Anda di halaman 1dari 8

Role Play Konsep Betty Neuman

Pemeran

1. Juolanda K. Surati (Perawat)


2. Virginia E. Kaawoan (Dokter)
3. Inka V. Sinjal (Pasien Sara)
4. Asri E. Mangansa (Ibu Ani)
5. Ryan Najoan (Bapak Budi)
6. Namira Indah (Perawat Gizi)
7. Anggreina Tumangkeng (Narator)

Pada suatu hari di sebuah desa ada satu keluarga yang terdiri dari Pak Budi, Ibu Ani dan anak
tunggal mereka yang bernama Sara. Sara berusia 21 tahun yang saat ini sedang menuntut ilmu
sebagai seorang mahasiswa semester 5 di universitas yang ada di kotanya. Berhubung saat ini
adalah libur semester, Sara pulang untuk menikmati liburan di desa tempat tinggal kedua orang
tuanya.

Selama di desa Sara melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Namun, pada saat pagi hari
ketika Sara sedang mandi ia tidak sengaja merasakan ada benjolan di bagian kiri atas
payudaranya. Ketika itu juga ia segera menyelesaikan mandinya dan bergegas menemui ibunya.

Dengan wajah panik Sara mendekati ibunya……

Sara : Ma.. ada yang ingin aku ceritakan..

Ibu : Kenapa nak… (sambil memegang tangannya)

Sara : Ma aku takut…. Tadi saat aku mandi aku merasakan ada benjolan yang aneh di kiri atas
payudara

Ibu : yaaa ampun nak,, apakah kamu tidak merasakan apa-apa sebelumnya?

Sara : tidak maa.. aku baru merasakannya sekarang… aku takut sekali maaa…

Ibu : yaaa sudah kalau begitu kita segera ke rumah sakit sekarang, nanti mama hubungi papa
saat dalam perjalanan.
Setelah itu Sara dan ibunya bergegas dengan perasaan panik pergi ke rumah sakit yang jaraknya
lumayan jauh dari desa tempat mereka tinggal.

Sara dan ibunya tibah di rumah sakit pukul 15:00 WITA tepatnya di ruangan IGD.

Perawat : selamat sore,,, ada yang biasa saya bantu?

Ibu : selamat sore,,, ini sus saya mengantar anak saya untuk di periksa.

Perawat : mari dik silahkan berbaring dulu disini yah dan ibu silahkan mendaftarkan anak
ibu dibagian pendaftaran.

Perawat pun melakukan anamnesa…

Perawat : kalau boleh tau namanya siapa?

Sara : Sara Budianto sus….

Perawat : umurnya?

Sara : 21 tahun sus..

Perawat : ohh iya,, apa yang membuat Sara datang ke rumah sakit?

Sara : begini sus ada benjolan yang aneh di kiri atas payudara saya.

Perawat : sudah berapa lama?

Sara : saya baru merasakannya saat mandi tadi pagi sus.

Perawat : apakah terasa sakit?

Sara : tidak sus,, saya tidak merasakan sakit.

Perawat : oh yah sudah kalau begitu sara tunggu disini dulu yah… sus akan memanggil
dokter.

Sara : oh iya sus trima kasih…


Setelah perawat pergi menemui dokter ibu Ani datang untuk menemani Sara. Sementara itu
perawat berbincang dengan dokter.

Perawat : permisi dokter.. maaf mengganggu…

Dokter : oh iya mari masuk sus…

Perawat : ini dok saya mau melaporkan ada pasien yang baru masuk Nn.S umur 21 tahun
dengan keluhan teraba benjolan di bagian kiri atas payudara dengan tidak merasakan sakit apa-
apa.

Dokter : oke kalau begitu mari kita temui pasien tersebut untuk periksa lebih lanjut.

