1. Peserta didik mampu mengidentifikasi atom karbon (C) dan hidrogen (H) dalam senyawa hidrokarbon dengan benar setelah
melakukan percobaan.
2. Peserta didik mampu menganalisis struktur senyawa hidrokarbon dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi.
3. Peserta didik mampu menganalisis sifat senyawa hidrokarbon dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi.
4. Peserta didik mampu menyebutkan reaksi-reaksi pada senyawa hidrokarbon dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi.
5. Peserta didik mampu menyebutkan kegunaan senyawa hidrokarbon dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi.
6. Peserta didik mampu membuat model struktur molekul isomer senyawa hidrokarbon dengan benar melalui kegiatan diskusi.
Senyawa Hidrokarbon
mempelajari
Definisi Senyawa Karbon Alkana, Alkena, dan Alkuna Reaksi-Reaksi pada Kegunaan Senyawa
Hidrokarbon Hidrokarbon dan Karbon
meliputi meliputi
meliputi meliputi
Sejarah Perkembangan Tata Nama
Senyawa Organik Adisi Bidang Pangan
berdasarkan
Rantai Utama
terjadi
disebabkan Penemuan Bidang Sandang
Friedrich Penambahan
Wohler Cabang/Alkil Atom/Gugus Atom
Bidang Papan
Letak Ikatan Rangkap
Identifikasi Keberadaan Eliminasi
Unsur Karbon dan Hidro- Bidang Seni dan Estetika
gen dalam Senyawa Isomer terjadi
Organik berdasarkan Pengurangan
Atom/Gugus Atom
Perbedaan Struktur
Sumber Senyawa Orga- Suatu Senyawa
nik atau Senyawa Hidro- Substitusi
karbon terjadi
Sifat-Sifat
meliputi Pertukaran
meliputi Atom/Gugus Atom
Tumbuhan dan Hewan
Sifat Kimia
Batu Bara Oksidasi
Sifat Fisika
Gas Alam dan Minyak Bumi terjadi
Pembuatan Reaksi dengan
Kekhasan Atom Karbon Oksigen
dalam Membentuk Se- Kegunaan
nyawa Hidrokarbon
disebabkan
akibat
Mempunyai 4 Ikatan Kovalen
Konfigurasi Elektron
6
C = 1s2 2s2 2p2
Ukuran Atom Relatif Kecil
Berikatan dengan
Sesama Atom Karbon
1)
(senyawa hidrokarbon jenuh)
2)
4)
B. Uraian
1. a. Konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2.
Atom C nomor 3 memiliki 5 garis (salah) Struktur Lewis atom karbon:
b. Atom karbon dapat mencapai susunan oktet
(seperti gas mulia) dengan menangkap empat
elektron dan membentuk ikatan kovalen
dengan atom lain.
5)
2. Atom karbon berbeda dengan atom-atom lain
karena atom karbon mempunyai kemampuan
berikatan dengan sesama atom karbon maupun
atom lain membentuk rantai karbon. Rantai
Semua atom C memiliki 4 garis (benar)
karbon yang terbentuk mempunyai panjang yang
12. Jawaban: d tidak terbatas.
Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat
3. a. Unsur hidrogen dan oksigen dalam senyawa
dua atom C lain. Atom C sekunder ditunjukkan
hidrokarbon dapat diketahui dengan cara
oleh angka 4. Atom C yang ditunjuk oleh angka 1
memanaskan senyawa hidrokarbon dalam
merupakan atom C primer. Atom C yang ditunjuk
wadah tertutup sehingga dihasilkan titik-titik
oleh angka 2 merupakan atom C kuarterner. Atom
zat cair yang mengembun di dalam wadah.
C yang ditunjuk oleh angka 3 dan 5 merupakan
Zat cair tersebut kemudian diuji dengan
atom C tersier.
kertas Kobalt(II). Apabila warna kertas
13. Jawaban: c Kobalt(II) berubah warna dari biru menjadi
Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga merah muda maka zat cair tersebut adalah air
atom C lain. Atom C tersier ditunjukkan oleh atom (H2O). Dengan demikian, dalam senyawa
C nomor 3 dan 10. Atom C nomor 1, 2, 4, 7, 9, 11, hidrokarbon terdapat unsur H dan O.
13, dan 14 termasuk atom C primer. Atom C b. Reaksi yang terjadi:
nomor 6 dan 8 termasuk atom C sekunder. Atom CoCl2 (s) + 6H2O(g) U CoCl2·6H2O(s)
C nomor 5 dan 12 termasuk atom C kuarterner. Biru Merah muda
14. Jawaban: e 4. a. Atom C primer adalah atom C yang mengikat
1) Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lain. Atom C primer ditunjukkan
satu atom C lain. Atom C primer ditunjukkan oleh atom C nomor 1, 2, 5, 8, 10, 14, dan 15.
oleh angka 1, 4, 6, 8, 9, 14, 16, dan 17. b. Atom C sekunder adalah atom C yang
2) Atom C kuarterner adalah atom C yang mengikat dua atom C lain. Atom C sekunder
mengikat empat atom C lain. Atom C ditunjukkan oleh atom C nomor 4, 6, 9, 12,
kuarterner ditunjukkan oleh angka 7. dan 13.
3) Atom C tersier adalah atom C yang mengikat c. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat
tiga atom C lain. Atom C tersier ditunjukkan tiga atom C lain. Atom C tersier ditunjukkan
oleh angka 2, 5, 11, dan 15. oleh atom C nomor 7.
Jadi, jawaban yang tepat adalah e. Atom C primer d. Atom C kuarterner adalah atom C yang
ditunjukkan oleh angka 14, atom C kuarterner mengikat empat atom C lain. Atom C
ditunjukkan oleh angka 7, dan atom C tersier kuarterner ditunjukkan oleh atom C nomor 3
ditunjukkan oleh angka 11. dan 11.
4 Senyawa Hidrokarbon
5. Apakah perbedaan antara ikatan alifatik dan ikatan Hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidro-
siklik pada senyawa hidrokarbon? Jelaskan karbon dengan rantai karbon tertutup atau
disertai contoh strukturnya! mengandung unsur cincin.
Jawaban:
Hidrokarbon alifatik merupakan senyawa hidro-
karbon dengan rantai karbon terbuka.
Contoh:
Contoh: dan
dan
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang 2)
memiliki ikatan tunggal pada rantai karbonnya.
Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Senyawa
hidrokarbon yang mempunyai rumus tersebut 4-etil-2,4-dimetilheptana
adalah C3H8 (angka 2)) dan C5H12 (angka 4)).
Senyawa hidrokarbon yang ditunjukkan oleh
angka 1) (C 2H 2) termasuk alkena. Senyawa 3)
hidrokarbon yang ditunjukkan oleh angka 3)
(C4H6) dan angka 5) (C6H10) termasuk alkuna.
3-etil-2,3-dimetilheksana
2. Jawaban: c
4)
4. Jawaban: c
1)
1)
3,5,5-trimetiloktana
Nama IUPAC: 3-metil heksana
(Bukan 1,3-dimetilpentana)
3) 6. Jawaban: e
Senyawa dengan struktur:
termasuk alkana yang
Nama IUPAC: 2,3,3-trimetilpentana
(Sesuai IUPAC)
mempunyai nama 2-metilbutana dan rumus
molekul C5H12. Isomernya mempunyai rumus
4) molekul sama, tetapi berbeda kerangka (struktur)
rantai karbonnya.
1) n-butana
Nama IUPAC: 2,3-dimetilpentana
(Bukan 3-etil-2-metilbutana) Rumus molekul: C4H10
2) 3-etilpentana
5)
2)
Rumus struktur: C5H12 Rumus molekul: C6H14
5) 2,2-dimetilpropana
3)
6 Senyawa Hidrokarbon
Jika Mr-nya sama, senyawa alkana bercabang Senyawa tersebut termasuk senyawa alkena.
mempunyai titik didih lebih rendah daripada Rantai utamanya merupakan rantai terpanjang
alkana rantai lurus. yang mengandung ikatan rangkap dua. Penomor-
1) n-heksana an rantai induk dimulai dari sebelah kiri, yang
paling dekat dengan ikatan rangkap dua. Ikatan
(6 atom C) rangkap dua pada alkena tersebut terletak pada
2) n-heptana atom C nomor 1. Senyawa tersebut mengandung
dua alkil, yaitu etil (–C2H5) yang terikat pada atom
C nomor 2, dan 2 metil (–CH3) yang terikat pada
(7 atom C)
atom C nomor 4. Penulisan alkil urut sesuai abjad.
3) 2-metilpentana Dengan demikian, nama senyawa tersebut adalah
2-etil-4,4-dimetil-1-pentena yang terlihat.
10. Jawaban: c
(6 atom C) Isomer merupakan senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
4) 2,3-dimetilbutana
strukturnya berbeda.
1) n-pentana:
(C5H12)
(6 atom C) 1-pentena:
5) 2,3-dimetilpentana (C5H10)
(n-pentana dan 1-pentena bukan isomer)
2) 2-metil-1-butena:
(7 atom C) (C5H10)
Makin sedikit jumlah atom C, Mr alkana makin
kecil. Senyawa dengan jumlah atom C paling
sedikit dimiliki senyawa 1), 3), dan 4) dengan 2-butena:
6 atom C. Di antara ketiga senyawa tersebut yang (C4H8)
mempunyai titik didih paling rendah adalah (2-metil-1-butena dan 2-butena bukan isomer)
senyawa 4) karena mempunyai cabang paling
3) 3-etil-1-pentena:
banyak.
(C7H14)
8. Jawaban: b
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang me-
miliki ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. 2,3-dimetil-2-pentena:
Rumus umum alkena adalah CnH2n. Senyawa (C7H14)
hidrokarbon yang mempunyai rumus tersebut
adalah C2H2 (angka 1)) dan C5H10 (angka 4)).
Senyawa hidrokarbon yang ditunjukkan oleh (3-etil-1-pentena dan 2,3-dimetil-2-pentena
angka 2) (C 3H 8) termasuk alkana. Senyawa merupakan isomer)
hidrokarbon yang ditunjukkan oleh angka 3)
(C4H6) dan oleh angka 5) (C6H10) termasuk alkuna. 4) 3-metil-2-pentena:
(C6H12)
9. Jawaban: d
2,4-dimetil-1-pentena:
(C7H14)
3) 6
(C7H14) 7
2,3-dietil-1-pentena:
(C9H18) 4-etil-3,5-dimetil-3-heptena (Benar)
1 2 3 4 5 6
cis-2-pentena trans-2-pentena
5 4 3 2 1
2)
6 4)
7
cis-3,4-dimetil-3-heptena
5-etil-4,5-dimetil-3-heptena
(Bukan 2-etil-2-isopropil-3-heksena)
trans-3,4-dimetil-3-heptena
8 Senyawa Hidrokarbon
atom C nomor 2. Senyawa tersebut mengandung
5) dua macam alkil yaitu 2 metil (–CH3) pada atom
C nomor 5 dan isopropil (–C2H5) pada atom C
cis-3,4-dimetil-3-heksena nomor 2. Penulisan alkil diurutkan sesuai abjad.
Dengan demikian, nama senyawa tersebut adalah
4-isopropil-5,5-dimetil-2-heksuna.
19. Jawaban: a
trans-3,4-dimetil-3-heksena
15. Jawaban: d
Senyawa hidrokarbon alkana tidak larut dalam
pelarut air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
3,4-dimetiloktana termasuk alkana. Senyawa Rumus molekul: C10H18
hidrokarbon alkena dan alkuna sedikit larut dalam
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang
air. 1-heptena, 2,3-dimetilbutena, dan3-etil-4-
memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
isopropil-1-nonena termasuk senyawa alkena.
strukturnya berbeda.
2-metil1-butuna termasuk senyawa alkuna.
1) 3,5,5-trimetil-1-heptuna
16. Jawaban: b
Alkena dapat dibuat dengan beberapa reaksi,
seperti reaksi dehidrogenasi, dehidrohalogenasi,
dehidrasi, dan eliminasi alkana. Reaksi dehidro-
genasi ditunjukkan oleh reaksi a. Reaksi dehidro-
halogenasi ditunjukkan oleh reaksi b. Reaksi Rumus molekul: C10H18
dehidrasi ditunjukkan oleh reaksi c. Sementara itu,
reaksi d dan e merupakan reaksi pembuatan 2) 4,7,7-trimetil-2-oktuna
alkana.
17. Jawaban: d
Senyawa hidrokarbon alkuna adalah senyawa
hidrokarbon yang rantai karbonnya memiliki
Rumus molekul: C11H20
ikatan kovalen rangkap tiga. Rumus umumnya
CnH2n–2. Jadi, yang merupakan senyawa alkuna 3) 4,5,5-trimetil-2-nonuna
adalah C7H12. Senyawa dengan rumus kimia C3H8
termasuk senyawa alkana. Senyawa dengan rumus
kimia C2H2, C5H10, dan C8H16 termasuk senyawa
alkena.
Rumus molekul: C12H22
18. Jawaban: b
4) 3-etil-6,6-dimetil-1-oktuna
10 Senyawa Hidrokarbon
kiri tidak tepat karena hanya dekat dengan 1 d. Eliminasi alkana
alkil. Jadi, nama senyawa yang sesuai IUPAC Reaksi penghilangan dua atom terikat pada
adalah 2,2,3-trimetilbutana. dua atom C berdekatan. Dua atom C ini
b. 2,3-dimetil-1-butena selanjutnya membentuk ikatan rangkap.
l l
eliminasi
– C – C – ⎯⎯⎯⎯→ GC = CH + XY
l l
X Y
Penamaan sesuai IUPAC, yaitu 2,3-dimetil-
3. a. Mr (C3H5)n = (3n × Ar C) + (5n × Ar H)
1-butena.
82 = (3n × 12) + (5n × 1)
c. 3-etil-3-metil-1-butuna
82 = 36n + 5n
82 = 41n
n=2
Jadi, rumus molekulnya (C3H5)2 = C6H10
b. Rumus umum senyawa C6H10 adalah CnH2n-2
(alkuna) yang terdiri atas 6 atom C. Jadi,
Penamaan tidak sesuai IUPAC. nama hidrokarbon tersebut adalah heksuna.
Rantai induk alkuna yaitu rantai karbon c. Isomer merupakan senyawa-senyawa yang
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
tiga. Rantai utama senyawa tersebut mengan- strukturnya berbeda. Isomer dari C 6H 10
dung 5 atom C. Jadi, nama senyawa yang sebagai berikut.
tepat sesuai IUPAC adalah 3,3-dimetil-1- 1)
pentena. (1-heksuna)
2. Alkena dapat dibuat diperoleh melalui reaksi- 2)
reaksi berikut. (2-heksuna)
a. Reaksi dehidrogenasi (penghilangan hidrogen)
3)
Dilakukan dengan pemanasan alkana pada
suhu 500°C dengan katalis Cr2O3 atau Al2O3. (3-heksuna)
CH3 – CH2 – CH3(g) ⎯⎯⎯⎯
2 3 Cr O
→ 4)
Δ
n-propana
CH2 = CH – CH3(g) + H2(g) (3-metil-1-pentuna)
propena
5)
b. Reaksi dehidrohalogenasi (penghilangan HX)
Reaksi antara monohaloalkana dengan KOH
dalam alkohol. (4-metil-1-pentuna)
CH3 – CH2 – CH – CH3(aq) + KOH(aq) Alkohol
⎯⎯→
1-butena
12 Senyawa Hidrokarbon
atom C sekunder. Oleh karena itu, reaksi substitusi 8. Jawaban: a
tersebut akan menghasilkan produk dominan jika Pembakaran hidrokarbon yang tidak sempurna
terjadi penggantian 1 atom H pada C tersier (C menghasilkan karbon monoksida (CO) atau jelaga
nomor 2 dari dari kiri) oleh 1 atom Br (halogen). (C). Gas CO yang masuk ke dalam paru-paru akan
lebih mudah mengikat Hb daripada O2 sehingga
CH3 – CH – CH2 – CH3 + Br2 ⎯→ CO akan meningkat dibanding O2 akibatnya akan
CH3 menimbulkan sesak napas, pingsan, bahkan
Br kematian. Jelaga yang dihasilkan dari pembakaran
tidak sempurna hidrokarbon mengakibatkan
CH3 – C – CH2 – CH3 + Br2 + HBr
gangguan pernapasan.
CH3
2-bromo-2-metilbutana
9. Jawaban: a
Keberadaan ikatan rangkap pada senyawa
4. Jawaban: e hidrokarbon dapat diidentifikasi dengan air brom.
Reaksi pembakaran hidrokarbon tidak sempurna Jika warna air brom yang semula cokelat berubah
menghasilkan gas karbon monoksida (CO) atau menjadi bening (warna menghilang), berarti dalam
jelaga (C) dan air (H2O). Reaksi 2) menghasilkan senyawa hidrokarbon tersebut positif mengandung
gas CO dan air (H 2O), sedangkan reaksi 4) ikatan rangkap. Hal ini disebabkan brom meng-
menghasilkan karbon (jelaga) dan air (H2O). adisi ikatan rangkap dalam senyawa hidrokarbon.
Keduanya merupakan reaksi pembakaran tidak
R – CH = CHR + Br2 → R – CH – CH – R
sempurna. Sementara itu, reaksi 1) dan 3) meng-
hasilkan gas CO2 dan H2O sehingga termasuk Br Br
reaksi pembakaran sempurna. 10. Jawaban: e
5. Jawaban: b Reaksi 1) terjadi antara alkana dengan oksigen (O2)
Reaksi pemanasan senyawa hidrokarbon dengan sehingga disebut reaksi oksidasi atau pembakaran.
katalis asam pekat sehingga menghasilkan alkena Reaksi 2) terjadi penggantian 1 atom H dengan 1
dan air adalah reaksi dehidrasi atau penghilangan atom Cl sehingga disebut reaksi substitusi atau
air (H 2O). Zat X (reaktan) yang mengalami penggantian. Reaksi 3) terjadi penghilangan 1
dehidrasi adalah alkohol dengan jumlah C yang atom H dan 1 atom Br dan ditandai dengan
sama. Jadi, zat X adalah senyawa alkohol dengan penambahan ikatan (ikatan tunggal menjadi ikatan
jumlah C adalah 4 yaitu butanol (C4H9OH). rangkap dua). Reaksi ini disebut reaksi eliminasi
atau reaksi penghilangan.
6. Jawaban: d
Misal volume gas propana = x L
B. Uraian
Volume gas butana = (7 – x) L
1. a. Reaksi pembakaran sempurna merupakan
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
reaksi suatu hidrokarbon dengan oksigen (O2)
xL 5x L 3x L 4x L
yang menghasilkan CO2 dan H2O. Reaksi
C5H12(g) + 8O2(g) → 5CO2(g) + 6H2O(g) pembakaran sempurna gas butana sebagai
berikut.
(7 – x) L 8(7 – x) L 5(7 – x) L 6(7 – x) L
13
C4H10 + 2 O2 → 4CO2 + 5H2O
Volume O2 = 5x + 8(7-x)
44 = 5x + 56 – 8x b. Reaksi adisi adalah penambahan atom pada
x =4 suatu hidrokarbon yang ditandai dengan
Volume gas propana = x = 4 L berkurangnya ikatan. Reaksi adisi 3-metil-2-
Volume gas butana = 7 – x = 7 – 4 = 3 L pentena dengan HCl sebagai berikut.
+ HCl →
7. Jawaban: b
Adisi hidrogen pada 1,4-butadiena menghasilkan
1-pentena sesuai persamaan berikut.
CH2 = CH – CH2 – CH2 = CH2 + H2 ⎯→
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3
1-pentena
5. Persamaan reaksi:
Cr O ⋅AsO
⎯⎯⎯⎯⎯⎯
2 3 3
→ + H2 C7H12 + 10O2 → 7CO2 + 6H2O
Perbandingan koefisien = perbandingan volume
Jumlah gas heptuna yang dibakar = 3 liter
4. Perhatikan diagram berikut! Jumlah gas karbondioksida yang dihasilkan =
Proses I
Senyawa P ⎯⎯⎯→ Senyawa Q Koefisien karbondioksida
× volume heptuna
Proses II Proses III Koefisien heptuna
+ Br2 + Br2
7
CH3 – CH – CH – CH3 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – Br = 1 × 3 liter
|
Br Br = 21 liter
senyawa R senyawa S
14 Senyawa Hidrokarbon
3. Jawaban: c 9. Jawaban: c
Kegunaan etuna atau asetilena adalah untuk Pelarut cat merupakan campuran dari senyawa
mengelas dan mempercepat pematangan buah. hidrokarbon yaitu parafin, sikoparafin, dan
Senyawa hidrokarbon yang biasa digunakan untuk senyawa aromatik.
pembuatan kosmetika yaitu parafin (lilin). Pipa
10. Jawaban: b
PVC dibuat dari vinil klorida. Plastik dibuat dari
Kegunaan lilin dalam bidang estetika yaitu untuk
etena atau propena. Jadi, kegunaan asetilena
membuat kosmetik (lipstik, krim, pasta, lotion),
(etuna) ditunjukkan angka 1) dan 5).
waxing atau pencabut bulu, dan semir sepatu.
4. Jawaban: d Sementara itu, membuat patung lilin merupakan
Senyawa propana digunakan sebagai komponen kegunaan lilin di bidang seni.
LPG. Propilena bukan senyawa turunan propena,
melainkan nama lain dari propena. Propena atau B. Uraian
propilena digunakan untuk membuat plastik.
1. a. Metana digunakan sebagai sumber hidrogen
Propilena oksida digunakan untuk reaksi
dalam pembuatan amonia.
intermediet propena dalam menghasilkan
b. Butana cair digunakan sebagai bahan bakar
propilena glikol. Propilena glikol digunakan
korek api.
sebagai bahan penyedap rasa, pelarut pewarna
c. Gas karbit digunakan sebagai bahan baku
makanan, dan sebagai bahan penyerap air dari
pengelasan logam.
udara (humektan). 1-propanol merupakan
d. Etilena digunakan dalam pembuatan polimer
senyawa hidrokarbon yang mempunyai nilai oktan
polietena. Polietena digunakan sebagai bahan
tinggi sehingga digunakan sebagai bahan bakar
pelapis karton pembungkus minuman,
mesin. Jadi, turunan propena yang digunakan
isolator kawat, tas plastik, dan botol-botol
sebagai bahan penyedap rasa adalah propilena
plastik.
glikol.
e. Stirena digunakan sebagai bahan polimer
5. Jawaban: c polistirena. Stirena dimanfaatkan sebagai
Pernyataan yang tidak tepat mengenai plastik bahan pelapis kabel.
ditunjukkan oleh angka 3) dan 4). Isoprena adalah f. Isoprena digunakan sebagai bahan polimer
monomer pembentuk karet. Plastik dibuat melalui karet dan getah perca. Karet digunakan untuk
proses polimerisasi, bukan hidrolisis. membuat ban, sedangkan getah perca diguna-
kan untuk bahan insulasi.
6. Jawaban: c
Karet alam merupakan senyawa cis-2-metil-1,3- 2. Kegunaan lemak sebagai berikut.
butadiena, yang rumus strukturnya dituliskan pada a. Sumber energi.
opsi c. Opsi d merupakan struktur getah perca. b. Bahan baku hormon.
c. Alat pengangkut vitamin yang larut dalam
7. Jawaban: b
lemak.
Nilon merupakan serat buatan manusia. Nilon
d. Bahan pelindung dari perubahan cuaca.
termasuk serat sintetis yang dibuat dari polimer
e. Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
antara heksametilendiamina dan asam adipat. Wol
merupakan serat alami yang berasal dari bulu biri- 3. Protein disebut polimer karena terbentuk melalui
biri, kambing, atau unta. Linen, yute, dan kenaf reaksi polimerisasi dari monomer asam amino
merupakan serat yang berasal dari tumbuhan. (RCH(NH2)COOH).
8. Jawaban: a 4. Kegunaan propilena glikol dalam industri pangan
Omega-3 terdapat pada makanan. Omega-3 antara lain sebagai bahan penyedap rasa, pelarut
merupakan salah satu jenis asam lemak tidak pewarna makanan, dan sebagai bahan penyerap
jenuh. Omega-3 sangat diperlukan bagi tubuh air dari udara (humektan).
untuk pertumbuhan sel otak, organ penglihatan,
5. Contoh serat alam antara lain kapas, linen, yute,
dan tulang, serta menjaga sel-sel pembuluh darah
kapuk, kenaf, wol, dan sutra, sedangkan contoh
dan jantung tetap sehat.
serat buatan antara lain rayon, nilon, poliester, dan
spandex.
Atom C Kuarterner
Pembakaran Sempurna Reaksi Oksidasi
Pembakaran Tidak Sempurna Berdasarkan Jenis Ikatan
Penggolongan Senyawa
Senyawa Hidrokarbon Jenuh
Hidrokarbon Tidak Jenuh
Berdasarkan Bentuk
Karbohidrat Rantai Karbon
Bidang Pangan
Protein Alifatik
Siklik
Lemak
Aromatik
Tata Nama Kerangka
Bidang
Kayu
Sandang dan Kegunaan Senyawa Isomer
Papan Posisi
Plastik Hidrokarbon dan
Karbon Geometri
Alkana, Alkena,
Karet Alam dan dan Alkuna
Getah Perca
Sifat Fisika
Bidang Seni
dan Estetika Pembuatan Kimia
A. Pilihan Ganda hidrokarbon tidak jenuh. Alkena mempunyai rumus
umum CnH2n. Contoh senyawa dengan rumus
1. Jawaban: b
tersebut adalah C4H8 (a), C6H12 (c), dan C8H16(e).
