3

Router1 54.54.54.0 255.255.255.252 0.0.0.3

43.43.43.0 255.255.255.252 0.0.0.3

41.41.41.0 255.255.255.0 0.0.0.3

Router2 12.12.12.0 255.255.255.252 0.0.0.3

27.27.27.0 255.255.255.252 0.0.0.3

32.32.32.0 255.255.255.0 0.0.0.3

Router3 43.43.43.0 255.255.255.252 0.0.0.3

32.32.32.0 255.255.255.252 0.0.0.3


Device Network Address Subnet Mask Wildcard Mask

Router4 34.34.34.0 255.255.255.252 0.0.0.3

13.13.13.0 255.255.255.252 0.0.0.3

192.168.10.0 255.255.255.0 0.0.0.255

Router6 56.56.56.0 255.255.255.252 0.0.0.3

192.168.20.0 255.255.255.0 0.0.0.255

Router7 78.78.78.0 255.255.255.252 0.0.0.3

79.79.79.0 255.255.255.252 0.0.0.3

27.27.27.0 255.255.255.0 0.0.0.3

Router8 78.78.78.0 255.255.255.252 0.0.0.3

192.168.30.0 255.255.255.252 0.0.0.255

Router9 79.79.79.0 255.255.255.252 0.0.0.3

192.168.30.0 255.255.255.252 0.0.0.255

Untuk mengetes bahwa bahwa jalur routing sudah dibentuk, maka perlu
memperlihatkan tabel routing dengan menggunakan sintaks “show ip route”, untuk
contoh diperlihatkan pada router4 seperti dibawah ini:

Gambar(8) Tabel routing pada router4


Pastikan routing pada setiap network address telah terhubung digunakan Command
Prompt dan test ping menggunakan PC0 dengan network address tujuan 192.168.30.0
seperti dibawah ini:

Gambar(9) Melakukan Ping dengan Command Prompt

Pada Command Prompt diperlihatkan bahwa remote network berhasil


mengirimkan data dan dapat dilihat pada “TTL=250” yang berarti router yang dilewati
sebanyak 5 router, TTL (Time to Live) merupakan suatu nilai pada paket data (header
IP) yang menyatakan berapa lama paket tersebut bisa beredar / berjalan-jalan dalam
jaringan. Adapun traffic yang dilewati pada saat proses pengiriman data seperti dibawah
ini:

Gambar(9) Tabel jalur routing dari 192.168.10.0 (sender)ke 192.168.30.0(receiver)


Gambar (10) Trafic Jalur yang dilewati dari network address awal 192.168.10.0 ke network tujuan
yaitu 192.168.30.0

Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah
EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route,
dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi
ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.
Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.
Dan dapat melakukan Update berkala

E. KESIMPULAN

EIGRP merupakan protocol routing yang termasuk proprietary Cisco, yang


berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protocol
terbaik di dunia jika bukan merupakan proprietary Cisco.
Kelebihan dari EIGRP sebagai berikut:
1. Waktu Convergence yang cepat.
2. Mendukung multiple protocol network.
3. Desain network yang fleksibel.
4. Mudah dikonfigurasi pada WAN dan LAN.
Kekurangan dari EIGRP sebagai berikut:
1. Hanya dapat dijalankan pada Router Cisco

F. DAFTAR PUSTAKA

https://config13.wordpress.com/2017/11/17/aij-konfigurasi-dynamic-routing-eigrp/
diakses tanggal 17 Desember 2018
http://herman-it.blogspot.com/2009/09/konfigurasi-router-menggunakan-routing.html
diakses 18 desember 2018

Anda mungkin juga menyukai