Perawat : oke mari dok…

Setelah perbincangan tersebut perawat dan dokter pergi menemui pasien dan kedua orang tuanya
dimana ayahnya baru tibah dari desa. Perawat meminta kedua orang tua pasien menunggu diluar
sementara dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut.

Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan…..

Dokter : sus keluarga sudah bisa masuk..

Perawat : baik dok..


Perawat menemui kedua orang tua pasien…

Perawat : ibu bapak silahkan masuk ada yang akan dokter sampaikan

Ibu : baik sus..

Dokter : jadi begini ibu bapak memang terdapat benjolan di payudara adik itu merupakan
tumor, tapi saya belum bisa memastikan kalau tumor tersebut ganas atau jinak, nanti besok pagi
tim laboratorium akan datang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Nanti dari pemeriksaan
tersebut akan diketahui kalau tumor tersebut ganas atau jinak dan tindakan apa yang akan
dilakukan selanjutnya. Kalau begitu kami permisi dulu jika masih ada yang ingin ditanyakan bisa
tanyakan langsung kepada perawat.

Bapak : oh iya baiklah trima kasih banyak dokter..

Dokter dan perawat pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Sementara dokter dan perawat sibuk dengan urusannya masing-masing Sara berbincang-bincing
tentang apa yang ia rasakan kepada kedua orang tuanya.

Sara : Maaa.. Paaa… bagamana ini? Aku takut bagaimana kalau nanti tumor ini ganas?
apakah aku akan sembuh? Bagaimana dengan kuliahku?

Ibu : tenang nak,,, semua kan belum pasti..

Sara : iya ma tapi, nanti apa yang akan aku lakukan untuk bisa sembuh?

Ibu : ibu juga tidak tahu nak, bagaimana kalau kita tanyakan kepada perawat?

Bapak : ohh iya… tunggu papa panggilkan..


Bapak Budi menemui perawat…

Bapak : permisi sus maaf mengganggu…

Perawat : iya ada apa bapak..

Bapak : jadi begini sus ada beberapa pertanyaan yang ingin kami tanyakan, bisakan sus
ikut saya keruangan?

Perawat : oh iya kalau begitu mari kita keruangan anak bapak..

Bapak Budi dan perawat tibah di ruangan….

Perawat : permisi ibu, Sara bapak bilang ada yang mau ditanyakan, ada apa yah?

Sara : sus saya takut,, bagaimana kalau tumor ini ganas? apakah saya masih bisa
sembuh? Apakah saya masih bisa kuliah seperti biasanya? Saya tidak akan mati kan sus?

Ibu : iya sus… dan juga bagaimana dengan biayanya, apakah akan sangat mahal?
Kami bukan dari keluarga yang berada dan mungkin kami akan mengalami kesulitan dalam
membayar biaya rumah sakit jika terlalu mahal.

Perawat : coba sekarang semuanya tenang dulu. Jangan berfikiran yang aneh-aneh.
Bagaimana kalau saat ini saya ajarkan dulu cara untuk menghilangkan rasa cemas yang Sara
serta ibu dan bapak alami agar kita lebih baik saat bicara. Bisa?

Semuanya : iya bisa sus.

Perawat : oke jadi yang pertama semuanya tarik nafas lewat hidung, tahan selama tiga
detik dan hembuskan lewat mulut dilakukan sebanyak 3x. Seperti ini (sambil memberikan
contoh) sekarang kita lakukan bersama….
Mereka pun melakukan hal tersebut dan perawat melihat ketiganya merasa lebih baik…

Perawat : nah, bagaimana sekarang perasaanya?

Sara : merasa lebih baik sus.

Ibu dan bapak : iya sus terasa lebih baik.