Kekhasan atom karbon yaitu mempunyai nomor
Alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Contoh
atom 6 dan elektron valensinya 4. Atom karbon
senyawa dengan rumus tersebut adalah C7H12 (d).
dapat membentuk empat ikatan dengan atom
sejenisnya (atom karbon) ataupun dengan atom 6. Jawaban: b
lain. Ikatan yang terjadi antara atom karbon dan 1) Atom C primer adalah atom C yang mengikat
hidrogen adalah ikatan kovalen dan sangat kuat. satu atom C lainnya. Atom C primer
Hal ini menyebabkan sesama atom karbon dapat ditunjukkan oleh angka 2), 3), 6), 10), dan
membentuk rantai karbon yang panjang. 12).
2) Atom C sekunder adalah atom C yang
2. Jawaban: e
mengikat dua atom C lainnya. Atom C
Embun hasil pembakaran sampel senyawa organik
sekunder ditunjukkan oleh angka 1), 5), 8),
mampu mengubah warna kertas kobalt(II) dari
9), dan 11).
biru menjadi merah muda. Hasil ini menunjukkan
3) Atom C tersier adalah atom C yang mengikat
bahwa embun tersebut adalah H 2O. Dengan
tiga atom C lainnya. Atom C tersier ditunjuk-
demikian, dalam senyawa organik terdapat unsur
kan oleh angka 4).
H dan O.
4) Atom C kuarterner adalah atom C yang
3. Jawaban: e mengikat empat atom C lainnya. Atom C
Senyawa aromatis merupakan hidrokarbon rantai kuarterner ditunjukkan oleh angka 7).
tertutup atau berbentuk cincin yang memiliki Jadi, atom C primer, sekunder, tersier, dan
ikatan rangkap terkonjugasi (selang-seling). kuartener berturut-turut ditunjukkan oleh angka
Senyawa yang menunjukkan ciri-ciri tersebut 2), 9), 4), dan 7).
adalah senyawa e. Senyawa a merupakan senyawa
7. Jawaban: e
alifatik jenuh. Senyawa b dan c merupakan
Senyawa tersebut merupakan alkana. Rantai
senyawa alifatik tidak jenuh. Senyawa d merupakan
utama merupakan rantai terpanjang dan mem-
senyawa siklik jenuh.
punyai jumlah alkil yang paling banyak. Rantai
4. Jawaban: d utama dimulai dari ujung terdekat dengan alkil.
Senyawa organik mempunyai ciri-ciri yaitu
berikatan kovalen, mudah terurai, memiliki rantai
atom karbon, umumnya mempunyai titik didih
rendah, tidak dapat bereaksi dengan senyawa polar
namun dapat bereaksi dengan senyawa nonpolar.
Contoh senyawa organik adalah karbon tetra-
klorida (CCl4). Adapun sifat ditemukan di alam
dalam bentuk mineral merupakan ciri-ciri senyawa
anorganik.
5. Jawaban: b Senyawa tersebut mempunyai rantai utama yang
Senyawa hidrokarbon jenuh memiliki ikatan tersusun atas 6 atom C. Gugus alkil yang diikat
kovalen tunggal. Alkana termasuk senyawa yaitu 2 etil (–CH2CH3) pada C nomor 3 dan 3 metil
hidrokarbon jenuh. Alkana mempunyai rumus (–CH3) pada atom C nomor 2 dan atom C nomor
umum CnH2n+2. Senyawa yang mempunyai rumus 5. Penulisan alkil ditulis secara alfabetis. Jadi,
tersebut adalah C5H12 (b). Sementara itu, senyawa nama IUPAC senyawa tersebut adalah 3,3-dietil-
alkena (berikatan rangkap dua) dan alkuna 2,2,5-trimetilheksana.
(berikatan rangkap tiga) merupakan senyawa
3-isopropil-5-metil-2-heksena
Jadi, urutan senyawa berdasarkan kenaikan titik
didihnya berturut-turut ditunjukkan oleh angka 4), 3)
1), 3), dan 2).
10. Jawaban: e 3-etil-5-metil-2-heksena
Pembentukan alkana dengan mereaksikan
haloalkana dengan logam natrium disebut sintesis
Wurtz. Pada sintesis ini, dua molekul haloalkana 4)
akan menghasilkan satu molekul alkana. Adapun
reaksi antara 3-bromobutana dengan logam
natrium sebagai berikut.
4-etil-2-metil-3-heptena
18 Senyawa Hidrokarbon
5)
20 Senyawa Hidrokarbon
dari proses cracking (pemecahan) fraksi minyak 29. Jawaban: d
bumi. Oksidasi toluena menghasilkan asam Lilin digunakan sebagai bahan untuk membuat
benzoat. Oksidasi propilena menghasilkan propi- lipstik. Lipstik merupakan bagian dari kosmetika
lena oksida. Reaksi karbit dengan air menghasil- (estetika).
kan gas asetilena (CH ≡ CH). Hidrolisis propilena
30. Jawaban: a
oksida menghasilkan propilena glikol.
Massa O2 = 32 g
27. Jawaban: b Massa CO2 = 26,4 g
Misal: hidrokarbon = CxHy Massa H2O = 14,4 g
y y Massa alkana = (26,4 g + 14,4 g) – 32 g
CxHy + (x + 4 )O2 → xCO2 + 2 H2O
= 40,8 g – 32 g
1L 6,5 L 4L = 8,8 g
Perbandingan koefisien = perbandingan volume 4,48 L
Koefisien C x H y VCx H y Mol alkana (STP) = 22,4 L mol−1
= V
koefisien CO 2 CO 2 = 0,2 mol
1 1 8,8 g
x
= 4 Mr = 0,2 mol
x=4 = 44 g mol-1
Koefisien C x H y VCx H y Rumus alkana = CnH2n+2
koefisien O 2
= V Mr alkana = (n × Ar C) + ((2n + 2) × Ar H)
O2
44 = (n × 12) +((2n+2) × 1)
1 1
y = 6,5 44 = 12n + 2n + 2
(x + 4
) 44 = 14n + 1
y 43 = 14n
x + 4 = 6,5 43
n = 14
y
4 + 4 = 6,5 n=3
y CnH2n + 2 = C3H8
4
= 2,5 Jadi, alkana tersebut adalah propana.
y = 10
Rumus molekul hidrokarbon = C4H10 (butana). B. Uraian
Senyawa ini termasuk hidrokarbon golongan
1. Ciri-ciri senyawa organik sebagai berikut.
alkana dan bersifat jenuh.
a. Berikatan kovalen.
y 10
Volume H2O yang dihasilkan = 2 = 2 = 5L. b. Memiliki rantai atom karbon.
c. Mudah terurai dan berubah strukturnya.
28. Jawaban: c d. Umumnya mempunyai titik didih yang relatif
Pernyataan yang benar mengenai gas asetilena rendah.
sebagai berikut. e. Umumnya sukar larut dalam pelarut polar,
1) Gas asetilena berguna untuk mengelas besi. tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.
2) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit
(kalsium karbida) dengan air. 2. 1) Reaksi adisi ditandai dengan perubahan
ikatan rangkap menjadi tunggal. Persamaan
CaC2(s) + 2H2O(A) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq).
reaksi adisi 2-butena dengan hidrogen klorida
3) Perbandingan mol air dengan mol karbit sebagai berikut.
adalah 2 : 1.
4) Perbandingan mol karbit dengan mol
asetilena adalah 1 :1.
Jadi, pasangan pernyataan yang benar mengenai 2-klorobutana
gas asetilena terdapat pada angka 1) dan 4).
5. 1)
2-butena
3)
2-metil-2-butena
6)
22 Senyawa Hidrokarbon
utama merupakan rantai terpanjang yang Rantai utama merupakan rantai terpanjang.
mengandung kedua ikatan rangkap dua. Jika ada dua pilihan terpanjang, dipilih yang
Rantai utama tersebut terdiri atas 7 atom C. memiliki banyak cabang. Jadi, penamaan
Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang sesuai IUPAC adalah 7-etil-3,5-dimetil-
yang paling dekat dengan salah satu ikatan 1-heksuna.
rangkap dua. Rantai tersebut mengandung
7. a.
cabang etil pada atom C nomor 2, serta satu
Mr = 58
cabang metil pada atom C nomor 4 dan dua
(C2H5)n = 58
cabang metil pada atom C nomor 6. Urutan
((2 × Ar C) + (5 × Ar H))n = 58
penulisan cabang sesuai urutan abjad huruf
(24 + 5)n = 58
pertama alkil (cabang). Jadi, nama senyawa
29n = 58
tersebut adalah 2-etil-4,6,6-trimetil-1,4-
n=2
heptadiena.
Rumus senyawa = (C2H5)2
6. 1) 3-etil-2,4,4-trimetilpentana = C4H10 (Butana)
b. Isomer butana sebagai berikut.
1) CH3 – CH2 – CH2 – CH3
(n-butana)
2) CH3 – CH – CH3
CH3
Penamaan tersebut tidak sesuai IUPAC. (2-metilpropana)
Penomoran rantai utama dimulai dari ujung
terdekat dengan cabang. Penomoran yang 8. a. Gas propana digunakan sebagai bahan bakar.
tepat dimulai dari ujung kanan sehingga ada Propana menyusun gas elpiji bersama dengan
2 cabang yang terikat pada atom C nomor 2. senyawa butana, propena, dan butena.
Jadi, nama yang sesuai IUPAC adalah 3-etil- b. Gas etuna digunakan untuk memprecepat
2,2,4-trimetilpentana. pematangan buah dan untuk mengelas logam.
2) 5-etil-3,3-dimetil-2-heksena c. Isoprena akan membentuk polimer menjadi
karet alam dan getah perca. Karet alam
digunakan untuk membuat ban, sedangkan
getah perca untuk bahan insulasi.
9. a. Ada tiga jenis senyawa yang mungkin
terbentuk yaitu 1-kloro-3-metilpentana,
2-kloro-3-metilpentana, dan 3-kloro-3-
metilpentana.
Penamaan tersebut tidak sesuai IUPAC.
Rantai utama merupakan rantai yang paling
panjang yaitu 7 atom C. Jadi, nama yang
sesuai IUPAC adalah 5-etil-3,3-dimetil-2-
heptena.
3) 4-isopropil-3-metil-1-heksuna
24 Senyawa Hidrokarbon
1. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam dengan tepat setelah melakukan kegiatan
membaca dan diskusi.
2. Peserta didik mampu menyebutkan komposisi minyak bumi dengan benar setelah melakukan kegiatan membaca.
3. Peserta didik mampu menjelaskan proses pengolahan, teknik pemisahan, dan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
dengan tepat setelah melakukan kegiatan membaca dan diskusi.
4. Peserta didik mampu membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan dengan tepat setelah melakukan kegiatan membaca.
5. Peserta didik mampu mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat-sifat zat
hasil pembakaran dengan tepat setelah melakukan kegiatan membaca dan diskusi.
6. Peserta didik mampu menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan dengan benar
setelah melakukan kegiatan membaca.
7. Peserta didik mampu menyajikan makalah mengenai cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan
dan kesehatan dengan benar setelah melakukan kegiatan membaca dan diskusi.
Minyak Bumi
mencakup
Minyak Bumi dan Gas Alam Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar
meliputi meliputi
Dampak Pembakaran
Pengolahan Minyak bumi
Bahan Bakar
proses melalui meliputi
Distilasi Bertingkat Gas NOx, SOx disebabkan Hujan Asam
Petroleum Eter
Bensin Gas CO2 disebabkan Pemanasan Global
Nafta
menghasilkan
Kerosin Gas CO dan Logam disebabkan Gangguan Kesehatan
fraksi
Berat
Solar
Oli
Parafin
Residu
26 Minyak Bumi
baku industri petrokimia seperti plastik, serat 3. Treating adalah suatu proses penghilangan
sintetis, nilon, karet sintetis, pestisida, dan detergen. pengotor pada fraksi-fraksi minyak bumi. Tahapan
Titik didih nafta yaitu 75°C – 150°C. Nafta dapat proses treating sebagai berikut.
diolah menjadi bensin melalui proses cracking. a. Cooper sweetening adalah proses meng-
Jadi, pernyataan yang benar adalah opsi c. hilangkan pengotor berbau tidak sedap.
b. Acid treatment adalah menghilangkan
9. Jawaban: c
lumpur-lumpur yang masih menempel pada
Data fraksi-fraksi minyak bumi dan jumlah atom
fraksi minyak bumi.
C-nya sebagai berikut.
c. Desulfuring adalah proses menghilangkan
Fraksi Jumlah Atom C unsur belerang karena pada proses pembakar-
Bensin 5–12 an bahan bakar belerang akan teroksidasi
Nafta 6–14 menjadi oksida belerang (SOx) yang me-
Kerosin 12–16 nyebabkan hujan asam.
Solar 14–25
4. Produk olahan bahan bakar gas sebagai berikut.
Oli 18–30
a. LPG (Liquefied Petroleum Gas) diperoleh
dari pengolahan minyak bumi dan digunakan
10. Jawaban: c
sebagai bahan bakar rumah tangga (kompor
Hubungan antara fraksi-fraksi minyak bumi, titik
gas).
didih, dan kegunaanya disajikan dalam tabel
b. LNG(Liquefied Natural Gas) dari gas alam
berikut.
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,
No. Fraksi Titik Didih Kegunaan
industri, pembangkit lisrik, dan bahan baku
1) Gas < 30°C Bahan bakar kompor gas.
2) Petroleum eter 30°C – 90°C Bahan pelarut zat organik.
pembuatan pupuk.
3) Bensin 35°C – 100°C Bahan bakar kendaraan bermotor. c. CNG (Compressed Natural Gas) dari gas
4) Nafta 75°C – 150°C Bahan baku industri petrokimia.
5) Solar 200°C – 250°C Bahan bakar mesin diesel.
alam digunakan sebagai bahan bakar
6) Residu > 500°C Pengeras jalan. pengganti solar untuk bahan bakar busway
dan bajaj.
Jadi, hubungan yang tepat antara fraksi-fraksi
minyak bumi, titik didih, dan kegunaannya 5. Keberadaan unsur belerang harus dihilangkan
ditunjukkan oleh angka 2) dan 4). dalam proses pengolahan minyak bumi karena
dapat menyebabkan berbagai masalah berikut.
B. Uraian a. Terjadi korosi pada peralatan pengolahan
minyak bumi.
1. Minyak bumi terbentuk dari hasil penguraian b. Meracuni katalis yang digunakan dalam
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa proses pengolahan minyak bumi.
tumbuhan dan hewan yang terdapat di darat c. Menimbulkan bau yang kurang sedap pada
maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan fraksi minyak bumi yang dihasilkan.
tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat- d. Menimbulkan polusi udara dan gas buang
zat lain serta mendapat tekanan dan panas bumi atau hasil produk samping pembakaran yang
secara alami selama berjuta-juta tahun. Suhu dan beracun (SO2).
tekanan ini mengubah materi organik dalam fosil e. Menimbulkan hujan asam, jika kadar SO2 di
menjadi minyak bumi. Minyak bumi akan ter- udara melebihi ambang batas.
kumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir.
2. Komponen senyawa hidrokarbon dalam minyak
bumi serta persentasenya sebagai berikut.
Hidrokarbon Rata-Rata Rentang
hari. Sementara itu, polimerisasi, dan blending CH3 – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3
|
merupakan proses untuk meningkatkan bilangan CH2 – CH3
28 Minyak Bumi
Fraksi Minyak Bumi Jumlah Atom C 10. Jawaban: c
Gas 1–4
MTBE (metil tersier butil eter) adalah zat aditif
Petroleum eter 5–6 yang ditambahkan ke dalam bensin pada proses
Bensin 5 – 12 blending sebagai zat antiketukan (antiknocking).
Solar 14 – 25 Zat ini memiliki sifat mudah larut dalam air
Parafin > 20 sehingga dapat mencemari air tanah di sekitar
Jadi, fraksi bensin mengandung atom karbon tempat penyimpanan bensin jika terjadi kebocoran
sebanyak 5 – 12. pada tangki SPBU. Akibatnya, jika air tanah
tersebut dikonsumsi oleh manusia secara terus-
8. Jawaban: d
menerus dapat membahayakan tubuh karena
Struktur Senyawa Rumus Struktur
30 Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumi
dan Gas Alam
Senyawa Hidrokarbon
Alkana
Sikloalkana
Hidrogen Aromatik
Unsur Kimia
Karbon
Komposisi Hidrogen
Belerang
Minyak Bumi
Oksigen
Nitrogen
Bensin
Unsur Logam
Golongan Parafin
Kualitas Bensin Bensin dan Dampak Minyak Bumi dan Golongan Naftalena
Minyak Bumi
Pembakaran Bahan Bakar Gas Alam Golongan Campuran
Parafin-Naftalena
Distilasi Bertingkat
Gas
Petroleum Eter
Bensin
Nafta
Kerosin
Solar
Oli
Parafin
Residu
Treating
Cooper Sweetening
31
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: a
Berikut daerah sumber minyak bumi di Indonesia.
1. Jawaban: e 1) Rokan Ilir di Provinsi Riau.
Kegunaan fraksi minyak bumi disajikan dalam 2) Cepu di Provinsi Jawa Timur.
tabel berikut. 3) Mahakam di lepas pantai Kabupaten Kutai
Fraksi Minyak Bumi Kegunaan
Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
4) Perairan Natuna di Provinsi Kepulauan Riau.
Nafta Zat aditif bensin, bahan dasar
pembuatan senyawa kimia 5) Ketapang di lepas pantai Kabupaten Sampang,
(petrokimia) Pulau Madura.
Bensin Bahan bakar kendaraan bermotor 6) Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kerosin Bahan bakar rumah tangga dan dan Kabupaten Jabung Timur, Provinsi Jambi.
mesin jet
7) Dilepas pantai Kabupaten Karawang, Subang,
Bitumen Pelapis jalan raya, bahan pelapis
antibocor, dan bahan bakar dan Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
boiler Sementara itu, Dumai, Cilacap, dan Palembang
Petroleum eter Pelarut dan cairan pembersih merupakan tempat pengilangan minyak bumi.
Adapun di Daerah Istimewa Yogyakarta belum
2. Jawaban: d ditemukan sumber minyak bumi.
Saat suhu kolom fraksionasi mencapai suhu
150°C lebih, fraksi minyak bumi yang menguap 5. Jawaban: c
adalah fraksi minyak bumi yang memiliki jumlah Bahan bakar pesawat terbang adalah avtur. Avtur
atom karbon 12–16. Fraksi tersebut adalah merupakan hasil olahan dari fraksi minyak bumi
kerosin. Sementara itu, fraksi minyak bumi yang kerosin. Berikut fraksi minyak bumi beserta
memiliki jumlah atom karbon 5–6 menguap pada jumlah atom C dan titik didihnya.
suhu 30°C–90°C, fraksi dengan atom karbon No. Fraksi Minyak Banyaknya Atom C Tiitik Didih
Bumi
5–12 menguap pada suhu 35°C–100°C, fraksi
dengan atom karbon 6–14 menguap pada suhu 1) Gas 1–4 < 30°C
2) Bensin 5 – 12 35°C – 100°C
75°C–150°C dan, fraksi dengan atom karbon
3) Kerosin 12 – 16 170°C – 250°C
14–25 menguap pada suhu 200°C–250°C.
4) Solar 14 – 25 250°C – 250°C
3. Jawaban: d 5) Parafin > 20 ≥ 350°C
Upaya untuk mengurangi bahan pencemar yang Jadi, fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai
berasal dari asap kendaraan bermotor adalah bahan bakar pesawat terbang ditunjukkan oleh
memasang pengubah katalitik pada knalpot angka 3).
kendaraan. Pengubah katalitik terbuat dari baja
tahan karat berbentuk silinder yang berisi suatu 6. Jawaban: b
struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi Senyawa hidrokarbon yang memiliki bilangan
logam. Lapisan logam yang digunakan berupa oktan 100 adalah isooktana. Rumus strukturnya
platina, rhodium, dan palladium. Logam tersebut sebagai berikut.
berfungsi sebagai katalis. Logam tersebut akan CH3
mengatalisis reaksi kimia yaitu mengubah |
H3C – C – CH2 – CH – CH3
senyawa hasil oksida pembakaran bensin menjadi | |
senyawa yang aman. Menggunakan bensin sesuai CH3 CH3
kompresi kendaraan dan melakukan servis berkala Sementara itu, bilangan oktan dan senyawa
bertujuan agar mesin awet dan bekerja secara hidrokarbon yang lain disajikan dalam tabel
optimal. Sementara itu, menambahkan zat aditif berikut.
berupa Pb(C2H5)4 akan menghasilkan polutan
yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
32 Minyak Bumi
Senyawa Hidrokarbon Rumus Struktur Bilangan Oktan 10. Jawaban: e
n-heptana CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 0 Reaksi:
Pentana CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 62 CH3 CH3
Sikloheksana CH2 97 | |
CH3 – C = CH2 + CH3 – CH – CH3 → CH3 – CH – CH2 – C – CH3
C Z
CH2 CH2
| |
CH2 CH2 | | |
Z C
CH2 CH3 CH3 CH3
MTBE CH3 116 isobutena isobutana isooktana
|
H3C – C – O – CH3
| merupakan reaksi polimerisasi. Reaksi
CH3
polimerisasi menggabungkan hidrokarbon rantai
pendek agar menjadi hidrokarbon dengan rantai
7. Jawaban: a
lebih panjang. Adapun reforming dilakukan
Reaksi pembakaran tidak sempurna bensin yang
dengan cara mengubah struktur senyawa
menghasilkan jelaga sebagai berikut.
hidrokarbon dari rantai lurus menjadi bercabang.
2C 8H 18 (A) + 15O 2(g) → 8C(s) + 4CO(g) + Cracking merupakan pemutusan hidrokarbon
4CO2(g) + 18H2O(g) yang mempunyai rantai panjang menjadi
Persamaan reaksi tidak sempurna bensin tanpa hidrokarbon berantai pendek. Treating adalah
jelaga sebagai berikut. pemurnian minyak bumi dengan cara menghilang-
2C 8 H 18 (A) + 21O 2 (g) → 8CO(g) + 8CO 2 (g) kan pengotor-pengotornya. Proses blending
+ 18H 2 O(g) adalah penambahan bahan-bahan aditif ke dalam
Adapun reaksi pembakaran sempurna bensin fraksi minyak bumi dalam rangka untuk
sebagai berikut. meningkatkan kualitas produk tersebut.
2C8H18(A) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g) 11. Jawaban: a
Biodiesel dibuat dari reaksi transesterifikasi
8. Jawaban: d
minyak/lemak dengan pereaksi alkohol dan basa
Fraksi minyak bumi, titik didih, jumlah atom C,
kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin
dan kegunaannya ditampilkan dalam tabel berikut.
sebagai hasil samping. Reaksinya sebagai berikut.
No. Fraksi Titik Didih Jumlah Atom C Kegunaan
O O
1) Gas < 30°C 1–4 Bahan bakar kompor gas, B B
2) Petroleum 30°C – 90°C 5–6
bahan bakar gas.
Pelarut dan dry cleanning.
R–C + R – OH → R – C + R1 – OH
2
Z Z
3)
eter
Nafta 70°C – 150°C 6 – 14 Bahan baku industri
O – R1 O – R2
petrokimia komponen biodiesel
4) Solar 200°C – 250°C 14 – 25 Bahan bakar mesin diesel.
5) Oli 250°C – 350°C 18 – 30 Pelumas.
Jadi, fraksi minyak bumi yang digunakan untuk Struktur senyawa komponen biodiesel
bahan baku industri petrokimia dan pelumas ditunjukkan oleh struktur a.
secara berturut-turut ditunjukkan oleh angka 3) 12. Jawaban: d
dan 5). Keunggulan bensin jenis pertamax plus sebagai
9. Jawaban: a berikut.
Bahaya emisi gas nitrogen oksida yang 1) Pertamax plus memiliki nilai RON yang lebih
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil tinggi jika dibandingkan dengan premium,
antara lain menimbulkan gangguan paru-paru, pertalite, dan pertamax yaitu 95.
infeksi saluran pernapasan, dan dalam kadar 2) Dengan nilai RON yang lebih tinggi, hasil
tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata. pembakaran mesin yang dihasilkan oleh
Selain itu, gas NOx merupakan salah satu gas pertamax plus jauh lebih optimal.
yang menyebabkan efek rumah kaca (green 3) Kandungan COx dan NOx yang dihasilkan
house effect). Sementara itu, gas yang oleh pembakaran mesin yang menggunakan
menghalangi hemoglobin mengikat oksigen dan pertamax plus jauh lebih rendah jika
menyebabkan kerja jantung lebih berat adalah dibandingkan dengan bahan bakar minyak
karbon monoksida (CO). Emisi timbal (Pb) jenis lainnya.
mengakibatkan kerusakan otak, gangguan kerja Jadi, keunggulan bensin pertamax plus ditunjuk-
enzim, dan kerusakan sumsum tulang belakang. kan oleh angka 3) dan 5).
Kimia Kelas XI Semester 1 33
13. Jawaban: a Fraksi Minyak Bumi
Jumlah
Titik Didih (°C) Kegunaan
Atom C
Desalting merupakan proses pengolahan untuk
Kerosin (minyak 12–16 170–250 Bahan bakar rumah tangga dan
menghilangkan kotoran atau garam yang ter- tanah dan avtur) mesin jet.
campur dalam minyak mentah (crude oil). Pada Solar dan minyak 14–25 200–250 Bahan bakar mesin diesel dan
proses desalting, minyak mentah dicampur diesel industri.
dengan air agar mineral-mineral yang ada di dalam Pelumas (oli) 18–30 250–350 Pelumas
minyak mentah larut. Selain itu, pada proses ini Parafin > 20 ≥ 350 Lilin
ditambahkan senyawa asam dan basa ke dalam Residu (aspal/ > 35 > 500 Pelapis jalan raya, bahan pelapis
bitumen) antibocor, dan bahan bakar
minyak mentah untuk menghilangkan senyawa- boiler (mesin pembangkit uap
panas).
senyawa nonhidrokarbon. Proses desalting juga
dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi di
16. Jawaban: a
pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya
Solar terkandung dalam minyak bumi sebanyak
lubang-lubang di menara fraksinasi. Sementara
15–20%. Senyawa hidrokarbon yang menyusun
itu, menghilangkan unsur belerang dan meng-
solar terdiri atas atom C14–C25. Fraksi solar men-
hilangkan lumpur-lumpur yang menempel
didih pada suhu 200–250°C. Solar digunakan
dilakukan pada proses treating. Treating adalah
sebagai bahan bakar mesin diesel. Jadi,
proses penghilangan pengotor pada fraksi-fraksi
pernyataan yang merupakan ciri dari fraksi solar
minyak bumi.
ditunjukkan oleh angka 1) dan 2).
14. Jawaban: c
17. Jawaban: d
Fraksi minyak bumi yang ditunjukkan oleh
Komponen minyak bumi dapat dipisahkan
angka 1), 2), 3), 4), dan 5) berturut-turut adalah
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Makin
petroleum eter dan bensin, nafta, kerosin, solar,
rendah titik didihnya, senyawa makin mudah
serta oli. Kegunaan fraksi-fraksi tersebut sebagai
menguap. Senyawa yang mudah menguap adalah
berikut.
senyawa yang memiliki rantai hidrokarbon
1) Petroleum eter digunakan sebagai pelarut
terpendek dan Mr kecil. Senyawa a merupakan
organik dalam industri dan dry cleaning;
senyawa terpendek karena memiliki jumlah atom
bensin (gasolin) digunakan sebagai bahan
C yang paling sedikit (6) dan struktur dengan 1
bakar kendaraan bermotor dan penerbangan
cabang. Sementara itu, senyawa yang memiliki
bermesin piston, serta sebagai umpan proses
titik didih tertinggi dan paling sulit menguap
petrokimia.
adalah senyawa dengan jumlah atom C terbanyak
2) Nafta digunakan sebagai bahan baku petro-
(Mr terbesar) dan memiliki rantai terpanjang.
kimia.
Senyawa d dan e memiliki jumlah atom C
3) Kerosin digunakan sebagai bahan bakar
terbanyak dengan rumus molekul yang sama yaitu
pesawat terbang, pesawat bermesin jet,
C8H18. Titik didih senyawa yang memiliki rumus
kompor minyak, dan industri.
molekul sama (Mr sama) ditentukan berdasarkan
4) Solar digunakan sebagai bahan bakar mesin
strukturnya. Makin banyak jumlah cabang pada
diesel.
rantai utama senyawa hidrokarbon tersebut titik
5) Oli digunakan sebagai minyak pelumas.
didih makin kecil. Makin banyak cabang yang
15. Jawaban: e terikat pada rantai utama, luas permukaan
Berikut data fraksi minyak bumi berdasarkan senyawa yang bersentuhan dengan sesama
jumlah atom C, titik didihnya, dan kegunaannya. senyawa tersebut akan makin berkurang sehingga
Fraksi Minyak Bumi
Jumlah
Atom C
Titik Didih (°C) Kegunaan gaya Van der Waals makin lemah. Akibatnya, titik
Gas 1–4 < 30 Bahan bakar kompor gas, bahan
didih senyawa hidrokarbon dengan rumus
bakar gas, sumber hidrogen, dan molekul sama akan makin rendah seiring
umpan proses petrokimia.
bertambahnya jumlah cabang yang terikat pada
Petroleum eter 5–6 30–90 Pelarut dan dry cleaning.
rantai utama. Jadi, senyawa d memiliki titik didih
Bensin 5–12 35–100 Bahan bakar kendaraan
bermotor, bahan bakar tertinggi.
penerbangan bermesin piston,
dan umpan proses petrokimia.
18. Jawaban: c
Nafta (bensin 6–14 70–150 Zat aditif bensin, bahan dasar
Minyak gosok dan aspal diperoleh dari hasil
berat) pembuatan senyawa kimia pengolahan fraksi residu minyak bumi. Minyak
(petrokimia).
gosok diperoleh dengan cara mendistilasi residu.
34 Minyak Bumi
Pada proses distilasi ini dihasilkan uap dan residu. bilangan oktan. Selain etanol, metanol, viscon,
Uap tersebut merupakan campuran lilin dan dan tersier butil alkohol juga digunakan sebagai
minyak gosok. Minyak gosok dipisahkan dari lilin zat aditif pengganti TEL karena hasil pembakaran
dengan cara ekstraksi pelarut. Sementara itu, bahan bakar yang menggunakan TEL dapat
residu yang tertinggal pada proses ini merupakan membahayakan kesehatan dan lingkungan.
aspal. 23. Jawaban: d
19. Jawaban: a Bilangan oktan menentukan kualitas suatu
Δ
bensin. Makin tinggi bilangan oktan suatu
⎯⎯ → + 3H2 bensin, makin baik kualitas dari bensin tersebut.
sikloheksana benzena
Pada saat pembakaran, bensin yang berkualitas
baik akan mengalami pembakaran sempurna
Pada reaksi dihasilkan senyawa benzena yang
sehingga energi yang dihasilkan semakin efisien.
memiliki bilangan oktan 108, sedangkan senyawa
Sebaliknya, bensin yang berkualitas rendah akan
sikloheksana (reaktan) memiliki bilangan oktan
cenderung mengalami pembakaran tidak
77. Perubahan struktur senyawa sikloheksana ini
sempurna yang dapat menghasilkan jelaga dan
menyebabkan kenaikan bilangan oktan sehingga
gas buang CO. Jadi, bahan bakar bensin yang
terjadi peningkatan kualitas bensin. Reaksi
diperkirakan memiliki bilangan oktan tertinggi
perubahan struktur ini disebut reaksi reforming.
dan terendah berturut-turut adalah bahan bakar
Reaksi reforming dilakukan menggunakan katalis
I dan G.
dan pemanasan. Polimerisasi merupakan proses
penggabungan senyawa hidrokarbon rantai 24. Jawaban: a
pendek menjadi senyawa hidrokarbon rantai Proses reforming adalah peningkatan kualitas
panjang. Sementara itu, proses cracking adalah bensin dengan cara mengubah struktur molekul
proses penguraian senyawa hidrokarbon rantai bensin. Sementara itu, proses blending adalah
panjang menjadi senyawa hidrokarbon rantai proses penambahan zat aditif ke dalam fraksi
pendek. Hidrocracking merupakan kombinasi minyak bumi dengan tujuan meningkatkan
antara perengkahan dan hidrogenasi untuk kualitas produk yang dihasilkan. Penghilangan
menghasilkan senyawa yang jenuh. Desulfuring unsur belerang dan lumpur, serta perbaikan warna
merupakan proses penghilangan unsur belerang fraksi minyak bumi merupakan proses pengolahan
dan tidak memengaruhi bentuk struktur lanjutan fraksi minyak bumi (proses treating).
molekulnya. Penghilangan senyawa pengotor dalam minyak
mentah dengan menambahkan asam dan basa
20. Jawaban: b
merupakan proses yang dilakukan sebelum
Komponen bensin berasal dari isomer-isomer
pengolahan minyak bumi atau sebelum diperoleh
heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana
fraksi minyak bumi. Proses ini disebut proses
mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16.
desalting.
Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai
jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa 25. Jawaban: d
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu Gas buang penyebab efek rumah kaca antara lain
2,3-dimetil pentana (C7H16) dan 2,2,3,3-tetrametil gas CO2 dan NOx. Selain menyebabkan efek
butana (C8H18). rumah kaca, NOx juga menyebabkan hujan asam.
Bersama SO2, kedua gas ini berikatan dengan uap
21. Jawaban: d
air di udara membentuk asam dalam awan. Apabila
Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh
awan yang mengandung asam menjadi hujan, air
pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga
hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas CO
efisiensi energi yang dihasilkan berkurang.
merupakan gas beracun yang mudah berikatan
22. Jawaban: d dengan hemoglobin. O3 merupakan ozon yang
Rumus struktur senyawa di atas memiliki nama melindungi bumi dari sinar ultraviolet jika berada
etanol. Senyawa tersebut merupakan pengganti di lapisan atmosfer. Akan tetapi, ozon (O3) di
TEL (tetra ethyl lead) atau tetra etil timbal yang permukaan bumi dapat berbahaya bagi kesehatan.
ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan
36 Minyak Bumi
fraksi minyak bumi berupa gas alam, bensin, 4. Dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
nafta, kerosin, solar, minyak pelumas, dan sebagai berikut.
residu (aspal). a. Pencemaran udara
c. Treating Pembakaran sempurna maupun pembakaran-
Fraksi-fraksi atau komponen minyak bumi nya tidak sempurna dari bahan bakar fosil
yang sudah dipisahkan pada proses distilasi menghasilkan partikulat atau gas yang
selanjutnya diolah dengan proses treating. membahayakan kesehatan misal gas CO,
Treating adalah suatu proses penghilangan logam berat, dan oksida nitrogen.
pengotor pada fraksi-fraksi minyak bumi. b. Efek rumah kaca (green house effect)
Proses treating terdiri atas beberapa tahap Beberapa gas hasil pembakaran (CO2, uap
yakni cooper sweetening, acid treatment, dan air, metana, dan CFC) merupakan penyebab
desulfuring. efek rumah kaca sehingga meningkatkan
1) Cooper sweetening suhu permukaan bumi (global warming).
Cooper sweetening adalah proses c. Hujan asam
menghilangkan pengotor yang berbau Emisi gas NOx dan SOx ke udara menyebab-
tidak sedap. kan hujan asam. Kedua gas tersebut akan
2) Acid treatment bereaksi dengan uap air di awan membentuk
Acid treatment adalah proses meng- asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
hilangkan lumpur-lumpur yang masih Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan
menempel pada fraksi minyak bumi. bersifat asam. Hujan asam menyebabkan
3) Desulfuring tanah dan perairan menjadi asam. Selain itu,
Desulfuring adalah proses menghilang- hujan asam dapat menyebabkan rusaknya
kan unsur belerang. Unsur belerang bangunan.
harus dihilangkan karena pada proses
5. Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan
pembakaran bahan bakar, belerang akan
beberapa cara berikut.
teroksidasi menjadi oksida belerang
a. Memperbanyak kadar isooktana dalam
(SOx) merupakan salah satu senyawa
bensin.
penyebab hujan asam.
b. Menambahkan zat aditif, seperti penambahan
2. Perbedaan LPG, LNG, dan CNG disajikan dalam etanol dalam proses blending.
tabel berikut.
c. Metode reforming, yaitu proses perubahan
LPG LNG CNG bentuk molekul bensin yang bermutu kurang
LPG diperoleh dari peng- LNG berasal dari gas CNG berasal dari gas baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
olahan minyak bumi. alam. Komponen utama alam. CNG (compressed
Komponen utama LPG LNG (liquefied natural natural gas) merupakan yang lebih bermutu (rantai karbon ber-
(liquefied petroleum gas)
adalah propana dan
gas) adalah etana dan
metana. Gas ini didingin-
gas yang sama dengan
LNG hanya saja pada
cabang). Kedua jenis bensin tersebut
butana. Dalam tabung,
LPG berbentuk cair,
kan hingga mencair pada
suhu –150°C – (–200°C).
CNG gas metana di-
kompresi, tetapi tidak
memiliki rumus molekul yang sama, tetapi
namun pada suhu dan Pemanfaatan LNG me- sampai mencair. Produksi struktur yang berbeda. Reaksi reforming
tekanan normal berubah merlukan fasilitas yang CNG lebih murah daripada
menjadi gas. Tekanan lebih kompleks. Fasilitas LNG. CNG dipakai untuk sebagai berikut.
yang dibutuhkan untuk untuk mengubah LNG bahan bakar busway dan
mencairkan gas ini cukup
rendah sehingga aman
menjadi gas kembali
menggunakan LNG re-
bajaj di jakarta.
C6H14 ⎯→ + H2
digunakan. gasification terminal.
heksana sikloheksana
3. Fraksi minyak bumi yang paling banyak d. Polimerisasi yaitu proses penggabungan
dimanfaatkan adalah bensin. Bensin merupakan hidrokarbon rantai pendek (molekul kecil)
fraksi minyak bumi yang paling komersial, paling menjadi hidrokarbon rantai panjang (molekul
banyak diproduksi, dan digunakan. Hal ini karena besar). Reaksi polimerisasi sebagai berikut.
bensin merupakan bahan bakar kendaraan C4H10(g) + C3H8(g) ⎯→ C7H16(A ) + H2(g)
bermotor yang menjadi alat transportasi sehari-
hari.
38 Minyak Bumi
b. Biogas 10. a. Menggunakan BBM dengan lebih hemat dan
Biogas merupakan gas metana yang efisien.
diperoleh dari hasil pengolahan bahan b. Lebih sering menggunakan transportasi
organik dengan mikroorganisme secara umum
anaerob, misal kotoran sapi. Biogas dapat c. Menggunakan jenis bahan bakar sesuai
digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dengan kompresi mesin kendaraan.
pengganti elpiji dan minyak tanah. d. Menggunakan energi alternatif pengganti
c. Biodiesel BBM.
Biodiesel merupakan jenis bahan bakar dari
pengolahan minyak atau lemak minyak sawit,
minyak biji jarak, dan lemak hewan.
Biodiesel adalah bahan bakar pengganti solar
untuk mesin diesel.
Termokimia
mencakup
Perubahan Kalor Reaksi Kimia Perubahan Entalpi Standar (ΔH°) Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
40 Termokimia
A. Pilihan Ganda demikian, reaksi pembakaran fosfor putih merupa-
kan reaksi eksoterm. Nilai ΔH dapat ditentukan
1. Jawaban: d
dengan persamaan:
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
ΔH = ΔHproduk – ΔHpereaksi < 0
kalor ke lingkungan. Kalor yang dilepaskan
Jadi, ΔH pembakaran fosfor putih adalah E1 – E2
menyebabkan suhu lingkungan meningkat. Contoh
dan bernilai negatif.
reaksi eksoterm adalah reaksi yang ditunjukkan
oleh angka 2), 3), dan 4). Sementara itu, reaksi 6. Jawaban: d
yang ditunjukkan oleh angka 1) dan 5) merupakan H2O(s) → H2O(A) ΔH = +y kJ
reaksi endoterm. Persamaan reaksi tersebut menunjukkan hal-hal
2. Jawaban: b berikut.
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepas- 1) Proses peleburan es menyerap kalor sebesar
kan kalor ke lingkungan. Reaksi eksoterm dapat y kJ (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan
diketahui dari kenaikan suhu setelah reaksi ke sistem).
berlangsung. Suhu akhir reaksi pada percobaan 2) Pada proses peleburan es terjadi penurunan
1) dan 3) lebih besar daripada suhu awal. Dengan suhu lingkungan.
demikian, reaksi eksoterm ditunjukkan oleh gambar 3) Perubahan entalpi peleburan es sebesar
1) dan 3). Sementara itu, percobaan 2) dan 4) +y kJ. (ΔH bertanda positif)
termasuk reaksi endoterm karena suhu setelah reaksi 4) Peleburan es termasuk reaksi endoterm.
lebih rendah daripada suhu awal reaksi. Hal ini 7. Jawaban: c
karena reaksi menyerap kalor dari lingkungan. Diagram tingkat energi tersebut menunjukkan per-
3. Jawaban: d samaan termokimia pembentukan 2 mol uap air.
Reaksi: CaC2(s) + 2H2O(A) → Ca(OH)2(aq) + 2H2O(g) + O2(g) → 2H2O(g) ΔH = –483,64 kJ
C2H2(g) + 411 kJ menunjukkan bahwa reaksi Reaksi penguraian H2O merupakan reaksi kebalik-
melepas kalor sebanyak 411 kJ untuk setiap satu annya yaitu:
mol CaC2 yang bereaksi dengan air. Jika massa 2H2O(g) → 2H2(g) + O2(g) ΔH = +483,64 kJ
CaC2 yang bereaksi dengan air sebanyak 12,8 Untuk menguraikan 0,5 mol uap air diperlukan
gram (0,2 mol), kalor yang dilepaskan dalam reaksi energi sebesar:
(0,2 mol × 411 kJ mol–1) = 82,2 kJ. Jadi, reaksi 0,5 mol
12,8 gram CaC2 dengan air akan melepaskan kalor ΔH = 3 mol × 483,64 kJ = +120,91 kJ
sebanyak 82,2 kJ. Jadi, perubahan entalpi reaksi penguraian 0,5 mol
4. Jawaban: b uap air sebesar +120,91 kJ (menyerap kalor).
Pembakaran gas metana merupakan reaksi 8. Jawaban: b
eksoterm. Ciri-ciri reaksi eksoterm sebagai berikut. Contoh reaksi endoterm adalah reaksi penguraian
1) Reaksi eksoterm selalu disertai dengan tembaga(II) karbonat. Pada reaksi ini terjadi
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. penyerapan kalor dari lingkungan sehingga terjadi
2) Perubahan entalpi produk lebih kecil daripada penurunan suhu lingkungan. Adapun reaksi lainnya
perubahan entalpi pereaksi sehingga ΔH merupakan reaksi eksoterm karena terjadi pelepasan
reaksinya bertanda negatif (–). kalor dari sistem ke lingkungan.
3) Sebagian kalor yang dihasilkan pada reaksi
9. Jawaban: c
eksoterm dilepaskan ke lingkungan sehingga
Reaksi pembentukan gas karbon dioksida merupakan
suhu lingkungan meningkat.
reaksi eksoterm (ΔH bertanda negatif). Pada
5. Jawaban: c reaksi eksoterm ΔH produk (CO2(g)) lebih kecil
Pada diagram tingkat energi tersebut perubahan daripada ΔH pereaksi (C(s) + O2(g)). Jadi, diagram
entalpi produk lebih kecil daripada perubahan tingkat energi reaksi pembentukan gas karbon
entalpi pereaksi (ΔHproduk < ΔHpereaksi). Dengan dioksida yang tepat ditunjukkan oleh grafik c.
B . Uraian
B
1. Reaksi antara larutan HI dengan larutan NaOH A x
merupakan reaksi netralisasi antara asam kuat
dengan basa kuat. Pada reaksi ini suhu campuran y
mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan reaksi C
tersebut bersifat eksoterm sehingga kalor
berpindah dari sistem (larutan HI dan NaOH) ke
lingkungan (gelas beker). Oleh karena itu, gelas
beker yang berisi campuran tersebut saat dipegang 5. a. Reaksi pelarutan garam dapur memerlukan
terasa hangat. kalor berarti reaksi bersifat endoterm yang
2. Reaksi a dan b merupakan reaksi endoterm menyerap energi dari lingkungan ke dalam
karena memerlukan kalor atau perubahan entalpi- sistem. Reaksi endoterm mempunyai entalpi
nya bertanda positif. Sementara itu, reaksi c, d, positif. Persamaan reaksi termokimianya
dan e merupakan reaksi eksoterm karena melepas- sebagai berikut.
kan kalor atau perubahan entalpinya bertanda negatif. NaCl(s) → NaCl(aq) ΔH = +3,9 kJ
3. a. Diagram perubahan energi reaksi menunjuk- b. Diagram tingkat energinya digambarkan
kan entalpi hasil reaksi (HI) lebih besar sebagai berikut!
daripada entalpi pereaksi (H2 dan I2) sehingga H (kJ)
sebagai berikut.
42 Termokimia
A. Pilihan Ganda sebanyak 2 mol. Oleh karena itu, perubahan
entalpinya:
1. Jawaban: a
ΔH = nCH × ΔHco CH4 = 2 mol × (–890 kJ mol–1)
Entalpi pembentukan standar (ΔHf°) adalah kalor 4
= –1.780 kJ
yang dilepaskan atau dibutuhkan pada pembentukan
Dengan demikian, diagram energi reaksinya
1 mol senyawa dari unsur-unsurnya. Pada reaksi
digambarkan sebagai berikut.
pembentukan standar H2SO4 terjadi pelepasan
kalor sehingga ΔH bertanda negatif. Dengan H (kJ)
demikian, persamaan termokimia reaksi tersebut 2CH4(g) + 4O2(g)
ditulis:
H2(g) + S(s) + 2O2(g) → H2SO4(A) ΔH = –900 kJ
ΔH = 1.780 kJ
Persamaan c menunjukkan reaksi penguraian
H2SO4.
2CO2(g) + 4H2O(A)
2. Jawaban: d
2P4(s) + 5O2(g) → 2P4O10(s) ΔH = –6.026 kJ
Persamaan reaksi pembentukan 3 mol P4O10
sebagai berikut. 5. Jawaban: c
3P4(s) + 15O2(g) → 3P4O10(s) Perubahan entalpi pembentukan standar me-
−6.026 kJ nunjukkan entalpi yang diperlukan dalam pem-
ΔH pembentukan 3 mol P4O10 = 2 mol × 3 mol bentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya. Seba-
= –9,039 kJ 1
gai contoh reaksi C(grafit, s) + 2H2(g) + O2(g)
Jadi, persamaan termokimia reaksi pembentukan 2
3 mol P4O10 ditulis: → CH3OH(A ) ΔH = –238 kJ mol–1. Persamaan
3P4(s) + 15O2(g) → 3P4O10(s) ΔH = –9.039 kJ reaksi SO2(g) → S(s) + O2(g) ΔH = +296 kJ
3. Jawaban: d mol–1 menunjukkan reaksi perubahan entalpi
Reaksi tersebut merupakan reaksi pembakaran dua penguraian standar. Persamaan reaksi NO2Cl(g)
mol gas asetilena (C2H2). Reaksi tersebut disertai 1 1
→ N2(g) + O2(g) + Cl2(g) ΔH = –148 kJ mol–1
dengan pelepasan kalor sebesar 1.400 kJ. 2 2
Perubahan entalpi untuk pembakaran 1 mol gas menunjukkan perubahan entalpi penguraian standar.
asetilena (C2H2) sebesar: 1
Persamaan reaksi CH 3 OH(g) + O (g) →
2 2
1 mol
ΔH = 2 mol × (–1.400 kJ) = –700 kJ HCHO(g) + H2O(g) ΔH = –167 kJ mol menunjuk-
–1
44 Termokimia
Pada rekais pembakaran 1 liter bensin dilepas- Mol CO2 pada keadaan standar:
kan kalor sebanyak 1L
ΔH = 6 mol × 5.500 kJ mol–1 = 33.000 kJ nCO = 22, 4 L mol−1
2
Jadi, kalor yang dilepaskan dalam pembakaran
1 liter bensin sebesar 33.000 kJ. = 0,045 mol
ΔH penguraian 1 L mol gas CO2
3. a. H (kJ)
= 0,045 mol × 394 kJ mol–1
HCN(aq) + NaOH(aq)
= 17,73 kJ
ΔH = –12 kJ mol–1 Jadi, ΔH reaksi penguraian 1 L CO2 sebesar
17,73 kJ.
NaCN(aq) + H2O(A)
5. a. 2MgO(s) + 2SO2(g) + O2(g) → 2MgSO4(s)
ΔH = –3.837 kJ
b. Mol HCN yang dinetralkan
m SO2 = 30 ton = 30.000 kg = 3 × 107 g
= 250 mL × 0,1 M = 25 mmol = 0,025 mol
Mr SO2 = 64 g mol–1
Kalor yang dilepaskan dalam reaksi
penetralan tersebut: 3 × 107 g
nSO = = 4,7× 105 mol
0,025 mol 2 64 g mol−1
ΔH = 1 mol × –12 kJ = –0,3 kJ nSO = nMgO = 4,7 × 105 mol
2
Jadi, kalor yang dilepaskan dalam reaksi Mr MgO = 40 g mol–1
penetralan 250 mL HCN 0,1 M sebesar m MgO = Mr MgO × nMgO
0,3 kJ atau 300 Joule. = 40 g mol–1 × 4,7 × 105 mol
= 18,8 × 105 g
4. a. C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = –394 kJ mol–1 Jadi, massa MgO yang diperlukan sebanyak
massa C = 0,5 kg = 500 g 18,8 ton per tahun.
Ar C = 12 g mol–1
b. Kalor yang dibebaskan untuk menghasilkan
500 g 2 mol MgSO4 sebesar 3.837 kJ. Dalam satu
nC = 12 g mol−1 = 41,67 mol
tahun menghasilkan 30 ton gas SO2 atau
ΔH pembakaran 0,5 kg karbon 4,7 × 105 mol.
= nC × ΔHoc ΔH pembakaran batu bara per tahun
= 41,67 mol × (–394 kJ mol–1) 4,7 × 105 mol
= –16,42 kJ = 2 mol
× (–3.837 kJ)
Jadi, pembakaran 0,5 kg karbon membebas-
kan kalor sebesar 16,42 kJ. = –9,0 × 108 kJ
b. Reaksi penguraian gas CO2 sebagai berikut. Jadi, kalor yang dihasikan pada pembakaran
CO2(g) ⎯→ C(s) + O2(g) batu bara per tahun sebesar 9 × 108 kJ.
ΔH = +394 kJ mol–1
46 Termokimia
7. Jawaban: a ΔH3 = ΔH2 + ΔH1
ΔHf° untuk unsur bebas seperti O2(g), N2(g), = –593 kJ + (–197 kJ)
Na(s) kecuali C (intan, s) bernilai nol. = –790 kJ mol–1
ΔH = ΣΔHf° produk – ΣΔHf° pereaksi ΔH pembentukan 1 mol SO3
−790 kJ mol−1
ΔH = (ΔH°f Br2(aq) + 2 × ΔH°f NaCl(aq)) – (ΔH°f = = –395 kJ
2 mol
Cl2(g) + 2 × ΔHf° NaBr(aq))
Jadi, jumlah kalor yang dilepaskan pada pem-
ΔH = (0 + (2 × (–410 kJ mol–1))) + (2 ×
bentukan 1 mol gas SO3 adalah 395 kJ.
(–365 kJ mol–1))
12. Jawaban: c
= (–820 kJ mol–1) – (–730 kJ mol–1)
Persamaan reaksi:
= –90 kJ 2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + Al2O3(s)
Jadi, ΔH pelarutan 1 mol gas klorin sebesar
diperoleh dari penggabungan kedua reaksi di atas,
–90 kJ mol–1.
dengan cara membalik persamaan reaksi 1) dan
8. Jawaban: d menjumlahkannya dengan reaksi 2). Persamaan
1) 2NO + O2(g) → N2O4(g) ΔH = a kJ reaksinya menjadi sebagai berikut.
3
1 1) Fe2O3(s) → 2Fe(s) + O (g)
2 2
ΔH = +840 kJ
2) NO(g) + O2 → NO2(g) ΔH = b kJ
2 2) 2Al(s) +
3
O (g) → Al2O3(s) ΔH = –1.680 kJ
2 2
2NO2(g) → N2O4(g) ΔH = . . . ? ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + Al2O3(s) ΔH = –840 kJ
Persamaan 2) dibalik dan dikalikan 2.
Jadi, ΔH untuk reaksi:
1) 2NO( g ) + O2 ( g ) ) → N2O4(g) ΔH = a kJ
2Al(s) + Fe2O3(s) → 2Fe(s) + Al2O3(s)
2) 2NO2(g) → 2NO( g ) + O2 ( g ) ΔH = –2b kJ sebesar –840 kJ.
–––––––––––––––––––––––––––––––––– + 13. Jawaban: a
2NO2(g) → N2O4(g) ΔH = (a – 2b) kJ H–H+O=O→H–O–O–H
Jadi, ΔH reaksi 2NO 2 (g) → N 2 O 4(g) yaitu ΔH = ΣDpemutusan ikatan pereaksi – ΣDpenggabungan ikatan produk
(a – 2b) kJ.
ΔH = {DH – H + DO = O} – {2DH – O + DO – O}
9. Jawaban: a = (436 + 499) kJ mol–1 – (2(460) + 142) kJ mol–1
ΔH reaksi tersebut dicari dari reaksi 1) dan 2). = (935 – 1.062) kJ mol–1 = –127 kJ mol–1
Reaksi 1) tetap, sedangkan reaksi 2) dibalik. Jadi, ΔH pembentukan H2O2 sebesar –127 kJ mol–1.
Persamaan reaksinya menjadi sebagai berikut.
1) C(grafit, s)+ O2(g) → CO2(g) ΔH = –394 kJ 14. Jawaban: b
ΔH = ΣD(Energi pemutusan ikatan pereaksi) – ΣD(Energi
2) CO2(g) → C(intan, s) + O2(g) ΔH = +396 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––+ penggabungan ikatan produk)
C(grafit, s) → C(intan, s) ΔH = +2 kJ = ( 4 DC − H + DC = O + DH – H + DC − C ) –
Jadi, ΔH pembentukan ikatan diperlukan energi ( 5DC − H + DC – O + DO – H + DC − C )
sebesar 2 kJ. = (DC = O + DH – H) – (DC – H + DC – O + DO – H)
10. Jawaban: e = (724 + 436) kJ mol–1 – (415 + 356 + 463) kJ mol–1
M2 + N ⎯→ O + P2 ΔH4 = . . .? = 1.160 kJ mol–1 – 1.234 kJ mol–1 = –74 kJ mol–1
ΔH4 dapat ditentukan mengikuti aturan hukum Hess: Jadi, ΔH reaksi asetaldehida dengan gas hidrogen
ΔH1 + ΔH4 = ΔH2 + ΔH3 melepaskan kalor sebesar 74 kJ mol–1.
W + ΔH4 = X + Y 15. Jawaban: a
ΔH4 = X + Y – W Reaksi adisi etena dengan gas hidrogen:
H H
11. Jawaban: e H H | |
Sesuai dengan prinsip hukum Hess bahwa GC = CH + H – H ⎯→ H – C – C – H
perubahan entalpi reaksi termokimia tidak | |
H H
bergantung pada proses reaksi, melainkan hanya H H
ditentukan oleh keadaan awal dan akhir reaksi.
48 Termokimia
Perubahan Entalpi
Pembentukan Standar (ΔH°)
f
Penentuan ΔH Berdasarkan
Penentuan Perubahan Hukum Hess
Entalpi Reaksi (ΔH)
Penentuan ΔH Berdasarkan Energi Ikatan
Energi Ikatan
Energi Disosiasi
49
Menghitung Pembakaran
Bahan Bakar
A. Pilihan Ganda m Mg
nMg = A Mg
1. Jawaban: b r
2. Jawaban: a 1
Persamaan termokimia pembentukan CO: = × 0,125 mol
3
1 = 0,0417 mol
C(s) + O2(g) → CO(g) ΔH = x kkal mol–1
2
ΔH
Persamaan termokimia pembakaran CO: ΔH°f Mg3N2 =
nMg3N 2
1
CO(g) + O2(g) → CO2(g) ΔH = y kkal mol–1
2 −28 kJ
Persamaan termokimia pembentukan CO2: = 0,0417 mol
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = . . . kkal mol–1 = –671,5 kJ mol–1
Reaksi pembentukan CO2 dapat diperoleh dari Jadi, perubahan entalpi pada pembentukan standar
penjumlahan reaksi pembentukan CO dan pem- Mg3N2 sebesar –671,5 kJ mol–1.
bakaran CO dengan persamaan sebagai berikut.
1 5. Jawaban: d
C(s) + O2(g) → CO(g) ΔH = x kkal mol–1 Reaksi pembentukan 2 mol air melepaskan kalor
2
1 (reaksi eksoterm) sebesar 440,9 kJ. ΔH pembentukan
CO(g) + O2(g) → CO2(g) ΔH = y kkal mol–1 1 mol air sebagai berikut.
2
––––––––––––––––––––––––––––––––––– + 1 mol
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = (x + y) kkal mol–1 ΔH = 2 mol × –440,9 kJ = –220,45 kJ
Jadi, kalor reaksi pembentukan CO 2 sebesar
(x + y) kkal mol–1. Jadi, pada reaksi pembentukan 1 mol air kalor
sebanyak 220,45 kJ berpindah dari sistem ke
3. Jawaban: e lingkungan.
1
H2(g) + O2(g) → H2O(g) ΔH = 287,5 kJ 6. Jawaban: a
2
m O2 = 10 gram Vlarutan = VHCl × VNaOH
= 50 mL + 50 mL = 100 mL
10 gram
nO = 32 gram mol−1 = 0,3125 mol m campuran = 100 mL × 1 g mL–1 = 100 g
2
–Qlarutan = –(m × c × ΔT)
nH = 2 × nO = –[100 g × 4,2 J g–1 °C–1 × (33,5°C – 27°C)]
2 2
50 Termokimia
7. Jawaban: c ΔH pembentukan 0,19 mol NaBr
ΔH = –(Qair + Qkalorimeter) = 0,19 mol × (–361,1 kJ mol–1) = –68,61 kJ
Jadi, kalor untuk membentuk 20 g NaBr sebesar
= –(mair × cair × ΔT + Ckalorimeter × ΔT)
–68,61 kJ.
–31.400J = {–(1.200 g × 4,2 J g–1°C–1 × 4,6°C) +
11. Jawaban: c
(Ckalorimeter × 4,6°C)}
Pada STP (°C dan 1 atm)
–31.400 J = –(23.184 J + 4,6 × Ckalorimeter) 74,8 L
31.400 J − 23.184 J nNO = 22, 4 L mol−1
Ckalorimeter = 4,6°C
= 3,34 mol
8.216 J Reaksi pembentukan 2 mol gas NO menyerap
= 4,6°C kalor sebesar 180,5 kJ.
= 1.786 J°C–1 = 1,786 kJ°C–1 ΔH pembentukan 74,8 L gas NO
Jadi, kapasitas kalor kalori meter bom sebesar 3,34
1,786 kJ°C–1. = × 180,56 = 301,53 kJ
2
8. Jawaban: b Jadi, jumlah kalor yang diserap pada pembentukan
massa tembaga = 300 kg = 300.000 gram 74,8 L gas NO sebesar 301,53 kJ.
ctembaga = 0,35 Jg–1K–1 12. Jawaban: d
ΔT = 52°C – 27°C Entalpi pembentukan standar adalah entalpi yang
= 25°C menyertai reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari
= 298 K unsur-unsurnya. Reaksi ini ditunjukkan oleh reaksi
Q = (m × c × ΔT) d. Reaksi a menunjukkan reaksi netralisasi standar.
= 300.000 × 0,35 Jg–1K–1 × 298 K Reaksi b menunjukkan reaksi penguraian 2 mol
= 31.290.000 J AgNO 3. Reaksi c menunjukkan reaksi pem-
= 31.290 kJ bakaran. Reaksi e menunjukkan reaksi pelarutan
−Q standar.
nbutana = ΔH
c
13. Jawaban: b
31.290 kJ
= −2.475 kJ mol−1 ΔH reaksi pembakaran 2 mol gas karbon monoksida
(CO) adalah –565,96 kJ sebesar:
= 12,64 mol
ΔHreaksi pembakaran 1 mol gas CO =
m butana = mol × Mr = 12,64 mol × 58 g mol–1 =
733,12 gram = 7,33 × 10–1 kg. 1 mol
2 mol × (–565,96 kJ) = –282,98 kJ
Jadi, massa butana sebanyak 7,33 × 10–1 kg.
Pembakaran 1 mol CO melepaskan kalor sebesar
9. Jawaban: d
282,98 kJ.
Vair = 1 dm3 = 1 L = 1.000 mL
Perubahan entapi pembakaran gas CO bernilai
ρair = 1 g mL–1
negatif sehingga reaksi tersebut termasuk reaksi
m air = ρair × Vair
eksoterm. Jadi, pernyataan yang benar adalah
= 1 g mL–1 × 1.000 mL = 1.000 g
nomor 1) dan 3).
ΔH = –(m × c × ΔT)
–7.400 kJ = –(1.000 g × 4,2 J g–1 °C–1 × ΔT) 14. Jawaban: c
7.400 J P4(s) + 10Cl2(g) ⎯→ 4PCl5(g) ΔH = –1.774 kJ
ΔT = 4.200 J °C−1 = 1,76°C 1 mol
4 mol × –1.774 kJ = –443,5 kJ
Jadi, kenaikan suhu air sebesar 1,76°C.
Jadi, ΔH pembentukan standar PCl5 = –443,5 kJ mol–1.
10. Jawaban: c
Reaksi: 15. Jawaban: b
1 Reaksi pembakaran gas asetilena:
Na(s) + Br2(g) → NaBr(s) ΔHf = –361,1 kJ mol–1 5
2
C2H2 + O2 → 2CO2 + H2O ΔH = –1.300 kJ
20 g 2
nNaBr = 102,9 g mol−1 = 0,19 mol
52 Termokimia
22. Jawaban: a 27. Jawaban: c
ΔH4 = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 nHCl = 200 mL × 0,4 M = 80 mmol
(–1.548 kJ) = (138 kJ) + ΔH2 + (–286 kJ) nNaOH = 150 mL × 0,5 M = 75 mmol
ΔH2 = (–1.548 kJ) – ((138 kJ) + (–286 kJ)) NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯→ NaCl(aq) + H2O(A)
ΔH2 = (–1.548 kJ) – (–148 kJ) mula-mula : 75 mmol 80 mmol – –
reaksi : 75 mmol 75 mmol 75 mmol 75 mmol
ΔH2 = –1.400 kJ ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, nilai ΔH2 sebesar –1.400 kJ (melepas kalor). stb : 75 mmol 5 mmol 75 mmol 75 mmol
Spesi yang terlibat dalam reaksi netralisasi adalah
23. Jawaban: a
ion H+ dan OH– membentuk senyawa H2O sebab
Perubahan entalpi reaksi pembakaran batu bara
larutan NaCl merupakan larutan spektator.
dapat ditentukan dengan membalik dan membagi
2 koefisien reaksi 1), sedangkan reaksi 2) tetap, reaksi : OH–(aq) + H+(aq) ⎯→ H2O(A)
reaksi 3) dibagi 2. 75 mmol 75 mmol 75 mmol
1 Entalpi netralisasi 1 mol HCl dengan 1 mol NaOH
CO(g) → C(s) + O2(g) ΔH = +111 kJ
2
sebesar –80 kJ mol–1.
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = –394 kJ
Dengan demikian, kalor yang dilepaskan reaksi
1
H2(g) + O2(g) → H2O(g)
2
ΔH = –242 kJ netralisasi 75 mmol NaOH dengan 75 mmol HCl
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
CO(g) + H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) ΔH= –525 kJ
(ΔH)
= –80 kJ mol–1 × 0,075 mol = –6 kJ
24. Jawaban: b Jadi, energi yang dilepaskan sebesar 6 kJ.
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
ΔHreaksi = ΔHf° produk – ΔHf° reaktan 28. Jawaban: b
ΔHreaksi = ΣDenergi pemutusan ikatan pereaksi – ΣDenergi
ΔHreaksi = (ΔHf° Cu(s) + ΔHf° H2O(g)) – (ΔHf°
CuO(s) + ΔHf° H2(g)) penggabungan ikatan produk
ΔHreaksi = {(2(2DC = O) + 3(2DH – O)) – ((DC – C)
ΔHreaksi = (0 + (–58,2 kkal)) – ((–37,5 kkal) + 0)
+ (5DC – H) + (DC – O) + (DO – H) + 3(DO = O)}
ΔHreaksi = (–58,2 kkal) – (–37,5 kkal)
= –20,7 kkal ΔHreaksi = (4(799 kJ mol–1) + 6(467 kJ mol–1))
Jadi, kalor yang menyertai reaksi tersebut sebesar – ((374 kJ mol–1) + 5(413 kJ mol–1)
–20,7 kkal (melepas kalor). + (358 kJ mol –1) + (467 kJ mol –1)
+ 3(495))
25. Jawaban: e ΔHreaksi = (3196 kJ mol –1 + 2802 kJ mol –1 )
Reaksi yang ditunjukkan oleh diagram di atas
– ((374 kJ mol–11) + (2065 kJ mol–1) +
adalah reaksi pembentukan XY2. Reaksi tersebut
(358 kJ mol –1) + (467 kJ mol –1) +
termasuk reaksi eksoterm karena entalpi produk
lebih kecil dari pada entalpi reaktan (ΔH < 0). (1.980))
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepas- ΔHreaksi = 5.998 kJ mol–1 – 5.244 kJ mol–1
kan kalor ke lingkungan dan ditandai dengan = +754 kJ mol–1
kenaikan suhu. Harga ΔH reaksi tersebut adalah 29. Jawaban: e
(a – c) kJ. ΔHreaksi = ΣDenergi pemutusan ikatan pereaksi – ΣDenergi
Jadi, pernyataan yang benar terdapat pada opsi e. penggabungan ikatan produk
26. Jawaban: b = (4(DC – H) + (DCl – Cl)) – (3(DC – H) +
SnCl2(s) + TiCl4(A) → SnCl4(A) + TiCl2(s) ΔH = –78 kJ (DC – Cl) + (DH – Cl))
(dibalik dikali 4) = (4(413 kJ mol–1) + 239 kJ mol–1) –
SnCl2(s) + Cl2(g) → SnCl4(A) ΔH = –195 kJ (3(413 kJ mol–1) + (339 kJ mol–1)
(dikali 4)
+ (427 kJ mol–1))
Sehingga menjadi = (339 kJ mol –1 + 427 kJ mol –1 )
4SnCl4(A) + 4TiCl2(s) → 4SnCl2(s) + 4TiCl4(A) ΔH = +312 kJ
– (413 kJ mol–1 + 239 kJ mol–1)
4SnCl2(s) + 4Cl2(g) → 4SnCl4(A) ΔH = –780 kJ
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + = 766 kJ mol–1 – 652 kJ mol–1
4TiC2l(s) + 4Cl2(g) → 4TiCl4(A) ΔH = –468 kJ = +144 kJ mol–1
Jadi, perubahan entalpi reaksinya adalah –468 kJ. Jadi, perubahan entalpi reaksi CH4(g) + Cl2(g)
→ CH3Cl(g) + HCl(g) sebesar +144 kJ mol–1 .
54 Termokimia
6. T1 = 20°C; T2 = 35°C; ΔT = (35 – 20)°C = 15°C 2C2H2(g) → 4C(s) + 2H2(g) ΔH= –454 kJ
a. Kalor reaksi total pada reaksi diperoleh dari 4C(s) + 4O2(g) → 4CO2(g) ΔH = –1574 kJ
penjumlahan kalor reaksi larutan dan kalor 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(A ) ΔH = –572 kJ
reaksi kalorimeter. –––––––––––––––––––––––––––––––––– +
1) Kalor reaksi larutan (ΔH1) 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g)
ΔH1 = –(m × c × ΔT) + 2H2O(A ) ΔH = –2.600 kJ
= V × ρair × c × ΔT Jadi, entalpi reaksi pembakaran sempurna 2 mol
= –(250 + 250) mL × 1 g mL –1 etena sebesar 2.600 kJ.
× 1 kal g–1°C–1 × 15°C 9. Entalpi reaksi 2N2(g) + 5O2(g) + 2H2O(A) →
= –7.500 kal 4HNO3(aq) dapat ditentukan dengan mengguna-
2) Kalor reaksi kalorimeter (ΔH2) kan reaksi 1) yang dikalikan tiga, reaksi 2) dikali-
ΔH2 = C × ΔT kan dua, dan reaksi 3) dikalikan dua.
= 120 kal°C–1 × 15°C 6NO(g) + 3O2(g) → 6NO2(g) ΔH = –348 kJ
= –1.800 kal
2N2(g) + 2O2(g) → 4NO(g) ΔH = +366 kJ
Kalor reaksi total= ΔH1 + ΔH2
6NO2(g) + 2H2O(A) → 4HNO3(aq) + 2NO(g)
= (–7.500 + –1.800) kal
ΔH = –274 kJ
= –9.300 kal –––––––––––––––––––––––––––––––––– +
= –9,3 kkal 2N2(g) + 5O2(g) +2H2O(A) → 4HNO3(aq)
1 kal = 4,2 joule ΔH = (–348 kJ) + 366 kJ + (–274 kJ)
Kalor reaksi total = –9.300 kkal × 4,2 J = –119 kJ
= –39,06 kJ Jadi, perubahan entalpi reaksi: 2N2(g) + 5O2(g) +
Jadi, jumlah kalor reaksi total yang diperlukan
2H 2 O( A ) → 4HNO 3 (aq) sebesar –256 kJ
pada reaksi tersebut sebesar 39,06 kJ.
(melepas kalor).
b. Persamaan termokimia:
HBr(aq) + NaOH(aq) → NaBr(aq) + 10. ΔHreaksi = energi ikatan pereaksi – energi ikatan
H2O(aq) hasil reaksi
ΔH = 39,06 kJ mol–1 = {(3DC – H) + (DC – C) + (DC = O) + (DC – O)
7. Pembentukan gas SO2 dari kristal rombik S + (DO – H) + (3DC – H) + (DC – O) + (DO – H)}
ditunjukkan oleh ΔH3. – {(6DC – H) + (DC – C) + (DC = O) +
ΔH3 = ΔH1 – ΔH2 (2DC – O) + (2DO – H)}
= (–296,36 kJ) – (–0,30 kJ) = (3(413 kJ) + 345 kJ + 745 kJ + 358 kJ
= –296,06 kJ + 467 kJ + 3(413 kJ) + 358 kJ + 467 kJ)
Jadi, reaksi pembentukan gas SO2 dari kristal – (6(413 kJ) + 345 kJ + 745 kJ +
melepaskan kalor sebanyak 296,06 kJ. 2(358 kJ) + 2(467))
= (745 kJ + 467 kJ + 467 kJ) – (745 kJ +
8. Entalpi reaksi 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2(467))
2H2O(A ) dapat ditentukan dengan membalik dan = 0 kJ
mengalikan dua reaksi 1), mengalikan dua reaksi 2), Jadi, perubahan entalpi reaksinya nol sehingga
dan memballik reaksi 3) sehingga menjadi: tidak melibatkan perubahan kalor.
1. Jawaban: d 6 5 4 3 2 1
Jagung termasuk senyawa organik. Hasil 10 8
pemanasan jagung menghasilkan uap yang
kemudian mengembun. Embun tersebut dapat Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga
mengubah warna kertas koblat(II) klorida dari biru atom C lainnya. Atom C tersier ditunjukkan oleh
menjadi merah muda. Embun dari uap tersebut atom C nomor 4 dan 5. Atom C nomor 1,
merupakan air (H 2O). Percobaan pemanasan 6, 7, 8, 9, dan 10 merupakan atom C primer karena
jagung membuktikan bahwa senyawa organik hanya mengikat satu atom C lain. Atom C nomor 2
mengandung unsur hidrogen dan oksigen. Selain merupakan atom C kuarterner karena mengikat
hidrogen dan oksigen, senyawa organik juga empat atom C lain. Atom C nomor 3 merupakan
mengandung karbon yang ditandai dengan atom C sekunder karena mengikat dua atom C lain.
timbulnya gas karbon dioksida saat dipanaskan.
5. Jawaban: b
2. Jawaban: c Senyawa hidrokarbon tidak jenuh merupakan
Sifat senyawa organik dan senyawa anorganik hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
yang tepat sebagai berikut. atau rangkap tiga. Senyawa-senyawa tersebut jika
dibuat struktur rantai lurusnya sebagai berikut.
No. Senyawa Organik Senyawa Anorganik
1) C3H8 : CH3 – CH2 – CH3
1) Tidak stabil terhadap Cenderung stabil ter- 2) C4H6 : CH3 – CH2 – C ≡ CH
pemanasan. hadap pemanasan.
2) Mempunyai rantai Tidak mempunyai rantai 3) C5H12 : CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
karbon. karbon. 4) C4H10 : CH3 – CH2 – CH2 – CH3
3) Sukar larut dalam Lebih mudah larut dalam 5) C6H14 : CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
pelarut polar. pelarut polar.
4) Tersusun atas ikatan Tersusun atas ikatan Berdasarkan strukturnya, senyawa b merupakan
kovalen. ion. senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tiga
5) Titik didih dan titik leleh Titik didih dan titik leleh
rendah. tinggi.
sehingga termasuk senyawa tidak jenuh. Adapun
senyawa-senyawa yang lain mempunyai ikatan
Jadi, pasangan sifat senyawa organik dan anorganik tunggal sehingga termasuk senyawa hidrokarbon
yang tepat ditunjukkan oleh angka 2) dan 4). jenuh.
3. Jawaban: c 6. Jawaban: a
Atom karbon mempunyai nomor atom 6 dengan Berdasarkan strukturnya, senyawa tersebut
konfigurasi elektron 2, 4 sehingga mempunyai merupakan alifatik yang membentuk rantai
elektron valensi 4. Dengan elektron valensi tertutup. Oleh karena itu, senyawa tersebut
tersebut, karbon dapat membentuk ikatan kovalen termasuk alisiklik. Senyawa aromatik merupakan
dengan empat atom lain atau sesama karbon. senyawa siklik yang mempunyai ikatan tunggal
Kekhasan atom karbon adalah kemampuannya dan ikatan rangkap saling berselang-seling
yang dapat mengikat sesama atom C membentuk sehingga terkonjugasi. Senyawa heterosiklik
rantai karbon panjang. Ikatan karbon tersebut adalah senyawa karbon yang membentuk siklik
dapat berupa ikatan tunggal maupun ikatan dan mengandung atom lain, tidak hanya tersusun
rangkap dua dan rangkap tiga. atas karbon dan hidrogen. Senyawa alifatik adalah
= 1,296 g –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1 3 1 3
Hasil pembakaran tidak sempurna bensin Reaksi: N (g) + Cl2(g) → NCl3(g)
2 2 2
ΔH = ΔH1 +
2
ΔH2 – ΔH3
2
menghasilkan gas CO yang berbahaya bagi
Jadi, perubahan entalpi reaksi pembentukan
tubuh. Hemoglobin dalam darah lebih mudah 1 3
berikatan dengan CO daripada dengan O2. NCl3(g) dirumuskan sebagai ΔH1 + 2
ΔH2 – 2
ΔH3.
Dengan demikian, jika di sekitar kita terdapat
8. N2H4(A) + 2H2O(A) → N2(g) + 4H2O(g)
banyak gas CO dan terhirup, darah akan lebih
banyak mengandung CO dan sedikit ΔHreaksi = {(ΔH°f N2(g)) + 4(ΔH°f H2O(g))} –
mengandung oksigen sehingga dapat {(ΔH°f N2H4(A) + 2(ΔH°f H2O(A))}
mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga = {(0 + 4(–285,8 kJ mol–1)} –
kematian. {(50,6 kJ mol–1) + 2(–187,8 kJ mol–1)}
= (–1.143,2 kJ mol–1) – (325 kJ mol–1)
= –818,2 kJ mol–1
Jadi, perubahan entalpi reaksi pembuatan 1 mol
N2H4 sebesar –818,2 kJ mol–1.
= 15.697,5 J
Jadi, perubahan entalpi reaksi pelarutan NH4Cl
adalah 15.697,5 J.
Laju Reaksi
mencakup
64 Laju Reaksi
A. Pilihan Ganda 100 + (0, 25 × VB )
0,45 = (200mL + VB )
1. Jawaban: b
Massa jenis = 1,01 g/1 mL. 0,45 (200 mL + VB) = 100 + 0,25 VB
Jadi, dalam 1 mL larutan HCOOH terdapat 1,01 90 + 0,45 VB = 100 + 0,25 VB
gram HCOOH. 0,2 VB = 10
HCOOH yang terdapat dalam larutan tersebut VB = 50 mL
4,6
Jadi, volume NaOH 0,5 M yang ditambahkan
= 100 × 1,01 g = 0,0464 gram sebanyak 50 mL.
massa HCOOH 5. Jawaban: e
mol HCOOH M r HCOOH
MHCOOH = = Laju reaksi didefinisikan sebagai laju
volume HCOOH volume HCOOH
berkurangnya zat reaktan atau laju bertambahnya
0,0464 g
46 g mol−1
zat produk dalam satuan waktu. Jadi, laju reaksi
= −3 = 1,010 M dinyatakan sebagai laju berkurangnya zat P dan
1 × 10 L
Jadi, konsentrasi larutan HCOOH adalah 1,010 M. Q atau laju bertambahnya zat R dan S dalam satuan
waktu.
2. Jawaban: a
Mr CO(NH2)2 = ArC + Ar O + 2. Ar N + 4. Ar H 6. Jawaban: a
= 12 + 16 + (2 × 14) + (4 × 1) 1
Reaksinya: NO2(g) ⎯→ NO(g) + 2 O2(g)
= 12 + 16 + 28 + 4
= 60 g mol–1 Laju berkurangnya (penguraian) NO 2 : laju
pembentukan NO = 1 : 1 (sesuai dengan
massa urea
Jumlah mol urea = perbandingan koefisiennya).
M r urea
Laju penguraian NO2 = laju pembentukan NO
3 = 1,4 × 10–3 M menit–1
= 60 = 0,05 M
Jadi, laju pembentukan gas NO adalah
n 1,4 × 10–3 M menit–1.
M= V
0,05 7. Jawaban: b
= 0, 2 = 0,25 M Apabila tahap-tahap reaksi elementer diketahui,
Jadi, molaritas larutan urea sebesar 0,25 M. persamaan laju reaksi dapat ditentukan dari
persamaan reaksi pada tahap yang paling lambat.
3. Jawaban: b
Jadi, persamaan laju reaksi untuk reaksi tersebut
mol NaOH adalah v = k [O3] [NO2].
Molaritas NaOH = volume NaOH
8. Jawaban: a
1.000
0,2 M = mol NaOH × 300 L Orde reaksi terhadap CO dihitung dari percobaan
1) dan 2)
mol NaOH = 0,06 mol m n
v2 k ⎛ [ CO ]2 ⎞ ⎛ [ O 2 ]2 ⎞
Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
= 0,06 mol × 40 g mol–1 = 2,4 gram
v1 k ⎝ [ CO ]1 ⎠ ⎝ [ O 2 ]1 ⎠
m n
Jadi, banyaknya NaOH yang dilarutkan adalah 8× 10−6 ⎛ 0,004 ⎞ ⎛ 0,002 ⎞
2,4 gram. = ⎜ 0,002 ⎟ ⎜⎜ 0,002 ⎟⎟
4× 10−6 ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
4. Jawaban: d 2 = 2m
21 = 2m
M AVA + M BVB
Mcampuran = m=1
VA + VB
Orde reaksi terhadap O2 dihitung dari percobaan
(0,5M × 200 mL) + (0, 25M ×VB ) 2) dan 3)
0,45 = (200 mL + VB )
1 12 M s–1 = k ( 0,01)(0,1) M3
v2 = k[4A]2 [4 B]2
12 M s −1
k=
1
10−3 M 3
= k 16 [A]2 2 [ B] 2
66 Laju Reaksi
T1 −T0 Perubahan konsentrasi A menjadi dua kali
v2 = b a
v0 lipat (konsentrasi B dan C tetap)
90 − 30 60 menyebabkan laju reaksi meningkat dua kali
= 3 20 · x = 320 · x = 33 · x = 27x lipat. Hal ini menunjukkan orde reaksi
Jadi, laju reaksinya secara berturut-turut adalah terhadap A = 1.
1 2) Pada orde dua jika konsentrasi pereaksi
3
x dan 27x. dinaikkan n kali lipat, laju reaksinya
meningkat n2 (meningkat sebagai bilangan
14. Jawaban: e
kuadratnya). Perubahan konsentrasi C
T0 = 10°C
menjadi dua kali lipat (konsentrasi A dan B
t0 = 45° menit
tetap) menyebabkan laju reaksi meningkat
a = 20° C
empat kali lipat. Hal ini menunjukkan orde
b =3
reaksi terhadap C = 2.
T1 = 50°C
3) Pada orde nol perubahan konsentrasi tidak
ΔT
⎛1⎞ a memengaruhi laju reaksi. Perubahan
t1 = ⎜ ⎟ t0
⎝b⎠ konsentrasi B dinaikkan tiga kali lipat
( 50 −10 ) (konsentrasi A dan C tetap), tidak
= ⎛1⎞ 20
× 45 menit memengaruhi yang laju reaksi (tetap). Hal
⎜ ⎟
⎝ 3⎠ ini menunjukkan orde reaksi terhadap B = 0.
( 40 ) Dengan demikian persamaan laju reaksi A + B +
⎛1⎞ 20
C → D ditulis:
= ⎜ ⎟ × 45 menit
⎝3⎠
v = k [A]1 [B]0 [C]2
2
⎛1⎞ Laju reaksi saat [A] = 0,2 M, [B] = 0,8 M, dan
= ⎜ ⎟ × 45 menit
⎝ 3⎠
[C] = 0,4 M sebagai berikut.
1
= 9 × 45 menit v = k [0,2]1 [0,8]0 [0,4]2 = 0,032 M s–1
= 5 menit 17. Jawaban: e
Jadi, pada suhu 50°C raksi berlangsung selama Grafik a menyatakan reaksi orde 1 yaitu laju reaksi
5 menit. berubah secara linear. Grafik b menyatakan reaksi
orde 0 yaitu laju reaksi tidak dipengaruhi oleh
15. Jawaban: c
konsentrasi larutan. Grafik c menyatakan reaksi
2 nNO
[NO2] = volume 1
orde 2 yaitu laju reaksi berubah secara eksponen-
0,5mol
= sial (akar dua). Grafik d menyatakan reaksi orde
2L
2 yaitu laju reaksi berubah secara eksponensial
= 0,25 mol L–1
(kuadrat). Grafik e menyatakan reaksi orde –2
Δ [ NO 2 ] yaitu laju reaksi berbanding terbalik secara
v =–
Δt eksponensial (kuadrat).
0, 25 M
= – 10 sekon 18. Jawaban: a
Persamaan antara laju reaksi dengan suhu dapat
= 0,025 M s–1 ditulis:
= 2,5 × 10–2 M s–1 ΔT
⎛ ⎞
Jadi, laju reaksi pengurangan NO2 saat 10 detik v = ⎜⎜ (b) a ⎟ vo
⎟
pertama sebesar 2,5 × 10–2 M s–1. ⎝ ⎠
16. Jawaban: b Pada data tersebut, laju reaksi bertambah tiga kali
1) Pada orde satu jika konsentrasi pereaksi lipat jika suhu dinaikkan 15°C.
dinaikkan n kali lipat, laju reaksinya juga Rumus laju reaksi:
meningkat n kali lipat (berbanding lurus). ⎛ ΔT ⎞
vt = ⎜ (b) a ⎟ vo
⎜ ⎟
⎝ ⎠
Konsentrasi (M)
0, 2 mol
[Al] = 2L = 0,1 mol L–1
68 Laju Reaksi
[ I2 ] Molaritas NOBr =
4
=2M
vI = – 2
2 Δt
d[NOBr]
[0,02] vNOBr =
=– dt
4
2
= –0,005 M s–1 = 5
= 0,4 M s–1
n
c. [S4O62–] = V Setelah gas Br tinggal 8 mol
8
= Orde reaksi terhadap [NO] dihitung dari
2
percobaan 1) dan 2).
T1 −10
3
⎛1⎞ 1 10 m n
⎜ ⎟ = ⎛ v2 ⎞ k ⎛ [ NO ]2 ⎞ ⎛ [ H 2 ]2 ⎞
⎝2⎠ 2 ⎜ ⎟ = k ⎜⎜ [ NO ] ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ v1 ⎠ ⎝ 1 ⎠ ⎝ [ H 2 ]1 ⎠
T1 − 10
10
=3 m n
⎛ 8 × 10−6 ⎞ ⎛ 4× 10 −3 ⎞ ⎛ 2 × 10 −3 ⎞
T1 – 10 = 30 ⎜⎜ −6
⎟⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 4 × 10
−3 −3
⎠ ⎝ 2 × 10 ⎠ ⎝ 2 × 10 ⎠
T1 = 40°C
Jadi, suhu saat reaksi selesai dalam waktu (2) = (2)m
75 sekon adalah 40°C. m=1
Orde reaksi terhadap [H2] dihitung dari percobaan
8. Misal persamaan laju reaksi: v = k [H2]m [NO]n 4) dan 5).
Orde reaksi terhadap H2, NO tetap → percobaan ⎛ v5 ⎞ k ⎛ [ NO ]5 ⎞
m
⎛ [ H 2 ]5 ⎞
n
3) dan 4). ⎜ ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
m n ⎝ v4 ⎠ k ⎝ [ NO ]4 ⎠ ⎝ [ H 2 ]4 ⎠
v3 k ⎛ [H ] ⎞ ⎛ [NO] ⎞ m n
= k ⎜ [H 2 ]3 ⎟ ⎜ [NO]3 ⎟ ⎛ 32 × 10−6 ⎞ ⎛ 4 × 10 −3 ⎞ ⎛ 8 × 10 −3 ⎞
v4 ⎝ 2 4⎠ ⎝ 4⎠ ⎜⎜ −6
⎟⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 24 × 10
−3 −3
⎠ ⎝ 4 × 10 ⎠ ⎝ 6 × 10 ⎠
70 Laju Reaksi
n v = k [NH3] [O2]3
⎛4⎞ ⎛4⎞
⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ Jika dalam ruang 1 liter direaksikan 0,7 mol NH3
⎝3⎠ ⎝3⎠
n=1 dengan 0,5 mol O2, reaksi berlangsung selama
Persamaan laju reaksi 400 sekon.
v = k [NO]m [H2]n 1
= k [NH3] [O2]3
= k [NO] [H2] t
400
= k ⎜⎝ ⎟ ⎜
1 ⎠ ⎝ 1 ⎠
⎟
Misal persamaan laju reaksi: v = k [NH3]m [O2]n
Jika [O2] diperbesar 2 kali dan [NH3] tetap, 1
= k(0,7)(0,125)
kecepatan menjadi 8 kali semula. 400
v1 = 8 v0 k = 0,0286
k[NH3]m [2O2]n = 8k [NH3]m [O2]n Jika dalam ruang tersebut direaksikan 2,8 mol NH3
[2O2]n = 8 [O2]n dengan 1 mol O2, waktu yang diperlukan sebagai
2n [O2]n = 8 [O2]n berikut.
2n = 8 1
= k [NH3] [O2]3
n =3 t
v2 = 81 v0 1
t
= 0,0286(2,8)(1)3
k[3NH3]m [3O2]n = 81k [NH3]m [O2]n
t = 12,5 sekon
[3NH3]m [3O2]n = 81 [NH3]m [O2]n
Jadi, waktu yang diperlukan jika reaksi terjadi
3m [NH3]m 3n [O2]n = 81 [NH3]m [O2]n
antara 2,8 mol NH3 dengan 1 mol O2 adalah 12,5
3m 3n = 81 sekon.
m 3
3 3 = 81
3m · 27 = 81
3m = 3
m =1
Jadi, persamaan laju reaksinya yaitu:
Energi
zat yang ukurannya lebih kecil. Jadi, berdasarkan
data tersebut, urutan laju reaksi dari yang paling Pereaksi
Y = ΔH
cepat yaitu percobaan 1) – 3) – 2) – 4). Hasil reaksi
2. Jawaban: e Koordinat Reaksi
Tahap penentuan laju reaksi adalah tahap paling
lambat dalam suatu mekanisme reaksi. Reaksi Grafik tersebut menjelaskan bahwa reaksi terjadi
dengan laju paling lambat akan memiliki energi dengan melepaskan kalor. Energi hasil reaksi lebih
aktivasi tertinggi, atau perbedaan energi paling kecil daripada energi pereaksi sehingga ΔH
besar antara reaktan dan keadaaan transisi. Tahap berharga negatif (ΔH = –). Reaksi tersebut
C – D memiliki perbedaan energi terbesar, merupakan reaksi eksoterm. Y merupakan harga
sehingga tahap ini memiliki energi aktivasi perubahan entalpi (energi yang dibebaskan).
tertinggi. Jadi, tahap C – D ini merupakan tahap X merupakan energi pengaktifan. Reaksi ber-
penentu laju reaksi. langsung jika energi pengaktifan dapat terlampaui.
3. Jawaban: b Jika energi pengaktifan rendah, pada suhu rendah
Tumbukan efektif dapat terjadi apabila tumbukan reaksi sudah dapat berlangsung. Namun, jika
antarpartikel pereaksi atau reaktan berlangsung energi pengaktifan tinggi, reaksi hanya dapat
sempurna. Tumbukan efektif akan menghasilkan berlangsung jika suhu juga tinggi.
produk reaksi serta memiliki energi yang lebih
7. Jawaban: b
besar daripada energi pengaktifan. Makin kecil
Katalis serbuk besi digunakan pada sintesis
harga energi pengaktifan, makin efektif tumbukan
amonia pada proses Haber-Bosch. Katalis platina
berlangsung dan makin cepat reaksi berlangsung.
digunakan dalam industri pembuatan asam nitrat
4. Jawaban: b dalam proses Ostwald. Katalis nikel digunakan
Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam industri pembuatan margarin dari minyak
dalam suatu zat akan bergerak lebih cepat daripada tanah. Katalis V2O5 digunakan dalam industri
suhu rendah, sehingga energi kinetik meningkat. asam sulfat menurut proses kontak. Katalis serbuk
Energi kinetik yang tinggi mengakibatkan partikel MnO2 digunakan dalam penguraian H2O2 menjadi
bergerak makin cepat dan acak sehingga makin H2O dan O 2. Jadi, katalis V2O5 paling tepat
besar pula kemungkinan terjadinya tumbukan digunakan pada pembuatan asam sulfat dengan
yang menghasilkan reaksi (tumbukan efektif). proses kontak.
Dengan demikian, laju reaksi makin cepat.
8. Jawaban: d
5. Jawaban: b Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat
Tumbukan antarpereaksi dalam reaksi kimia dapat reaksi dengan memberikan jalan lain dengan
ditingkatkan melalui beberapa faktor seperti energi pengaktifan (Ea) lebih rendah. Berdasarkan
mengingkatkan konsentrasi reaktan, menaikkan data tersebut dapat diketahui bahwa reaksi yang
suhu, memberikan katalis, dan memperluas bidang berlangsung dengan katalis akan menghasilkan
sentuh reaktan. Jadi, perlakuan yang dapat banyak gelembung gas. Dengan demikian, zat
yang bertindak sebagai katalis berupa ion Co2+
dan Fe3+.
72 Laju Reaksi
9. Jawaban: a e) 36,5 gram HCl dalam 1000 mL air
Laju reaksi antara logam magnesium dengan asam m
klorida berlangsung lebih cepat apabila nHCl = M HCl
r
menggunakan larutan HCl dengan konsentrasi
36,5
besar. Makin besar konsentrasi makin banyak = 36,5 = 1 mol
partikel zat yang bereaksi. Akibatnya,
kemungkinan tumbukan antarpartikel pereaksi nHCl
MHCl = V
makin besar sehingga tumbukan efektif HCl
74 Laju Reaksi
bidang sentuh semakin besar sehingga 5. a. Besi oksidasi (FeO) digunakan sebagai
kemungkinan singgungan antar pereaksi katalis dalam industri pembuatan amonia.
semakin besar. Tumbukan efektif juga b. Vanadium pentaoksida (V2O5) digunakan
semakin banyak. Jadi, serbuk kalsium sebagai katalis dalam industri pembuatan
karbonat lebih cepat bereaksi dengan asam sulfat.
larutan HCl 1 m daripada bongkahan kalsium c. Gas NO dan NO2 digunakan untuk mem-
karbonat. percepat reaksi pada pembuatan asam sulfat
b. Arang yang ditempatkan di tempat terbuka dengan cara bilik timbal.
tidak bereaksi dengan oksigen dari udara d. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutan
bebas karena faktor yang memengaruhi besi(III) klorida (FeCl3) digunakan untuk
terjadinya tumbukan efektif seperti energi mempercepat reaksi pada penguraian
yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi hidrogen peroksida.
tidak terpenuhi. Oleh karena itu, arang dan e. Batu kawi (MnO2) digunakan untuk mem-
oksigen di udara bebas tidak bereaksi. percepat reaksi penguraian kalium klorat.
Pengeceran
Laju Reaksi
= ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ⎟
1,18 × 10 × 38 0,08 k ⎝ 0, 2 ⎠ ⎝ 0, 2 ⎠
= 36,5
× mol L–1 = 12,28 M n
1 ⎛1⎞
Pengenceran larutan HCl sebagai berikut. 2
=⎜ ⎟
⎝2⎠
M1 × V1 = M2 × V2 n=1
12,28 × V1 = 0,4 × 100
V1 = 3,25 mL Orde reaksi NO ditentukan saat [Br2] tetap →
Jadi, volume asam klorida yang diperlukan percobaan 1) dan 3).
m n
sebanyak 3,25 mL. v1 k ⎛ [ NO ]1 ⎞ ⎛ [ Br2 ]1 ⎞
v3 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
k ⎝ [ NO ]3 ⎠ ⎝ [ Br2 ]3 ⎠
2. Jawaban: d
nCO(NH ) = MCO(NH ) × VCO(NH ) 0,04 m
k ⎛ 0, 2 ⎞ ⎛ 0,1 ⎞
n
2 2 2 2 2 2
0,96
= k ⎜⎝ 0, 4 ⎟⎠ ⎜⎝ 0,3 ⎟⎠
= 0,2 × 0,5 = 0,1 mol
massa CO(NH2)2 = nCO(NH ) × MrCO(NH2)2 1 ⎛ 1⎞ ⎛1⎞
m 2
2 2
24
=⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= 0,1 × 60 ⎝ 2⎠ ⎝ 3⎠
m
= 6 gram 3 ⎛1⎞
Jadi, CO(NH2)2 yang dilarutkan sebanyak 6 gram. 24
=⎜ ⎟
⎝2⎠
m
3. Jawaban: d ⎛1⎞ ⎛1⎞
⎜ ⎟ =⎜ ⎟
Konsentrasi asam nitrat pekat sebagai berikut. ⎝8⎠ ⎝2⎠
ρ×10×% massa m=3
M = Mr × mol L–1 Jadi, orde reaksi totalnya 1 + 3 = 4.
1,3×10×63 6. Jawaban: a
= × mol L–1 = 13 M
63 v = k[NO]2[O2]
Konsentrasi setelah pengenceran sebagai berikut. = 125(2 × 10–3)2(3 × 10–3)
M1 × V1 = M2 × V2 = 1,5 × 10–6 M s–1
13 × 5 = M2 × 130 Jadi, laju reaksi untuk persamaan tersebut
= 0,5 M 1,5 × 10 –6 M s –1 .
Jadi, konsentrasi asam nitrat yang dibuat adalah 7. Jawaban: b
0,5 M. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa
4. Jawaban: c setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, maka laju
Persamaan reaksi penguraian NH3: reaksi akan meningkat dua kali.
2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g) ⎛ Δt ⎞
V= ⎜⎜ b a ⎟⎟ V
0
Laju reaksi penguraian NH3: ⎝ ⎠
vNH = 2 × 10–2 mol L–1 s–1
3 ⎛ ( 35− 25) ⎞
Laju reaksi pembentukan H2: 0,08 = ⎜ 2 10 ⎟ V0
⎜ ⎟
3 ⎝ ⎠
vH = 2 × vNH
2 3 0,08 = 21 V0
3 V0 = 0,040 M det–1
= 2 × 2 × 10–2 mol L–1 s–1 Jadi, laju reaksi pada saat suhu 25°C sebesar
= 3 × 10–2 mol L–1 s–1 0,040 M det–1.
78 Laju Reaksi
Δt
reaksi orde –2 yaitu laju reaksi berbanding terbalik ⎛1⎞a
secara eksponensial (kuadrat). Jadi, grafik yang t1 = ⎜ ⎟ t0
⎝b⎠
37 − 27
menggambarkan orde reaksi A adalah a. ⎛1⎞ 10
= ⎜ ⎟ 18
15. Jawaban: b ⎝2⎠
10
Misal persamaan laju reaksi v = k[A]m[B]n. ⎛ 1 ⎞10
= ⎜ ⎟ 18 = 9 detik
Orde reaksi A, [B] tetap → percobaan 1) dan 5). ⎝2⎠
n
Jadi, harga X adalah 9 detik.
m
v1 k ⎛ 0, 2 ⎞ ⎛ 0, 2 ⎞
v5 = ⎜ ⎟ ⎜⎜ ⎟⎟ 18. Jawaban: b
k ⎝ 0,6 ⎠ ⎝ 0, 2 ⎠
a = 10°C, b = 2
m
6 ⎛ 0, 2 ⎞ 1 m 2 m
T1 = 40°C → v1 = x mol L–1 s–1
= ⎜ 0, 6 ⎟ → 9 = ⎛⎜ ⎞⎟ → ⎛⎜ ⎞⎟ = ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 1
54 ⎝ ⎠ ⎝3⎠ ⎝3⎠ ⎝3⎠ T2 = 10°C → v2 = . . .?
m=2 T3 = 80°C → v3 = . . .?
Orde reaksi B, [A] tetap → percobaan 1) dan 2). ΔT
v2 = b a v1
m
v1 k ⎛ 0, 2 ⎞ ⎛ 0, 2 ⎞ n
= ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜
10 − 40 1
v2 ⎟ = 2 · x = 2–3 x = 8 x mol L–1 s–1
⎝ 0, 2 ⎠ ⎝ 0, 4 ⎠
10
k
ΔT
6 ⎛ 0, 2 ⎞
n
1 n 1 n v3 = b a · v1
→ 2 = ⎛⎜ ⎞⎟ → ⎛⎜ ⎞⎟ = ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 1
= ⎜ 0, 4 ⎟
12 ⎝ ⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠ 80 − 40
= 2 10 · x = 24x = 16x mol L–1 s–1
n=1
Jadi, reaksi yang berlangsung pada suhu 10°C dan
Persamaan laju reaksi:
1
v = k[A]2[B] 80°C mempunyai laju reaksi 8 x mol L–1 s–1 dan
Pecobaan 1) 16x mol L–1 s–1.
v = k[A]2[B]
6 = k(0,2)2(0,2) 19. Jawaban: a
6 No. [A] [B] V
6 = k · 0,04 · 0,2 → k = 0,008 = 750
1) A B V
Pecobaan 4) 2) 3A B 9V
v = k[A]2[B] 3) 3A 3B 27V
= 750(0,4)2(0,2)
= 750(0,16)(0,2) = 24 M s–1 Menentukan orde reaksi terhadap A menggunakan
Jadi, harga x adalah 24. data 1) dan 2).
m n
16. Jawaban: c ⎛ V2 ⎞ k ⎛ [ A]2 ⎞ ⎛ [ B ]2 ⎞
⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
Konsentrasi tiap pereaksi diperbesar 2 kali. ⎝ V1 ⎠ k ⎜⎝ [ A]1 ⎟⎠ ⎜⎝ [ B ]1 ⎟⎠
k [ P ] [Q ]
2 m
v1 ⎛ 9V ⎞ ⎛ 3A ⎞ ⎛ B ⎞n
v2 = k [ 2 P ]2 [ 2Q ] ⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝V ⎠ ⎝ A ⎠ ⎝B⎠
(9) = (3)m
v1 k P2 Q
= (3)2 = (3)m
v2 k 4 P 2 2Q
m =2
v1 1 1 1 Menentukan orde reaksi terhadap B menggunakan
v2= 4 × 2 = 8 data 2) dan 3).
V2 = 8 × V1 ⎛ V3 ⎞ k ⎛ [ A]3 ⎞
m
⎛ [ B ]3 ⎞
n
V2 = 8 kali ⎜ ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ V2 ⎠ k ⎝ [ A]2 ⎠ ⎝ [ B ]2 ⎠
Jadi, laju reaksinya berubah menjadi 8 kali.
m
17. Jawaban: b ⎛ 27V ⎞ ⎛ 3A ⎞ ⎛ 3B ⎞n
⎜ ⎟ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
Berdasarkan data tersebut setiap kenaikan suhu ⎝ 9V ⎠ ⎝ 3A ⎠ ⎝ B ⎠
sebesar 10 oC waktu reaksi menjadi dua kali lebih (3) = (3)n
cepat, maka: n =1
80 Laju Reaksi
27. Jawaban: b ing besar juga memungkinkan tumbukan yang
Laju reaksi dapat ditentukan dengan mudah dihasilkan berupa tumbukan efektif lebih besar
melalui pengukuran laju pembentukan CO2. Gas daripada H2SO4 yang konsentrasinya lebih kecil.
CO2 yang terbentuk ditampung pada alat buret Jadi, reaksi yang akan menghasilkan gas H2
yang mempunyai ukuran volume sehingga volume terbanyak pada 10 sekon pertama adalah 2 g Zn
gas CO 2 dapat ditentukan. Percobaan dapat (berbentuk serbuk) dengan 30 mL H2SO4 0,5 M.
dilakukan dengan rangkaian alat seperti gambar
berikut. B. Uraian
Gas CO2 massa C12 H 22O11
Statif 1. mol C12H22O11 = M r C12 H 22O11
Buret 17,1
= 342 = 0,05 mol
Gelas beaker
mol
HCl
Air M C12H22O11 = V
Batu pualam
0,05mol
Terbentuknya gas CO2 akan menekan air sehingga = 0, 25L = 0,2 M
air turun. Volume gas CO2 dapat teramati melalui Jadi, molaritas larutan gula pasir tersebut adalah
angka yang tertera pada buret. 0,2 M.
28. Jawaban: a 2. Persamaan laju reaksi:
Katalis pada suatu reaksi berfungsi untuk
V = k [NH4+] [NO2–]
mempercepat reaksi. Reaksi berlangsung cepat
Laju reaksi jika [NH4+] = 0,50 M dan [NO2–] =
ditandai dengan banyaknya gelembung gas.
0,04 M:
Reaksi ini terjadi pada percobaan 2) dan 4) karena
penambahan MnO2 dan CoCl2. Dengan demikian, V = k [NH4+] [NO2–]
zat yang berfungsi sebagai katalis adalah ion Mn4+ = 4,0 × 10–4 [0,50] [0,04] = 8 × 10–6 M det–1
dan ion Co2+. Jadi, laju reaksinya 8 × 10–6 M det–1
1 X − 30
1
5. a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja 1 = 2 10
× 4
diubah-ubah untuk memperoleh hubungan 4
X − 30
satu besaran dengan besaran lain. Pada 4
= 2 10
1
percobaan antara kalsium karbonat dengan 4
X − 30
asam klorida yang berperan sebagai variabel 16 = 2 10
82 Laju Reaksi
Contoh: 10. a. Orde reaksi A, [B] tetap → percobaan 2)
a. Besi, berfungsi mempercepat reaksi pem- dan 3).
buatan amonia melalui proses Haber. v2 k ⎛ A2 ⎞
m
⎛ B2 ⎞
n
b. Batu kawi (MnO2), berfungsi mempercepat v3 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
k ⎝ A3 ⎠ ⎝ B3 ⎠
reaksi penguraian kalium klorat.
c. Vanadium pentaoksida (V2O5), berfungsi 0,02
m
⎛ 0,1 ⎞ ⎛ 0, 2 ⎞
n
n
m=2
m
1,6× 10−6 ⎛ 0,008 ⎞ ⎛ 0,002 ⎞
= ⎜ 0,004 ⎟ ⎜⎜ ⎟⎟ Orde reaksi B, [A] tetap → percobaan 1)
0, 4× 10−6 ⎝ ⎠ ⎝ 0,002 ⎠ dan 2).
4 = 2m m n
v1 k ⎛ A1 ⎞ ⎛ B1 ⎞
22 = 2m = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
v2 k ⎝ A2 ⎠ ⎝ B2 ⎠
m =2
m
Orde reaksi terhadap O 2, dihitung dari 0,01 ⎛ 0,1 ⎞ ⎛ 0,1 ⎞n
= ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ⎟
percobaan 5) dan 4) 0,02 ⎝ 0,1 ⎠ ⎝ 0, 2 ⎠
m n n
V5 k ⎛ [SO 2 ]5 ⎞ ⎛ [ O 2 ]5 ⎞ 1 ⎛1⎞
= k ⎜⎜ [SO ] ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟ = ⎜ ⎟
⎝ [ O 2 ]4 ⎠
V4 2 ⎝2⎠
⎝ 2 4⎠
n
2, 4× 10−6
m
⎛ 0,008 ⎞ ⎛ 0,004 ⎞n ⎛ 1⎞
1 ⎛1⎞
⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ = ⎜ ⎟
= ⎟ ⎜2⎟
⎝ ⎠ ⎝2⎠
9,6× 10−6 ⎝ 0,008 ⎠ ⎝ 0,016 ⎠
n n=1
1 ⎛1⎞ Jadi, persamaan laju reaksinya adalah
4
= ⎜ ⎟
⎝4⎠
v = k[A]2[B]
n=1
b. Percobaan 1)
b. Persamaan laju reaksi:
v = k[A]2[B]
V = k [SO2]m [O2]n
0,01 = k(0,1)2(0,1)
V = k [SO2]2 [O2] k = 10
c. Harga tetapan laju reaksi ditentukan melalui Jadi, harga tetapan laju reaksinya 10.
percobaan 1) c. Percobaan 4)
V = k[SO2]2 [O2] v = k[A]2[B]
0,4 × 10–6 M s–1 = k(0,004 M)2 (0,002 M) v = 10(0,2)2(0,3)
4 × 10–7 M s–1 = k(32 × 10–9) M3 v = 0,12 M s–1
Jadi, harga Y adalah 0,12 M s–1.
4 × 10−7 Ms −1
k =
32 × 10−9 M3
k = 12,5 M–2 s–1
Reaksi Kesetimbangan
mencakup
Reaksi Kimia, Kesetimbangan Kimia, Pergeseran Kesetimbangan dan Hubungan Kuantitatif Antara Pereaksi
dan Tetapan Kesetimbangan Faktor-Faktor yang Memengaruhi dengan Hasil Reaksi
84 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda merupakan kesetimbangan homogen karena
komponen-komponennya mempunyai wujud
1. Jawaban: c
sama yaitu gas (g). Dengan demikian, tetapan
Suatu reaksi dikatakan setimbang apabila jumlah
kesetimbangannya ditentukan oleh persamaan
zat yang terlibat dalam reaksi tidak berubah
berikut.
terhadap waktu. Artinya, laju reaksi ke kanan
[H 2S]2 [O 2 ]3
sama dengan laju reaksi ke kiri. Kc = [H O]2 [SO ]2
2 2
2. Jawaban: b
Pada reaksi kesetimbangan heterogen, komponen- 7. Jawaban: b
komponen yang terlibat mempunyai wujud atau Reaksi kesetimbangan: Al3+(aq) + 3H2O( )
fase berbeda. Pada reaksi kesetimbangan: Al(OH)3(s) + 3H+(aq) merupakan kesetimbang-
3Fe(s) + 4H2O(g) Fe3O4(s) + 4H2(g) dan an heterogen yang melibatkan fase padat (s),
cairan ( ), dan larutan (aq). Harga tetapan
NH2COONH4(s) 2NH3(g) + CO2(g), komponen-
kesetimbangan (Kc) hanya ditentukan oleh zat
komponennya mempunyai fase padat (s) dan gas
yang berfase larutan (aq). Dengan demikian,
(g). Pada reaksi kesetimbangan: N2O4(g)
tetapan kesetimbangannya ditentukan oleh per-
2NO2(g) komponen-komponennya mempunyai
samaan berikut.
fase gas (g). Pada reaksi kesetimbangan:
[H + ]3
HCOOH(aq) H +(aq) + HCOO –(aq) dan Kc = [Al3+ ]
Fe (aq) + SCN – (aq)
3+ FeSCN 2+ (aq).
Komponen-komponennya mempunyai fase 8. Jawaban: b
larutan (aq). Jadi, reaksi kesetimbangan heterogen Contoh reaksi kesetimbangan kimia dalam
ditunjukkan oleh angka 1) dan 4). kehidupan sehari-hari yaitu pengaturan pH darah
dan cairan sel, siklus oksigen dalam tubuh, serta
3. Jawaban: d
kesetimbangan dalam mulut. Pengaturan pH darah
Pada prinsipnya dalam tetapan kesetimbangan
dilakukan oleh sistem penyangga karbonat yang
baik Kc atau Kp rumus tetapannya selalu produk
terdiri atas HCO–3 dan H2CO3.
dibagi reaktan setelah masing-masing dipangkat-
Ketika zat yang bersifat asam masuk ke dalam
kan dengan koefisiennya. Spesi atau zat yang
darah akan terjadi reaksi:
terdapat dalam rumus Kc hanya fase gas (g) dan
larutan (aq). Sementara itu, pada Kp hanya spesi H+(aq) + HCO–3(aq) H2CO3(aq)
kimia yang berfase gas (g). Jadi, persamaan reaksi Sementara itu, ketika darah kemasukan zat yang
yang mungkin untuk rumus Kc tersebut adalah bersifat basa akan terjadi reaksi:
opsi d. Adapun opsi a, b, dan c merupakan reaksi OH–(aq) + H2CO3(aq) HCO–3(aq) + H2O( )
yang belum setara, sedangkan opsi e jika ditulis Perbandingan konsentrasi HCO–3 dengan H2CO3
[CO]3 dalam darah sekitar 20 : 1. Keadaan ini dapat
tetapan kesetimbangannya: Kc = [CO ]3 . terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas
2
CO2 terlarut dalam darah dengan H2CO3 serta
5. Jawaban: e
kesetimbangan kelarutan CO2 dari paru-paru
Kesetimbangan dinamis adalah reaksi yang ber-
dengan CO2 terlarut.
langsung terus-menerus tanpa henti secara
mikroskopis. Pada kesetimbangan dinamis laju CO2(g) + H2O( ) H2CO3(aq)
reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri Jika di dalam darah terdapat H2CO3, darah akan
sehingga konsentrasi reaktan dan produk tidak segera melepaskan gas CO2 ke dalam paru-paru.
berubah. Adapun fotosintesis tumbuhan, pembakaran
sampah, pelapukan kayu, dan siklus air di alam
6. Jawaban: a tidak melibatkan reaksi kesetimbangan kimia.
Reaksi kesetimbangan:
2H2O(g) + 2SO2(g) 2H2S(g) + 3O2(g)
e. Kc = [CO2][H2O]
86 Reaksi Kesetimbangan
2) PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) kanan atau arah produk. Agar reaksi kesetimbang-
an bergeser ke kanan atau ke arah produk diperlu-
jumlah koefisien = 1 jumlah koefisien = 2
kan beberapa perlakuan yaitu menambah H2O,
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan
memperbesar volume atau memperkecil tekanan,
bergeser ke kanan.
serta menaikkan suhu. Jika tekanan diperbesar,
3) N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri atau
jumlah koefisien = 4 jumlah koefisien = 2 reaktan. Penambahan gas H2 juga menyebabkan
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri atau
bergeser ke kiri. reaktan. Adapun penambahan katalis hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang dan
4) N2O4(g) 2NO2(g)
tidak memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
jumlah koefisien = 1 jumlah koefisien = 2
5. Jawaban: e
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan
bergeser ke kanan. P4(s) + 10Cl2(g) 4PCl5(g)
jumlah koefisien = 10 jumlah koefisien = 4
2. Jawaban: a
Pada reaksi kesetimbangan: Jika volume ruang diperkecil, kesetimbangan
Fe3O4(s) + 4CO(g) 3Fe(s) + 4CO2(g) ΔH = –x kJ
akan bergeser ke arah jumlah koefisien zat gas
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm, yang lebih kecil yaitu ke kanan atau produk.
sedangkan reaksi ke kiri merupakan reaksi Akibatnya, konsentrasi PCl5 bertambah sedang-
endoterm. Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, kan konsentrasi Cl2 berkurang. Adapun jumlah P4
kesetimbangan akan bergeser ke kanan jika tidak berubah karena berwujud padat.
ditambah CO dan suhu diturunkan. Sementara itu, 6. Jawaban: d
perlakuan volume diperkecil dan tekanan Reaksi menghasilkan produk lebih banyak, artinya
diperbesar tidak akan menggeser kesetimbangan kesetimbangan harus bergeser ke kanan atau ke
karena jumlah koefisien gas pereaksi sama dengan arah produk. Jika suhu diturunkan, kesetimbangan
jumlah koefisien gas hasil reaksi. Adapun akan bergeser ke arah reaksi eksoterm (ΔH
penambahan Fe 3O4 tidak akan memengaruhi negatif). Jadi, reaksi yang menghasilkan produk
kesetimbangan karena berwujud padat (s). lebih banyak ketika suhu diturunkan ditunjukkan
3. Jawaban: e oleh angka 2) dan 4). Sementara itu, reaksi
Reaksi pembentukan amonia: kesetimbangan 1) dan 3) akan bergeser ke arah
kiri jika suhu diturunkan karena reaksi ke arah
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ΔH = –92 kJ kanan atau produk merupakan reaksi endoterm.
Kondisi optimum untuk mendukung terbentuknya
amonia sebagai berikut. 7. Jawaban: b
1) Memperbesar konsentrasi reaktan. 2HX(g) H2(g) + X2(g) ΔH = +X kJ
2) Memperbesar tekanan. jumlah koefisien = 2 jumlah koefisien = 2
3) Menurunkan suhu. Reaksi ke kanan merupakan reaksi endoterm,
4) Menambahkan katalis. sedangkan reaksi ke kiri merupakan reaksi
5) Memperkecil volume. eksoterm. Jumlah koefisien reaktan dalam reaksi
6) Memperbesar konsentrasi reaktan. sama dengan jumlah koefisien produk.
7) Segera memisahkan gas NH3 yang terbentuk. Kesetimbangan akan bergeser ke kiri jika suhu
4. Jawaban: c diturunkan, konsentrasi HX diperkecil, serta
Pada reaksi kesetimbangan: 2H2O(g) 2H2(g) konsentrasi H2 dan X2 diperbesar. Perubahan
+ O2(g) ΔH = +242 kJ reaksi ke kanan merupakan tekanan atau volume tidak memengaruhi
reaksi endoterm, sedangkan reaksi ke kiri merupa- pergeseran kesetimbangan karena jumlah
kan reaksi eksoterm. Jumlah koefisien reaktan koefisien reaktan sama dengan jumlah koefisien
dalam reaksi tersebut lebih kecil daripada jumlah produk. Jika konsentrasi HX diperbesar dan suhu
koefisien produk. Jumlah gas oksigen akan dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
meningkat jika reaksi kesetimbangan bergeser ke
88 Reaksi Kesetimbangan
B. Uraian b. Kondisi optimum yang diperlukan adalah suhu
rendah, tekanan tinggi, konsentrasi SO2 atau
1. N2O3(g) NO(g) + NO2(g)
O2 dibuat berlebih, dan ditambah katalis V2O5.
jumlah koefisien = 1 jumlah koefisien = 2
4. 3P(s) + Q2(g) P2Q(g) + PQ(g) ΔH = +x kJ
Jika volume ruang diperbesar, kesetimbangan
jumlah koefisien = 1 jumlah koefisien = 2
akan bergeser ke arah jumlah koefisien lebih besar
yaitu ke arah kanan atau produk. Akibatnya, gas Reaksi ke kanan merupakan reaksi endoterm,
NO dan NO2 bertambah, sedangkan gas N2O3 ber- sedangkan reaksi ke kiri merupakan reaksi eksoterm.
kurang. a. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar),
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah
2. 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O( ) ΔH = –907 kJ
koefisien reaksi lebih besar yaitu ke kanan
jumlah koefisien = 9 jumlah koefisien = 4 atau produk sehingga konsentrasi Q2 ber-
Berdasarkan ilustrasi gambar pada soal, setelah kurang, sedangkan konsentrasi P2Q dan PQ
diberikan perlakuan jumlah NO bertambah bertambah. Adapun konsentrasi P tetap
sedangkan jumlah NH3 dan O2 berkurang. Adapun karena berupa padatan.
jumlah H2O tetap. Hal ini menunjukkan bahwa b. Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan
reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan atau arah bergeser ke reaksi eksoterm yaitu ke arah kiri
produk. Agar reaksi kesetimbangan tersebut atau reaktan sehingga konsentrasi Q2 ber-
bergeser ke kanan maka suhu sistem diturunkan tambah, sedangkan konsentrasi P2Q dan PQ
(reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm), berkurang.
tekanan diperbesar atau volume diperkecil c. Jika ditambah zat P, kesetimbangan tidak
(jumlah koefisien produk < jumlah koefisien akan bergeser karena P berwujud padat.
reaktan), konsentrasi reaktan (NH 3 dan O 2) 5. Pada penambahan NaOH mengakibatkan warna
diperbesar, serta produk (NO) yang telah ter- merah pada larutan berkurang (pudar). Kristal
bentuk segera diambil. NaOH berfungsi mengikat ion Fe3+ sehingga
3. a. Menyiapkan SO2 dengan membakar belerang untuk menjaga kesetimbangan, ion Fe(SCN)2+
di udara atau dengan pemanggangan pirit akan terurai kembali menjadi ion Fe3+ dan ion
(FeS), dengan reaksi sebagai berikut. SCN- (reaksi bergeser ke kiri). Sementara itu,
S + O2 → SO2 atau 4FeS + 7O2 → 2Fe2O3 + 4SO2 penambahan akuades (pengenceran) pada larutan
Gas SO2 dialirkan melalui pipa katalis pada menyebabkan volume menjadi besar. Akibatnya,
suhu 400°C menurut reaksi sebagai berikut. kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah mol
V2 O3
2SO2(g) + O2(g) ←⎯⎯
⎯⎯⎯ → 2SO3(g) ΔH = –197 kJ atau jumlah partikel yang lebih besar yaitu ke arah
⎯
H2SO4 + SO3 → H2S2O7 ion Fe3+ dan ion SCN– (ke arah kiri). Oleh karena
itu, warna merah juga berkurang (pudar).
H2S2O7 + H2O → 2H2SO4
0,2 mol
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi = 0,5 mol × 100%
tersebut sebesar 16.
= 40%
3. Jawaban: e Jadi, derajat disosiasi N2O4 sebesar 40%.
V=1L
2NOBr(g) 2NO(g) + Br2(g) 7. Jawaban: e
[XY] = 2[XY2]
[NO]2 [Br2 ]
Kc = [NOBr]2 XY(g) + Z2Y(g) XY2(g) + Z2(g) Kc = 2
[XY2 ][Z 2 ]
( )
0,06
1
[Br2 ] Kc = [XY ][Z Y ]
2
0,064 =
( ) 0,06
1 [XY2 ][ Z 2 ]
2 = (2[XY ])[Z Y ]
[Br2] = 0,064 mol L–1 2 2
90 Reaksi Kesetimbangan
9. Jawaban: d 11. Jawaban: d
Reaksi kesetimbangan: PO = x atm
2
NH4Cl(s) NH3(g) + HCl(g) PNO = y atm
Harga Kp ditentukan oleh dari zat berfase gas Kp = 45
Kp = a Reaksi kesetimbangan: 2NO(g) N2(g) + O2(g)
Kp = (PNH3)(PHCl) (PN 2 )(PO2 )
PNH = PHCl, karena koefisiennya sama maka: Kp = ( PNO )2
3
a = (PNH )2 ( PN 2 )( x )
3
45 =
PNH = PHCl = a atm ( y )2
3
= 2 a atm 45y 2
Jadi, tekanan parsial gas N2 sebesar atm.
x
Jadi, tekanan total dalam wadah sebesar 2 a atm.
12. Jawaban: c
10. Jawaban: c V=1L
Misal: nX2Y2 mula-mula = 1 mol
α = 50% CCl4(g) C(s) + 2Cl2(g)
nX2Y2 terurai = α × nX2Y2 mula-mula nCCl4 mula-mula = 1 mol
= 50% × 1 mol α = 20%
= 0,5 mol nCCl4 terurai = α × nCCl4 mula-mula
X2Y2(g) X2(g) + Y2(g) = 20% × 1 mol
Mol mula-mula : 1 – – = 0,2 mol
Mol terurai : 0,5 0,5 0,5 T = (27 + 273) K = 300 K
––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Δn = koefisien gas produk – koefisien gas
Mol setimbang : 0,5 0,5 0,5 reaktan
ntotal = nX2Y2 + nX2 + nY2 =2–1
= 0,5 mol + 0,5 mol + 0,5 mol =1
= 1,5 mol CCl4(g) C(s) + 2Cl2(g)
Mol mula-mula : 1 – –
n X 2Y2 0,5 mol 1
PX2Y2 = n × Ptotal = 1,5 mol × Ptotal = 3 Ptotal Mol terurai : 0,2 0,2 0,4
total
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
nX2 0,5 mol 1 Mol setimbang : 0,8 0,2 0,4
PX2 = n × Ptotal = 1,5 mol × Ptotal = 3 Ptotal
total
[Cl 2 ]2 ( )
0,4 2
1
Kc = = = 0,2
PY2 = n
nY2 0,5 mol 1
× Ptotal = 1,5 mol × Ptotal = 3 Ptotal
[CCl 4 ] ( )
0,8
1
total
Kp = Kc (RT)Δn = 0,2(0,082 × 300)1
( PX )( PY )
2 2 Jadi, harga Kp reaksi tersebut pada suhu 27°C
Kp =
( PX Y )2 2 sebesar 0,2(0,082 × 300).
( P )( P )
1 1
3 total 3 total
13. Jawaban: e
V=2L
6 atm =
(P ) 1
3 total T = 500 K
1
nCO = setimbang = 0,05 mol
2
6 atm = 3 Ptotal massa 25 g
nCaCO3 = M CaCO = 100 g mol −1 = 0,25 mol
ptotal = 18 atm r 3
92 Reaksi Kesetimbangan
n XY5 terurai nH 2 O
α = n mula-mula × 100% PCO2 = n × Ptotal
XY5 total
m a
= 2a × 1,5 atm
= 5
m × 100%
2
3
= 40% = 4 atm
Jadi, besarnya derajat disosiasi XY5 adalah 40%
atau 0,4. Kp = (PH2O)(PCO2)
3. nCOCl2 mula-mula = 0,5 mol 3 3 9
Kp = ( 4 )( 4 ) = 16
V=2L
COCl2(g) CO(g) + Cl2(g) 9
Jadi, harga Kp untuk reaksi tersebut sebesar 16 .
Mol mula-mula : 0,5 – –
Mol terurai : 0,2 0,2 0,2 5. nHI mula-mula = 0,8 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– α = 25%
Mol setimbang : 0,3 0,2 0,2 V=2L
[CO][Cl 2 ] T = (300 + 273) K = 573 K
Kc = [COCl ] nHI terurai = α × nHI mula-mula
2
25
( )( )
0,2
2
0,2
2
= 100 × 0,8 mol
=
( ) 0,3
2
= 0,2 mol
2HI(g) H2(g) + I2(g)
(0,1)(0,1)
= (0,15)
Mol mula-mula : 0,8 – –
Mol terurai : 0,2 0,1 0,1
0,01 ––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 0,15
Mol setimbang : 0,6 0,1 0,1
= 0,067
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi [H 2 ][I 2 ] ( )( )
0,1
2
0,1
2 2,5 × 10−3
Kc = [HI]2 = = = 0,028
( )
2
tesebut sebesar 0,067. 0,6 9 × 10−2
2
4. Ptotal = 1,5 atm Kp = Kc(RT)Δn
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g) Δn = koefisien gas kanan – koefisien gas kiri
Setimbang: a mol a mol
=2–2
Tekanan parsial masing-masing gas: =0
nH 2 O Kp = Kc(RT)0
PH2O = n × Ptotal = Kc
total
= 0,028
a
= 2a × 1,5 atm Jadi, harga Kp = Kc = 0,028.
3
= 4 atm
Perubahan Konsentrasi
Perubahan Suhu
Reaksi
Kesetimbangan Pengaruh Katalis
Pembuatan Amonia
Reaksi Kesetimbangan dalam
Pergeseran Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
Industri
Kesetimbangan dan
Faktor-Faktor yang Pebuatan Gas Klorin (Cl2)
Memengaruhinya
Pembuatan Asam Nitrat (HNO3)
Derajat disosiasi
94 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda Jika ditambah gas O2, kesetimbangan akan bergeser
ke kanan. Adapun penambahan katalis tidak
1. Jawaban: d
memengaruhi arah pergeseran kesetimbangan, tetapi
Reaksi: Sb2S3(s) + 3H2(g) 2Sb2(s) + 3H2S(g)
hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
merupakan reaksi kesetimbangan heterogen yang
melibatkan fase gas (g) dan padat (s). Tetapan 4. Jawaban: d
kesetimbangan ditentukan oleh zat yang berfase Ptotal = 18 atm
[ H 2S]2 ntotal = nPCl5 + nPCl3 + nCl2
gas (g) sesuai persamaan: Kc = . = 1 mol + 4 mol + 4 mol
[ H 2 ]3
= 9 mol
2. Jawaban: d nPCl5 1 mol
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan PPCl = n × Ptotal = 9 mol × 18 atm = 2 atm
5 total
bergeser ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya
nPCl3 4 mol
lebih besar. PPCl = n × Ptotal = 9 mol × 18 atm = 8 atm
3 total
1) Fe2O3(s) + 4CO(g) Fe(s) + 4CO2(g)
nCl2 4 mol
jumlah koefisien = 4 jumlah koefisien = 4 PCl = n × Ptotal = 9 mol × 18 atm = 8 atm
2 total
2) 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g) [PCl3 ][Cl 2 ] (8)(8)
Kp = [PCl5 ] = (2) = 32
jumlah koefisien = 9 jumlah koefisien = 10
3) 4HCl(g) + O2(g) 2H2O(g) + 2Cl2(g) Jadi, harga Kp reaksi tersebut sebesar 32.
jumlah koefisien = 5 jumlah koefisien = 4 5. Jawaban: b
4) CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g) Misalkan La2(C2O4)3 yang bereaksi = x
La2(C2O4)3(s) La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g)
jumlah koefisien = 2 jumlah koefisien = 2 Mol mula-mula : 0,1 – – –
5) 2BaO(s) + O2(g) 2BaO2(s) Mol terurai : x x 3x 3x
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
jumlah koefisien = 1 jumlah koefisien = 0 Mol setimbang : (0,1 – x) x 3x 3x
Jadi, reaksi kesetimbangan yang akan mengalami Tekanan parsial pada saat setimbang hanya di-
pergeseran kesetimbangan ke kiri jika volume tentukan oleh zat berfase gas.
diperbesar adalah reaksi 3) dan 5). Reaksi 1) dan Ptotal = 0,2 atm
4) tidak akan mengalami pergeseran kesetimbang- ntotal pada saat setimbang = nCO + nCO2
an jika volume diperbesar. Reaksi 2) akan = (3x + 3x) mol
mengalami pergeseran kesetimbangan ke kanan = 6x mol
jika volume diperbesar.
nCO 3x
3. Jawaban: e PCO = n × Ptotal = 6 x × 0,2 atm = 0,1 atm
total
96 Reaksi Kesetimbangan
9. Jawaban: d
Hubungan Kc dan Kp dapat dituliskan sebagai () 6 2
V
62 =
berikut. ( x − 12 2
V )
Kp = Kc (RT)Δn
Δn = koefisien gas kanan – koefisien gas kiri
Reaksi kesetimbangan yang mempunyai harga
()6
V
(P )
2
3 total
2 1=
( )
2 − 2x
10
6=
(P )
1
3 total
2 + 2x = 4 – x
3x = 2
4 2
6 = 3 Ptotal x= 3
18 = 4Ptotal mol HX saat kesetimbangan baru:
18 ⎛2⎞ 6 4 10
Ptotal = 4 = 4,5 atm nHX = 2 + 2x = 2 + 2 ⎜ 3 ⎟ = 3 + 3 = 3 mol
⎝ ⎠
Jadi, tekanan total ruang tersebut sebesar 4,5 atm. Konsentrasi HX saat kesetimbangan baru:
14. Jawaban: d nHX
10
mol 1
3
V = 10 L [HX] = V
=
= 3 M = 0,333 M
10 L
Kesetimbangan mula-mula: Jadi, konsentrasi HX saat kesetimbangan baru
2HX(g) H2(g) + X2(g) adalah 0,333 M.
Setimbang: 0,2 M 0,2 M 0,2 M
15. Jawaban: e
[H 2 ][X 2 ] (0,2)(0,2) V=2L
Kc = [HX ]2 = =1
(0,2) 2 SCl2(g) + 2C2H4(g) S(CH2CH2Cl)2(g)
Saat ke dalam wadah ditambahkan 2 mol gas H2 Mol mula-mula : 1,2 0,6 –
dan 2 mol gas X2: Mol terurai : 0,2 0,4 0,2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
nHX = MHX × V = 0,2 M × 10 L = 2 mol
Mol setimbang : 1,0 0,2 0,2
nH2 = (MH2 × V) + 2 mol
= (0,2 M × 10 L) + 2 mol [S(CH 2 CH 2 Cl)2 ] ( ) 0,2
2 0,1
Kc = [SCl ][C H ]2 = = 0,005 = 20
= 2 mol + 2 mol 2 2 4 ( )( )
1
2
0,2 2
2
98 Reaksi Kesetimbangan
17. Jawaban: c 20. Jawaban: a
Misal volume larutan mula-mula = V1 I2(g) + C5H8(g) C5H6(g) + 2HI(g) ΔH = 92,5 kJ
Reaksi: Reaksi ke kanan merupakan reaksi endoterm,
A2(g) + B2(g) 2AB(g) sedangkan reaksi ke kiri merupakan reaksi
⎛n ⎞
2 eksoterm. Jika suhu sistem kesetimbangan dinaik-
⎜⎜ AB ⎟⎟
⎝ V1 ⎠ kan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi
Kc = ⎛ n A ⎞ ⎛ nB ⎞ endoterm yaitu ke arah kanan atau produk.
⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎜⎜ 2 ⎟⎟
⎝ V1 ⎠ ⎝ V1 ⎠
Kondisi ini mengakibatkan jumlah reaktan (I2 dan
C5H8) berkurang, sedangkan jumlah produk
1 ( n AB )2
= n n (C5H6 dan HI) bertambah. Selain itu, harga tetapan
4 ( A2 )( B2 ) kesetimbangan juga makin besar.
Volume larutan diubah menjadi dua kali dari 21. Jawaban: d
semula pada suhu yang sama (harga Kc tetap). massa 138 gram
V2 = 2V1 nNO = M NO = 46 gram mol −1 = 3 mol
2 r 2
⎛n ⎞
2 nNO2 terurai
⎜⎜ AB ⎟⎟
⎝ 2V1 ⎠
α= n
NO2 mula-mula
Kc = ⎛ n A ⎞ ⎛ nB ⎞
⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎜⎜ 2 ⎟⎟
⎝ 2V1 ⎠ ⎝ 2V1 ⎠ 1 nNO2 terurai
3
= n
( n AB )2 1
NO2 mula-mula
= n n
( A2 )( B2 ) = 4 nNO terurai
1
= 3 × nNO mula-mula
2 2
1
Jadi, tetapan kesetimbangannya tetap sebesar 4 . 1
= 3 ×3=1
18. Jawaban: a
Ptotal= 7 atm
CO(g) + 2H2(g) CH3OH(g), Kc = 0,1
2NO2(g) 2NO(g) + O2(g)
R = 0,082 L atm mol–1 K–1
Mol mula-mula: 3 – –
T = 27°C = (273 + 27) K = 300 K
Mol terurai : 1 1 0,5
Δn = koefisien gas produk – koefisien gas reaktan
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
= 1 – (1 + 2)
Mol setimbang : 2 1 0,5
= –2
nNO2
Kp = Kc (RT)Δn PNO2 = n × Ptotal
= 0,1(0,082 × 300)–2 total
αP
Qc > K c sehingga reaksi kesetimbangan (1 + α)
× (1α+Pα)
bergeser ke kiri. = 1− α
×P
(1 + α)
2) Saat penambahan 2 mol O3 dan 1 mol O2
nO = 2 mol + 2 mol = 4 mol α2 P
3
nO = 2 mol + 1 mol = 3 mol 1+ α
= 1− α
2
[O2 ]3 ()
3 3
1 27
Qc = [O ]2 = = 16 = 1,6875 α2 P
3 ()
4 2
1
= (1 + α)(1 − α)
Qc < K c sehingga reaksi kesetimbangan α2 P
bergeser ke kanan. = 1 − α2
3) Saat penambahan 1 mol O3 dan 2 mol O2
α2 P
nO = 2 mol + 1 mol = 3 mol Jadi, harga Kp reaksi tersebut sebesar 1 − α 2 .
3
nO = 2 mol + 2 mol = 4 mol
2
29. Jawaban: c
[O2 ]3 ()
4 3
1 64 2HI(g) H2(g) + I2(g)
Qc = [O ]2 = = 9 = 7,11
3 ()
3 2
1
Setimbang
V=2L
0,8 mol x mol 0,4 mol
4= ⎛ 0,8 ⎞
2
Mol mula-mula : 1 – – ⎜
⎝ 2 ⎠
⎟
Mol terurai : α α α
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + ⎛x⎞
⎜ ⎟ 0,2
Mol setimbang : 1 – α α α 4= ⎝2⎠
2
(0,4)
( )( )
[Na 2 CO3 ] . 3+ x 3+ x
K = [NaOH]2 [CaCO ] 1 1
3 1=
b. Jika dalam sistem ditambahkan larutan ( )
4 − 2x 2
1
CaCO3 pada suhu tetap, kesetimbangan akan
bergeser ke kanan atau produk. Kondisi ini (3 − x )
1 = (4 − 2x )
mengakibatkan jumlah NaOH dan CaCO3
berkurang, sedangkan jumlah Na 2 CO 3
2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Konsentrasi CO2 dan CF4 saat kesetimbangan ⎛ 1 ⎞
NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(g) Kc = (1 × 103) × ⎜⎜ −2 ⎟
⎟
baru: ⎝ 2 × 10 ⎠
nCO2 4 mol ⎛ 1 ⎞
⎜⎜
× 6 ⎟
[CO2] = = 1L = 4 M ⎝ 1 × 10 ⎠
⎟
V
1 × 103
nCF4 4 mol =
[CF4] = = 1L = 4 M 2 × 104
V
1
Jadi, konsentrasi CO2 dan CF4 saat kesetimbangan = 2
× 10–1 = 0,05
baru masing-masing adalah 4 M. Jadi, harga tetapan kesetimbangan reaksi:
4. V = 3 L NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(g) sebesar 0,05.
P = 82 cm Hg = 1,08 atm 6. Reaksi:
T = (125 + 273) K = 398 K Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g) ΔH = –x kJ
2MgO2(s) 2MgO(s) + O2(g)
jumlah koefisien = 3 jumlah koefisien = 3
2MgO2(s) 2MgO(s) + O2(g)
Reaksi ke kanan merupakan eksoterm reaksi,
Mol mula-mula : 0,6 – –
sedangkan reaksi ke kiri merupakan reaksi
Mol bereaksi : 0,6α 0,6α 0,3α
endoterm. Usaha yang dapat dilakukan agar reaksi
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
bergeser ke arah produk (ke kanan) sebagai
Mol setimbang : 0,6(1 – α) 0,6α 0,3α
berikut.
Jumlah mol O2 yang terbentuk: a. Suhu diturunkan.
PV = nRT Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan
1,08 atm × 3 L = n × 0,0821 L atm mol–1 K–1 × 398 K bergeser ke arah reaksi eksoterm atau ke arah
3,24 = n × 32,68 mol–1 kanan (produk).
3, 24 b. Memperbesar konsentasi CO.
n = 32,68 mol −1
Jika suatu zat pada reaksi kesetimbangan
= 0,1 mol ditambah, reaksi akan bergeser dari arah zat
Jumlah mol O2 yang terbentuk = 0,3α mol yang ditambah. Jika suatu zat pada reaksi
0,1 mol = 0,3α kesetimbangan dikurangi, reaksi akan
0,1 bergeser ke arah zat yang dikurangi.
α = 0,3 = 0,33
Adapun perubahan volume atau tekanan diper-
Jadi, derajat disosiasi MgO2 adalah 0,33. besar atau diperkecil tidak memengaruhi per-
5. Untuk memperoleh persamaan reaksi: NH3(g) + geseran kesetimbangan karena kedua ruas
HCl(g) NH4Cl(g) maka: memiliki jumlah koefisien yang sama.
2HCl(g) H2(g) + Cl2(g) Kc = 1 × 106 (dibagi 2) 7. N2O4(g) 2NO2(g)
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Kc = 4 × 10–4 (dibalik Mol mula-mula : 5 –
dan dibagi 2) Mol terurai : y 2y
1 1
–––––––––––––––––––––––––––––––––
NH 4 Cl(g) N (g) + 2H 2 (g) + Cl 2 (g) Mol setimbang : 5 – y 2y
2 2 2
Kc = 1 × 106 (dibalik) Pada kondisi setimbang mol N2O4 = mol NO2
sehingga diperoleh: maka:
5 – y = 2y
–2y – y = –5
3y = 5
5
y= 3
20. Jawaban: e v2 = k 2 1m 2 2
[F2 ]2 [ClO 2 ]2 n
Misal laju reaksi: v = k [NO2]m [O2]n
1,2 × 10−3 m
k [0,1]1 [0,01]2
n
Orde reaksi NO2 ditentukan saat [O2] tetap yaitu = k [0,2] m [0,01] n
2,4 × 10−3 2 2
data percobaan 2) dan 3).
n
m n 1 ⎛ 0,1 ⎞
v2 k ⎛ [NO 2 ]2 ⎞ ⎛ [O 2 ]2 ⎞ = ⎜ 0,2 ⎟
v3 = ⎜ ⎟
k ⎝ [NO 2 ]3 ⎠
⎜ ⎟ 2 ⎝ ⎠
⎝ [O 2 ]3 ⎠
n
1 ⎛1⎞
19,8 × 10−4
m n
k ⎛ 0, 2 ⎞ ⎛ 0,3 ⎞
2
=⎜ ⎟
19,8 × 10−4
= ⎜ ⎟ ⎜
k ⎝ 0,1 ⎠ ⎝ 0,3 ⎠
⎟ ⎝2⎠
n=1
1 ⎛1⎞
m
24. Jawaban: b
=⎜ ⎟
4 Untuk menentukan laju reaksi yang dipengaruhi
⎝4⎠
m =1 oleh suhu dapat menggunakan persamaan:
⎛ T2 − T1 ⎞
Persamaan laju reaksinya yaitu k[F2][ClO2]. ⎜ ⎟
nCl2 0,125mol
bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih
MCl = V = 2,5L = 0,05 mol L–1 kecil. Produk paling sedikit saat tekanan
2 larutan
diperbesar terjadi pada reaksi yang bergeser ke
nICl2 0,75mol
MICl = V = = 0,3 mol L–1 kiri (jumlah koefisien reaktan lebih kecil).
2,5L
larutan 1) 4H2(g) + CS2(g) CH4(g) + 2H2S(g)
[ICl]2 (0,3)2 Jumlah koefisien reaktan (5) lebih besar
Kc = [I ][Cl ] = 0,01 × 0,05 = 180 daripada jumlah koefisien produk (3).
2 2
Kesetimbangan bergeser ke kanan.
Jadi, tetapan kesetimbangannya sebesar 180.
2) CO2(g) CO2(s)
30. Jawaban: a Jumlah koefisien reaktan (1) sama dengan
Peningkatan tekanan menghasilkan kerapatan jumlah koefisien produk (1).
yang lebih tinggi (volume lebih kecil). Kerapatan 3) PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g)
air lebih besar dibandingkan es karena es terapung Jumlah koefisien reaktan (2) lebih besar
dalam air. Oleh karena itu, saat tekanan daripada jumlah koefisien produk (1).
ditingkatkan es mencair. Kesetimbangan bergeser ke kanan.
31. Jawaban: a 4) 2NO2(g) N2O4(g)
Reaksi pembentukan amonia sebagai berikut. Jumlah koefisien reaktan (2) lebih besar
N2(g) + 3H2(g) → 2NH2(g) daripada jumlah koefisien produk (1).
Kesetimbangan bergeser ke kanan.
1 1, 25mol
Kc = K × Kc = 0,35 L
c1 2
= 3,57 mol L–1
1
= 9,5 × 10−8 × 9,5 × 10–27 nCH3OH
MCH = V
3OH larutan
= 10–19
Jadi, tetapan reaksi kesetimbangan Kc = 1,0 × 10–19. 1, 25mol
= 0,35 L
36. Jawaban: c
NH4CO2NH2(s) bukan berbentuk gas sehingga = 3,57 mol L–1
tidak memiliki tekanan. [CH3COOH][CH3OH ]
Kc =
NH4CO2NH2(s) 2NH3(g) + CO2(g) [CH3COOH]
Mula-mula: x – – 3,57 × 3,57
Reaksi : 1 mol 2 mol 1 mol = 3,57
Setimbang: x – 1 2 mol 1 mol
= 3,57
mol NH3
PNH = × Ptotal Jadi, tetapan reaksi kesetimbangan Kc = 3,57.
3 total mol gas
2 mol
= 3 mol × 0,57 atm
= 0,38 atm
8. 2Cr2O2– +
4 (aq) + 2H (g) 2Cr2O2–
7 (aq) + H2O( ) c d
⎛ nC RT ⎞ ⎛ nD RT ⎞
Kuning Oranye ⎜ ⎟ × ⎜ ⎟
⎝ V ⎠ ⎝ V ⎠
Ion hidroksida (OH–) yang ditambahkan ke dalam = a b
⎛ nA RT ⎞ ⎛ nB RT ⎞
larutan kromat mengubah reaksi kesetimbangan ⎜ ⎟ × ⎜ ⎟
⎝ V ⎠ ⎝ V ⎠
karena bereaksi dengan ion H+ menghasilkan c d
⎛ nC ⎞ ⎛ nD ⎞
H2O. Akibatnya, jumlah ion H+ berkurang dan ⎜ ⎟ ×⎜ ⎟
⎝V ⎠ ⎝V ⎠ (c + d) – (a + b)
reaksi bergeser ke arah pembentukan ion kromat = a b × (RT)
⎛ nA ⎞ ⎛ nB ⎞
yaitu ke kiri. Akibatnya, larutan tersebut tidak ⎜ ⎟ ×⎜ ⎟
⎝V ⎠ ⎝V ⎠
berubah warna menjadi oranye, tetapi tetap ⎛n⎞
kuning. ⎜ ⎟ ⎯→ konsentrasi
⎝V ⎠
9. Kesetimbangan heterogen Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
[C ]c × [ D]d
Kp = (PCO ) Kp = [C ]c × [ B]b × (RT)(c + d) – (a + b)
2
Kp = 1,2
Δn
PCO = 1,2 atm ⎛ 41 ⎞
2 Kp = Kc × (0,082T)Δn = Kc × ⎜ T ⎟
T = 800oC ⎝ 500 ⎠
1,2 atm × 4 L = n × 0,082 atm mol–1 K–1 × 1.073 K Kp
Kc =
( )
1,2 atm × 4 L 41 Δn
nCO = T
2 0,082 atm L mol−1 K −1 × 1.073 K 500
336 Silabus
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.1 Menganalisis struktur dan Senyawa Hidrokarbon • Membedakan senyawa • Sikap • Observasi/ • Lembar 8 JP 1. Buku PR Peminatan
sifat senyawa hidrokarbon • Definisi Senyawa organik dan anorganik. Pengamatan Pengamatan IPA Kimia SMA/MA
berdasarkan kekhasan atom Hidrokarbon • Mengidentifikasi kan- • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas XI Semester 1,
karbon dan golongan • Alkana, Alkena, dan dungan karbon dan • Keterampilan • Praktik • Laporan Unjuk PT Penerbit Intan
senyawanya. Alkuna hidrogen dalam senyawa Kerja Pariwara.
• Reaksi-Reaksi pada organik melalui prakti- • Penugasan • Produk 2. Buku PG Pemi-
Senyawa Hidrokarbon kum. • Portofolio natan IPA Kimia
• Kegunaan Senyawa • Mengidentifikasi alkana, SMA/MA Kelas XI
Hidrokarbon dan alkena, dan alkuna. Semester 1, PT
Karbon • Menjelaskan manfaat Penerbit Intan
dan dampak gas metana. Pariwara.
• Menyelidiki hubungan
titik didih senyawa
hidrokarbon dengan
massa molekul relatif.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
• Mempresentasikan
338 Silabus
hasil diskusi mengenai
reaksi-reaksi pada se-
nyawa hidrokarbon.
• Mempresentasikan
hasil diskusi mengenai
kegunaan senyawa
hidrokarbon dalam
kehidupan sehari-hari.
• Menyajikan dan mem-
presentasikan hasil
kegiatan membuat lilin
aromaterapi dari lilin
bekas.
SILABUS
Minyak Bumi
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
3.2 Menjelaskan proses pem- Minyak Bumi • Mengidentifikasi • Sikap • Observasi/ • Lembar 6 JP 1. Buku PR Peminatan
bentukan fraksi-fraksi minyak • Minyak Bumi dan proses pembentukan Pengamatan Pengamatan IPA Kimia SMA/MA
bumi, teknik pemisahan serta Gas Alam dan pengolahan minyak • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas XI Semester 1,
kegunaannya. • Bensin dan Dampak bumi. • Keterampilan • Penugasan • Portofolio PT Penerbit Intan
3.3 Mengidentifikasi reaksi Pembakaran Bahan • Membuat artikel ten- Pariwara
pembakaran hidrokarbon Bakar tang sumber daya 2. Buku PG Peminatan
yang sempurna dan tidak minyak bumi di IPA Kimia SMA/MA
sempurna serta sifat zat hasil Indonesia. Kelas XI Semester 1,
pembakaran (CO2, CO, dan • Membuat makalah PT Penerbit Intan
partikulat karbon) mengenai minyak Pariwara
bumi. 3. Buku Siswa Kimia
• Mengidentifikasi untuk SMA/MA
bilangan oktan pada Kelas XI Program
berbagai jenis bensin. Peminatan Mate-
matika dan Ilmu-
339
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
340 Silabus
tentang cara mengurangi untuk SMA/MA
dampak pembakaran Kelas XI Program
senyawa karbon ter- Peminatan Mate-
hadap lingkungan dan matika dan Ilmu-
kesehatan. Ilmu Alam, Intan
Pariwara.
4.2 Menyajikan karya tentang • Mempresentasikan 5. Buku Referensi:
proses pembentukan dan hasil kegiatan mengiden- Seri Life Skill:
teknik pemisahan fraksi tifikasi proses pemben- Minyak Bumi dan
untuk minyak bumi beserta tukan dan pengolahan Lingkungan, Pakar
kegunaannya minyak bumi. Raya
4.3 Menyusun gagasan cara • Menyajikan artikel ten- 6. Internet:
mengatasi dampak pemba- tang sumber daya minyak https://bit.ly/
karan senyawa karbon bumi di Indonesia. 2EPnHGU
terhadap lingkungan dan • Mempresentasikan dan
kesehatan. menyajikan makalah
mengenai minyak bumi.
• Mempresentasikan hasil
kegiatan mengidenti-
fikasi bilangan oktan
pada berbagai jenis
bensin.
• Mempresentasikan ma-
kalah tentang cara
mengurangi dampak
pembakaran senyawa
karbon terhadap ling-
kungan dan kesehatan.
SILABUS
Termokimia
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.4 Menjelaskan konsep per- Termokimia • Menyelidiki perbedaan • Sikap • Observasi/ • Lembar 12 JP 1. Buku PR Pemi-
ubahan entalpi reaksi pada • Perubahan Kalor sistem dan lingkungan. Pengamatan Pengamatan natan IPA Kimia
tekanan tetap dalam per- Reaksi Kimia • Membedakan reaksi • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan SMA/MA kelas XI
samaan termokimia. • Perubahan Entalpi eksoterm dengan reaksi • Keterampilan • Praktik • Laporan Prak- Semester 1, PT
3.5 Menjelaskan jenis-jenis Standar (ΔH°) endoterm. tikum Penerbit Intan
entalpi reaksi, hukum Hess, • Penentuan Perubah- • Menentukan jenis reaksi • Penugasan • Portofolio Pariwara.
dan konsep energi ikatan. an Entalpi Reaksi endoterm dan eksoterm 2. Buku PG Pemi-
melalui kegiatan prak- natan IPA Kimia
tikum. SMA/MA kelas XI
• Mengidentifikasi jenis Semester 1, PT
kalor reaksi. Penerbit Intan
• Menentukan jumlah Pariwara.
kalor dalam reaksi kimia.
• Menentukan perubahan
entalpi reaksi kimia
341
kegiatan praktikum.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
342 Silabus
bakaran minyak tanah dan solar untuk SMA/MA
melalui kegiatan praktikum. Kelas XI Program
• Menghitung kalor pembakaran Peminatan Mate-
bensin dan bioetanol. matika dan Ilmu-
• Menghitung efisiensi pem- Ilmu Alam, Intan
bakaran etanol. Pariwara.
4. Buku Guru Kimia
4.4 Menyimpulkan hasil • Mempresentasikan hasil diskusi untuk SMA/MA
analisis data percobaan mengenai perbedaan sistem dan Kelas XI Program
termokimia pada tekanan lingkungan. Peminatan Mate-
tetap. • Menyajikan dan mempre- matika dan Ilmu-
4.5 Membandingkan per- sentasikan laporan rancangan Ilmu Alam, Intan
ubahan entalpi beberapa percobaan membedakan reaksi Pariwara.
reaksi berdasarkan data endoterm dengan reaksi eksoterm. 5. Buku Referensi:
hasil percobaan. • Menyajikan dan mempresen- Seri Ensiklopedia
tasikan laporan hasil praktikum IPA: Chemistry
menentukan jenis reaksi eksoterm Matters! Chemistry
dan endoterm. in Action, Pakar
• Mempresentasikan hasil diskusi Raya.
mengenai jenis kalor reaksi yang 6. Internet:
menyertai reaksi kimia. http://bit.ly/2YXYke1
• Mempresentasikan hasil diskusi
menentukan jumlah kalor reaksi
kimia.
• Menyajikan dan mempresen-
tasikan hasil praktikum penen-
tuan perubahan entalpi reaksi
menggunakan kalorimeter
sederhana.
• Menyajikan dan mempresen-
tasikan laporan praktikum mem-
bandingkan kalor pembakaran
minyak tanah dan solar.
• Mempresentasikan laporan hasil
perhitungan kalor pembakaran
bensin dan bioetanol.
• Mempresentasikan laporan hasil
kegiatan menghitung efisiensi
pembakaran etanol.
SILABUS
Laju Reaksi
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.6 Menjelaskan faktor-faktor Laju Reaksi • Membedakan reaksi • Sikap • Observasi/ • Lembar 12 JP 1. Buku PR Pemi-
yang memengaruhi laju reaksi • Kemolaran dan kimia yang berlangsung Pengamatan Pengamatan natan IPA Kimia
menggunakan teori Pengertian Laju cepat dan lambat. • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan SMA/MA kelas XI
tumbukan. Reaksi • Menyusun laporan • Keterampilan • Praktik • Laporan Unjuk Semester 1, PT
3.7 Menentukan orde reaksi dan • Teori Tumbukan dan mengenai tahapan pem- Kerja Penerbit Intan
tetapan laju reaksi berdasar- Faktor-Faktor yang buatan larutan dengan • Penugasan • Produk Pariwara.
kan data hasil percobaan. Memengaruhi Laju konsentrasi tertentu. • Portofolio 2. Buku PG Pemi-
Reaksi • Mengamati analogi natan IPA Kimia
teori tumbukan. SMA/MA kelas XI
• Mengamati pengaruh Semester 1, PT
konsentrasi terhadap Penerbit Intan
peningkatan laju reaksi Pariwara.
melalui kegiatan prak-
tikum.
344 Silabus
luas permukaan bidang untuk SMA/MA
sentuh terhadap pe- Kelas XI Program
ningkatan laju reaksi Peminatan Mate-
melalui kegiatan prak- matika dan Ilmu-
tikum. Ilmu Alam, Intan
• Mengamati pengaruh Pariwara.
suhu terhadap pening- 4. Buku Guru Kimia
katan laju reaksi melalui untuk SMA/MA
kegiatan praktikum. Kelas XI Program
• Mengamati pengaruh Peminatan Mate-
katalis terhadap pe- matika dan Ilmu-
ningkatan laju reaksi Ilmu Alam, Intan
melalui kegiatan prak- Pariwara.
tikum. 5. Buku Referensi:
• Membuat makalah me- Referensi Seri
ngenai katalis reaksi. Ensiklopedia IPA:
• Mengamati pengaruh Chemistry Matters!
enzim sebagai katalis 10 Chemistry in
terhadap laju reaksi. Action, Pakar Raya.
• Mengawetkan ikan 6. Internet:
dengan cara sederhana • https://bit.ly/
melalui kegiatan ber- 2QhUKqQ
basis STEM. • https://bit.ly/
2MgZRV3
4.6 Menyajikan hasil penelu- • Mempresentasikan • https://bit.ly/
suran informasi cara-cara hasil kegiatan mem- 2CizqwQ
pengaturan dan penyim- bedakan reaksi kimia • https://bit.ly/
panan bahan untuk mencegah yang berlangsung cepat 2n9GkhX
perubahan fisika dan kimia dan lambat.
yang tak terkendali laju reaksi • Menyajikan laporan
berdasarkan data hasil per- mengenai tahapan mem-
cobaan. buat larutan dengan
4.7 Merancang, melakukan, dan konsentrasi tertentu.
menyimpulkan serta menya- • Mempresentasikan
jikan hasil percobaan faktor- hasil kegiatan meng-
faktor yang mempengaruhi amati analogi teori
laju reaksi dan orde reaksi. tumbukan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
346 Silabus
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Kompetensi Inti : 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
3.8 Menjelaskan reaksi kese- Reaksi Kesetim- • Mengamati reaksi dua • Sikap • Observasi/ • Lembar 12 JP 1. Buku PR Pemi-
timbangan di dalam hubungan bangan arah atau dapat balik. Pengamatan Pengamatan natan IPA Kimia
antara pereaksi dan hasil • Reaksi Kimia, Kese- • Mengidentifikasi reaksi • Pengetahuan • Tertulis • Ulangan Kelas X Semester 1,
reaksi. timbangan Kimia, dan kesetimbangan dalam • Keterampilan • Praktik • Laporan Prak- PT Penerbit Intan
3.9 Menganalisis faktor-faktor Tetapan Kesetim- proses pembentukan tikum Pariwara
yang memengaruhi pergeser- bangan stalagtit di dalam gua. • Penugasan • Portofolio 2. Buku PG Pemi-
an arah kesetimbangan dan • Pergeseran Kesetim- • Mengidentifikasi arah natan IPA Kimia
penerapannya dalam bangan dan Faktor- pergeseran kesetim- Kelas X Semester 1,
industri. Faktor yang Meme- bangan kimia. PT Penerbit Intan
ngaruhinya • Mengidentifikasi peng- Pariwara
• Hubungan Kuantitatif aruh konsentrasi terha- 3. Buku Siswa Kimia
Antara Pereaksi dan dap kesetimbangan untuk SMA/MA
Hasil Reaksi melalui kegiatan prak- Kelas XI Program
tikum. Peminatan Mate-
• Mengidentifikasi peng- matika dan Ilmu-
aruh suhu terhadap Ilmu Alam, Intan
kesetimbangan melalui Pariwara.
kegiatan praktikum.
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
347
Penilaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Sumber Belajar
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen Waktu
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan hasil
348 Silabus
praktikum mengidentifikasi
pengaruh suhu terhadap
kesetimbangan.
• Mempresentasikan laporan
hasil kegiatan menganalisis
pengaruh perubahan suhu
terhadap harga tetap kese-
timbangan.
• Menyajikan dan mempre-
sentasikan laporan hasil
praktikum mengidentifikasi
pengaruh katalis terhadap
kesetimbangan.
• Mempresentasikan laporan
hasil kegiatan menganalisis
pengaruh asap rokok ter-
hadap reaksi kesetimbangan
dalam paru-paru.
• Mempresentasikan laporan
hasil kegiatan menentukan
tetapan reaksi kesetim-
bangan kimia.
• Mempresentasikan laporan
hasil kegiatan membuat ani-
masi pergeseran kesetim-
bangan dengan Macromedia
Flash.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa • Mengidentifikasi kandungan unsur C dan H dalam senyawa organik.
hidrokarbon berdasarkan kekhasan • Menentukan atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C
atom karbon dan golongan senyawanya. kuarterner dalam senyawa hidrokarbon.
• Menentukan tata nama senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya atau
menentukan rumus struktur berdasarkan namanya.
• Menentukan isomer-isomer, sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan alkana,
alkena, dan alkuna.
• Menjelaskan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon.
• Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon.
• Menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap kesehatan
dan lingkungan beserta cara mengatasinya.
4.1 Membuat model visual berbagai struktur • Membuat model struktur molekul isomer suatu hidrokarbon, baik alkana, alkena,
molekul hidrokarbon yang memiliki maupun alkuna.
rumus molekul yang sama.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari ini, peserta didik mampu:
1. mengidentifikasi kandungan karbon (C) dan hidrogen (H) dalam senyawa organik dengan benar setelah
melakukan percobaan;
2. menganalisis struktur senyawa hidrokarbon dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi;
3. menganalisis sifat senyawa hidrokarbon dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi;
4. menyebutkan reaksi-reaksi pada senyawa hidrokarbon dengan tepat setelah melakukan kegiatan
membaca dan diskusi;
5. menyebutkan kegunaan senyawa hidrokarbon dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi; dan
6. membuat model struktur molekul isomer suatu hidrokarbon dengan benar setelah melakukan kegiatan
diskusi.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta secara bersama menyanyikan lagu Tanah Airku
ciptaan Ibu Sud. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada
peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mencermati wacana yang terdapat pada
apersepsi. Tindakan ini untuk menguatkan literasi peserta didik yaitu
mengetahui salah satu manfaat senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai
bahan tiner untuk mengencerkan cat.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal berikut.
a. Apa saja senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam tiner?
b. Apa yang dimaksud senyawa hidrokarbon?
c. Apa saja jenis senyawa hidrokarbon?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan topik yang akan dibahas pada
hari ini.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan 70 menit
Tugas: Membedakan Senyawa Organik dan Anorganik dengan berdiskusi
secara kelompok. Setelah itu, guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu, aktif, dan bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, kegiatan
ini juga dapat mengembangkan kemampuan 4C peserta didik yang meliputi
critical thinking and problem solving, communication, collaboration, serta
creativity and innovation.
2. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan.
3. Guru menjelaskan sejarah perkembangan senyawa organik, kekhasan atom
karbon, posisi atom karbon, dan penggolongan senyawa hidrokarbon.
4. Guru meminta peserta didik untuk menambah pengetahuan dengan membuka
alamat web https://bit.ly/2XjJcGr tentang suatu unsur senyawa hidrokarbon.
Kegiatan ini untuk mengembangkan kemampuan literasi peserta didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 10 menit
yang belum dipahami.
2. Guru bersama peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Uji Kompetensi 1 yang
terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit
Intan Pariwara.
4. Guru memberi tahu peserta didik bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan Praktikum: Identifikasi Senyawa Organik.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 15 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Raya ciptaan W.R. Supratman. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap
nasionalis kepada peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk melakukan 70 menit
Praktikum: Identifikasi Senyawa Organik. Guru membimbing peserta didik
melakukan praktikum tersebut sembari melakukan penilaian sikap dan
keterampilan. Guru meminta peserta didik mencatat hasil praktikum. Setelah
itu, guru meminta peserta didik mendiskusikan pertanyaan dalam Praktikum:
Identifikasi Senyawa Organik yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit Intan Pariwara. Setelah itu, guru meminta
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, aktif dan bekerja sama
dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan
kemampuan 4C siswa yang meliputi critical thinking and problem solving,
communication, collaboration, serta creativity and innovation.
2. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan 5 menit
hari ini.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Mengidentifikasi
Alkana, Alkena, dan Alkuna yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit Intan Pariwara secara berkelompok.
3. Guru meminta peserta didik membawa plastisin dan tusuk gigi pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Pusaka ciptaan Ismail Marzuki. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap
nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil tugas pertemuan
sebelumnya.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu menentukan tata nama,
isomer, sifat-sifat, pembuatan, serta kegunaan senyawa alkana, alkena, dan
alkuna.
Kegiatan Inti 1. Guru menunjuk beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil 75 menit
diskusi Tugas: Mengidentifikasi Alkana, Alkena, dan Alkuna.
2. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan.
3. Guru menjelaskan tata nama dan isomer senyawa alkana.
4. Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas: Menyelidiki Hubungan
Titik Didih Senyawa Hidrokarbon dengan Massa Molekul Relatif yang
terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit
Intan Pariwara secara berkelompok.
5. Guru menunjuk beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
6. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan.
7. Guru menjelaskan sifat-sifat, pembuatan, serta kegunaan alkana.
8. Guru menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan alkena.
9. Guru menjelaskan tata nama dan isomer alkuna.
10. Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas: Membuat Model Struktur
Molekul Isomer Hidrokarbon dengan Plastisin dan Tusuk Gigi secara
berkelompok.
11. Guru meminta beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
12. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan.
13. Guru menjelaskan sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan alkuna.
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada 5 menit
pertemuan hari ini.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Uji Kompetensi 3 yang
terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit
Intan Pariwara.
3. Guru menugasi peserta didik untuk membuat rangkuman tentang kegunaan
senyawa hidrokarbon secara individu.
4. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Mengetahui Manfaat
Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari yang terdapat pada buku PR
Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI, PT Penerbit Intan Pariwara.
5. Guru memberi tahu peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan
ulangan harian bab Senyawa Hidrokarbon.
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Dari Sabang
Sampai Merauke ciptaan R. Soerardjo. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap
nasionalis kepada peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil tugas-tugas pertemuan
sebelumnya.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan soal
yang sukar pada Uji Kompetensi 3.
5. Guru menjelaskan beberapa soal yang ditanyakan peserta didik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini yaitu
mengetahui kegunaan senyawa hidrokarbon.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta beberapa kelompok mempresentasikan Tugas: Mengetahui 15 menit
Manfaat Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari.
2. Guru bersama peserta didik membahas Tugas: Mengetahui Manfaat
Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-hari dan rangkuman yang dibuat
peserta didik.
3. Guru menyarankan peserta didik untuk mengurangi kebiasaan mengonsumsi
vetsin untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan bagi kesehatan.
1. Guru membagikan soal ulangan harian kepada peserta didik. Guru meng- 60 menit
ingatkan peserta didik untuk mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan
teliti. Kegiatan ini untuk membiasakan peserta didik bersikap jujur dan teliti.
2. Guru memberi batas waktu pengerjaan soal ulangan harian. Pembatasan
waktu ini untuk mengembangkan sikap disiplin pada peserta didik.
3. Guru mengawasi peserta didik selama mengerjakan ulangan harian.
Kegiatan Penutup 1. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan kegiatan pada Aktivitas 5 menit
Peserta Didik: Membuat Lilin Aromaterapi Alami dari Lilin Bekas.
2. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terimakasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Mengagumi dan mensyukuri keberadaan 1 : Menunjukkan sikap mengagumi dan mensyukuri karunia
senyawa hidrokarbon sebagai karunia Tuhan Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan senyawa hidro-
Yang Masa Esa yang berguna untuk karbon yang berguna bagi manusia, lalu memanfaatkannya
kelangsungan hidup manusia. sebaik-baiknya.
2 : Belum secara eksplisit menunjukkan sikap mengagumi dan
mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa atas
keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi
manusia, lalu memanfaatkannya sebaik-baiknya.
3 : Tidak menunjukkan sikap mengagumi dan mensyukuri
karunia Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan senyawa
hidrokarbon yang berguna bagi manusia.
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam 3 : Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan inisiatif
mempelajari senyawa hidrokarbon. banyak bertanya mengenai senyawa hidrokarbon saat
pembelajaran berlangsung.
2 : Kurang menunjukkan rasa ingin tahu, hanya bertanya
kepada guru ketika disuruh bertanya.
1 : Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak pernah bertanya
mengenai senyawa hidrokarbon selama pembelajaran
berlangsung.
3. Bersikap kritis dan komunikatif saat berdiskusi 3 : Menunjukkan rasa kritis dan komunikatif dengan terlibat
dalam kelompok. aktif dalam kegiatan kelompok, berani mengemukakan
pendapat, dan tidak takut salah.
2 : Menunjukkan rasa kritis, tetapi terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok hanya ketika disuruh dan masih takut untuk
mengemukakan pendapat.
1 : Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, tidak ikut
terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok meskipun sudah
didorong untuk terlibat, dan tidak pernah mengemukakan
pendapat atau bertanya.
4. Bersikap teliti dan cermat dalam pengamatan. 3 : Teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
2 : Kurang teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
1 : Tidak teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
5. Menghargai pendapat orang lain dan 3 : Mendengarkan dengan baik saat orang lain berpendapat
bersikap sopan dalam mengemukakan dan sopan dalam mengemukakan pendapat.
pendapat. 2 : Mendengarkan dengan baik saat orang lain berpendapat,
tetapi tidak sopan dalam mengemukakan pendapat.
1 : Sering memotong saat orang lain berpendapat dan tidak
sopan dalam menyampaikan pendapat.
6. Bertanggung jawab saat mengerjakan tugas 3 : Penuh tanggung jawab saat mengerjakan tugas.
2 : Kurang bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.
1 : Tidak bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.
Refleksi Guru:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menjelaskan proses pembentukan • Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
fraksi-fraksi minyak bumi, teknik • Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi dan teknik pemisahan fraksi-
pemisahan serta kegunaannya. fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran • Menjelaskan reaksi pembakaran hidrokarbon secara sempurna dan tidak
hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat-sifat zat hasil pembakaran.
sempurna serta sifat zat hasil pem- • Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
bakaran (CO2, CO, dan partikulat karbon). kesehatan.
4.2 Menyajikan karya tentang proses • Menyajikan laporan mengenai minyak bumi, proses pembentukan, pemisahan
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksinya serta kegunaannya.
fraksi-fraksi minyak bumi beserta • Menyajikan makalah mengenai cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
kegunaannya. karbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
4.3 Menyusun gagasan cara mengatasi • Menyajikan laporan mengenai hasil kegiatan mengolah minyak jelantah menjadi
dampak pembakaran senyawa karbon biodiesel.
terhadap lingkungan dan kesehatan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam dengan tepat setelah melakukan kegiatan
membaca dan diskusi;
2. menyebutkan komposisi minyak bumi dengan benar setelah melakukan kegiatan membaca;
3. menjelaskan proses pengolahan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, beserta kegunaannya;
4. membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan dengan tepat setelah melakukan kegiatan
membaca;
5. mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat-sifat
zat hasil pembakaran dengan tepat setelah melakukan kegiatan membaca dan diskusi;
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Indonesia
Pusaka. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta
didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mencermati wacana yang terdapat pada
apersepsi. Tindakan ini untuk menguatkan literasi peserta didik yaitu
mengetahui salah satu manfaat fraksi minyak bumi berupa parafin yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan malam untuk membatik.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai cara pengolahan minyak
bumi hingga diperoleh parafin dan hasil olahan minyak bumi selain parafin
serta kegunaannya? Pertanyaan tersebut merupakan topik yang akan dibahas
pada hari ini.
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan 60 menit
Tugas: Mengidentifikasi Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak
Bumi dengan berdiskusi secara kelompok. Setelah itu, guru meminta
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, aktif, dan bekerja sama
dalam kelompok. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan
kemampuan 4C peserta didik yang meliputi critical thinking and problem
solving, communication, collaboration, serta creativity and innovation.
2. Guru kemudian menjelaskan proses terbentuknya minyak bumi dan gas alam.
3. Guru meminta peserta didik untuk menambah pengetahuan dengan membuka
alamat web https://bit.ly/2EPnHGU tentang proses pembentukan, proses
pengolahan, dan manfaat minyak bumi. Kegiatan ini untuk mengembangkan
sikap literasi peserta didik.
4. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Membuat Artikel
tentang Sumber Daya Minyak Bumi di Indonesia. Guru meminta peserta
didik mencari informasi dari buku, majalah, atau internet, lalu menyusun artikel
mengenai tema tersebut.
5. Guru menjelaskan komposisi minyak bumi, pengolahan minyak bumi, dan
fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumi beserta kegunaannya.
6. Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas: Membuat Makalah tentang
Minyak Bumi, lalu mempresentasikannya di kelas.
7. Guru menganjurkan peserta didik untuk membuat slide presentasi dengan
progaram Microsoft PowerPoint untuk mempresentasikan makalah yang telah
dibuat.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Uji Kompetensi 1 yang
terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI, PT Penerbit
Intan Pariwara.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 15 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Bagimu
Negeri. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta
didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi sebelumnya
mengenai proses pengolahan dan hasil penyulingan minyak bumi beserta
kegunaannya melalui tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan
literasi peserta didik.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan Uji Kompetensi 1, 55 menit
lalu menanyakan kesulitan dalam mengerjakan latihan tersebut. Selanjutnya,
guru membahas soal-soal yang ditanyakan peserta didik.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Tugas: Mengidentifikasi
Bilangan Oktan pada Berbagai Jenis Bensin. Guru meminta peserta didik
mencari informasi dari buku literatur maupun internet untuk membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada tugas tersebut. Setelah itu, Guru meminta peserta
didik menuliskan jawabannya pada buku tugasnya masing-masing. Kegiatan
ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi 20 menit
yang belum dipahami.
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan meminta peserta didik membuat rangkuman.
3. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan Latihan 2 dan Penilaian
Harian yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas XI,
PT Penerbit Intan Pariwara sebagai persiapan menghadapi ulangan harian
pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agamanya masing-masing. Tindakan ini untuk mengembangkan sikap
religius yaitu selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih atas diberikannya
kesempatan belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Kegiatan 1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, lalu meminta salah 10 menit
Pendahuluan satu peserta didik untuk memimpin doa sesuai agamanya masing-masing.
Setelah itu, guru mengingatkan kepada peserta didik untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan karakter religius.
2. Guru mengajak peserta didik secara bersama menyanyikan lagu Garuda
Pancasila. Kegiatan ini untuk menanamkan sikap nasionalis kepada peserta
didik.
Kegiatan Inti 1. Guru membagikan soal ulangan harian peserta didik. Guru mengingatkan 60 menit
peserta didik untuk mengerjakan soal secara teliti dan jujur. Kegiatan ini untuk
membiasakan peserta didik bersikap teliti dan jujur.
2. Guru memberi batas waktu pengerjaan soal ulangan harian. Pembatasan
waktu ini untuk mengembangkan sikap disiplin peserta didik.
3. Selama peserta didik mengerjakan ulangan harian, guru mengawasi peserta
didik.
Kegiatan Penutup 1. Guru membahas beberapa soal-soal ulangan harian yang dirasa sulit oleh 20 menit
peserta didik.
2. Guru menugasi peserta didik untuk mengerjakan kegiatan pada Aktivitas
Peserta Didik Konversi Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel secara
berkelompok. Guru mengingatkan peserta didik untuk melakukan konsultasi
apabila menemui kendala pada saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Creativity and
Innovation Skills peserta didik yang merupakan bagian dari C4.
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Mengagumi dan mensyukuri karunia Tuhan 3 : Menunjukkan sikap mengagumi dan mensyukuri karunia
Yang Maha Esa berupa keberadaan minyak Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan minyak bumi dan
bumi dan gas alam yang berguna bagi gas alam yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia,
kelangsungan hidup manusia, lalu lalu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 2 : Belum secara eksplisit menunjukkan sikap mengagumi dan
mensyukuri karunia Tuhan Yang Esa atas keberadaan
minyak bumi dan gas alam yang berguna bagi kelang-
sungan hidup manusia, lalu memanfaatkan sebaik-baiknya.
1: Tidak menunjukkan sikap mengagumi dan mensyukuri
karunia Tuhan Yang Esa atas keberadaan minyak bumi
dan gas alam yang berguna bagi kelangsungan hidup
manusia.
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam 3 : Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika pem-
mempelajari minyak bumi. belajaran berlangsung.
2 : Kurang menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika
pembelajaran berlangsung.
1 : Tidak menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi ketika
pembelajaran berlangsung.
3. Bersikap kritis dan komunikatif saat berdiskusi 3 : Menunjukkan sikap kritis dan komunikatif dalam diskusi,
dalam kelompok. misal sering bertanya atau menjawab, serta memberikan
penjelasan yang mudah dimengerti.
2 : Berperan aktif dalam diskusi tetapi belum maksimal, misal
memberikan penjelasan yang belum dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, misal bersikap
pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari pertanyaan.
4. Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas. 3 : Berperan aktif dalam mengerjakan tugas dan menyelesaikan
tugas tepat waktu.
2 : Kurang berperan aktif dalam mengerjakan tugas, kurang
teliti, tetapi dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
1 : Tidak berperan aktif dalam mengerjakan tugas, kurang
teliti, dan tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
5. Bersikap teliti dan cermat saat melakukan 3 : Teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
pengamatan. 2 : Kurang teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
1 : Tidak teliti dan cermat saat melakukan pengamatan.
6. Bertanggung jawab saat mengerjakan tugas. 3 : Penuh tanggung jawab saat mengerjakan tugas.
2 : Kurang bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.
1 : Tidak bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.
Refleksi Guru:
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________
Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinterakasi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD 3 KD 4
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi 4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara
menggunakan teori tumbukan. pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah
perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali.
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyaji-
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan kan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi laju
data hasil percobaan. reaksi dan orde reaksi.
IPK IPK
3.6.1 Menjelaskan konsep faktor-faktor yang memengaruhi laju 4.6.1 Merancang prosedur pengawetan ikan dengan metode
reaksi dalam kehidupan sehari-hari. penggaraman.
3.6.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi laju 4.6.2 Melakukan percobaan pengawetan ikan dengan metode
reaksi dalam proses pengawetan ikan. penggaraman.
3.6.3 Menganalisis data hasil percobaan tentang pengawetan 4.6.3 Menyajikan data hasil percobaan pengawetan ikan
ikan. dengan metode penggaraman.
4.6.4 Menyimpulkan hasil pengawetan ikan dengan metode
penggaraman berdasarkan rancangan prosedur
percobaan.
4.6.5 Menyempurnakan prosedur pengawetan ikan dengan
metode penggaraman berdasarkan hasil percobaan.
4.6.6 Menghitung biaya pengawetan ikan dengan metode
penggaraman.
4.6.7 Mengkomunikasikan hasil percobaan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning STEM dengan didukung berbagai macam
referensi, diharapkan peserta didik dapat menggali informasi dari berbagai sumber belajar dengan teknologi
(memiliki sikap ingin tahu), aktif dan bekerja sama (collaboration, gotong royong) dalam mengolah
informasi, kreatif dan inovatif (creativities, kemandirian) dalam melakukan rancangan rekayasa sederhana
I. Penilaian
1. Aspek, Mekanisme, dan Bentuk Instrumen
Aspek Mekanisme Bentuk Instrumen
2. Penilaian Sikap
Lihat contoh instrumen penilaian sikap di RPP Laju Reaksi
3. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis yang berupa soal-soal
Research
Pengawetan Ikan dengan Metode Penggaraman
Pilihlah salah satu jenis ikan yang akan Anda awetkan. Carilah prosedur cara pengawetan ikan
tersebut dengan metode penggaraman dari berbagai sumber, misalnya dari buku atau internet baik
secara konsep maupun praktik. Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa bahan-bahan utama yang diperlukan dalam pengawetan ikan dengan metode penggaraman?
b. Alat-alat apa saja yang diperlukan?
c. Bagaimana prinsip pengawetan ikan dengan metode penggaraman?
d. Konsep laju reaksi apa yang berkaitan dengan pengawetan ikan dengan metode penggaraman?
Discovery
Rancangan Prosedur Pengawetan Ikan dengan Metode Penggaraman
A. Tantangan
Merancang prosedur pengawetan ikan dengan metode penggaraman yang efektif dan efisien.
B. Kriteria
Pengawetan ikan dengan metode penggaraman dapat dijual dan dinikmati oleh konsumen.
C. Batasan
Rancangan prosedur yang dibuat harus dalam batasan sebagai berikut.
1. Bahan yang digunakan merupakan bahan yang mudah didapat dan sering Anda temui di
lingkungan sekitar.
2. Harga ekonomis dengan kualitas terjamin.
D. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
1. . . . 1. . . .
2. . . . 2. . . .
3. . . . 3. . . .
4. . . . 4. . . .
3. Diskusikan rancangan yang telah Anda buat, lalu presentasikan untuk menyamakan persepsi
seluruh kelas terhadap tugas pengawetan ikan dengan metode penggaraman!
4. Catat masukan-masukan dari guru dan teman kelompok lain untuk perbaikan!
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Mengetahui, . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . .
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
...................... ......................
–––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––
NIP: __________________ NIP: __________________