Parawat : Jadi tumor itu muncul akibat dari sel yang memperbanyak diri secara berlebih
atau juga karena ada sel yang seharusnya mati tapi masih tetap bertahan hidup. Nah, tumor ini
ada yang jinak ada yang ganas, yang jinak itu tidak mengakibatkan penyakit apapun, sedangkan
yang ganas itu berbahaya dan dapat menjadi kanker. Untuk kasus seperti Sara ini sering terjadi
dan biasanya ini adalah tumor jinak karena Sara tidak merasakan sakit, tapi sus juga tidak mau
memberikan harapan palsu yang bisa sus sarankan Sara dan keluarga tetap tenang sampai
pemeriksaan besok agar semua dapat berjalan dengan lancar, juga sara dan keluarga harus
perbanyak berdoa minta kekuatan dari Tuhan karena kita sebagai umat Beragama tentunya
percaya dan memegang teguh adanya Tuhan yang selalu turut dan campur tangan dalam
kehidupan kita, untuk soal biaya apakah Sara memiliki kartu jaminan kesehatan?

Ibu : oh iyah ada sus.

Perawat : kalau begitu ibu tidak usah khawatir karena biasanya dalam kasus seperti ini
biaya sebagian besar di ambil dari kartu jaminan kesehatan.

Bapak : oh iya baiklah kalau begitu trima kasih banyak sus.

Perawat : iya sama-sama. Nanti ibu dan bapak pastikan Sara untuk tetap tenang yah.
Sebentar lagi akan ada perawat gizi yang akan datang untuk mengantarkan makanan untuk Sara..

Ibu : iya sus sekali lagi trima kasih

Perawat : kalau begitu saya permisi dulu yah Bu, Pa, Sara

Sara : Iya sus trima kasih


Tak lama setelah perawat pergi meninggalkan mereka datanglah perawat gizi untuk
mengantarkan makanan kepada Sara..

Perawat gizi : permisi,,, apakah benar ini dengan Sara Budianto Umur 21 tahun?

Sara : iya benar sus..

Perawat gizi : oh iya ini yah makan malam adik, di makan yah

Sara : iya sus trima kasih.

Setelah itu perawat gizi pergi kembali melakukan tugasnya, dan Sara memakan makanan yang
telah di berikan.

Keesokan harinya Sara pun diperiksa, dan beberapa jam kemudian dokter datang keruangan Sara
dan menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.

Dokter : permisi ibu, bapak dan adik Sara berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa tumor yang ada pada adik Sara adalah tumor jinak. Jadi
tidak berbahaya dan dapat disembukan dengan perawatan beberapa hari di rumah sakit.

Ibu : syukurlah kalau begitu dok… trima kasih banyak..

Dokter : iya sama-sama.. kalau begitu saya permisi yah.

Bapak : baik dok sekali terima kasih…

Setelah dokter kembali ke ruangan, Sara dan kedua orang tuanya berbincang-bincang dengan
hati yang gembira dan perawat pun datang menemui mereka.

Perawat : permisi…

Sara : iya sus mari masuk… sus ternyata benar yang sus katakan saya akan sembuh
sus.
Perawat : iya asalkan Sara menjalankan perawatan dengan baik, dan Sara menjalankan
gaya hidup yang sehat yah.

Sara : iya sus.

Perawat : kalau begitu sus permisi dulu yah, pesan sus Sara harus menjalankan perawatan
dengan baik, makan minum serta istrahat yang cukup yahh, tetap tenang dan jangan cemas serta
kalau ada masalah ceritakan kepada orang tua dan tetap berdoa pada Tuhan… yah Sara..

Sara : iya sus trima kasih banyak sus..

Setelah saat itu Sara mulai menjalankan perawatan dengan di damping kedua orang tuanya dan
dengan semangat yang tinggi untuk sembuh.

Demikian role play kami tentang Konsep dan Teori Betty Neuman dimana dalam pendekatan
holistik ia menuliskan klien sebagai suatu system yang didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Dimana klien juga digambarkan sebagai suatu bagian yang
utuh dari interaksi dinamis. Serta dalam model ini juga mempertimbangkan semua variabel
secara bersamaan mempengaruhi klien, baik secara: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai